Anda di halaman 1dari 14

Paramesium ialah protozoa air tawar dalam genus Paramecium badannya bujur, diliputi membran plasma yang berbulu

(silia), berbentuk tetap seperti selipar yang leper dan mempunyai alur berbentuk corong untuk makan. Paramesium tersebar luad di persekitaran air tawar, dan terutamanya biasa dalam kumbahan. Kini beberapa spesies baru Paramesium telah dijumpai di lautan. Sesetengah eukaryotes sel tunggal, seperti Paramecium, merupakan contoh pengecualian kepada kod genetik sejagat: dalam sistem terjemahan mereka beberapa codon berbeza dari genetik piwaian.

Isi kandungan

1 Fisiologi 2 Pergerakan 3 Mengumpul makanan 4 Simbiosis 5 Genom 6 Belajar 7 Rujukan 8 Pautan luar

Fisiologi
Sel menyerupai prolate spheroid,[1] bulat di hadapan dan runcing di belakang. Pellicle adalah kaku tetapi selaput lentur memberikan Paramecium bentuk khususnya. Menyelitupi bahagian luarannya adalah struktur seperti rerambut, dikenali sebagai cilia. Pada bahagian sisi, bermula di hadapan dan berterusan separuh jalan, adalah liang oral, yang mengumpulkan makanan sehingga ia di sapu masuk ke mulut sel. Terdapat bukaan pada bahagian belakang yang dikenali sebagai liang dubur ("anal pore"). Vakuol contractile dan salurannya yang tersebar, dirujuk sebelumnya sebagai pengosmokawalaturan organisma, juga terdapat di luar Paramesium. Paramesium biasanya dikelirukan dengan Blepharisma. Paramecium mengandungi sitoplasma, trichocyst, tekak, vacuoles makanan, macronucleus, dan micronucleus. Ia juga memiliki vakuol contractile yang menyingkirkan air agar sel tidak pecah kerana air yang berlebihan yang bebas memasuki selaput disebabkan oleh sifat separa telap selaput.

Pergerakan
Silia merupakan struktur pergerakan lokomotif Paramecium. Agar Paramecium boleh bergerak ke hadapan, silianya bergerak menurut rentak pada sudut 120 darjah, ke belakang secara serentak (iaitu, cilium mengeliat dari hujung ke pangkal). Ini bererti bahawa Paramecium bergerak dengan sulur melalui air di paksi yang maya. Paramecium juga boleh bergerak ke belakang apabila silia mengepuk ke hadapan pada sudut dengan serentak.

Sekiranya Paramecium melanggar halangan ia mengundur, belok sedikit dan bergerak ke hadapan lagi. Jika ia kembali melanggar objek pepejal sekali lagi, ia akan mengulangi proses ini sehingga ia melepasi objek tersebut.

Mengumpul makanan
Paramecia makan organisma mikro seperti bakteria, alga, dan yis. Untuk mengumpulkan makanannya, Paramecium menggunakan cilianya bagi menyapu makanannya sepanjang bersama air ke dalam mulut sel selepas ia jatuh ke dalam liang tekak ("oral groove"). Makanan masuk melalui mulut sel kedalam perutnya. Apabila makanan yang mencukupi telah terkumpul di pangkal tekak, ia membentuk satu vakuol makanan dalam sitoplasma, dan bergerak melalui sel itu, melalui bahagian belakang terlebih dahulu. Ketika ia bergerak, enzim daripada sitoplasma memasuki vakuol untuk mencerna kandungan, nutrien yang dicerna kemudian memasuki sitoplasma, dan vakuol mengecut. Apabila vakuol sampai ke liang dubur, ia pecah, menyingkirkan sisa kandungan kepada bahagian luar.

Simbiosis

iokepelbagaiaan ialah kepelbagaiaan spesies tumbuhan dan haiwan di bumi. organisma terbahagi dalam lima kumpulan yang besar iaitu alam. Ciri-ciri Prokariot- sel tanpa nukleus sebenar, tiada membran nukleus dan tiada organel yang dikelilingi membran. Organisma unisel. Autotrof atau heterotrof. Eukariot- sel yang mempunyai nukleus dan organel yang dikelilingi membran. Autotrof(alga) atau heterotroph. Kebanyakannyaunisel tetapi sebilangan kecil adalah multisel. Tiada pengkhususan tisu. Eukariot- kebanyakan multisel (cendawan) dan sebilangannya adalah unisel (yis). Tiada klorofil. Dinding sel berkitin.

Alam dan contoh Monera {prokaryotae) Contoh: bakteria, sainobakteria

Protista Contoh: alga, spiroghira.sp, amoeba.sp, paramecium.sp, rumpai laut

Fungi Contoh: kulapuk, cendawan, yis

Plantae

Menghasilkan spora. Tumbuhan multisel.

Contoh: paku pakis, lumut tumbuhan berbunga Mengandungi kloroplas. Autotrof. Dinding sel diperbuat selulosa. Mempunyai sel khusus. Tidak boleh bergerak. Organisma multisel . Sel tanpa dinding sel dan kloroplas. Heterotrof. Boleh bergerak. Mampu mencernakan makanan dalam badan.

Animalia Contoh: ikan, reptilian, amfibia, burung

HIERARKI PENGELASAN ORGANISMA

ALAM | FILIUM | KELAS | ORDER

SAIZ UNIT MENURUN | |

| FAMILI | GENUS | SPESIES

| SAIZ SEPUNYA BERKURANGAN

KEPENTINGAN BIOKEPELBAGAIAAN: 1. 2. 3. 4. sumber hasil biologi. memberi perlindungan dan makanan. kepelbagaiaan kolam gas. memberi perkhidmatan kepada alam sekitar.

Secara umum, sel makhluk hidup dibagi atas dua macam, yaitu prokariotik dan eukariotik. Berikut ini perbedaan sel prokariotik dan eukariotik : A. Sel Prokariotik (Tidak memiliki membran inti) Memiliki : 1. Dinding sel, membran plasma & sitoplasma 2. Mesosom 3. Ribosom 4. DNA / RNA 5. Tilakoid 6. Plasmid 7. Ukurannya1-10 m 8. Bentuk nucleoid; tidak punya nucleus nyata 9. Sel membelah secara Binary fission (pembelahan sederhana) 10. Hanya dimiliki oleh makhluk hidup kingdom monera 11. Tidak mengenal sistem intermembran sehingga organel sel tersebar tidak beraturan B. Sel Eukariotik (memiliki membran inti) Memiliki :

1. Dinding sel, membran plasma & sitoplasma 2. Mitokondria 3. Ribosom 4. DNA / RNA 5. Sentriol 6. Retikulum endoplasma 7. Badan Golgi 8. Lisosom 9. Badan Mikro 10. Mokritubulus & mikrofilamen 11. Ukurannya 10-100 m 12. Bentuk real nucleus dengan double membrane 13. Sel membelah secara Mitosis dan Meiosis 14. Dimiliki oleh makhluk hidup kingdom protista, fungi, plantae dan animalia. 15. Mengenal sistem intermembran sehingga organel tersusun rapi dan teratur

Mikroorganisme, Bakteri dan Virus


Perkembangan Mikrobiologi

Sejarah perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga periode. Periode pertama, dimulai dengan terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme melalui pengamatan Leeuwenhoek pada tahun 1675. Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu di kalangan para ilmuwan mengenai asalmula kehidupan. Namun baru kurang lebih pada pertengahan tahun 1860an, ketika teori generatio spontanea dibuktikan ketidakbenarannya dan prinsip biogenesis diterima, pengetahuan mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif semata-mata.

Perkembangan Teknik dan Cara Kerja di Laboratorium Mikrobiologi Selama periode berikutnya antara tahun 1860 dan tahun 1900, banyak dilakukan penemuan dasar yang penting. Perkembangan teori nutfah panyakit dalam tahun1876, hal ini secara tiba-tiba menimbulkan minat terhadap prosedur laboratoris untuk mengisolasi dan mencirikan mikroorganisme. Didalam periode ini ditemukan banyak mikroorganisme penyebab penyakit serta metode-metode untuk mencegah dan mendiagnosis serta mengobati penyakit-penyakit tersebut. Penemuan-penemuan di bidang mikrobiologi kedokteran membawa perombakan yang besar dan cepat di dalam praktik kedokteran. Penelaah mikroorganisme di laboratorium dilakukan untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk mengetahui identitas masing-masing mikroorganisme yang berbeda, atau proses biologi dasar yang dilakukan oleh mikroorganisme. Pada umumnya metode-metode yang tersedia bagi para mikrobiologiawan memungkinkan untuk pencirian mikroorganisme.

Aplikasi Mikrobiologi dalam Kehidupan Manusia Mikroba memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena mikroba memberikan keuntungan sekaligus kerugian bagi manusia. Mikroba yang menguntungkan memungkinkan manusia untuk memanfaatkan jasa dan produknya sekaligus. Sementara itu

mikroba yang merugikan dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan ternak, bahkan manusia itu sendiri. Untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan oleh mikroba, maka manusia menerapkan berbagai teknologi untuk mengendalikan populasi mikroba itu. Pengendalian dilakukan secara kimiawi, fisikawi, mekanis dan sebagainya.

Protista Prokariotik Keragaman bakteri sangat luas. Tidak seperti organisme lain yang mempunyai kisaran cirri morfologi, fisiologi, dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri. Sebagai contoh, riketsia adalah parasit intraselular, yang sepenuhnya bergantung pada sel inang untuk melakukan beberapa proses vital ataupun untuk memperoleh produk tertentu. Sebaliknya, bakteri genus Thiobacillus memperoleh energi dari oksidasi sulfur dan memperoleh karbon dari karbondioksida. Mikoplasma bentuk tubuhnya sederhana, dan bentuk terkecil tidak dapat dilihat jelas dengan mikroskop cahaya. Sebaliknya, Streptomicetes tumbuh menjadi filamen dengan panjang lebih dari 100 m

Protista Eukariotik Algae adalah organisme eukariotik fotosintetik aerobik, yang mengandung klorofil a, klorofil lain, dan pigmen-pigmen fotosintetik lain. Pigmen-pigmen tersebut terletak di dalam kloroplas. Habitat algae di mana-mana, selama tersedia cahaya matahari, kelembagaan dan nutrien sederhana. Algae dapat uniselular atau multiselular dan dapat tertata dalam koloni filamen, atau bentuk-bentuk multiselular lainnya. Ada yang mikroskopik dan ada pula yang makrokospik. Algae bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Pada setiap tipe reproduksi mereka menggunakan banyak cara. Beberapa algae mempunyai daur hidup yang rumit yang mencakup cara-cara aseksual maupun seksual.

Protozoa mempunyai keragaman yang luas dalam ukuran dan bentuk. Beberapa spesies bersifat polimorfik. Banyak di antara mereka dapat membentuk sista, dan sista itu penting di dalama penularan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh protozoa. Secara struktural protozoa lebih rumit dan biasanya lebih besar daripada protista prokariotik. Reproduksi pada protozoa ialah melalui proses aseksual dan seksual, tergantung kepada spesies dan kondisi lingkungannya. Beberapa protozoa mempunyai daur hidup yang sangat rumit. Protozoa memperoleh makanannya melalui banyak cara. Beberapa adalah fotosintetik, yang lain menyerap nutrient terlarut dan yang lain lagi menelan partikel-partikel makanan padat. Berdasarkan cara pengerakannya terdapat empat kelompok utama protozoa. Kelompokkelompok ini adalah amoeba, siliata, flagelata, dan sporozoa. Protozoa yang penting secara medis dijumpai di dalam ke empat kelompok tersebut. Klasifikasi fungi didasarkan pada ciri-ciri morfologis, terutama struktur-struktur yang berkaitan dengan reproduksi, yaitu spora aseksual dan seksual serta tubuh buahnya. Namun demikian identifikasi khamir uniselular, seperti halnya bakteri, membutuhkan evaluasi terhadap banyak ciri fisiologis dan reaksi-reaksi biokimia terutama pada gula. Ada empat kelas fungi : Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Kebanyakan fungi yang merupakan patogen bagi manusia dijumpai dalam kelas Deuteromycetes. Meskipun bukan merupakan kelompok taksonomi tunggal, kapang lendir (Mycomycetes) merupakan sekumpulan mikroorganisme renik yang mempunyai ciri-ciri serta daur hidup morfogenetik (berubah bentuk) seperti amoeba.

Isolasi Mikroba Kulturisasi bakteri untuk keperluan yang bermanfaat, pada umumnya dilakukan dengan biakan murni. Biakan murni hanya mengandung satu jenis. Untuk mengisolasi bakteri dalam

biakan murni, umumnya digunakan dua prosedur yaitu: metode agar cawan dengan goresan dan metode agar tuang. Biakan adalah medium yang mengandung organisme hidup. Medium itu menye-diakan zat makanan untuk pertumbuhan bakteri. Berbagai resep ramuan untuk membuat media telah dibuat untuk memungkinkan tumbuhnya jenis-jenis tertentu. Medium pilihan dan diferensial bermaafaat untuk memisahkan beberapa jenis. Identifikasi jenis menggunakan semua sifat yang berkaitan dengan jenis. Hal ini mencakup morfologi, daya gerak, sifat biokimianya, kebutuhan akan oksigen, reaksi pewarnaan Gram, dan beberapa diantaranya sifat kekebalan. Dalam pemeliharaan kultur terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sehingga tidak hanya mempertahankan sel agar tetap hidup, tetapi dapat juga memperta-hankan sifatsifat genotip dan fenotipnya. Terdapat 3 metode dalam pemeliharaan kultur, antara lain penyimpanan kultur dengan cara pengeringan; metabolisme terbatas; dan penyimpanan kultur dengan cara liofilisasi. Metode yang sering digunakan adalah pengeringan beku.

Pertumbuhan dan Multiplikasi Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba. Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase kematian eksponensial tidak diamati pada kondisi umum pertumbuhan kultur

bakteri, kecuali bila kematian dipercepat dengan penambahan zat kimia toksik, panas atau radiasi. Metode pengukuran pertumbuhan yang sering digunakan adalah dengan menentukan jumlah sel yang hidup dengan jalan menghitung koloni pada pelat agar dan menentukan jumlah total sel/jumlah massa sel. Selain itu dapat dilakukan dengan cara metode langsung dan metode tidak langsung. Dalam menentukan jumlah sel yang hidup dapat dilakukan penghitungan langsung sel secara mikroskopik, melalui 3 jenis metode yaitu metode: pelat sebar, pelat tuang dan most-probable number (MPN). Sedang untuk menentukan jumlah total sel dapat menggunakan alat yang khusus yaitu bejana Petrof-Hausser atau hemositometer. Penentuan jumlah total sel juga dapat dilakukan dengan metode turbidimetri yang menentukan: Volume sel mampat, berat sel, besarnya sel atau koloni, dan satu atau lebih produk metabolit. Penentuan kuantitatif metabolit ini dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl.

Virus Bakterial Bakteriofage (fage) adalah virus yang menginfeksi bakteri dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel bakteri. Kemudahan relatif dalam penanganannya dan kesederhanaan infeksi fage bakteri membuatnya menjadi suatu sistem model bagi penelaahan patogenesitas virus maupun banyak masalah dasar di dalam biologi, termasuk biologi seluler dan molekular serta imunologi. Fage pada hakekatnya terdiri dari sebuah inti asam nukleat yang terkemas di dalam selubung protein pelindung. Reproduksi virus bakterial yang virulen mencakup urutan umum sebagai berikut: adsorbsi partikel fage, penetrasi asam nukleat, replikasi asam nukleat virus, perakitan partikel-partikel fage baru, dan pembebasan partikel-partikel fage ini di dalam suatu ledakan bersamaan dengan terjadinya lisis sel inang. Fage-fage virulen telah digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri patogenik.

Virus Hewan dan Tumbuhan

Virus hewan dan virus tumbuhan adalah parasit intraseluler obligat yang sangat kecil. Setiap virion mempunyai sebuah inti pusat asam nukleat dikelilingi oleh kapsid. Secara morfologis, virus hewan dan virus tumbuhan dapat ikosashedral, helikal, bersampul atau kompleks. Proses replikasi virus dimulai dengan melekatnya virion pada sel inang. Peristiwa ini disusul dengan penetrasi dan pelepasan selubung, biosintesis komponen-komponen virus dan perakitan serta pematangan virion. Proses ini diakhiri dengan pembebasan virus dari sel inang.

