Anda di halaman 1dari 45

RANGKUMAN PROTOZOLOGI

OLEH:

NAMA: RASDIANA MUSYARRAFAH


NIM: 21901033

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2022/2023
PROTOZOLOGI
Protozologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang hewan bersel satu yang hidup sebagai
parasite pada manusia. Proto “Satu” Zoo “Hewan” Protozoa artinya “Hewann yang bersel satu”.
Protozologi hidup sendiri dari satu sel, hidup sendiri – sendiri atau berkelompok membentuk
koloni. Uniseluler yaitu tidak memiliki organel sel seperti DNA dan RNA. Multiseluler yaitu
mengandung banyak organel sel seperti: Ribosom, Plasma. Sikluus hidup protozoa terjadi pada
sel inag
 Habitat Protozoa
1. Hidup Sebagai Parasit
 Tumbuhan
 Hewan
 Manusia
2. Hidup Bebas Dialam
 Air Tawar
 Air Laut
 Tanah
 Parasit protozoa menurut habitat
1. Protozoa usus dan rongga tubuh
2. Protozoa darah dan jaringan

 Morfologi
1. Ukuran dan bentuk yang beragam
2. Berbentuk lonjong, membola, memanjang, dan polimatik
3. Berdiameter kecil
4. Protoplasma terdiri atas nucleus atau sytoplasma struktur dari sel protozoa

 Reproduksi Protozoa
1. Secara Aseksual
2. Secara Seksual
RHIZOPODA
Rizhopoda merupakan satu kelas dari lima pembagian kelas yang termasuk dalam
protozhoa. Ukuran protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang
mencapai 6 mm,meskipun jarang. Diperairan protozoa merupakan penyusun zooplankton.
Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari
organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni.jika keadaan lngkungan kurang
mneguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri.
Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit,
saprofit dan hidup bebas. Struktur tubuh protozhoa trdiri dari organel-organel untuk melakukan
kegiatan hidup antara lain, membrane plasma, sitoplasma dan mitikondria. Alat geraknya berupa
bulu cambuk (flagella),bulu getar (sillia), dan kaki semu (pseudopodia).
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan di lingkungan yang berair,
baik di darat maupun di laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniselluler,
bakteri, atau protozoa lain. Rhizopoda yang bebas hidup di tanah lembab, contohnya
Amoebaproteus. Contoh Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia. Sedangkan
Rhizopoda yang hidup di laut adalah dari kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina.
Rhizopoda ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan atau manusia.
Rhizopoda, reproduksi dilakukan dengan aseksual melalui pembelahan biner. Sebelum
ini terjadi, pseudopodia ditarik menyebabkan organisme terlihat seperti bola. Nukleus kemudian
mengalami mitosis saat sitoplasma membelah menjadi dua bagian. Pada akhirnya, sel membelah
menjadi dua untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Selama kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan, beberapa spesies telah terbukti untuk mengkista dalam usaha untuk bertahan
hidup. Di sini, dinding yang mengeras terbentuk dan membungkus tubuh sel yang
memungkinkannya bertahan untuk jangka waktu yang lama.
 CIRI – CIRI RHIZOPODA:
Berikut ini adalah ciri-ciri dari filum Rhizopoda.
1. Kaki palsu atau kaki semu (pseudopodia) merupakan alat gerak Rhizopoda
2. Memiliki ukuran tubuh sekitar 200 sampai 300 mikron
3. Mempunyai sifat heterotrof
4. Bentuk yang dapat berubah atau tidak tetap
5. Secara umum hidup di air tawar dan juga air laut
6. Mempunyai sitoplasma dan juga endoplasma
7. Ada yang bercangkang dan juga tidak
8. Rhizopoda menelan makanannya atau fagosit
9. Mempunyai vakuola makanan serta vakuola kontraktil
10. Reproduksi dilakukan melalui cara aseksual atau dengan pembelahan diri
11. Pernafasan dengan menggunakan cara difusi ke seluruh tubuh
12. Hidup secara bebas atau parasit.
 KLASIFIKASI RIZHOPODA
Kelas Rhizopoda diklasifikasikan kedalam 5 ordo, yaitu:
1. Ordo Lobosa
Dalam ordo ini, pseudopodia atau kaki semu berukuran pendek dan tumpul yang
dapat dibedakan secara jelas antara ektoplasma serta endoplasma juga.
2. Ordo Foraminifera
Cirinya adalah pseudopodia atau kaki semu yang panjang serta halus.
3. Ordo Filosa
Mempunyai pseudopodia atau kaki semu yang halus serta mirip dengan benang
dan bercabang.
4. Ordo Radiolarian
Memiliki pseudopodia yang berupa benang halus, tersusun radier, dan juga
bercabang serta membentuk jala atau anyaman.
5. Ordo Helioza
Ordo ini memiliki pseudopodia atau kaki semu yang radian. Tidak pernah bersatu
untuk membentuk jala ataupun anyaman.
CILIATA
Ciliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya di tumbuhi rambut getar.
Ciliata berasal dari kata cillium (rambut getar), sedangkan Ciliophora bergerak menggunakan
silia (rambut getar), sehingga ciliata dan ciliophora merupakan hewan yang bergerak dengan
menggunakan alat bantu rambut getar (cilia) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai
alat gerak dan mencari makanan.
Ciliata merupakan protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia atau rambut getar.
Umumnya, protozoa ini hidup di dalam air buangan yang banyak mengandung zat organik,
sehingga sering disebut juga sebagai infusoria atau dalam bahasa latinnya infundere yang artinya
menuang.
Ciliata adalah predator yang ulung. Beberapa Ciliata, termasuk Paramaecium dan
Didinium, mampu membuat mangsa mereka tidak bergerak dengan melepaskan jarum-jarum
yang disebut trikosista yang menempel pada tubuh mereka. Mangsa kemudian dibawa ke dalam
struktur mirip mulut dan dicerna pada vakuola yang sewaktu-waktu berfungsi sebagai perut.
Ketika proses pencernaan makanan pada Ciliata telah selesai, maka sisasisa hasil
metabolisme akan dikeluarkan melalui eksositosis. Di dalam tubuh Ciliata, air yang berlebihan
akan diakumulasikan di dalam vakuola yang secara periodik (berkala) berkontraksi untuk
mengosongkan cairan melalui lubang yang disebut dengan pori anal.
 CIRI – CIRI CILIATA
Ciri-ciri ciliata yaitu sebagai berikut:
1. Ciliata atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar).
2. Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi sepesies yang terbesar
berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
3. Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.
4. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di
sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan
masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
5. Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval.
6. Sel Ciliata memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif. Mikronukleus memiliki fungsi
reproduktif, yaitu pada konjugasi.
7. Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar maupun laut dan banyak
yang mengandung bahan organik.
8. Ciliata dapat hidup baik secara parasit maupun simbiosis dan ada pula yang
hidupnya bebas di alam.

