OLEH :
NAMA : SILVIANI
STAMBUK : F1D118019
DOSEN :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lamun merupakan salah satu sumber daya laut yang cukup potensial
berbunga yang berada di lingkungan laut dan daerah pesisir pantai yang
dangkal. Lamun berkembang biak dengan cara mengeluarkan tunas yang baru
selayaknya rumput yang berada didaratan. Lamun memiliki daun yang tegak,
sehingga posisi lamun dapat kokoh saat berada didaerah pesisir. Akar dari
mengangkut gas dan zat-zat hara. Lamun juga mirip dengan tanaman atau
Lamun yang berada didaerah laut maupun didaerah pesisir pantai terdiri
atas berbagai spesies yang berbeda baik dari sifat maupun ciri morfologi dan
anatominya. Ciri morfologi merupakan ciri dari suatu bahan pengmatan yang
dapat diidentifikasi secara langsung karena ciri morfologi merupakan ciri fisik
B. Rumusan Masalah
praktium
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
D. Manfaat Praktikum
berikut :
A. Lamun
menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam laut. Tumbuhan ini terdiri
dari rhizoma, daun dan akar. Rhizoma merupakan batang yang terbenam dan
tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga serta tumbuh
pula akar. Rhizoma dan akar inilah tumbuhan tersebut dapat menancapkan diri
dengan kokoh di dasar laut. Sebagian besar lamun berumah dua artinya dalam
satu tumbuhan hanya ada jantan dan betina saja. Sistem pembiakan bersifat
B. Morfologi Lamun
sama, terdiri atas ; akar, batang, dan daun. Daun pada lamun umumnya
perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antar jenis lamun yang dapat
digunakan dalam kajian taksonomi lamun. Akar pada beberapa jenis seperti
dengan sel epidermal. Akar pada lamun memiliki pusat stele yang dikelilingi
oleh endodermis. Stele mengandung phloem atau jaringan transport nutrien,
dan xylem atau jaringan yang menyalurkan air (Waycott et al, 2004).
Struktur rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi
seringkali terbenam di dalam substrat yang dapat meluas secara ekstensif dan
memiliki peran yang utama pada reproduksi secara vegetatif (merupakan hal
morfologi daun pada lamun memiliki bentuk yang hampir sama secara umum,
dimana jenis lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk anatomi yang
memiliki nilai taksonomi yang sangat tinggi. Daun lamun mudah dikenali dari
bentuk daun, ujung daun dan ada tidaknya ligula (lidah daun). Daun lamun
memiliki dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun. Sedangkan secara
anatomi, daun lamun memiliki ciri khas dengan tidak memiliki stomata dan
C. Manfaat Lamun
seperti snorkeling vest, masker, snorkel dan fins. Snorkeling merupakan salah
dalam posisi vertikal di kolom air, fins yang digunakan tidak menyentuh
beds) dapat juga sebagai daerah asuhan, padang pengembalaan dan makanan
dari berbagai jenis ikan herbivora dan ikan-ikan karang (coral fishes).
memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan
lamun memegang peranan penting dalam pendauran berbagai zat hara dan
dapat dijadikan sebagai tolak ukur akan kelestarian pesisir tersebut. Lamun
menyerap zat-zat hara yang terdapat pada daerah pesisir pantai tepatnya pada
garis pantai yang berair dangkal. Apabila limbah darat telah berkontaminasi
dengan daerah pesisir, maka lamun yang berhabitat disana sebelumnya lambat
laun akan berpindah tempat atau mengalami kematian akibat tidak tersedianya
pada pukul 08.00 – 16.00 WITA. Bertempat di Tanjung Tiram dan dilanjutkan
1. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
2. Bahan Praktikum
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat.
A. Hasil Pengamatan
(Nurzahraeni, 2014)
2. Enhalus Regnum: Plantae
acoroides Divison: Angiospermae
Class : Liliopsida
Ordo : Hidrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Species: Enhalus acoroides
(Nurzahraeni, 2014)
(Nurzahraeni, 2014)
B. Pembahasan
mempunyai akar, rimpang (rhizoma), daun, bunga dan buah seperti halnya
Lamun memiliki bentuk yang hampir sama, terdiri atas ; akar, batang,
dan daun, berdasarkan hasil pengamatan terdapat tiga spesien lamun yang
Enhalus acoroides dan Halodue pinifolia. Thalassia hempricii memiliki bentuk daun
seperti selendang (strap-like) yang muncul dari stem yang tegak lurus dan penutup
penuh oleh sarung daun (leaf sheath). Ujung daun tumpul dan bergerigi tajam.
Rhizoma tebal dengan node scar yang jelas, biasanya berbentuk segitiga dengan Ieaf
sheath yang keras. Selain itu, cirri morfologi yang dapat diamati pada lamun tersebyt
yaitu bangun daun (Circumskriptio) berbentuk oblongus, ujung daun tumpul (obtusus)
pertulangan daun sejajar (palminervis), dan tepi daunnya sedikit begerigi (seratus).
mempunyai struktur yang kuat, memiliki daun yang panjang dengan permukaan yang
halus dan memiliki rhizoma yang tebal. Terdapat bunga yang besar dari bawah daun.
Lamun ini di temukan sepanjang Indo-Pasifik barat di daerah tropis salaah satunya di
Tanjung Tiram. Spesies terakhir yang diperoleh yaitu Halodule pinifolia merupakan
species terkecil dari genus Halodule. Bentuk daun lurus dan tipis. Biasanya pada
bagian tengah ujung daun robek. Lamun ditemukan di sepanjang Indo-Pasifik Barat di
daerah tropis dan sangat umum di daerah intertidal salah satunya yang terdapat di
Tanjung Tiram.Ketiga spesies tersebut saat diperhatikan secara seksama, berada pada
urutan posisi hidup yang teratur, dimana semakin dekat dengan daratan lamur yang
terdapat disana juga didominasi oleh spesies Enhalus acoroides. Hal tersebut karena
semakin dekat dengan daratan maka ombak atau kuat arus semakin kencang dan
A. Simpulan
Simpulan yang dapat diperoleh dari praktikum dari paktikum ini adalah
sebagai berikut :
sifat atau ciri khas dari spesies yang diperoleh, berupa ciri morfologi
masing spesies lamun yang diperoleh dengan bantuan buku atau jurnal
identifikasi lamun.
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
lingkungannya.
Rosalina, A. D., Yonvitner dan Imran, Z., 2019, Analisis Kepuasan Pesnorkel
untuk Pengelolaan Wisata Snorkeling pada Ekosistem Terumbu Karang
(Studi Kasus di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu), Jurnal
Pariwisata, 6(1): 1-4
Tuwo, A., 2011, Pengelolaan Ekowisata pesisir dan Laut, Brilian Internasional,
Sidoarjo.
Waycott, M., McMahon, K. J., Mellors, A., Calladine and Kleine, D., 2004, A
Guide to Tropical Seagrasses of the Indo-West Pacific. James Cook
University, Townsville-Queensland-Australia.