Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Ornitologi

Tahun ajaran semester genap 2023/2024

MORFOLOGI DAN ANATOMI DALAM BURUNG


MERPATI (Columba livia)

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna


pelaksanan praktikum Ornitologi

Oleh :

CUT FATHIA LUTHAN


1908104010067

YUSFIDA MARIATUL HUSNA


2008104010008

M. HANIF
2008104010069

YANIS MAULANA
2008104010085

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
MARET, 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aves (burung) merupakan sekelompok hewan yang bertulang belakang
(vertebrata) yang unik, karena pada sebagian besar aves adalah binatang yang
beradaptasi dengan kehidupan yang secara sempurna. Aves adalah hewan berdarah
panas sama saja seperti mamalia, aves ini berkembnag biak dengan ovipar (bertelur).
sebagian besar hidup menetap dan ada juga yang hidup berpindah-pindah tempat
(Bitar, 2016). Kelas aves secara morfologi anggotanya memiliki sayap dan tubuh
tertutup bulu. Secara anatomi, cakupannya meliputi organ-organ antar sistem,
anatomi organ penyusun antar sistem, dan anatomi organ-organ secara keseluruhan.
Anatomi burung atau struktur fisik tubuh burung memperlihatkan banyak
adaptasi, yang kebanyakan bertujuan untuk menunjang kemampuan terbang. Burung
memiliki sistem kerangka yang ringan dan otot yang ringan tapi kuat, dengan sistem
kardiovaskular dan sistem pernapasan yang mampu dalam tingkat metabolisme yang
tinggi serta asupan oksigen yang memungkinkan burung untuk terbang.
Perkembangan paruh telah membawa evolusi pada sistem pencernaan. Kekhususan
anatomi tersebut telah menempatkan burung dalam klasifikasi ilmiah mereka dalam
filum vertebrata.
Burung merpati (Columba livia) merupakan jenis burung yang dipelihara dan
dibudidayakan oleh para penggemar burung. Burung merpati adalah salah satu
kelompok aves bertulang belakang (vertebrata) yang mempunyai sayap dan bulu
mayoritas aktivitasnya adalah terbang. Burung merpati memiliki morfologi dan
anatomi dalam yang khas sehingga dilakukanlah praktikum ini untuk mengetahui
bagaimana morfologi dan anatomi dalamnya tersebut.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan dari praktikum pengamatan morfologi burung ini adalah untuk
mengetahui dan mengenali bagian-bagian tubuh dari burung merpati.
1.3 MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat
mengenali dengan baik bagian-bagian tubuh apa saja yang terdapat pada burung
merpati dan dapat membedakan bagian-bagian tersebut dengan mudah.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Burung (aves) memiliki ciri khusus antara lain tubuhnya terbungkus bulu,
memiliki dua pasang anggota alat gerak, anggota anterior mengalami modifikasi
sebagai sayap, sedangkan sepasang anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan
berenang, masing– masing kaki berjari 4 buah, cakar terbungkus oleh kulit yang
menanduk dan bersisik. Mulutnya memiliki bagian yang terproyeksi sebagai paruh.
Paruh burung memiliki macam-macam bentuk. Hal tersebut tergantung pada
kebiasaan makan dan jenis-jenis makan yang bisa di makan oleh burung di alam.
Burung dapat dibedakan beberapa kelompok berdasarkan jenis makanannya
diantaranya kelompok burung pemakan daging atau buas (karnivora), pemakan
serangga (insectivora), pemakan buah-buahan (frugifora), pemakan madu atau nektar
bunga tumbuhan (nektivora), pemakan ikan atau binatang air (psikivora), dan
pemakan campuran (omnivora) (Iskandar, 2017).
Salah satu ciri khas dari burung adalah memiliki bulu indah warna warni, tidak
ada binatang lain yang memiliki bulu seperti burung. Stuktur bulu terbagi menjadi 3
macam bulu yaitu plumae, plumulae, dan filoplumae. Plumae disebut sebagai bulu
kasar merupakan bulu penutup tubuh yang kasar di sebut fectrices. Plumulae disebut
sebagai bulu halus, merupakan bulu-bulu yang kecil dan halus pada umumnya
terletak di bagian bawah bulu kasar (plumae). Plumae berfungsi sebagai isolasi
(menjaga panas tubuh). Tidak mempunyai radioli dan rachis yang sangat pendek.
Filoplumae disebut sebgai bulu-bulu rambut, karena bulu ini bentuknya sangat halus
menyerupai rambut tersebar hampir diseluruh permukaan kulit, khusunya pada
burung pemakan serangga, tumbuh baik baik disekitar mulut berfungsi membantu
pada saat burung menangkap serangga (Susanti et al., 2011). Bentuk kaki burung
memiliki bentuk kaki ada kaki burung petengger, kaki burung perenang, dan ada pula
kaki pencenkram (April, 2015).
Bentuk sayap burung dengan gaya terbang yang berbeda, seperti pada albatros
dengan sayap sempit dan panjang untuk bisa tetap soaring pada arus angin kencang,
ayam dengan sayap pendek dan besar untuk bisa tinggal landas seketika itu juga,
alap-alap dengan sayap sempit dan meruncing seperti sabit untuk terbang cepat di
habitat terbuka, elang-alap dengan sayap lebar dan menjari untuk memudahkan
kontrol ketika soaring (Iskandar, 2017). Ekor burung memiliki bentuk-bentuk yaitu
Persegi, Bertakik, Bercabang, Bulu sebelah luar memanjang, Bulu ekor dengan raket,
Bulu tengah panjang Bundar, Berbentuk cakram, Berbentuk tingkatan, Berunjung
runcing. Burung merpati merupakan tipe burung yang gampang dirawat dan untuk
mendapatkan bibitnya sangatlah mudah untuk ditemui karena merpati banyak dijual
di pasar burung di indonesia. Namun sebelum kita berternak burung merpati,
alangkah baiknya kita pelajari karakteristik dan perilaku untuk dapat memilih
pejantan dan indukan merpati yang unggul supaya menghasilkan keturunan yang
unggul pula (Pigeon, 2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum ini dilaksanakan pada hari 18 Maret 2023, pukul 14.00 WIB di
Laboratorium Histologi Jurusan Biologi, FMIPA USK, Universitas Syiah Kuala.

