PERCOBAAN IV
STRUKTUR PENUNJANG KEMAMPUAN TERBANG PADA BURUNG
OLEH :
NAMA : NURUL ANISA
STAMBUK : F1D1 20 075
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : ADMIYANI SAMBO ADCU
A. Latar Belakang
Aves berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang
Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang
orang karena dapat dilihat dimana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam
memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Aves juga mampu diternakkan sehingga
satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan memiliki bulu
bentuk tubuh yang khas sehingga dengan bentuk tubuh tersebut kelompok hewan
permukaan bumi. Burung merupakan salah satu kelas hewan vertebrata yang
memiliki bentuk tubuh yang khas sehingga dengan bentuk tubuh tersebut
Burung memiliki susunan tulang rangka yang ringan, bahkan ada burung
yang berat tulangnya lebih ringan dari berat seluruh bulu ditubuhnya. Tulang
rangka burung sangat ringan, tapi rangka tulang ini kuat. Inilah salah satu alasan
kenapa burung memiliki kemampuan untuk terbang di udara. Tulang paling besar
dan paling berat pada burung adalah pada bagian dada dan bahunya, ini untuk
menambah kekuatan sayap. Burung juga memiliki susunan otot yang kuat. Tulang
yang kuat tidak ada artinya jika tidak didukung oleh susunan otot yang kuat juga.
Otot-otot ini mampu mengontrol sayapnya dengan baik. Sayap burung memiliki
bentuk melengkung sehingga udara yang mengalir pada bagian atas sayap lebih
cepat daripada bagian bawahnya, hal ini akan menghasilkan gaya angkat dan gaya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Praktikum
A. Aves
Aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki
bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota gerak
termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri dari empat
ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah menghilang
yang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan
bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan, hewan
ternak, hobi dalam peliharaan, dalam bidang industri bulunya dapat dimanfaatkan
B. Ciri-ciri Aves
anggota gerak depan sudah termodifikasi menjadi sayap, anggota gerak belakang
sisik, rahang bawah tidak mempunyai gigi, mulut termodifikasi menjadi paruh,
jantung terdiri dari empat ruang, mempunyai kantong udara atau kantong yang
mengenali kelas aves ini di antaranya yaitu menentukan ukuran dapat dilakukn
burung tersebut gemuk, langsing, sayap pendek dan membulat atau panjang dan
meruncing, dan cara yang tidak kalah pentingnya dalam mengidentifikasi burung
lain, yaitu tubuh terdiri atas bagian kepala (caput) dan leher panjang
oleh bulu-bulu halus. Mulut yang mempunyai paruh, dibangun oleh maxilla pada
bagian atas dan mandibulla pada bagian bawah. Bagian atas paruh terdapat lubang
hidung yang terdiri dari nares interna pada bagian dalam dan nares externa pada
bagian luar. Paruh bagian atas terdapat suatu tonjolan kulit lunak yang disebut
dengan cerome. Mata (organon visus), mempunyai ukuran yang cukup besar dan
terletak di sebelah lateral dari kepala. Bagian belakang terdapat porus acusticus
externus atau lubang telinga lu ar, kemudian ada membrana tympani di bagian
dalamnya yang berfungsi sebagai penangkap getaran suara. Badan (truncus) yang
ditumbuhi oleh bulu-bulu indah. Burung terbang menggunakan sayap dan berjalan
(Syihabuddin, 2020).
berkoordinasi secara internal dalam metabolisme otot. Ratusan otot dan ligamen
berperan penting dalam menentukan jarak penerbangan. Dua otot yang memiliki
burung di udara. dari sekitar 50%. Pengamatan, otot supracoracoideus aktif pada
saat yang sama dengan pectoralis. Otot pectoralis merupakan otot depressor dan
mencapai 35% dari total massa tubuh). Otot pectoralis minor berperan dalam
mengangkat sayap pada saat burung sedang terbang (Ratih dkk, 2017).
E. Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.
Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari
epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu
aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.
Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang
merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup
membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian
epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat
makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Virea dan Edy,
2014).