Dasar-dasar Klasifikasi Penelaahan mengenai organisme untuk menetapkan suatu sistem klasifikasi yang mencerminkan dengan sebaik-baiknya semua persamaan dan perbedaannya dinamakan taksonomi. Kegiatan di dalam penyusunan taksonomi mikroorganisme adalah pengklasifikasian, penamaan dan pengidentifikasi yang kesemuanya disebut dengan sistematika mikroba. Sistem klasifikasi biologi didasarkan pada hierarki taksonomi atau penamaan kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dunia dan di ujung dunia lainnya, dalam urutan: spesies genus famili ordo kelas filum atau divisi dunia. Mikroorganisme, sebagaimana bentuk-bentuk kehidupan yang lain, diberi nama menurut nomenklatur sistem biner. Klasifikasi bakteri menurut Bergeys Manual of Determinative Bacteriology pada umumnya diterima secara internasional. Manual ini direvisi secara berkala untuk memanfaatkan pengetahuan baru melalui penelitian dengan mikroorganisme dan melalui teknik-teknik baru untuk menganilisis data yang diperoleh. Bergeys Manual edisi kedelapan yang sekarang ini, membagi semua bakteri menjadi 19 bagian (kelompok), dan masing-masing dicirikan oleh sifat-sifat morfologi atau metabolik yang nyata. Tekanan diberikan pada pengelompokan bakteri yang memiliki ciri-ciri umum dan mudah dikenali. Tidak ada usaha untuk mengatur penempatan mikroorganisme yang mencerminkan skema suatu perkembangan evolusi,

sebagaimana dilakukan pada edisi-edisi sebelumnya. Alasannya ialah karena dalam banyak hal pengetahuan kita mengenai mikroorganisme belum lengkap. Bakteri, sebagaimana tampak melalui uraian singkat mengenai 19 kelompok, memperlihatkan keragaman yang luas. Tidak ada organisme lain yang mempunyai kisaran ciri morfologi, fisiologi, dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri.

Enzim dan Metabolisme Bakteri Klasifikasi enzim berlaku hanya untuk enzim-enzim tunggal, penamaan berdasarkan reaksi yang dikerjakan oleh enzim tersebut dan ditambah akhiran ase. Menurut Comission on Enzymes of the International Union of Biochemistry terdapat enam kelas utama Enzim yaitu: 1. Oksidoreduktase 2. Transferase 3. Hidrolase 4. Liase 5. Isomerase 6. Ligase > > > > > > Reaksi transfer elektron (atau pemindahan atom hidrogen) Transfer gugusan fungsional (mencakup fosfat, amino,metil, dsb) Reaksi hidrolisis (penambahan molekul air untuk memecahkan ikatan kimiawi) Penambahan ikatan ganda pada molekul dan pengusiran non hidrolitik gugusan kimia Reaksi Isomerasi Pembentukan ikatan disertai pemecahan atau penambahan ATP

Keadaan yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah: 1. Konsentrasi enzim. 2. Konsentrasi substrat. 3. pH dan 4. Suhu

Setiap enzim berfungsi optimal pada pH dan temperatur tertentu. Suhu yang sangat rendah dapat menghentikan aktivitas enzim tetapi tidak menghancurkannya. Aktivitas enzim diatur melalui 2 cara yaitu 1. Pengendalian katalisis secara langsung dan 2. Pengendalian genetik. Metabolisme pada bakteri pada dasarnya seperti yang terjadi pada sel-sel organisme lain secara umum. Reaksi metabolisme terdiri atas dua proses yang berlawanan. Metabolisme pertama adalah sintesis protoplasma dan penggunaan energi disebut anabolisme. Metabolisme kedua yaitu suatu proses oksidasi substrat yang diikuti perolehan energi disebut katabolisme.
virus dan bakteri

Virus
Virus merupakan parasit sejati, tidak memiliki mesin biosintetik sendiri. Tubuhnya hanya terdiri dari selubung protein dan isi yang terdiri dari DNA saja atau RNA saja. Ketika virus dikristalkan, virus mirip benda tak hidup. Namun, jika dimasukkan ke dalam lingkungan yang cocok, virus akan hidup kembali. Sebagai parasit sejati, virus menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia. Penyakit AIDS, cacar, polio, hepatitis, herpes merupakan contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang manusia.

Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) 2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 m - 300m (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X. 3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) 4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris. 5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. 6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid

7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia. 8. Virus tidak dapat membelah diri. 9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.

Bakteri
Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam Kingdom Monera. Mikroorganisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung inti. Monera berasal dari kata moneres yang berarti tunggal. Contoh monera bersel tunggal adalah bakteri.

Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 1. Organisme multiselluler 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan Materi: Bakteri

Anda mungkin juga menyukai