3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan ialah nampan, alat diseksi, dan jarum pentul. Bahan
yang digunakan ialah burung Merpati, kapas dan pembius burung.

3.3 CARA KERJA


Adapun cara kerjanya ialah bius burung dengan cara membasahi kapas
dengan kloroform atau eter. Letakkan tubuh burung di dalam nampan sehingga
bagian dada terletak di sebelah atas. Lalu rongga tubuh burung dibuka dengan cara
menyayat bagian lateral tubuh burung dan lepaskan bagian dada dan abdomen dari
tubuh burung. Kemudian di gambar letak organ-organ yang terlihat setelah bagian
dada dan abdomen terbuka. Keluarkan dan bentangkan saluran pencernaan sehingga
terlihat jelas bagian-bagian dari saluran pencernaan. Setelah itu, ambil jantung dan
amati apakah ada selaput yang membungkus jantung atau tidak. Jantung dibelah
untuk melihat perbedaan ketebalan otot ventrikel dan atrium. Kemudian amati paru-
paru burung, dimanakah letaknya dan apakah paru-paru tersebut terlihat bebas atau
menempel. Lalu, keluarkan paru-paru dan amati bentuknya, apakah terlihat
perbedaan struktur antara paru-paru burung dan mamalia atau tidak. Kemudian dicari
letak keberadaan pancreas dan seperti apa warna pancreas tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan morfologi dan anatomi dalam merpati
No Gambar Keterangan
1. 1. Paru-paru
7 6
2. Usus halus
4 3 3. Ampela
9 4. Esofagus
1 5. Ginjal
1 2 6. Hati
5 7. Proventrikulus
8
8. Kloaka

