PERCOBAAN III
BERBAGAI TEKNIK STERILISASI
OLEH :
NAMA : HASNI
STAMBUK : F1D1 18 007
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : DEASY NURLINA SYABAN
A. Latar Belakang
bahan eksperimen tentu harus diawali dengan yang namanya sterilisasi. Sterilisasi
mikrobiologi merupakan suatu cara atau usaha untuk membebaskan alat-alat atau
bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroba agar tidak
terkontaminasi dengan bahan lain atau mikroba yang tidak diinginkan. Sterilisasi
perlu dilakukan agar dalam praktikum hanya biakan murni saja yang ada tanpa
terdapat satu spesies mikroba atau hasil perbanyakan akan satu sel mikroba.
dalam keadaan steril atau bebas dari mikroorganisme seperti kuman, bakteri, virus
dan jamur.
dilakukan sesuai dengan alat dan bahan yang akan disterilkan. Berdasarkan uraian
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah apa saja jenis-jenis teknik
sterilisasi?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini yaitu dapat mengetahui
A. Sterilisasi
kehidupan. Suatu benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya
tersebut dapat dilakukan dengan uap panas, larutan kimia, pemanasan kering
atau metode gas. Metode yang dipilih biasanya tergantung sifat materi yang
mikroorganisme, jumlah dan jenis kontaminasi oleh zat lain, serta ada tidaknya
B. Jenis-Jenis Sterilisasi
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu
panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas
lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi
didasarkan pada sifat bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi basah biasanya
pembakar bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum dan spatula
dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen sampai
berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri dan pipet volume. penggunaan
alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam oven dan dipanaskan
dengan suhu 160-170oC selama 1-2 jam. Autoklaf, untuk mensterilkan tabung
reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-
alat tersebut kedalam autoklaf yang ditutup dengan rapat dan nyalakan
autoklaf dengan temperature 121℃ dan tekanan antara 15-17,5 psi (pound per
square inci) atau 1 atm selama 1 jam (Kharisma dan Manan, 2012).
chamber, door seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang
cakap, uap panas harus jenuh (saturated steam) dan bebas dari bahan kimia
bahan kultur yang tahan panas dan tidak rusak oleh panas. Pengaturan tekanan
pada autoclave ada yang otomatis dan manual dengan mengatur pemanasnya
menggunakan autoclave merupakan cara yang paling baik karena uap air
panas dengan tekanan tinggi menyebabkan penetrasi uap air ke dalam sel-sel
2010).
DAFTAR PUSTAKA
Adji, D., Zuliyanti, dan Larashanty, H., 2007, Perbandingan Efektivitas Sterilisasi
Alkohol 70%, Inframerah, Otoklaf dan Ozon terhadap Pertumbuhan Bakteri
Bacillus subtilis, Jurnal Sain Vel, 25(1): 1-2
Kharisma, A. dan Manan, A., 2012, Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. pada Air
Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Sebagai Deteksi
Dini Serangan Penyakit Vibrios, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
4(2): 129-134
Sumarsih, S., 2010, Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram, Swadaya, Jakarta.