III. METODE PRAKTIKUM
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
(Columba livia),burung nuri maluku (Eos bornea), bebek (Anas sp) dan
Minor pada ayam (Gallus gallus domesticus) dan burung merpati (Columba
livia).
pembiusan.
3. Membius hewan uji menggunakan klorofom.
A. Hasil Pengamatan
1
2. Burung nuri 1. Tangkai utama (Calamus)
maluku 2. Cabang lateral rachis
(Eos bornea) 5 (Barbae)
3
6 3. Sulcus
2 4 4. Hamulus
5. Vane
6. Tangkai lanjutan (Rachis)
1
Tabel 3. Lanjutan
No. Nama Bahan Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan
1 2 3 4 5
3. Burung 1. Tangkai utama (Calamus)
Merpati 2. Cabang lateral rachis
(Columba 5 (Barbae)
livia) 3 3. Sulcus
6 4. Hamulus
2 4 5. Vane
6. Tangkai lanjutan (Rachis)
1
(Sari, 2013)
1
Tabel. 4. Otot pada Aves
No. Nama bahan Gambar pengamatan Gambar literatur Keterangan
1 2 3 4 5
2. Ayam (Gallus 1. Pectoralis mayor
gallus domesticus) 2. Pectoralis minor
1
2
B. Pembahasan
oleh bulu. Bulu tersebut berasal dari epidermis kulit dan merupakan
modifikasi dari sisik pada hewan reptil.Bulu pada burung dapat beradaptasi
yang ringan dan otot yang kuat.Skeleton tersebut sangat ringan, namun cukup
kuat untuk menahan tekanan pada saat lepas landas, terbang dan mendarat.
livia), bulu burung nuri Maluku (Eos bornea), bulu bebek (Anas sp.) dan bulu
utama (calamus) , cabang lateral rachis (barbae), sulcus , hamulus , vane dan
tangkai lanjutan (rachis), hasil pengamatan burung nuri Maluku (Eos bornea)
sulcus, hamulus, vane dan tangkai lanjutan (rachis), bebek (Anas sp.) yaitu
hamulus ,vane dan tangkai lanjutan (rachis) dan ayam (Gallus gallus) yaitu
burung terbuat dari bahan keratin. Burung mempertahankan bulu dalam kondisi
bulu burung akan rontok dan akan tumbuh kembali setahun sekali. Bulu burung
terdiri dari tiga macam yaitu bulu kontur (contour feather), bulu halus (down
feather) dan filoplum (filoplume).Bulu kontur adalah bulu yang dapat terlihat
langsung pada tubuh burung karena bulu ini terdapat hampir di seluruh tubuh
burung.
mayor dan pectoralis minor. Pectoralis mayor adalah otot tebal, berbentuk
seperti kipas, dan tertletak di anterior dari dinding dada.memiliki fungsi untuk
memutar lengan kea rah dalam dan juga menengahkan lengan, menarik lengan
adalah otot tipis beberntuk segitiga (triangular) berada di posterior dari otot
Fikra, N.M., 2020, Identifikasi Kelas Aves di Wilayah Kota Bandung Bagian
Selatan, Skripsi, Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Pasundan, Bandung.
Iwan, S.K., Fransisca, S.T., Topik, H dan Wawan, S., 2019, Keanekaragaman
Aves di Kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jurnal Ilmiah
Multi Sciences, 11(1) : 37-44.
Ratih, D.R., Saroyo dan Deidy, Y.K., 2017, Biodiversitas Burung pada Beberapa
Tipe Habitat di Kampus Universitas Sam Ratulangi, Jurnal MIPA
UNSRAT Online, 6 (1) : 43-46.
Syihabuddin, A., 2020, Identifikasi Kelas Aves di Wilayah Kota Bandung Bagian
Utara, Skripsi, Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Pasundan, Bandung.
Virea, S dan Edy, Y.A.G., 2014, Profil Industri Bulu Mata dan Rambut Palsu di
Kabupaten Purbalingga, Diponegoro Journal of Economics, 3(1) : 2337-
3814.