4.2 PEMBAHASAN
Praktikum pengamatan morfologi burung dilakukan di Laboratorium
Histologi Jurusan Biologi FMIPA USK pada tanggal 18 Maret 2023 dengan
mengamati ciri dan struktur morfologi burung merpati (Columba livia). Menurut
Sibley (2014) burung adalah kelompok hewan vertebrata yang termasuk dalam kelas
Aves. Secara umum, burung memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti memiliki
sayap, paruh, bulu, dan telur yang berkulit keras. Burung juga dikenal sebagai hewan
endotermik atau berdarah panas, artinya mereka dapat mengatur suhu tubuh mereka
sendiri. Burung memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran yang berbeda, dari
burung yang sangat kecil seperti kolibri, hingga burung terbesar seperti burung unta.
Umumnya, burung memiliki tubuh yang aerodinamis dengan sayap yang kuat, yang
memungkinkan mereka untuk terbang dengan mudah di udara. Burung juga memiliki
paruh yang khas, yang berfungsi sebagai alat untuk mencari makan dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Burung juga memiliki bulu yang dapat bervariasi dalam
warna dan bentuk, yang melindungi dan menjaga suhu tubuh mereka tetap konstan.
Burung dikenal sebagai hewan yang cerdas dan berperilaku kompleks.
Beberapa burung seperti burung gagak dan burung merpati memiliki kemampuan
kognitif yang tinggi, seperti penggunaan alat dan bahasa yang kompleks. Secara
umum, burung memiliki peran yang penting dalam ekosistem, termasuk sebagai
predator dan pemakan, serta penyebar biji dan penyerbukan bunga. Oleh karena itu,
burung dianggap sebagai hewan yang penting bagi keseimbangan alam dan
keanekaragaman hayati. Menurut Gil dan Donker (2021) pengertian burung lainnya
adalah hewan vertebrata yang termasuk dalam kelas Aves. Burung memiliki ciri-ciri
seperti sayap, paruh, dan kemampuan terbang yang membedakannya dari hewan
vertebrata lainnya. Tubuh burung juga ditutupi oleh bulu-bulu yang berfungsi
sebagai isolasi termal dan sebagai alat komunikasi antar individu. Selain itu, burung
memiliki organ vokal yang kompleks dan unik, yang memungkinkan mereka untuk
menghasilkan berbagai suara dan nyanyian yang bervariasi antara spesiesnya.
Burung tersebar di seluruh dunia dan hidup di berbagai habitat, dari hutan hujan
tropis hingga gurun pasir yang terpencil. Burung memiliki peran penting dalam
ekosistem sehingga burung juga menjadi fokus utama penelitian biologi dan
konservasi lingkungan.
Burung memiliki bagian-bagian yang dibedakan menjadi bagian dalam dan
luar. Burung memiliki berbagai macam bagian tubuh yang dapat dibagi menjadi
bagian dalam dan luar. Berikut adalah beberapa bagian burung morfologi dalam dan
luar. Bagian luar burung terdiri dari paruh yang merupakan alat makan utama
burung, terdiri dari dua rahang yang terbuat dari keratin yang kuat dan tajam. Mata
burung sangat penting karena mereka bergantung pada penglihatannya yang tajam
untuk mencari makanan, melindungi diri, dan menemukan pasangan. Kepala
termasuk leher dan kepala, yang berfungsi sebagai pusat kendali koordinasi dan
penglihatan. Sayap memiliki bulu-bulu yang tebal untuk membantu burung terbang.
Ekor berfungsi sebagai pengatur keseimbangan dan kemampuan terbang burung.
Kaki memiliki cakar yang kuat dan tajam untuk memanjat, mencengkeram makanan,
dan bertahan di atas cabang atau tanah (Van Der Meijden et al., 2020). Bagian dalam
dari tubuh burung terdiri dari paru-paru dimana burung memiliki paru-paru yang
sangat efisien yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dengan cepat
selama terbang. Burung memiliki jantung yang kuat dan efisien yang memompa
darah ke seluruh tubuh. Burung memiliki lambung untuk mencerna makanan yang
dikonsumsi oleh burung serta usus pada burung berfungsi untuk menyerap nutrisi
dari makanan yang telah dicerna. Bagian hati berfungsi memproses racun dan
menghasilkan zat-zat yang berguna untuk tubuh burung. Ginjal pada burung
berfungsi untuk menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya dari tubuh.