 STRUKTUR CILIATA
1. Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris kecuali primitif, simetrinya radial.
2. Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar yang tersusun dari sitoplasam
padat.
3. Tubuhnya diselimuti oleh Silia. Silia yang menyelubungi seluruh permukaan
tubuh utama disebut silia somatic.
4. Ciliata mempunyai organel yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air
dalam tubuhnya, yaitu vakuola kontraktil.
5. Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan
cara makan. Ciliata memilki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran
pendek. Di sitofaring pada hewan primitif, mulut terletak di ujung interior tetapi
pada kebanyakan Ciliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Fungsi
silia pada mulut ialah untuk menghasilkan aliran makanan dan mendorong partikel
makanan menuju sitofaring. Contoh anggota Cilliata yang terkenal misalnya
Paramaecium. Terdapat dua macam mulut pada ciliata yaitu:
a. Mulut membran berombak: merupakan ciliata yang menyatu dalam
barisan panjang.
b. Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu
membentuk piringan.

 REPRODUKSI CILIATA
Dalam perkembangbiakan, Ciliata dapat bereproduksi secara aseksual maupun
secara seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan biner, yang diawali
dengan pembelahan makronukleus. Pada pembelahan biner tidak terjadi pembelahan
secara mitosis. Selanjutnya, sitoplasma membelah secara transversal (membujur)
sehingga dihasilkan dua sel anakan. Cara reproduksi ciliata dapat dilihat pada
Paramaecium. Paramaecium berkembang biak sama seperti yang lain, yaitu dengan cara
aseksual dengan pembelahan biner dan dengan cara seksual melalui konjugasi.

 KLASIFIKASI CILIATA
Berdasarkan distribusi atau pola persebaran silia (rambut getar), maka Ciliata
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Ciliata dengan silia yang tersebar merata di
seluruh permukaan tubuh (ex. Coleps, Bursaria, Paramaecium, Stentor, Calpoda dan
Prorodon) dan Ciliata dengan silia yang terlokalisasi atau hanya terdapat di bagian-bagian
tubuh tertentu (ex. Acineto, Didinium, Stylonichia, dan Vorticela).
1. Paramaecium
Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan belakang meruncing hingga bentuknya
seperti sandal atau sepatu.
2. Vorticella
Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang
dilengkapi silia sekitar mulutnya. Hidup di air tawar, menempel dengan tangkai
batang yang bersifat kontraktil pada substrak. Makananya berupa bakteri atau sisa-
sisa bahan organik yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.
3. Didymium
Didinium merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu pemangsa
Paramaecium.
4. Stentor
Bentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang tergenang atau mengalir.
Makanan hewan ini adalah Ciliata yang ukurannya lebih kecil.
5. Balantidium
coli Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan
satusatunya golongan ciliata manusia yang patogen, menimbulkan balantidiasis
atau ciliate dysentri. Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah
subtropis. Pada dasarnya protozoa ini berparasit pada babi, sedangkan strain yang
ada, beradaptasi terhadap hospes definitif lainnya termasuk orang.
 STRUKTUR TUBUH DARI CILIATA
1. Ciliata mempunyai otot atau disebut dengan myonemes.
2. Ciliata Mempunyai anus yang disebut dengan sitopige.
3. Ciliata memiliki dua tipe inti sel atau nukleus, yakni makronukleus dan
mikronukleus. Makronukleus yang juga disebut dengan otak.
4. Ciliata bentuk tubuhnya yaitu oval, umumnya yang berbentuk simetris, kecuali
ciliate primitif yang simetrinya radial.
5. Ciliata tubuhnya yang diselubungi oleh perikel yang merupakan suatu lapisan luar
yang tersusun dari sitoplasma yang padat.
6. Ciliata tubuhnya yang diselimuti oleh silia, yakni silia somatik yangmenyelubungi
seluruh tubuh utama.
7. Ciliata tidak memiliki struktur khusus untuk pertukaran udara, dan sekresi.
8. akronukleus siliata berfungsi sebagai vegetatif, sedangkan mikronukleus berfungsi
sebagai reproduksi dan genital.
9. Ciliata mempunyai mulut atau sistoma yang terbuka dan menjadi saluran yang
pendek, pada ciliata primitif disebut dengan sitofaring. Mulut ini yang terletak
diujung depan (anterior), akan tetapi kebanyakan siliata, bagain tersebut diganti
oleh bagian belakang (posterior).
10. Ciliata terdapat dua macam mulut, yakni mulut membran berombak yang menyatu
dalam sebuah barisan yang panjang. Dan mulut membran yang berupa barisan
pendek, merupakan suatu pergabungan dari silia sehingga bersatu membentuk
sebuah piringan.
11. Silia yang terdapat pada mulut Ciliata yang fungsinya untuk mengedarkan dan
mendorong makanan menuju ke sitofaring.
12. Ciliata memiliki mitokondria sebagai sumber untuk energinya melakukan gerak
maupun beraktivitas.
13. Ciliata mempunyai kerongkongan yang disebut dengan sitofaring gullet dan
mempunyai food vacuole atau usus.
14. Ciliata mempunyai vakuola kontraktil atau ginjalkaan
FLAGELLATA
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti "rambut cambuk". Flagellata juga
sering disebut sebagai Mastigophora. Kata "mastigophora" berasal dari kata Yunani mastig yang
berarti "cambuk" dan phoros yang berarti "gerakan". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Flagellata merupakan salah satu jenis Protozoa yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk
(flagella).
Flagellata adalah nenek moyang hewan dan tumbuhan. Flagela di Flagellata terletak di
ujung anterior tubuh. Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk
mengetahui keadaan lingkungan dan mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran
air di sekitar mulut sehingga makanan dapat masuk ke dalam mulut. Sitoplasma flagellata
dikelilingi oleh pelikel atau pembungkus bening yang memberi bentuk tubuh tetap.
Air merupakan faktor penting keberaan Flagellata selain ketersediaan makanan, pH dan
suhu. Flagellata dapat ditemukan di lingkungan air tawar, di danau, sungai, kolam, atau genangan
air, misalnya Euglenoida dan Volvocida, maupun air laut, misalnya Dinoflagellata. Spesies
zooflagellata sebagian besar bersifat parasit, namun adapula yang bersimbiosis dengan organisme
lain, misalnya Myxotrica didalam usus rayap.
Berikut merupakan klasifikasi atau ciri-ciri umum dari flagellate yang membedakan dengan jenis
protozoa lainnya:
1. Mempunyai alat gerak yaitu flagel (bulu cambuk).
2. Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar.
3. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap.
4. Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi olah suatu selaput
yang fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya terdapat selaput plasma).
5. Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat
dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak encer.
6. Hidup secara soliter dan ada juga yang Uniseluler atau berkoloni.
7. Bersifat mikroskopis ( hanya bias dilihat dengan mikroskop).
8. Berkembang biak secara seksual dan aseksual, secara seksual di lakukan dengan
konjugasi sedangkan secara aseksual di lakukan dengan pembelahan diri.
9. Bentuk Tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai
bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi).
10. Membutuhkan suhu optimum antara 16-25°C, sedangkan pH antara pH 6-8.

Dilihat dari bentuk tubuhnya, Flagellata dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Flagellata yang berbentuk seperti tumbuhan yang disebut fitoflagellata dan Flagellata.
2. zooflagellata yang berbentuk seperti hewan yang .
 Morfologi Flagellata
Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai
bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Hidup secara
soliter dan ada yang berkoloni.
Fitoflagellata mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane selulosa,
misalnya volvox. ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. pelikel adalah
lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
Bentuk tubuh zooflagelata mirip dengan sel leher porifera. Zooflagelata
mempunyai flagel yang berfungsi untuk menghasilkan aliran air dengan menggoyangkan
flagel. Selain itu, flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
Koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel dan diselubungi oleh membrane
selulosa. Salah satu spesies Fitoflagellata yang mudah ditemukan dan diamati
morfologinya yaitu Euglena viridis. Euglenaviridis berbentuk seperti gelendong dengan
bagian anterior tubuh tumpul dan bagian posterior meruncing. Struktur tubuh Euglena
viridis terlindungi oleh pelikel dan dilengkapi dengan satu flagel yang terletak dibagian
anterior. Flagel berfungsi sebagai alat gerak untuk berpindah tempat dan berfungsi untuk
mengumpulkan makanan.
Pada ujung anterior tubuh juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah
posterior dan melebar membentuk kantong cadangan atau reservoir. Pada Euglenater
dapat bintik mata atau stigma. Stigma merupakan kumpulan pigmen yang sangat peka
terhadap cahaya, sehingga berfungsi sebagai penentu arah gerak aktif yang berhubungan
dengan intensitas cahaya di lingkungan. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel
seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.
Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel,
atau untuk mengatur tekanan osmosis.

 Reproduksi Flagellata
Pada reproduksi Flagellata terdapat 2 macam cara, yaitu ;
1. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner secara longitudinal,
misalnya pada Euglena. Pembelahan biner pada flagellata berlangsung secara
longitudinal. Menurut Smith (2010), pembelahan sel dimulai dengan
menduplikasi DNA-nya untuk membuat dua set lengkap. Sel terus tumbuh dan
set DNA bergerak ke ujung berlawanan pada sisi sel. Setelah sel telah mencapai
ukuran yang tepat, sel membagi menjadi dua sel anak dengan DNA yang identik.
2. Reproduksi generative
Reproduksi generatife terjadi karena persatuan antara ovum dan spermatozoid,
misalnya pada Volvox. Reproduksi secara generatif berfungsi untuk memperkaya
variasi genetik, sehingga menghasilkan individu mutan yang lebih tahan terhadap
kondisi lingkungan. Pada Volvox terdapat koloni jantan yang menghasilkan
sperma dan koloni betina yang menghasilkan ovum, namun ada juga koloni yang
bersifat hermafrodit yang dapat menghasilkan sperma serta ovum.
oogonium, sedangkan Volvoxjantan menghasilkan spermatozoid oleh
spermatogonium. Setelah terjadi fertilisasi akan menghasilkan zigot, zigot akan
menghasilkan empat spora, yang kemudian akan menjadi individu baru.
SPOROZOA
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah
kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara
yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang
dansporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif
(melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk).
Para Sporozoa adalah kelas yang sangat besar dan beragam dengan setidaknya empat subclass
dan ribuan spesies. Mereka menyebabkan penyakit pada berbagai macam binatang dari cacing
tanah dan tikus untuk ulat sutra (penyakit disebut pebrine) dan ikan.
 KLASIFIKASI SPOROZOA
Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu
dengan genus yang lain, perbedaan itu berupa :
1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodi-um.
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor
biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isosporadan Genus Eimerie.
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mono-nukleus, cairan tubuh,
sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang
terdapat pada genus toxoplasma.
Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa berkembangbiak secara aseksual
(skizogoni) dan seksual (sporogoni) secara bergantian. Kedua cara berkembang biak ini
dapat berlangsung dalam satu hospes, seperti yang terjadi pada subkelas Coccidia.
Sedangkan yang berlangsung dalam dua hospes yang berbeda terdapat pada sub kelas
haemosporidia (plasmodium). Kelas sporozoa tersebut dapat diklasifika-sikan
sebagaimana diperlihatkan pada diagram beri.

 CIRI-CIRI PROTOZOA
Sporozoa atau Apicomplexa memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang
membedakannya dengan ketiga jenis protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-
ciri Sporozoa secara umum:
1. Tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga Sprozoa bergerak dengan cara
meluncur atau mengubah-ubah posisi tubuhnya.
2. Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).
3. Kebayakan bersifat parasit, baik pada hewan maupun manusia.
4. Dapat membentuk spora pada suatu saat dalam daur hidupnya.
5. Mempunyai spora berbentuk lonjong.
6. Ukuran spora sekitar 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
7. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan dengan bentuk seperti
labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung
posterior.
8. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
9. Dinding katub tidak jelas.
10. Daur hidup Sporozoa menunjukkan pergiliran generasi/keturunan antara bentuk
seksual (fase generatif) dan aseksual (fase vegetatif).
11. Tubuh berbentuk bulat atau oval.
12. Memiliki nukleus (inti sel) tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
13. Memiliki organel-organel kompleks khusus pada salah satu ujung sel (apeks)
yang berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang.
14. Proses penyerapan makanan, pernafasan (respirasi) dan pengeluaran (ekskresi)
terjadi secara langsung melalui permukaan tubuh.
15. Sebagian besar spesies Sporozoa menyebabkan penyakit pada hospes (inang)
yang ditumpanginya.

 SISTEM REPRODUKSI SPOROZOA


Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran
reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks, dengan beberapa perubahan bentuk serta
membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan
biner. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan
penyatuan gamet jantan dan betina.

 CONTOH ORGANISME SPOROZOA


1. Toxoplasma gondii
Merupakan hewan bersel satu yang di sebut protozoa. Protozoa ini
merupakan parasite pada tubuh hewan dan manusia. Toxoplasmosis
dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan
dari hewan ke manusia. Toxoplasma gondii merupakan parazit protozoa yang
menginfeksi sebagian besar spesies hewan berdarah panas (misalnya, kucing,
babi, domba) dan manusia.
2. Plasmodium falcifarum
Merupakan protozoa parasite, salah satu spesies plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Protozoa ini masuk pada tubuh
tubuh manusia melalui nyamuk anopheles betina.nama penyakit yang
diakibatkan plasmodium falcifarum adalah malaria falciparum atau sering
disebut malaria tropikana.
3. Plasmodium malariae
Merupakan anggota dari genus plasmodium yang dapat menyebabkan
penyakit malaria kuartana yang tingkat keparahannya lebih tinggi dari penyakit
malaria tertian ringan yang disebabkan oleh plasmodium ovale.
4. Plasmodium vivax
Protozoa parasite yang pathogen yang sering dan didistribusikan secara
luas, sebagian besar menyebabkan malari.
5. Plasmodium ovale
Terdapat didaerah aafrika bagian barat, di daerah pasifik barat dn di
beberapa bagian lain di dunia.
PERANAN PROTOZOA DALAM KEHIDUPAN
Protozoa adalah Ilmu yang mengkaji tentang hewan bersel satu yang hidup sebagai
parasit pada manusia disebut protozoologi. Protozoa adalah jasad renik hewani yang terdiri
dari satu sel, hidup sendiri-sendiri dari satu sel hidup sendiri-sendiri atau berkelompok
membentuk koloni. Protozoa banyak terdapat di alam antara lain di dalam air laut, air tawar,
tanah, dan di dalam tubuh organisme lain.
Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk
koloni/kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan
maupun fungsinya.sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada jasad lebih besar
dilakukan oleh sel-sel khusus.
Protozoa sebagai suatu organisme seluler yang mempunyai sifat eukariotik, tidak
mempunyai bagian dinding sel, heterotroph dan juga dapat melakukan pergerakan, protozoa
melakukan pergerakan menggunakan pseudopodia (sering juga disebut dengan rambut getar).
Arti penting protozoa: sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan untuk
komunitas dalam lingkungan akuatik. Contoh: Zooplankton (hewan) hidup dari fitoplankton
(tumbuhan) yang fotosintetik sebagai protozoa saprofitik dan protozoa pemakan bakteri.

 CIRI- CIRI PROTOZOA


Morfologi protozoa bervariasi, fisiologi dan metabolismenya disesuaikan dengan
kebutuhan mereka, nutrisi adalah heterotrofik dalam bentuk parasite dan autotrofik yang
hidup bebas, mereka memiliki siklus hidup yang lebih atau kurang kompleks, baik yang
hidup bebas dan parasite, dan dalam banyak kasus, bentuk vegetative (trophozoite) dan
bentuk lain tahan (kista).
Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong atau
membola, ada yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk
morfologi pada tingkat tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa
berdiameter sekecil 1 nanometer, yang lain, seperti Amoeba proteus berukuran 600
nanometer atau lebih. Beberapa siliata yang umum mencapai ukuran 2.000 nanometer
atau 2 mm, jadi dapat dilihat dengan mudah tanpa perbesaran.
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat
di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut
flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis
telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki
berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel
tunggal (unisel). Namun, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh
dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya
antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat
memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada
memiliki flagel atau bersilia. Adapunn ciri-ciri dari protozoa adalah:

1. Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti) sehingga substansi


genetic atau kromosomnya terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas
membrane inti (caryotheca)
2. Bentuk sel umumnya tetap kecuali rhizopoda
3. Protozoa termasuk kategori organisme heterotroph karena organisme ini tidak
bisa menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup.
4. Dalam rantai makanan sebagai zooplankton
5. Beberapa jenis bersifat parasite dan menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan ternak
6. Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus hidupnya
7. Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang disebut
tropozoit dan fase dorman dalam bentuk cista. Tropozoit akan aktif mencari
makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika
kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan
membentuk cysta
8. Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal
mirip dengan endospore yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa
mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah
9. Umunya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara
konjugasi
10. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cilia) dan bulu cambak (flagell) atau dengan sel itu sendiri
11. Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoic (memakan organisme hidup lain),
saprozoic (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau autotrof (dapat
membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis), saprofitik (menyerap zat
yang terlarut disekitarnya)
12. Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat utama untuk melakukan pergerakan
yakni flagella, silia, pseudopodia
13. Protozoa mempunyai 2 jenis cara hidup, ada yang hidup dengan cara
berkelompok, ada yang hidup sendiri.

 PERANAN PROTOZOA DALAM KEHIDUPAN


Peranan protozoa yang menguntungkan dan merugikan. Protozoa termasuk
kedalam kingdom Protista, yang mana merupakan salah satu kingdom sederhana.
Kingdom ini mempunyai ciri yang juga makhluk hidup miliki. Hanya saja yang terdapat
dalam tubuhnya berjumlah satu.
Protista dapat berkembang biak dengan cara seksual atau juga dengan cara
aseksual. Hewan yang tergolong kedalam kingdom ini adalah protozoa. Ia hidup dengan
bebas, akan tetapi juga memiliki sifat yang merugikan (parasite) dan menguntungkan
untuk makhluk hidup yang lain.
1. Peran menguntungkan
a. Yang pertama adalah mengontrol mengenai jumlah populasi bakteri.
Protozoa dapat menjadi komponen penyusun dari plankton sebagai
sumber makanan dari binatang air.
b. Protozoa juga menjadi konsumen tingkat pertama yang ada dalam
ekosistem air.
c. Peran menguntungkan juga terdapat pada jenis foraminifera yang
merupakan penunjuk sumber daya minyak bumi.
d. foraminifera juga menjadi jenis yang memiliki peranan protozoa yang
menguntungkan dan merugikan. Karena mempunyai kerangka luar
yang berasal dari kapur dan dapat mengendap pada tanah dan sangat
berguna bagi pertambangan tersebut.
e. selanjutnya adalah alga yang merupakan jenis protozoa ini dapat
bermanfaat sebagai bahan pembuat agar-agar.
2. Peran merugikan
a. Protozoa merupakan jenis hewan yang juga dapat menyebabkan
kerugian bagi makhluk hidup lainnya, antara lain adalah sebagai
penyebab penyakit pada ternak seperti kambing, sapi, dan kuda.
b. Kemudian juga menyebabkan sakit malaria, diare, protozoa yang
menyebabkan sakit malaria yaitu protozoa dengan jenis plasmodium.
Penyakit ini lalu menular dengan bantuan nyamuk anopheles betina.
Hewan bersel satu ini akan menyerang hati serta sel darah pada
manusia.
c. Plasmodium vivax serta plasmodium ovale mengakibatkan penyakit
malaria tertian. Plasmodium falciparum menyebabkan jenis penyakit
malaria tropikana, sedangkan plasmodium jenis malariane
mengakibatkan malaria kuartana.
d. Jenis entamoeba histolytica adalah jenis protozoa yang mampu
menjadikan penyakit disentri pada manusia. Lalu, peranan protozoa
yang menguntungkan dan merugikan pada manusia selanjutnya adalah
entamoeba gingivalis. Jenis protozoa ini dapat menyebabkan penyakit
gingivalis yang mengakibatkan rusaknya gigi dan gusi.

 MORFOLOGI DAN CARA REPRODUKSI PROTOZOA


Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai
pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.
Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada
dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista.
Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk
mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka
akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan
tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan
protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang
ada dalam membran sel.
Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat
keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat
partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan
dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam
bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam
waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur.
Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan
pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.
Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa
dikelompokkan ke dalam 4 kelas.
Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina,
yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan
silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan
parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa.
Bentuk dari protozoa ini sangat beragam dan berbeda-beda setiap jenisnya.
Namun, protozoa secara umum memiliki bentuk sedikit lonjong hampir berbentuk seperti
bola yang bulat. Tetapi peneliti juga menemukan bentuk dari protozoa yang bentuknya
panjang dan polimorfik.
Untuk ukuran, protozoa ini memiliki diameter sangat kecil dan hanya dapat dilihat
melalui mikroskop. Karena protozoa ini memiliki diameter sebesar 1 µm hingga 600 µm.
Selanjutnya, ada dua struktur penting dalam protozoa, yakni:
1. Sitoplasma: Sel dari protozoa yang terbungkus di dalam membran sitoplasma
2. Nukleus: Sel inti dari protozoa untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
 FISIOLOGI PROTOZOA
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa
dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau
hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim
untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer
elektron dan atom hidrogen ke oksigen.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain
(bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang
hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil dapat
berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi
melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola
dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis
oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel
dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian
dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola
mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam
vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar
kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis,
dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa
untuk memangsa bakteri.

 ADAPTASI PROTOZOA
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri,
dan microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di
decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam
mengendalikan populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui
membran sel mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan
itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau “mulut pori-pori” ke mana mereka menyapu
makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen
disebut vakuola.
Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber
makanan penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa
dalam transfer bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting.
Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga
penting sebagai parasit dan symbionts dari hewan multisel.
Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif
(misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup
kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau
waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu.
Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah,
dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain.
Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi.
Beberapa protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa
menggunakan kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon adalah
hermaphroditic.

 KLASIFIKASI PROTOZOA BERDASARKAN ALAT GERAKNYA


Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya.
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu
(pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
2. Flagellata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk)
yang digunakan juga sebagai alat indra dan alat bantu untuk menangkap makanan.
3. Ciliata (Ciliophora)
Alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan adanya
silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan
mencari makanan.
4. Sporozoa
Adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga
yang berhubungan dengan kesehatan manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.
LAPORAN PRAKTIKUM

PROTOZOOLOGI

OLEH:

NAMA: RASDIANA MUSYARRAFAH


NIM: 21901033

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya
saya berada dalam keadaan sehat wal’afiat,sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum ini.
Laporan ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan mendorong
semangat moril untuk memahami ilmu pengetahuan tentang protozoologi. Khususnya protista
yang berada di air got, air kolam dan air jerami.

Akhirkata penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari sempurna dan
penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan laporan
praktikum ini.

