Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PERCOBAAN IV
MEDIUM DAN CARA PEMBUATAN MEDIUM

OLEH :

NAMA : HASNI
STAMBUK : F1D1 18 007
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : DEASY NURLINA SYABAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang

dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme. Medium juga dapat digunakan

untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat fisiologis, menghitung jumlah

mikroorganisme dan lain-lain. Medium yang baik harus mengandung semua zat

yang diperlukan untuk kehidupan mikroorganisme antara lain senyawa organik

(protein, karbohidrat, lemak) mineral dan vitamin.

Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan

mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis

mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik

pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di

tambah sumber karbon organik seperti gula. Mikroorganisme lainnya memerlukan

suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah

atau bahan-bahan kompleks lainnya.

Medium dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu berdasarkan

susunan kimianya, konsistensi dan berdasarkan fungsinya. Berdasarkan komposisi

kimianya dikenal medium organik, medium anorganik, medium sintetik dan

medium nonsintetik atau medium kompleks. Komposisi dari medium organik

berupa bahan-bahan organik dan komposisi dari medium anrganik berupa bahan-

bahan anorganik. Komposisi kimia medium sintetik diketahui dengan pasti dan

biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan
dengan tepat, sedangkan komposisi medium nonsintetik tidak diketahui dengan

pasti. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan praktikum mengenai medium

dan cara pembuatan medium.

B. Rumusan Masalah

Rumusan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat medium untuk pertumbuhan mikroorganisme?

2. Apa saja jenis-jenis medium untuk pertumbuhan mikroorganisme?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara membuat medium untuk pertumbuhan

mikroorganisme.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis medium untuk pertumbuhan mikroorganisme.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui cara membuat medium untuk pertumbuhan mikroorganisme.

2. Dapat mengetahui jenis-jenis medium untuk pertumbuhan mikroorganisme.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Medium atau Media

Dalam bidang mikrobiologi untuk menumbuhkan dan mempelajari

sifat-sifat mikroorganisme diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan

mikroorganisme. Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-

zat makanan (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan jasad renik (mikroorganisme). Media dapat berbentuk

padat, cair dan semi padat (semi solid). Dalam media tersebut, lebih dari 200

macam media tersedia dan dikenal untuk pembiakan, pemeliharaan dan

identifikasi bakteri, namun demikian tidak semua media dapat mendorong

pertumbuhan bakteri. Ada bakteri tertentu yang memerlukan media spesifik

atau khusus untuk pertumbuhannya. Media pertumbuhan harus memenuhi

persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu mikroorganisme. Nutrisi yang

dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen,

unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K,

Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Anisa dan Rahayu, 2015).

B. Jenis-jenis Medium

Medium umum untuk mengisolasi fungi umumnya menggunakan PDA

(Poteto Dextrose Agar), Malt Ekstrak Agar (MEA), Czapeks Dox Agar

(CDA), Carrot agar (CA), Sabouraud Dextrose Agar (SDA), Taoge Ekstrak

Agar (TEA) dan lainnya. Medium yang khusus mempunyai komposisi yang

khusus sesuai dengan fungi yang akan di isolasi. Ada yang sudah di buat
sendiri dan ada yang komersial. Faktor yang sangat menentukan pada waktu

mengisolasi fungi adalah medium isolasi (Gandjar, 2006).

Berdasarkan komposisi kimiawi komponen penyusun medium, maka

medium dibedakan menjadi 2 kategori yaitu medium kompleks (complex) dan

sintetik (defined). Medium kompleks tersusun atas bahan-bahan dengan

macam dan komposisi tidak semua diketahui dengan pasti. Contoh medium

kompleks adalah Nutrient Agar (NA) sebagai tempat pertumbuhan bakteri

yang mengandung ekstrak daging dan pepton (Rakhmawati, 2012).

Salah satu media agar yang cocok dan mendukung pertumbuhan jamur

adalah PDA (Potato Dextrose Agar) yang memilki pH yang rendah (pH 4,5

sampai 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan

lingkungan yang netral dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan

antara 25-30 °C. Media PDA menunjukkan hasil terbaik daripada media

alternatif karena PDA merupakan salah satu media kultur yang paling umum

digunakan karena formulasinya yang sederhana dan merupakan media terbaik

karena kemampuanya dalam mendukung pertumbuhan pada berbagai jamur

(Aini, 2015).

C. Fungsi Medium

Media adalah suatu substrat tempat tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme dalam suatu kehidupan. Substrat adalah nutrisi yang

dibutuhkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Berdasarkan

kegunaannya, PDA (Poteto Dextrose Agar) dibagi menjadi 3, yaitu media

umum (global) misalnya dari semua jamur maupun bakteri dapat digunakan,
yang kedua media pembeda yang dapat membedakan antara aspergillus dan

lactobacillus dan terakhir media sebagian yang digunakan untuk

menumbuhkan mikroorganisme tetapi tidak secara keseluruhan (Gusnawaty,

2013).
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N., 2015, Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur Menggunakan


Sumber Karbohidrat yang Berbeda, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.

Anisah dan Rahayu, T, 2015, Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri


Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Gandjar, I., Sjamsuridal, W. dan Oetari, A., 2006, Isolasi Fungi, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Gusnawaty, H. S., Taufik, M. dan Wahyudin, E., 2013, Uji Efektivitas Beberapa
Media untuk Perbanyakan Agens Hayati Gliocladium sp., Jurnal
Agroteknos, 3(2): 74-75

Rakhmawati, A., 2012, Penyiapan Media Mikroorganisme, Universitas Negeri


Yogyakarta, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai