Anda di halaman 1dari 5

Filum Anellida dan Sipuncula

Anellide and Cypuncula Phylum


Fijannati
Fijannati.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut
juga cacing gelang. Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran
darah yang tertutup dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Sipuncula merupakan cacing
laut atau cacing kacang (Peanut worm) yang diketahui memiliki potensi yang dapat dikembangkan
dalam bidang pangan. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur, ciri morfologi
serta contoh spesies dari tiap masing-masing kelas pada annelida dan sipuncula. Metode yang
digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan langsung. Objek yang diamati pada praktikum,
yaitu cacing tanah (Lumbricus terestis), lintah (Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa javanica),
dan cacing laut siasia (Sipunculus nudus). Hasil dari praktikum ini adalah dapat mengetahui ciri dan
contoh spesies dari masing-masing kelas Anellida dan Sipuncula.
Kata kunci: anellida, sipuncula, septum, dorsal, hirudin.

Abstract
Annelida can be called a worm with a flanged body shape or also called roundworm.
Annelids are bilateral symmetrical animals, have a closed circulatory system and a nervous system
that is arranged like a rope ladder. Sipuncula is a sea worm or peanut worm (Peanut worm) which
is known to have potential that can be developed in the food sector. The purpose of this practicum is
to find out the structure, morphological characteristics and examples of species from each class in
annelids and sipuncules. The method used in this practicum is direct observation. The objects
observed in the practicum are earthworm (Lumbricus terestis), leeches (Hirudo medicinalis), pacet
(Haemadipsa javanica), and siasia sea worms (Sipunculus nudus). The result of this practicum is
knowing the characteristics and examples of species from each Anellida and Sipuncula class.
Keywords: anellide, cypuncula, septum, dorsal, hirudin,

1
Fijannati: Filum Anellida dan Sipuncula

Pendahuluan biasa dinamakan dengan “Sipou” (Nurhikma,


Annelida dapat disebut sebagai cacing 2017, pp.36-38).
yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau Filum Sipuncula adalah biota laut
disebut juga cacing gelang. Annelida terdapat yang sedikit kontrovertif, dari penampilan
selom yang oleh septum-septum dibagi luarnya, hewan ini mirip dengan cacing.
menjadi beberapa kompartemen. Annelida
Sipuncula pada ekosistem pesisir memang
merupakan hewan simetris bilateral,
relatif kurang dikenal jika dibandingkan
mempunyai sistem peredaran darah yang
tertutup dan sistem saraf yang tersusun seperti dengan cacing laut Polikaeta, sebab
tangga tali. Pembuluh darah yang utama Polikaeta telah diketahui kegunaan dan
membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan nilai ekonomisnya, yakni sebagai
sistem saraf terdapat pada bagian ventral. bioindikator pencemaran dan pakan alami
Annelida memiliki sistem digesti, saraf, tinggi protein bagi ikan atau udang-
ekskresi dan reproduksi yang bersifat udangan (Leiwakabessy, 2017, p.54).
metamerik. Mereka hidup di dalam tanah
yang lembab, dalam laut, dan dalam air tawar, Metode/Cara Kerja
pada umumnya Annelida hidup bebas, Waktu dan Tempat
beberapa bersifat komensal pada hewan- Praktikum dilakukan pada tanggal 4
hewan aquatik, dan ada juga yang bersifat November 2019 di Laboratorium Prodi
parasit pada vertebrata (Azhari, 2018, p.108). Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Filum Annelida atau cacing beruas Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
terdiri dari tiga kelas yaitu, kelas Oligochaeta
atau kelompok cacing tanah, kelas Hirudinea Target/Subjek/Populasi/Sampel
atau kelompok lintah, dan kelas Polychaeta. Target dari praktikum ini adalah untuk
Kelas Oligochaeta dan Hirudinea ini hidup di dapat mengetahui ciri yang dimiliki oleh
darat dan air tawar, sedangkan kelas anggota dari Anellida dan Sipuncula, serta
Polychaeta terutama hidup di laut. Filum mengenal berbagai contoh dari spesies
Annelida ini terdiri dari 8700 spesies dan masing-masing kelas dari Anellida dan
kelas Polychaeta sendiri diperkirakan sekitar Sipuncula. Sampel yang diamati pada
5300 spesies (Yusron, 2010, p.122). praktikum ini adalah yaitu cacing tanah
Reproduksi cacing gelang adalah (Lumbricus terestis), lintah (Hirudo
hermaprodit. Seperti cacing tanah melakukan medicinalis), pacet (Haemadipsa javanica),
fertilisasi silang. Dua cacing tanah akan kawin dan cacing laut siasia (Sipunculus nudus).
dengan menyejajarkan tubuhnya dalam posisi Subjek penelitian pada pengamatan ini adalah,
yang saling berlawanan hingga mereka dapat kertas pengamatan, pulpen, dan kamera.
bertukar sperma (Campbell, 2012, p.254).
Filum Sipuncula, dalam bahasa Prosedur
indonesia dinamakan sipun kulit, dan dalam Mahasiswa mengamati masing-
bahasa Inggris disebut peanut worm.
masing spesies dari filum Anellida dan
Klasifikasi dari cacing laut adalah filum
Sipuncula yang telah disediakan.
Sipuncula, kelas Sipunculidea. Sipuncula
merupakan cacing laut atau cacing kacang Kemudian, dilakukan identifikasi terhadap
(Peanut worm) yang diketahui memiliki spesies yang dibawa dengan melihat
potensi yang dapat dikembangkan dalam struktur tubuhnya, lalu disamakan hirarki
bidang pangan. Cacing laut jenis taksonominya sesuai spesies yang diamati.
Siphonosoma australe-australe biota yang Lalu digambar pada tabel pengamatan.

2
Fijannati: Filum Anellida dan Sipuncula

Teknik Pengumpulan Data posteriornya. Tubuh bersegmen-segmen,


Data diperoleh melalui metode warna tubuh, permukaan atas berwarna merah
pengamatan langsung terhadap objek yang sampai biru kehijau-hijauan dan dari luar
diamati. Data pada praktikum ini berupa data aorta dorsalis kelihatan jelas permukaan
dalam bentuk gambar kemudian disertai bawah lebih pucat. Mulut terdapat di ujung
keterangan dan klasifikasi dari paparan pada anterior, mulut cacing tanah terletak di dalam
setiap gambar. rongga oris. System ekskrasi cacing tanah
berupa nephridios pada setiap segmen
Teknik Analisis Data terdapat sepasang.
Data yang diperoleh dianalisis secara Cacing tanah memiliki segmen di
deskriptif yaitu berupa gambar yang bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu
dilengkapi dengan penjelasan yang segmen dengan segmen lainya terdapat sekat
berhubungan dengan gambar tersebut. yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem
ekskresi, dan sistem saraf di antara satu
Hasil dan Pembahasan segmen dengan segmen lainnya saling
Telah dilakukan pengamatan terhadap berhubungan menembus septa. Rongga tubuh
cacing tanah (Lumbricus terestis), lintah berisi cairan yang berperan dalam
(Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa pergerakkan annelida dan sekaligus
javanica), dan cacing laut siasia (Sipunculus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari
nudus). Berikut hasil yang diperoleh setelah otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
pengamatan. (longitudinal). Sistem pencernaan cacing
tanah sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
esofagus (kerongkongan), kelenjar kalsiferous
usus, dan anus.

Gambar 1. Cacing Tanah (Lumbricus terestis)

Cacing tanah merupakan salah satu


jenis fauna yang ikut melengkapi khasanah Gambar 2. Lintah (Hirudo medicinalis)
hayati fauna Indonesia dan termasuk kedalam
kelompok hewan tingkat rendah, tidak Lintah tidak memiliki arapodium
bertulang belakang (invertebrata) dan maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang
merupakan kelompok annelida atau cacing hirudinea bervariasi dari 1-30 cm. Tubuhnya
bersegmen. Hewan ini ditemukan pada pipih dengan ujung anterior dan posterior
lingkungan terrestrial basah di Indonesia. Di yang meuncing. Pada anterior dan posterior
dunia ini terdapat kira-kira 1800 spesies terdapat alat peghisap yang digunakan untuk
cacing tanah yang telah diidentifikasi (Brata, menempel dan bergerak. Sebagian besar
2009, p.43). hirudinea adalah hewan ektoparasit pada
Cacing tanah memiliki bentuk tubuh permukkaan tubuh inangnya.Inangnya adalah
panjang silindris, dengan kiraan 2/3 bagian vertebrata dan termasuk manusia .Hirudinea
parasit hidup dengan menghisap darah

3
Fijannati: Filum Anellida dan Sipuncula

inangnya, sedangkan hirudinea bebas hidup


dengan memangsa invertebrate kecil seperti
siput (Susanti, 2012, p.139).
Anti koagulan di dalam air liur lintah
yang disebut hirudin dan apabila itu
disuntikan ke dalam darah maka akan
menyebar ke seluruh tubuh mengikuti aliran
darah dan memperlancar aliran. Anti koagulan
juga dapat menyebabkan hemodilution Gambar 4. Cacing Laut Siasia (Sipunculus
hipovolemik yang dapat mengurangi tekanan nudus)
aliran darah pada dinding pembuluh darah
(Widaswara, 2012, p.154). Filum sipuncula salah satu kelompok
invertebrata laut yang hidup di dasar perairan,
menempel pada beragam substrat, baik di
pasir dan lumpur dengan menggali, kemudian
berada pada moluska kosong, karang dan
kayu dengan cara membor dan menetap pada
lubang yang dihasilkan, yang diperkirakan
memiliki 320 jenis (Wibowo, 2018, p.20).
Sipuncula dideskripsikan sebagai
Gambar 3. Pacet (Haemadipsa javanica) hewan laut mirip cacing, tetapi tanpa segmen,
tubuhnya terbagi menjadi badan utama
Hewan ini biasa dikenal dengan (trunk) dan belalai (introvert) yang bisa ditarik
sebutan pacet biasanya berwarna coklat, atau ke dalam atau belakang, perbandingan
hijau. Pacet memiliki klitelum tidak tampak panjang kedua bagian itu bervariasi untuk
jelas yang hanya ditandai dengan warna yang setiap jenis. Sipuncula merupakan filum
lebih muda. Pacet (Haemadipsa javanica) minor dalam kelompok besar hewan bilateria,
hidup sebagai parasit, memiliki ruas tubuh- yaitu kelompok hewan yang bersifat
tubuhnya biasanya berbentuk pipih, simetri tripoblastik, tubuhnya simetris bilateral dan
tubuh bilateral, memiliki dua alat penghisap terbentuk dari tiga macam lapisan benih
(sucker) pada bagian anterior dan posterior, (endodermis, mesodermis dan ektodermis).
mempunyai pigmen, serta karena hidupnya
parasit maka tubuhnya dilapisi oleh kutikula. Simpulan dan Saran
Pacet bersifat hemafrodit. Pacet tidak Simpulan
mempunyai klitelium dan rambut (seta) serta Dapat disimpulkan bahwa Anellida
tidak mempunyai parapodia. merupakan cacing yang bentuk tubuhnya
Selain itu, pacet juga hemaprodit. bergelang-gelang atau disebut juga cacing
Hemaprodit adalah hewan atau tumbuhan gelang. Filum Annelida atau cacing beruas
yang memiliki sistem reproduksi jantan dan terdiri dari tiga kelas yaitu, kelas Oligochaeta
betina (berkelamin ganda). Pacet lebih banyak atau kelompok cacing tanah, kelas Hirudinea
ditemukan di rumput-rumput yang basah atau kelompok lintah, dan kelas Polychaeta.
sehabis hujan atau melekat pada daun, batang Sedangkan Sipuncula adalah hewan yang
pohon, dan batu (Dharmawibawa, 2019, p.60). mirip dengan cacing atau disebut juga cacing
laut, namun berbeda dengan filum Anellida,
filum dari Sipuncula ini tubuhnya tidak
memiliki segmen.

4
Fijannati: Filum Anellida dan Sipuncula

Saran nudus) di Kabupaten Raja Ampat dan


Untuk mencapai praktikum yang lebih Kabupaten Manokwari. Jurnal
baik lagi diharapkan kepada praktikan untuk Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 1:1,
53-66.
aktif serta mempergunakan waktu sebaik-
Nurhikma. 2017. Kandungan Asam Amino,
baiknya. Kemudian diharapkan juga untuk Asam Lemak, dan Mineral Cacing
menguasai materi yang akan di praktikumkan. Laut Dari Sulawesi Tenggara. Jurnal
JPHPI, 20:1, 36-44.
Daftar Pustaka Susanti, H. 2012. Zoologi Avertebrata.
Azhari, N. 2018. Identifikasi Jenis Annelida Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah.
Pada Habitat Sungai Jangkok Kota Wibowo, E. S., dkk. 2018. Aspek Biologi dan
Mataram. Jurnal Ilmiah Biologi, 6:2, Lingkungan Polychaeta Nereis sp. di
107-113. Kawasan Pertambakan Desa Jeruklegi
Brata, B. 2009. Kualitas Eksmecat dari Kabupaten Cilacap: Potensinya
Beberapa Spesies Cacing Tanah pada Sebagai Pakan Alami Udang.
Tingkat Penyiraman dan Pengapuran Pancasakti Science Education
yang Berbeda. Jurnal Sains Peternakan Journal, 3:1, 18-24.
Indonesia, 3:1, 43-48. Widaswara, H. 2012. Pengaruh Terapi Lintah
Campbell., dkk. 2012. Biologi Edisi Terhadap Tekanan Darah pada Para
Kedelapan Jiilid 2. Jakarta: Erlangga. Penderita Hipertensi di Klinik Terapi
Dharmawibawa, I. 2019. Struktur Komunitas Lintah Medis Purba Kawedusan
Annelida Sebagai Bioindikator Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Pencemaran Sungai Ancar Kota Keperawatan, 8:3, 153-158.
Mataram. Jurnal Ilmiah Biologi, 7:1, Yusron, E. 2010. Beberapa Catatan Mengenai
53-69. Cacing Laut (Polychaeta). Jurnal
Leiwakabessy, J., dkk. 2017. Komposisi Oseana, 10:4, 122-127.
Kimia Cacing Kacang (Sipunculus

Anda mungkin juga menyukai