PHYLUM CHYTRIDIOMYCOTA
Oleh:
Nama : Agung Permana
NIM : 185040201111127
Kelas : MIKOLOGI - B
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................ii
RINGKASAN PHYLUM CHYTRIDIOMYCOTA .................................................................. 1
MONOCENTRIC & EUCARPIC ......................................................................................... 1
POLYCENTRIC & HOLOCARPIC ..................................................................................... 1
EPIBIOTIC & ENDOBIOTIC ............................................................................................... 2
STRUKTUR SEL DAN METABOLISME ........................................................................... 2
REPRODUKSI CHYTRIDIOMYCOTA .................................................................................. 2
REPRODUKSI ASEKSUAL ................................................................................................ 2
REPRODUKSI SEKSUAL (HAPLOID) .............................................................................. 3
REPRODUKSI SEKSUAL (DIPLOID) ................................................................................ 3
KLASIFIKASI DAN PERAN ANGGOTA CHYTRIDIOMYCOTA ...................................... 4
KELAS CHYTRICIOMYCETES ......................................................................................... 4
ORDO CHYTRIDIALES ...................................................................................................... 4
ORDO SPIZELLOMYCETALES ......................................................................................... 6
ORDO NEOCALLIMASTIGALES ...................................................................................... 7
ORDO BLASTOCLADIALES ............................................................................................. 8
ORDO MONOBLEPHARIDALES....................................................................................... 9
ORDO CLADOCHYTRIALES........................................................................................... 11
ORDO LOBULOMYCETALES ......................................................................................... 11
ORDO RHIZOPHLYCTIDALES ....................................................................................... 12
ORDO RHIZOPHYDIALES ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
i
DAFTAR GAMBAR
ii
1
Chytridiomycota merupakan fungi paling sederhana dan berukuran paling kecil, serta
paling tua dikenal sebagai pendahulu dari semua spesies fungi yang ada Berbeda dengan
fungi pada umumnya, Chytrids adalah satu-satunya kelompok yang memiliki zoospore yang
motile dan fase gamete Chytrids banyak ditemukan di banyak belahan dunia dan
diperkurakan lebih dari 1000 spesies Chytrids sudah diidentifikasi Chytrids dapat hidup di
lingkungan terrestrial dan aquatic.
Ciri umum filum chytridiomycota antara lain: Sebagian besar chytrids bersifat sebagai
saprofit, Juga ada yang bersifat patogen pada tanaman, hewan dan pada fungi lainnya, dalam
mengidentifikasi filum Chytridiomycota dapat dilakukan dengan melihat morfologi masing-
masing chytrids sehingga perlu diketahui beberapa istilah dalam morfologi chytrids antara
lain:
REPRODUKSI CHYTRIDIOMYCOTA
REPRODUKSI ASEKSUAL
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan memproduksi zoospore, zoospora akan
mencari tempat yang tepat untuk dihuni, zoospora kemudian menempel pada inang dan
mengambil makan dari inang perkembangan sitoplasma dan pembelahan meiosis terjadi
3
sehingga dinding sel membentuk seperti zoospora di awal. Protoplasma akan tumbuh dan sel
terus berkembang, pembelahan protoplasma kemudian akan memproduksi zoospora sebagai
individu melalui pori
Menurut Kirk et al. (2001) bahwa ordo Chytridiomycota dibagi menjadi lima ordo
antara lain Ordo chytridiales, Spizellomycetales, Neocallimastigales, Blastocladiales dan
Monoblepharidales, kelima ordo tersebut termasuk ke dalam klasifikasi kelas
Chytridiomycetes menurut Kirk et al. (2001).
KELAS CHYTRICIOMYCETES
Chytridiomycetes banyak ditemukan di tanah, air tawar dan air saline. Terdiri atas 9
ordo antara lain: Synchytriales, lobulomycetales, polytrichiales, cladochytriales, chytridiales,
Rhizophydiales, Spizellomycetales, Rhizophlyctidales Merupakan Chytrids kelompok inti
menurut James (2006). Karakteristik utama adalah dapat memproduksi sel reproduksi
berflagella tunggal (zoospora dan planogamete) Flagella berbentuk cambuk berada di bagian
posterior Tidak memiliki dinding sel pada awal fase (olipidium) Pada fase lebih lanjut akan
membentuk cabang berambut yang disebut rhizoid Sebagian besar bersifat eucarpic.
Chytridiomycetes dinobatkan sebagai fungi aquatik karena spora yang motil melalui
air Juga ditemukan di genangan setelah hujan atau es yang meleleh Namun, kebanyakan
penelitian dilakukan di chytridiomycetes yang ada di tanah karena lebih mudah untuk
dikoleksi dan dipindahkan Di darat, sebagian besar spora dalam fase istirahat. Hifa bersifat
koenosit, dinding sel tersusun atas kitin dan glucan, reproduksi seksual dengan organ
sporangia yaitu zoospora haploid berflagella, zoospora akan berenang dan mencari pasangan.
