Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cnidaria disebut juga Coelenterata karena memiliki rongga tubuh yang

berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler), dalam bahasa yunani, cnido

berarti penyengat, karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.

Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya. Cnidaria

memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks. Sel-sel Cnidaria sudah

terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf

sederhana.

Cnidaria reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung secara

metagenesis (bergiliran). Secara vegetatif yaitu dengan membentuk tunas dan

polip, dan secara generatif yaitu dengan menghasilkan ovum (gamet betina)

dan spermatozoid (gamet jantan) yang dihasilkan Cnidaria berbentuk medusa,

medusa menghasilkan ovum dan spermatozoid yang dilepaskan ke air untuk

melakukan pembuahan yang menghasilkan zigot dan tumbuh menjadi larva

(planula) dimana planula akan berenang dan akhirnya akan menempel pada

substrat yang nantinya tumbuh menjadi polip muda dimana polip tumbuh

dalam kelompok yang seolah-olah satu individu.

Cnidaria umumnya hidup di laut, hanya beberapa jenis yang hidup di

air tawar. siklus hidupnya ia dapat berbentuk polip yaitu hidup menempel pada

suatu substrat atau berbentuk medusa yang bebas berenang. Bentuk polip

tubuhnya berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal


mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Mulut bermuara ke dalam rongga

gastrovaskuler atau enteron yang berfungsi untuk mencerna makanan dan

mengedarkan sari-sari makanan. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan

praktikum Cnidaria.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur morfologi ubur-ubur (Cinidaria)?

2. Bagaimana struktur anatomi ubur-ubur (Cinidaria) ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui struktur morfologi ubur-ubur (Cinidaria).

2. Untuk mengetahui struktur anatomi ubur-ubur (Cinidaria.).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui struktur morfologi ubur-ubur (Cinidaria)

2. Dapat mengetahui struktur anatomi ubur-ubur (Cinidaria)


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Cnidaria

Cnidaria adalah binatang diploblastik, dengan kata lain mereka

mempunyai dua lapisan sel utama, sedangkan binatang yang bertambah

kompleks adalah triploblastik yang mempunyai tiga lapisan utama. Dua lapisan

sel utama cnidaria membuat bentuk epitel yang biasanya setebal satu sel, dan

melekat pada membran landasan berserat, yang mereka sekresikan. mereka

juga mensekresikan mesoglea yang mirip jeli yang memisahkan lapisan-lapisan

tersebut. Lapisan yang menghadap keluar, diketahui sebagai eksoderm (kulit

luar).

Phylum Cnidaria merupakan hewan marine. Karakteristik Phylum ini

adalah adanya knidosit yang berfungsi dalam pertahanan diri, menangkap

mangsa dan pergerakan serta alat pelengkap. Ciri lain yang dimiliki yaitu

memiliki kontruksi jaringan, simetri radial atau biradial, diploblastik, dan

rongga gastrovaskular. Cnidaria memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan

medusa. Polip bersifat sessile atau menempel pada substrat sedangkan medusa

bersifat aktif bergerak. Phylum cnidaria dibedakan menjadi 5 Kelas

berdasarkan bentuk tubuh, letak knidosit, dan reproduksi yaitu Kelas

Hydrozoa, Kelas Scyphozoa, Kelas Staurozoa, Kelas Cubozoa, dan Kelas

Anthozoa (Hasanah, 2016).


B. Jenis-Jenis Cnidaria

Filum Cnidaria disebut juga Coelenterata. Berbeda dengan protozoa,

coelenterata mempunyai rongga pencernaan (gastrovascular cavity) dan mulut,

namun anus tidak ada. Terdapat sekitar 9500 jenis, kebanyakan hidup di laut

dan hanya 14 jenis dari kelas. coelenterate diklasifikasikan menjadi 3 kelas

yaitu hydrozoa, scyphozoa, dan anthozoa. Hydrozoa hidup di air tawar

biasanya terdapat di perairan dangkal dan melekat pada substrat dan terumbu

karang. Coelentrata hidup mulai dari periode camabrian sampai sekarang

(Sulistyowibowo, 2013).

C. Ciri-Ciri Cnidaria

Secara garis besar ciri-ciri cnidaria adalah memiliki tubuh simetri radial

atau biradial, longitudinal aksis dengan sisi oral dan aboral (tidak punya

kepala). Mempunyai dua tipe individu polyp dan medusa. Bagian tubuh terdiri

atas eksoskeleton dan endoskeleton yaitu kitin, kapur atau beberapa komponen

protein. Tubuh terdiri dari sel-sel yang terorganisasi membentuk jaringan,

diploblastik (epidermis dan gastrodermis, mesoglea). Mempunyai sel jelatang

disebut dengan nematocyst. Tentakel disekitar mulut atau ujung oral. Rongga

gastrovascular atau enteron. Jaringan saraf dengan sinapsis simetris dan

asimetris. Sistem muskuler epithelia muscular. Sistim ekskretori dan respirasi

tidak ada. Reproduksi aseksual, tunas (polyp) dan seksual, gamet (medusa),

bentuk larva planula (Saptarini, 2011).


D. Habitat Coelenterata

Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air

tawar. Sebagian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang

melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat

berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas

melayang di air. Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang

merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang (Janaidi,

2014).

E. Peran Coelenterata

Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang

merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem

terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.

Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan

hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh

tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut. Habitat Coelenterata seluruhnya

hidup di air, baik di laut maupun di air tawar (Mannuputty, 2013).


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ubur-ubur (cnidaria) dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Ubur-Ubur (Cnidaria)


No. Jenis Gambar Klasifikasi
1 2 3 4
1. Aurelia aurita Kingdom : Animalia
Filum : Cnidaria
Kelas : Scyphozoa
Ordo : Semaeostomeae
Famili : Ulmaridae
Genus : Aurelia
Spesies : Aurelia aurita

B. Pembahasan

Filum ini disebut Cnidaria karena memiliki knidosit atau sel-sel penyegat

yang terdapat pada epidermisnya. Filum ini mempunyai rongga usus

(gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan. Cinidaria memiliki tubuh

bersel banyak, simetri radial atau biradial, tidak mempunyai kepala atau ruas-ruas

tubuh. Dalam pergeliran keturunan, Cnidaria mempunyai dua tipe hidup dan

bentuk tubuh. Kedua bentuk tubuh tersebut adalah bentuk polip dan bentuk

medusa. Cnidaria disebut sebagai fase polip ketika hidup melekat pada suatu

substrat dan tidak dapat berpindah tempat (Sesil).

Cnidaria memiliki ciri khas yang mempunyai dua lapisan sel utama yang

mengapit lapisan antara yang mirip jeli yang dikata mesoglea pada cnidarian,
binatang yang bertambah kompleks memiliki tiga lapisan sel utama dan tidak

berada lapisan perantara mirip jeli. Cnidaria dan ctenophora dikata sebagai

diploblastik secara tradisional, bersama dengan spons. Cnidaria dan ctenophora

memiliki tipe otot yang, pada binatang yang bertambah kompleks, bermula dari

lapisan sel antara.

Aurelia aurita atau ubur-ubur adalah salah satu spesies dari phyllum

coelenterata, morfologi Aurelia aurita mempunyai ciri-ciri melewati fase polip

dan medusa, polip bersifat sesil atau menempel pada substrat, sedangkan medusa

dapat bergerak bebas. Polip aurelia berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada

suatu objek didasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga

30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. Di tengah permukaan tubuh sebelah

bawah muncullah semacam kerongkongan pendek menggantung ke bawah.

Bentuknya simetri radial, larva planula, memiliki cnidia, dan memiliki tentakel di

sekeliling mulutnya. Bentuk tubuh scyphozoa seperti mangkuk, transparan, dan

melayang-layang di laut. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal sebagai

sumber nutrisi. Setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4 buah).

Rongga mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara kedalam rongga

perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah kantung gastrik. Masing-

masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan

nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Dari kantung

gastrik akan menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan saluran cincin

yang ada dibagian tepi ubur-ubur.


