Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BIOGEOGRAFI

OLEH :

NAMA : SILVIANI
STAMBUK : F1D1 18 019

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Jawaban :

1. Sistem klasifikasi hewan secara garis besar yaitu :


Sistem klasifikasi filogenik merupakan sistem klasifikasi berdasarkan
keturunan atau hubungan kekerabatan. Mula-mula pada abad ke-19 sampai abad ke-
20 masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia tumbuhan (Plantarum) dan
dunia hewan (Animalia). Namun pada kenyataannya, untuk organisme tingkat rendah
seperti Amoeba, Paramaecium, dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk
golongan tumbuhan ataukan golongan hewan. Oleh sebab itu, para ilmuwan biologi
mengemukakan berbagai sistem klasifikasi dari mulai sistem dua kingdom.

 Sistem Klasifikasi 2 (dua) Kingdom

Dalam sistem 2 kingdom ini terbagi menjadi 2 periode yaitu masa Aristoteles dan


masa Carolus Linnaeus. 
1

A. Masa Aristoteles.
j

Menurut seorang ahli filsafat dan ilmu pasti Yunani, Aristoteles, makhluk
hidup dikelompokkan menjadi dua kingdom yaitu kingdom
tumbuhan dan kingdom hewan. Kingdom tumbuhan dikelompokkan lagi
menjadi herba, semak dan pohon. Sementara itu, kingdom hewan dikelompokkan
lagi menjadi hewan berdarah panas dan hewan berdarah dingin. 
.

B. Masa Carolus Linnaeus 


.

Pada tahun 1758, sistem klasifikasi Aristoteles disempurnakan oleh seorang


ahli biologi Swedia, Carolus Linnaeus. Menurut Linnaeus, pengelompokkan
makhluk hidup dibedakan menjadi 2 kingdom yaitu: 
.

1) Kingdom Plantae (tumbuhan) 


.

Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan


berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan
dalam
.
kerajaan tumbuhan. 
2) Kingdom Animalia (hewan) 
.

Kingdom Animalia memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan


dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini sepertiProtozoa,
Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.
Sistem klasifikasi Carolus Linnaeus memiliki kelebihan dan juga
kelamahan. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan
dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu
tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah
utama menuju model-model kingdom lainnya. Sedangkan Kelemahannya adalah
penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat
beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua
kingdom.

 Sistem Klasifikasi 3 (tiga) Kingdom 


Sistem tiga kingdom ditemukan oleh seorang ahli biologi Jerman, Ernest
Haekel pada tahun 1866. Tiga kingdom tersebut yaitu: 
.

A. Kingdom Protista 
.

Kingdom Protista memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel, inti
selnya tanpa selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan ganggang
biru. 
B. Kingdom Plantae 
.

Yang termasuk dalam Kingdom Plantae adalah alga, jamur, lumut, paku, dan


tumbuhan berbiji. 
.

C. Kingdom Animalia 
.

Yang termasuk dalam Kingdom Animalia adalah dari golongan Protozoa sampai


golongan Chordata. Kelebihan sistem klasifikasi Ernest Haekel adalah organisme
mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam
kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena
secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki
perbedaan dari kedua kingdom lainnya. Sedangkan kekurangan sistem
klasifikasi 3 kingdom ini adalah bakteri tidak dapat digolongkan ke
dalam Kingdom Protista, karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak
memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. 

 Sistem Klasifikasi 4 (empat) Kingdom 


.

Sistem klasifikasi empat kingdom ditemukan oleh ahli biologi Amerika


Serikat Herbert Faulkner Copeland pada tahun 1956. Ia mengelompokkan
makhluk hidup menjadi 4 kingdom yaitu: 
.

A. Kingdom Monera 
.

Yang termasuk dalam Kingdom Monera adalah semua organisme bersel satu


(uniseluler) tanpa selaput inti atau yang disebut dengan prokariotik, seperti
bakteri, alga biru dan alga hijau. 
.

B. Kingdom Protista 
.

Yang termasuk dalam Kingdom Protista adalah semua organisme bersel satu
(uniseluler) yang memiliki selaput inti atau yang disebut dengan eukariotik. 

C. Kingdom Plantae 
.

Meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru dan hijau, lumut, paku,
tumbuhan berbiji dan juga jamur. 
.

D. Kingdom Animalia 
.

Meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata. 


Kelebihan sistem klasifikasi empat kingdom oleh Copeland ini adalah sudah
mampu membedakan antara organisme prokariotik dan eukariotik, sehingga
masing-masing dikelompokkan dalam kingdom yang berbeda.
Sedangkan kelemahannya adalah belum bisa membedakan antara jamur (fungi)
dengan tumbuhan. Karena fungi atau jamur bukan organisme autotrof layaknya
tumbuhan melainkan organisme heterotrof yaitu tidak dapat mensintesis
makanannya sendiri. Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang binatang
lakukan, ataupun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan
lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan
mereka dan kemudian menyerapnya (absorbsi) ke dalam sel. 

 Sistem Klasifikasi 5 (lima) Kingdom 


Sistem lima kingdom ditemukan oleh seoarng ahli Ekologi Amerika
Serikat Robert H. Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar
tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Adapun sistem klasifikasi
lima kingdom ini adalah sebagai berikut.
.

A. Kingdom Monera 
.

Meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan
mikroskopis. Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri),
misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp. 

B. Kingdom Protista 
.

Sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya
sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Contohnya: Euglena,
Paramecium,
.
dan Amoeba. 
C. Kingdom Fungi 
\

Memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis.


Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-
lain. 
D. Kingdom Plantae 
.

Terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel yang
mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan tumbuhan
dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Contohnya: padi,
mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda. 
E. Kingdom Animalia 
.

Memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak


berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular,
ayam, dan sebagainya. Secara garis besar, perbedaan masing-masing kingdom
disajikan dalam tabel dobawah berikut ini
  Tabel Perbandingan Ciri-Ciri Monera, Protista, Fungi, Plantae dan
,.

Animalia 
Kingdom/Ciri Monera Protista Fungi Plantae Animalia
Prokariotik √ - - - -
Eukariotik - √ √ √ √
Autotrof √ √ - √ -
Heterotrof √ √ √ - √
Uniseluler √ √ √ - -
Multiseluler √ √ √ √ √
Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri
karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun
membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka
mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian
menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat
bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan
kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumnya.
Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi lima kingdom ini, yaitu belum
mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok
kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam
hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya.

2. Perbedaan antara Fitogeografi dan Zoogeografi :


a) fitogeografi
Secara singkat fitogeografi adalah kajian yang mempelajari sebaran
makhluk hidup di bumi pada masa yang lalu dan saat ini. Kajian tentang
distribusi vegetasi dapat dilakukan menurut jenis-jenisnya secara terpisah atau
secara keseluruhan pola distribusi tumbuhan dapat secara luas atau secara
terbatas pada wilayah tertentu. Berdasarkan terdapat atau tidak terdapat jenis-
jenis tumbuhan di suatu wilayah, dikenal 3 kelompok taksa tumbuhan, yaitu
tumbuhan yang tersebar luas, tumbuhan endemik dan tumbuhan discontinue.
Contoh tumbuhan tersebar luas (wides) antara lain, plantago mayor,
atauagathis australis; tumbuhan endemik adalah Ginko biloba atau Rafflesia
arnoldii, dan tumbuhan discontinue adalah Empetum nigrum atau Larrea
trdentata.
Tumbuhan tersebar luas atau yang sering dinamakan juga tumbuhan
kosmopolit adalah kelompok taksa tumbuhan yang penyebarannya hampir di
seluruh dunia. Untuk tumbuhan yang tersebar luas di wilayah tropis tumbuhan
dan dinamakan tumbuhan “pantropis” Tumbuhan endemik merupakan taksa
tumbuhan yang penyebarannya terbatas di wilayah yang tidak terlalu luas,
yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat dan barier. Terdapat
macam-macam tumbuhan endemik, antara lain tumbuhan endemik benua,
endemik regional dan lokal atau setempat.
Tumbuhan discontinue adalah taksa tumbuhan yang kehadirannya di
suatu wilayah yang luas terpisah-pisah dalam kantong-kantong taksa
tumbuhan tertentu. Terbentuknya taksa tumbuhan discontinue antara lain
disebabkan oleh faktor barier ekologi, gagal bermigrasi, dan gagal beradaptasi
pada lingkungan tertentu. Kemudian dalam skala evolusi terdapat jenis yang
mampu bertahan melalui perubahan genetik atau mutasi sehingga dapat
beradaptasi pada lingkungan baru, dan terpisah-pisah di wilayah-wilayah
tertentu melalui migrasi atau adanya perubahan benua atau wilayah sesuai
dengan teori paparan benua (continental drift).
Menurut konsep dinamika fitogeografi, terdapat beberapa penyebab
yang mempengaruhi pola dasar distribusi vegetasi, yaitu: a) kondisi habitat, b)
respon tumbuhan, c) sifat adaptasi, d) migrasi dan e) kelangsungan hidup yang
sebagian besar tergantung pada sifat proses evolusi dan kemampuan
bermigrasi. Sesuai dengan sifat toleransi dan adaptasi terhadap kondisi habitat
dan iklim, dikenal beberapa kelompok distribusi tumbuhan, yaitu kelompok:
a) tumbuhan kosmopolit dan sub-kosmopolit (Gnamineae), tumbuhan wilayah
tropis (Araceae), tumbuhan wilayah sub-tropis (Salicaceae), tumbuhan
discontinue (Papaveraceae), tumbuhan endemis (Bixaceae) dan tumbuhan
wilayah ekstrim, misalnya gurun (Pedaliaceae).
Pola distribusi vegetasi berlangsung secara alamiah atau melalui
proses seleksi alam atau mutasi sebagai hasil respon toleransi dan adaptasi
vegetasi terhadap amplitudo ekologi habitat dan iklim. Respon tersebut dapat
bersifat luas (eurytopic) atau bersifat sempit (stenotopic) yang ditentukan oleh
faktor “perangkat genetik” (genetic set up) yang dimiliki oleh setiap jenis,
sekelompok suku atau taksa tumbuh-tumbuhan tertentu.

b) Zoogeografi
Ilmu yang mempelajari persebaran fauna di muka bumi ini disebut
Zoogeografi. Persebaran hewan di muka bumi ini ada penghalangnya
sehingga terjadi pembagian-pembagian. Andaikan tidak ada hambatan-
hambatan maka persebaran hewan akan berjalan terus. Kesamaan-kesamaan
karakteristik fauna ini salah faktor penyebabnya yaitu bahwa menurut sejarah
geologi dunia ini berasal dari satu benua atau benuanya mnyatu seluruhnya.
Benua ini disebut pangea atau benua tertua, yang kemudian pecah.. Oleh
karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya
hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun
1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 6
wilayah yaitu:
a) WilayahEthiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan
Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas
daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse,
jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa,
jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia
endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil,
Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.
Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah
Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental
seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
b) WilayahPaleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua
Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai
Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini
bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan
tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna
Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta
di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan
beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain
kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang
telah menyebar ke wilayah lainnya.
c) WilayahNearktik
Wilayah persebaranya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam
kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau,
domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di
wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
d) WilayahNeotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan,
dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim
tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan
Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal
sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling,
beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan
ada sejenis kelelawar penghisap darah.
e) Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan
dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang
utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah
badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain
kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia
Selatan dan Asia Tenggara pernah menyatu.
f) Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian,
Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih,
burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain
buaya, kura-kura, ular pitoon. jadi satu daratan dengan Afrika.

3. Perpindahan suatu spesies dari satu tempat ke tempat yang lain :


Suatu spesies dapat berpindah atau menyebar dari suatu tempat ke tempat
yang lainnya dikarenakan hewan-hewan tersebut melakukan migrasi. Migrasi Hewan
adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah
yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. faktor hewan
bermigrasi merupakan biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat
yang baik untuk berkembang biak. Migrasi hewan umumnya menggunakan rute yang
sama dari tahun ke tahun - dari generasi ke generasi. Tanah lintas hewan bisa berupa
gunung, sungai, dan padang tanahyang luas.Ikan salmon, Burung, kelelawar, dan
serangga terbang dalam jangkauan jarak yang panjang, kadang-kadang melampaui
seluruh benua atau lautan. hewan yang berenang sering kali bermigrasi hampir
meliputi jarak setengah dari seluruh dunia.
Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak
hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas. Beberapa
hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi dibuat dalam satu
tahun. ada pula beberapa hewan mempunyai 'pola migrasi yang dapat dihubungkan
pada pola cuaca' pergerakan mereka adalah bergantung pada curah hujan dan
ketersediaan tumbuhan hijau. terdapat migrasi hewan yang dapat berlangsung selama
beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam migrasinya.

Banyak ilmuwan melihat migrasi hewan sebagai sebuah adaptasi. Hewan yang telah
belajar untuk beralih ke lingkungan yang optimal adalah hewan yang selamat untuk
melanjutkan spesies. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dapat terjadi penyebaran
spesies karena hewan-hewan tersebut melakukan adaptasi dengan cara berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain untuk mempertahankan kehidupan.

4. Enam penyebaran daerah Zoogeografi yaitu :

a) Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan
Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas
daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse,
jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa,
jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia
endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil,
Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.
Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah
Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental
seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
b) Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua
Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai
Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini
bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan
tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna
Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta
di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan
beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain
kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang
telah menyebar ke wilayah lainnya.
c) Wilayah Nearktik
Wilayah persebaranya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam
kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau,
domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di
wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
d) Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan,
dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim
tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan
Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal
sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling,
beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan
ada sejenis kelelawar penghisap darah.
e) Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan
dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang
utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah
badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain
kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia
Selatan dan Asia Tenggara pernah menyatu.

f) Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian,
Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih,
burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain
buaya, kura-kura, ular pitoon. jadi satu daratan dengan Afrika.

5. Mengapa iklim merupakan faktor utama yang menentukan tipe tanah dan
spesies yang tumbuh serta mengapa jenis tumbuhan yang ada menentukan
jenis hewan dan mikroorganisme yang akan hidup pada daerah tersebut :
Ilkim sendiri adalah persebaran curah hujan, pola angin, dan musim di
atmosfer. Hal ini yang akan mempengaruhi kesuburun suatu tanah. Contoh
Indonesia, Indonesia terletak pada Garis Katulistiwa. Dimana pada garis ini ilklim
nya adalah iklim tropis yang memiliki curah hujan cukup, musim kemarau dan
musin penghujan dan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun. Hal ini
menyebabkan Indonesia ditumbuhi berbagai flora dan fauna yang beragam dan
kondisi tanah yang subur didukung oleh tanah bekas aktivitas vulkanik. Kemudian
untuk wilayah dengan iklim yang kurang baik maka akan menghasilkan tanah
yang kurang atau bahkan tidak subur sehingga dapat mempengaruhi jenis
tumbuhhan yang ada.
Jenis tumbuhan menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang hidup
pada daerah tersebut di karenakan hewan dan mikroorganisme yang hidup akan
menjadikan tumbuhan sebagai sumber makanan dan tempat tinggal mereka,
sehingga untuk menunjang hal tersebut hewan dan mikroorgansime akan mencari
jenis tumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan hanya akan hidup pada
tanah yang memiliki jenis tumbuhan yang sesuai dan di butuhkan. Itulah mengapa
jenis tumbuhan akan mempengaruhi jenis hewan dan jenis mikroorganisme yang
hidup pada suatu daerah.

Anda mungkin juga menyukai