Bagian luar burung salah satunya paruh burung terdiri dari dua rahang yang
terbuat dari keratin yang sangat kuat dan tajam. Bentuk dan ukuran paruh bervariasi
tergantung pada jenis burung dan jenis makanan yang mereka konsumsi. Paruh
burung dapat berbentuk pendek dan tebal seperti pada burung pemakan biji-bijian
atau berbentuk tipis dan panjang seperti pada burung penghisap nektar. Martin
(2017) menambahkan bahwa mata burung sangat penting bagi mereka karena burung
bergantung pada penglihatan yang tajam untuk mencari makanan, melindungi diri,
dan menemukan pasangan. Mata burung memiliki lensa yang besar dan
memungkinkan burung untuk melihat objek dari jarak yang jauh. Beberapa jenis
burung memiliki mata yang sangat besar seperti pada burung hantu, yang
memungkinkan mereka melihat di dalam gelap. Kepala burung mencakup leher dan
kepala. Griffiths et al. (2021) menambahkan bahwasanya kepala burung berfungsi
sebagai pusat kendali koordinasi dan penglihatan. Beberapa jenis burung memiliki
kepala yang lebih besar daripada tubuh mereka dan memiliki warna dan pola yang
indah seperti pada burung merak. Sayap burung memiliki bulu-bulu yang tebal yang
memungkinkan burung terbang.
Bentuk dan ukuran sayap bervariasi tergantung pada jenis burung dan cara
terbang yang mereka gunakan. Pennycuick (2018) menambahkan bahwa beberapa
jenis burung memiliki sayap yang sangat panjang seperti pada burung rajawali,
sementara yang lain memiliki sayap yang sangat pendek seperti pada burung kolibri.
Ekor burung berfungsi sebagai pengatur keseimbangan dan kemampuan terbang
burung. Ekor burung terdiri dari bulu-bulu yang membentuk bagian yang disebut
pangkal ekor, batang ekor, dan ujung ekor. Menurut Cordero et al. (2020) beberapa
jenis burung memiliki ekor yang sangat panjang seperti pada burung merak,
sedangkan yang lain memiliki ekor yang sangat pendek seperti pada burung burung
ayam. García-Pérez et al., 2021) menambahkan bahwa kaki burung terdiri dari cakar
yang kuat dan tajam untuk memanjat, mencengkeram makanan, dan bertahan di atas
cabang atau tanah. Bentuk dan ukuran kaki bervariasi tergantung pada jenis burung
dan habitatnya. Beberapa jenis burung memiliki kaki yang sangat panjang seperti
pada burung bangau, sedangkan yang lain memiliki kaki yang sangat pendek seperti
pada ayam.
Morfologi yang khas pada burung merpati (Columba livia) yaitu sayap
dimana burung merpati cukup panjang dan lebar, serta dilengkapi dengan bulu-bulu
yang rapat dan kuat, sehingga memungkinkan burung merpati terbang dengan stabil
dan lincah. Leher burung merpati cukup panjang dan lentur, memungkinkan burung
merpati untuk mencapai makanan dan minuman dengan mudah. Paruh burung
merpati pendek dan tebal, memungkinkan mereka untuk memecahkan biji-bijian dan
makanan yang keras. Mata burung merpati berukuran kecil namun memiliki
penglihatan yang sangat tajam, sehingga memungkinkan mereka untuk mencari
makanan dan mengamati lingkungan sekitarnya dengan baik. Kaki burung merpati
relatif pendek, namun cukup kuat untuk membantu mereka berjalan dan berlari di
sekitar habitatnya. Kaki burung merpati juga dilengkapi dengan cakar yang kuat
untuk membantu mereka mencengkeram benda yang mereka pijak atau memanjat.
Bulu burung merpati umumnya berwarna abu-abu atau putih, dengan beberapa
spesies yang memiliki pola atau warna yang berbeda. Bulu burung merpati rapat dan
tebal, memungkinkan mereka untuk menjaga suhu tubuh mereka dan melindungi diri
dari cuaca yang ekstrem (Johnson dan Clayton, 2016).
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Burung memiliki beragam fitur anatomi yang memungkinkan mereka
beradaptasi dengan habitat dan gaya hidup yang berbeda.
2. Bagian-bagian morfologi luar burung terdiri dari paruh, mata, kepala,
sayap, ekor, kaki dan cakar berfungsi sebagai alat berburu, terbang dan
beradaptasi dengan lingkungan.
3. Bagian-bagian morfologi dalam burung terdiri dari paru-paru, jantung,
ginjal, kelenjar minyak, tembolok, lambung, hati, usus halus, usus besar,
kloaka dan empedal.