Secara anatomi Aurelia aurita Ubur-ubur memiliki mulut di tengah,

dikelilingi oleh empat palps dan organ seks, terdapat empat mulut pusat. ubur-

ubur memiliki tentakel pinggiran tepi. Ubur-ubur berenang dengan kontrak dan

otot-otot. Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian bawah, seperti mencabut

drawstrings di tas. Hal ini akan memaksa air keluar melalui bagian bawah, dan

mendorong ubur-ubur ke depan. Relaksasi otot membuka untuk mempersiapkan

diri untuk kontraksi lagi. Pada ubur-ubur dengan berbentuk piring ini dapat

mengakibatkan gerakan dendeng, kontraksi kuat memberikan gerak

kuat. Kontraksi otot-otot perifer dikendalikan oleh jaringan saraf. Tidak ada otak

mengendalikan atau sistem saraf pusat untuk koordinasi bantuan. Saluran

pencernaan makanan pada ubur-ubur berupa gastrovaskular.

Aurelia aurita diklasifikasikan masuk dalam class schypozoa, sering

ditemukan dalam bentuk medusa. Aurelia aurita memiliki lapisan tubuh

diploblastic. Sel kelamin atau gonad terdapat dikedua sisi septa, memanjang

menuju masingmasing kantong mulut. Jumlah gonad delapan buah, yaitu pada

setiap kantong mulut terdapat sepasang gonad. Tentakel dan organ saraf terdapat

disepanjang tepi payung, jumlahnya empat atau kelipatan empat, terletak diantara

lappet atau di sekililing tepi subumbrella. Organ saraf disebut juga rhopalia

terdapat pada tepi payung atau di antara lappet. Sel-sel penyengat atau nematosis

letaknya tersebar pada tentakel, lengan mulut, dan pada permukaan mulut dalam

jumlah besar. Fungsi nematosis untuk melumpuhkan musuh, atau mangsa

sebelum dimasukkan ke dalam mulut, sedangkan organ saraf untuk


mengkoordinasi kontraksi payung ketika berenang, juga gerakan mulut pada

waktu menangkap makanan (Hasanah, 2016).


V. PENUTUP

A. Simpuan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Morfologi Cnidaria jenis spesies Aurelia aurita memiliki tubuh bersel

banyak, simetri radial atau biradial, tidak mempunyai kepala atau ruas-ruas

tubuh. Dalam pergeliran keturunan, Cnidaria mempunyai dua tipe hidup dan

bentuk tubuh. Kedua bentuk tubuh tersebut adalah bentuk polip dan bentuk

medusa.

2. Anatomi Cinidaria jenis spesies Aurelia aurita dapat dilihat dinding tubuh

luar, dinding tubuh dalam, perut, organ kelamin, mulut tentakel.

B. Saran

Saran yang dapat di berikan pada pemgamatan ini adalah :

1. Untuk asisten, agar lebih baik lagi membimbing praktikannya.

2. Untuk laboratorium, agar lebih lengkap lagi dalam menyiapkan alat – alat

laboratorium agar saat praktikum lancar tanpa hambatan.

3. Untuk praktikan, agar lebih disiplin dalam melakukan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, V, A., Munawir A., dan Efendi E., 2016, Pengaruh Induksi Racun Ubur-
Ubur (Physalia utriculus) terhadap Fungsi Oksigenasi dari Eritrosit
pada Mencit Jantan, Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1) : 122-126.

Sulistyowibowo, W., Zaharah T, A., Idiawati N., Warsidah., 2013, Analisis Asam
Amino dan Mineral Esensial pada Ubur-ubur (Aurelia aurita), Jurnal
Biologi , 2(2) : 101-106.

Saptarini, D., Aunurohim., dan Hayati R., 2011, Komposisi, Kelimpahan dan
Distribusi Ubur - Ubur (Scyphozoa) di Pesisir Timur Surabaya, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Junaidi, Kurnianto, R., Uslianti, S., dan Wahyudi, T., 2014, Rancang Bangun
Mesin Pembuat Abon Ubur-ubur, Jurnal Elkha, 6(2) : 35-40

Mannuputty, A, E, W., 2013, Ubur-ubur (Schypomedusae) dan Cara


Penggolahannya, jurnal Oseana, 13(2) : 49-61

Anda mungkin juga menyukai