Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ZOOLOGI VERTEBRATA
( KELAS AVES )

OLEH

NAMA : RISDAYANTI
STAMBUK : A1C2 13 037
KELOMPOK : VII ( TUJUH )
ASISTEN : IMAM FIRMANTO, S.Pd

LABORATORIUM PENDIDIKAN UNIT BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aves berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu avis yang berarti burung.

Kekhasan dari kelas aves yaitu adanya bulu yang menutupi tubuh. Secara umum

ciri-ciri hewan pada kelas aves yang berbeda dengan hewan vertebrata lainnya

adalah tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota gerak belakang

beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut sudah termodifikasi

menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri dari empat ruang, rahang

bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah menghilang yang

digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan

bertelur.

Kelas aves merupakan salah satu kelas hewan vertebrata yang memiliki

bentuk tubuh yang khas sehingga dengan bentuk tubuh tersebut kelompok hewan

ini terbukti sangat berhasil dalam penyebarannya memperbanyak habitat di

permukaan bumi. Mengenai jumlah jenisnya di dunia, ada beberapa pendapat

yang menyatakan bahwa ada 9000 jenis dan ada pula yang menyatakan sebanyak

8900 jenis, serta ada yang menyatakannya sebanyak 8805 jenis yang tersebar

pada berbagai tipe habitat, mulai dari pinggir pantai hingga pegunungan. Bahkan

beberapa jenis ada yang mampu berkembang biak pada ketinggian 6000 m dari

permukaan laut.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut maka diperlukan

praktikum mengenai kelas aves sehingga praktikan dapat memahami dan

mengamati secara langsung morfologi, anatomi, organ, dan sistem organ yang

menyusun tubuh hewan pada kelas aves.

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu memahami dan

mengetahui morfologi, anatimi, organ, dan system organ ayam dan burung

merpati ( Columba livia )

C. Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu dapat memahami dan

mengetahui morfologi, anatimi, organ, dan system organ ayam dan burung

merpati

( Columba livia )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anggota kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap

lingkungannya, sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada suatu

tempat. Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk

penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semuanya adalah sayap.

Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung untuk terbang jauh mencari

makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu timbul sebagai

adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya. Adanya burung-burung

yang tidak memiliki sayap yang hidup di Antartika, Selandia Baru dan daerah-daerah

lain yang jarang ada pemangsanya membuktikan hal ini (Kimball, 1983 : 90).

Adanya bulu pada burung merupakan karakter spesifik yang menunjukkan

jenis burung. Sayap merupakan adaptasi dari burung yang jelas untuk terbang. Sisik

pada kaki burung merupakan sisa evolusi dari reptil. Bulu adalah salah satu adaptasi

vertebrata yang paling luar biasa karena sangat ringan dan kuat. Bulu terbuat dari

keratin, protein yang juga menyusun rambut dan kuku pada mammalia dan sisik pada

reptilia. Pertama kali, burung merupakan hewan yang memiliki sayap sebagai

penyekat selama evolusi hewan endoterm, setelah itu baru dimanfaatkan sebagai

peralatan terbang. Selain itu bulu juga dapat dimanipulasi untuk mengntrol

pengerukan udara di sekitar sayap (Kimball, 1999 : 207).


Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.

Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari

epidermal tubuh, yang pada reptil serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves

bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu

itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan

lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk

dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun

rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan

mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses

pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984 : 21).

Umumnya burung mengalami pergantian bulu sekali dalam satu tahun, tetapi

burung kolibri betina mengalami pergantian bulu sekali dalam dua tahun. Pergantian

bulu biasanya terjadi sebelum atau sesudah perkembangbiakan. Namun ada juga yang

mengalami pergantian bulu parsial oleh sebab tertentu. Pergantian bulu burung

dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor fisiologis yaitu adanya hormon

tiroksin. Sempurnanya bulu setiap spesies burung sejak menetas sampai dewasa

berbeda-beda. Ada beberapa spesies burung yang pada saat menetas tidak memiliki

bulu. Bulu pada saat menetas disebut dengan natal plumage. Sebagian besar spesies

burung memiliki jumlah bulu bervariasi pada saat menetas, hanya beberapa deret bulu

pada spesies altrical (misalnya merpati) atau seluruh tubuh tertutup bulu pada burung

precocial muda (misal ayam) (Brotowidjoyo, 1990 : 67).


Bagian mulut terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh ( Rostrum)

yang terbentuk oleh maxila pada ruang bagian atas dan mandibula pada ruang

bagian bawah. Pada bagian luar dari rostrum dilapisi oleh pembungkus zat tanduk

dan pada kelompok burung Neornithes tidak bergigi. (Jasin, 1984 : 32).

Burung pada umumnya mempunyai kulit yang tipis, mengandung keratin

sedikit sekali. Hubungan dengan jaringan yang ada disebelahnya tidak erat. Struktur

tambahan dari kulit ialah bulu mengalami penandukan kuat sekali. Bagian bawah

kaki dan jari, ditutupi oleh sisik tanduk yang terdapat pada Archosauria dan ini

mengelupas. Paruh juga mengalami penandukan (Djuhanda, 1983 : 54).