5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan terhadap praktikum mengenai
morfologi burung merpati (Columba livia) yaitu agar dibedakan jenis burung yang
dipelajari setiap kelompoknya sehingga juga menambah ilmu mengenai morfologi
luar dan dalam burung jenis lain.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Cordero, P. J., Martínez, J. M., & Vásquez, R. A. (2020). Avian tail shape varies
with phylogeny and adapts to different hovering demands in hummingbirds.
Royal Society Open Science, 7, 201-209.
Bitar. (2016). Pengertian, Ciri Dan Klasifikasi Aves (Burung) Beserta Contohnya
Terlengkap. Eduka, Jawa barat.
García-Pérez, J. E., Álvarez-López, C. J., & Morales-Mávil, J. E. (2021). The foot of
birds: morphological adaptations for diverse lifestyles. The Anatomical
Record, 304, 1026-1038.
Gill, F., & Donsker, D. (Eds.). (2021). IOC World Bird List (v11.2). Princeton
University Press.
Griffiths, R., DaCosta, J., & Page, R. (2021). A Guide to the Birds of Southeast Asia.
Princeton University Press.
Iskandar. (2017). Etnobiologi dan Pembangunan Berkelanjutan. Pusat Penelitian
Kebijakan Publik dan Kewilayahan, Bandung.
Johnson, N. K., & Clayton, D. H. (2016). The Biology, Ecology, And Evolution Of
Chewing Lice. University of Illinois Press.
Martin, G. R. (2017). How Birds See The World. Princeton University Press.
Pennycuick, C. J. (2018). Bird flight performance: a practical calculation manual.
Oxford University Press.
Pigeon. (2012). Pengalaman dengan Merpati. PT Penebar Swadaya, Jakarta.
Sibley, D. A. (2000). The Sibley guide to birds. New York: Alfred A. Knopf, Inc.
Susanti., Margareta, R., Nugriho, R. E. K., & Lidia, M. (2011). Hubungan
kekerabatan Burung Gelatik Jawa (Padda Oryzivora) di Pulau Jawa
berdasarkan karakter morfologi. Berk. Penel. Hayati, 13, 135-140.
Van der Meijden, A., Willemse, F., & van der Velde, M. (2020). The diversity of
beaks and claws of seed-eating birds: an exploratory study. PLOS ONE, 15,
121-134.
LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN

1. Proses pembedahan burung merpati (Columba livia)

2. Penjelasan dari asisten mengenai morfologi dan anatomi burung merpati


(Columba livia)

Anda mungkin juga menyukai