Setelah beberapa saat, zoospora akan menarik flagella dan membulat (encystment) memasuki
masa istirahat setelah beberapa saat, zoospora berkecambah dan mulai menumbuhkan rhizoid
nya.
ORDO CHYTRIDIALES
Merupakan ordo kelompok Chytrid utama, yang memiliki 65 genera dan 300 spesies,
termasuk kedalam kelompok dengan bentuk paling sederhana dan paling tua, banyak
ditemukan di tanah, sebagian di air banyak chytrids bersifat parasit dan sebagian saprofit.
Contoh spesies parasit yang menyerang vascular dan menyebabkan kerusakan ekonomi
seperti: Synchytrium endobioticum, Physoderma zeaemaydis, dan Urophylyctis alfalfa,
Rhizomiselium masuk ke dalam jaringan tanaman pada speies chytrid endobiotik dinding sel
terdiri atas kitin dan selulosa pada spesies eucarpic, thallus berkembang menjadi sistem
seperti rhizoid bercabang.
5
Genus Rhizophydium merupakan genus yang cukup besar dengan lebih dari 100
species yang dapat tumbuh di tanah, air tawar bahkan air laut yang saline, thallus bersifat
eucarpic dengan globose epibiotik yang mana zoosporanya dapat memasuki baik fase csyt
maupun fase penetrasi inang. Kebanyakan bersifat sebagai saprofit dengan hidup bersamaan
dengan ganggang, alga bahkan fitoplankton di air tawar seperti R. pollinispini dan R.
sphaerocarpon. Namun juga terdapat Rhizophydium yang bersifat sebagai parasit sebagai
6
ORDO SPIZELLOMYCETALES
Chytrid Spizellomycetales biasa ditemukan di tanah dan bersifat parasit pada berbagai
organisme tanah dan tumbuhan. Ordo ini banyak ditemukan dan diisolasi dari tanah tanaman
dan yang mengalami gangguan penyakit. Ordo ini juga dapat diisolasi dari kotoran herbivora.
Chytrid tertentu di tanah dapat menahan kekeringan dan suhu tinggi. Penelitian lebih lanjut
menunjukkan bahwa chytrid memiliki keterkaitan atas tingkat kesuburan dan dinamika nutrisi
tanah. Pengambilan sampel takson molekuler yang lebih besar dari chytrid tanah ini
diperlukan untuk membandingkan dengan klon gen dari sampel lingkungan untuk
menjelaskan peran ekologisnya di tanah.
7
ORDO NEOCALLIMASTIGALES
Jamur ordo ini dikenal dengan jamur rumen karena banyak ditemukan habitatnya
berada di dalam tubuh perut ruminansia yaitu mamalia herbivore seperti sapi, kambing dan
domba. Jamur kelompok ini adalah anaerob obligat karena di dalam perut hewan sangat
kurang atas oxygen dan padat akan populasi, sebagian besar berperan sebagai scavenger
tanpa oksigen. Sekitar 5 genera dan 15 spesies telah ditemukan meliputi caecomyces yang
berthallus mono dan polycentris, anaeromyces dan orpinomyces yang memiliki thallus
8
polycentris, piromyces dan neocallimastix yang memiliki thallus monocentris. Zoospore dari
Neocallimastigales adalah uniflagella dan multiflagella.
Di dalam ekologi peran jamur ini adalah dalam penguraian tanaman herba dengan
cara kolonisasi yang mampu mengeluarkan enzim dengan kemampuan yang luas untuk
merombak monosakarida, disakarida, polisakarida seperti xylan, selulosa, pati, dan glikogen.
Di luar tubuh hewan, jamur ini dapat ditemukan dalam feses kering yang berada dalam
bentuk mengkristal akibat transmisi dinding thallus yang menebal akibat reaksi dengan cairan
tubuh dari hewan.
ORDO BLASTOCLADIALES
Spesies yang termasuk ke dalam blastocladiales kebanyakan berperan sebagai
saprotroph di tanah, air, lumpur, tanaman akuatik hingga sisa hewan. Kebanyakan bersifat
aerob obligat dan ada yang anaerob fakultatif. Yang menjadi pembeda dengan ordo lainnya
adalah bahwa ordo blastocladiales memiliki siklus hidup yang berfariasi dengan adanya
generasi gameotthallic haploid dan generasi sporothallic diploid. Blastocladiales memiliki
flagella tunggal di bagian posterior berbentuk seperti cambuk, zoospore berbentuk pipih
membulat berukuran 7 x 9 µm dan flagellum 20 µm contoh dari spesies Allomyces
macrogynus.