Burung berkembang biak dengan bertelur. Beberapa jenis burung seperti

burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur

serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas, hanya burung

jantan yang akan mengerami telur. Akan tetapi, terdapat juga spesies burung yang

bertelur dalam sarang burung-burung lain untuk dieramkan oleh burung lain

(Iskandar, 1989 : 39).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 9 Nopember 2014

pukul 15.30 sampai 17.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Pendidikan Unit

Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Alat yang Digunakan dalam Praktikum Kelas Aves

No. Nama Alat Fungsi


1. Papan bedah Tempat meletakan objek pengamatan
2. Pisau/cuter Membedah beberapa jenis ayam yang diamati
3. Jarum pentul Menusuk ayam yang diamati pada papan bedah

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, adalah sebagai berikut:

a. Ayam ( Ghallus gallus)

b. Bebek (Anas platyrhyncos)

c. Burung Elang (Haliastur indus)

d. Burung Colibri (Colibri thalassinus)

e. Burung Gereja (Passer domesticus)

f. Burung Jejang (Grus japonensis)


C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang akan dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengamatan Secara Morfologi

a) Meletakkan bahan amatan diatas papan bedah kemudian menggambar

morfologi disertai keterangan bagian-bagian yang utama.

b) Mengamati bulu kontur pada sayap yang berfungsi untuk terbang

c) Mrngambil beberapa bulu yang mewakili (remiges, plumae, alula, dan

bulu ekor) kemudian menggambar masing-masing jenis bulu tersebut.

d) Mengamati bentuk paruh pada masing-masing bahan amatan kemudian

menggabar dan memberikan keterangan pada masing-masing jenis paruh

tersebut.

2. Pengamatan pada bentuk anatomi

a) Membius hewan yang akan dibedah (mewakili ayam)

b) Meletakkan hewan yang telah dibius di atas papan bedah kemudian

melepaskan semua bulu pada hewan tersebut.

c) Memulai pembedahan pada bagian anterior (dada) sampai ke bagian

posterior (perut)

d) Melepaskan otot-otot atau daging yang melekat pada tulang

e) Dengan hati-hati menyayat bagian abdomen agar organ dalam tidak rusak.

f) Menggambar bentu anatomi dan menuliskan bagian-bagiannya.


3. Pengamatan pada sistem organ

a) Mengamati bentuk sistem pencernaan dan menuliskan bagian-bagiannya.

b) Mengamati bentuk sistem pernapasan kemudian menggambar dan menulis

bagian-bagiannya.

c) Mengamati bentuk sistem peredaran darah kemudian menggambar dan

menuliskan bagian-bagiannya.

d) Mengamati bentuk sistem reproduksi dan menggambar serta menuliskan

keterangannya.

e) Mengamati bentuk sistem ekskresi kemudian menggambar dan

menuliskan bagian-bagiannya.

f) Mengamati bentuk sistem skeleton kemudian mengambar dan menuliskan

bagian-bagiannya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

1. Pengamatan morfologi

a. Pengamatan pada ayam ( Ghallus gallus)

1 3

2 4

Keterangan :
1. Bulu ekor
2. Bulu sayap
3. Mata
4. Paruh
5. Kaki / ceker
6. Leher
Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Familia : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus
( Jasin, 1984 : 102 )

b. Pengamatan pada bebek (Anas platyrhyncos)

1
2

Keterangan :

1. Paruh 4. Ekor
2. Mata 5. Kaki/ ceker
3. Leher
Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Ansareformes
Familia : Anatidae
Genus : Anas
Spesies : Anas platyrhyncos
( Jasin, 1984 : 100 )

c. Pengamatan pada burung elang bondol (Haliastur indus)

2
1

Keterangan :
1. Mata 4. Kaki /ceker
2. Lubang hidung 5. Bulu sayap
3. Paruh 6. Bulu ekor
Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Falconiformes
Familia : Accipitridae
Genus : Haliastur
Spesies : Haliastur indus
( Jasin, 1984 : 100 )

d. Pengamatan pada burung jejang (Grus japonensis)

1
4

6
5

Keterangan :

1. Paruh 4. Bulu sayap


2. Mata 5. Bulu ekor
3. Leher 6. Kaki/ceker
Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Gruiformes
Familia : Gruidae
Genus : Grus
Spesies : Grus japonensis
( Jasin, 1984 : 87 )

e. Pengamatan pada burung Colibri (Colibri thalassinus)

1 2

4 5

Keterangan :
1. Paruh 4. Kaki/ceker
2. Mata 5. Bulu ekor
3. Bulu sayap
Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Apodiformes
Familia : Trochilidae
Genus : Colibri
Spesies : Colibri thalassinus
( Jasin, 1984 : 98 )

f. Pengamatan pada burung gereja (Passer domesticus)

2
1

4
5

Keterangan :

1. Paruh 4. Bulu ekor


2. Mata 5. Kaki/ceker
3. Bulu sayap

Anda mungkin juga menyukai