Genera Allomyces banyak ditemukan di lumpur atau tanah di daerah tropis maupun
subtropics, bahkan di daerah padang pasir yang kering, memiliki tiga sub genus yang
didasarkan atas kemampuan adaptasi thallus, pada sub genus Cystogenes, adalah Allomyces
yang pada fase asexual thallusnya membentuk cyst atau mengkristal ditandai dengan
penebalan dinding mitosporangia berwarna kecoklatan, sedangkan untuk sub genus Eu-
allomyces pada fase asexual thallusnya masih aktif untuk melakukan meiosis hingga tahap
9
ORDO MONOBLEPHARIDALES
Kelompok ini hingga saat ini telah meliputi 20 spesies dengan 5 genera antara lain
Monoblepharis, Monoblepharella, Gonapodya, Oedogoniomyces dam Harpochytrium. Jamur
yang tergolong ke dalam ordo ini dapat diisolasi dari sampel tanah, ranting atau buah yang
berada di permukaan tanah. Sebagian besar bersifat saprotroph dan dapat dikulturkan, pada
semua genera thallus bersifat eucarpic dengan rhizoids atau holdfast untuk berpegangan
dengan inang. Dinding dari monoblepharidales tersusun atas mikrofibril kitin, reproduksi
aseksual dilakukan dengan pelepasan sporangia dari posterior uniflagella zoospore sedangkan
untuk reproduksi seksualnya jamur kelompok ini akan menghasilkan telur oogamous yang
dibekali alat gerak di bagian mulutnya, atau pada spesies monoblepharis memiliki flagella
cambuk.
Klasifikasi menurut Kirk et al. (2001) di atas kemudian diperbarui oleh James, et al.
(2006) yang menyatakan bahwa pengelompokkan Chytrids sebagai kelompok yang
polyphyletic dan di dalamnya terdapat empat kelompok penting dalam filum ini berdasarkan
morfologi dan filogeni nya, kelompok tersebut antara lain: Rozella, Chytrid (kelompok inti),
Blastocladiomycota dan Olpidium brassicae. Sedangkan untuk pembagian ordo dan kelas
dalam Chytridiomycota terjadi perbedaan pendapat dengan Kirk et al. (2001) seperti yang
telah dijabarkan sebelumnya. Perbedaan ini disebabkan oleh Filum Chytridiomycota
(Chytrids) yang semula terdiri atas dua kelas, Chytridiomycetes dan Monoblepharidomycetes,
masing-masing monofilogeni berdasarkan analisis molekuler Dikarenakan perbedaan
morfologi dan genetik nya kini terdapat dua kelompok chytrids yang membentuk Filum
tersendiri antara lain Blastocladiomycota dan Neocallimastigomycota sehingga tidak lagi
masuk sebagai ordo dalam Chytridiomycota.
Seiring dengan berjalannya waktu kini telah ditemukan beberapa ordo baru dalam filum
Chytridiomycota yang ditemukan berdasarkan analisis morfologi dan filogeninya menurut
James et al. (2007) adalah sebagai berikut:
ORDO CLADOCHYTRIALES
Ordo ini merupakan pemecahan dari ordo Chytridiales dengan ciri zoospora memiliki
flagellum, Inti tersusun atas nukleus, ribosom, lipid globule, mikrobody dan mitokondria
majemuk, dapat membentuk rhizomycelial, memiliki akar mikrotubular yang mana setiap
benang akar terhubung pada banyak mikrotubulus, sebagian besar bersifat saproba di
ganggang hijau dan tanaman air lainnya. Cladochytriales memiliki sel berebentuk tabung
pada miselium tabung ini bersekat yang menjadi ciri utama dari ordo Cladochytriales
ORDO LOBULOMYCETALES
Merupakan pemecahan dari ordo Chytridiales, disebut dengan Chytriomyces angularis clade,
dapat ditemukan hidup saprofit pada sisa kotoran hewan khususnya kuda (alogomyces
tanneri), dapat ditemui di tanah hutan (Cyclopsomyces plurioperculatus), serta rhizoid
menyebar secara angular dan isodiametric dari zoospore.
12
ORDO RHIZOPHLYCTIDALES
Biasa dikenal dengan Rhizophlyctis rosea, merupakan kelompok chytrids yang
mampu membongkar selulosa, perkembangan thallus menyebar ke seluruh arah keluar dari
zoospore. Pada fase akhir sporangia akan berbentuk membulat dengan ukuran 25–80 mm
(diam), di bawah mikrospkop akan terlihat rhizoid panjang dan bercabang banyak melingkari
inti Sporangia akan melepaskan zoospora melalui pori di ujung perpanjangan hifa.
ORDO RHIZOPHYDIALES
Merupakan pemecahan dari ordo Chytridiales berdasarkan morfologinya, dapat
memproduksi sporangium yang monosentris, inoperkulat, dan epibiotik. Spora berbentuk
melingkar atau angular berpori, rhizoid bercabang dan memanjang, memiliki membran ganda
dan kebanyakan berperan seabgai parasit. Rhizophydiales berperan sebagai parasit bagi
beberapa organisme meliputi invertebrata, chytrids lain dan alga. Berperan dalam
mengendalikan populasi di ekosistem air khususnya fitoplankton dalam rantai makanan,
sebagian lainnya bersifat saprofit pada pollen tanaman Tubuhnya mengandung sedikit keratin,
kitin dan selulosa.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/plantevolutionarydiversity/chytridiomycota
Webster, John dan Weber, Roland. W. S. 2007. Introduction to Fungi Third Edition.
Cambridge. Cambrige University Press