Makassar, 11 Januari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Filum Protozoa merupakan salah satu filum hewan yang tubuhnya terdri dari
satusel. Nama protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti “hewan yang pertama” (
proto =awal, zoon = hewan). Protozoa sering disebut juga hewan paling sederhana.
Protozoahanya terdiri dari satu sel dan biasanya berukuran mikroskopis antara 5-5.000
mikron,rata-rata antara 30-300 mikron (Sugiarji, 2005: 26).
Protozoa terdiri dari empat kelas yaitu Matigopora (flagellata),
Sarcodina(rizopoda), Saprozoa, dan Ciliata. Amoeba bergerak dengan mengeluarkan
tonjolan berbentuk jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih tempat dengan
bantuangerak rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu silia, yang terletak disekitar
selnya.Flagellata bergerak dengan bantuan flagela, yang biasanya terdapat di ujung
sel.Sporozoa bergerak dengan meluncur (melenturkan tubuhnya), karena tidak
mempunyaiorganel luar untuk gerak alih.
II. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi Protista Pada Air Got
2. Mengidentifikasi Protista Pada Air Kolam
3. Mengidentifikasi Protista Pada Air Jerami
III. Tujuan
1. Mengetahui Struktur Protista Pada Air Got
2. Mengetahui Struktur Protista Pada Air Kolam
3. Mengetahui Struktur Protista Pada Air Jerami
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PROTOZOA
Protozoa merupakan organisme uniseluler, hidup bebas atau parasit, beberapa di
antaranya bersimbiosis dengan makhluk hidup lainnya. Pencernaan secara intraseluler di
dalam vakuola makanan. Pengambilan makanan secara holozoik, saprozoik, holofitik.
Protozoa hidup dalam semua habitat yang memungkinkan hewan itu hidup. Protozoa
secara mutlak memerlukan lingkungan yang basah, misalanya dalam air tawar, ataupun
air bergaram atau di dalam tanah yang basah sampai kedalaman ± 20cm.

B. CIRI-CIRI UMUM HEWAN PROTOZOA


1. Merupakan organisme bersel satu
2. Mempunyai inti eukariotik
3. Sebagian protozoa mempunyai alat gerak
4. Alat gerak protozoa antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), bulu
cambu organuk (flagelum).
5. Tidak memiliki dingding sel
6. Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain.
7. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksual dengan
konjugasi.

C. STRUKTUR TUBUH
Protozoa berukuran mikroskopik yaitu sekitar 10-200 mikron. Bentuk protozoa
sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar protozoa
memiliki alat gerak berupa bulu getar, bulu cambuk, dan kaki semu. Beberapa protozoa
memiliki cangkang.
Sel protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vakuola makanan,
vakuola kontraktil dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur
pertukaran makanan dan gas. Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel dengan
“menelan” oleh setiap bagian membran sel atau melalui sitostoma (mulut sel)

D. Klasifikasi Protozoa
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Istilah rhizopoda berasal dari kata rhizo yang artinya akar dan podos yang
artinya kaki. Protista mirip hewan ini bisa ditemukan di daerah air tawar, air laut atau
tempat basah,rhizopoda termasuk protista mirip hewan .
Ciri yang membedakan dengan protista mirip hewan lainnya adalah rhizopoda
memiliki alat gerak berupa kaki semu. Kaki semu tersebut terbentuk karena ada
perubahan sitoplasma dari padat menjadi kental. Contoh dari jenis rhizopoda ini
adalah Amoeba proteus yang terdapat di daerah air tawar.

2. Flagellata
Flagellata adalah protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk (flagela).
Habitat dari organisme ini adalah berada di air tawar atau air laut dan tempat basah
atau parasit dalam tubuh hewan dan manusia. Pada umumnya flagellata hidup secara
soliter, tetapi ada juga yang berkoloni.
Flagellata ada yang bersimbiosis dan bersifat parasit dalam tubuh hewan atau
manusia. Flagellata yang bersimbiosis contohnya Trichonympha dan Myxotricha
yang hidup di dalam usus rayap.
Biasanya Flagellata ini akan menghasilkan enzim selulase untuk membantu
mencerna selulosa dalam kayu yan dimakan rayap.
Sedangkan Flagellata yang bersifat parasait biasanya dapat mengakibatkan
berbagai macam penyakit, misalnya Trypanosoma gambiense dan T. rhodosiensi,
yang bisa menyebabkan penyakit tidur pada manusia, Trypanosoma evansi, menjadi
penyebab penyakit sura pada hewan ternak, dan Trypanosoma cruzi, dapat hidup dan
berkembang dalam darah manusia dan dapat menyebabkan anemia.

3. Ciliata
Ciliata merupakan protozoa dengan ciri khusus, yaitu seluruh permukaan
tubuhnya ditumbuhi rambut atau bulu getar (silia) yang berjumlah banyak. Silia ini
berfungsi untuk bergerak dan memasukkan makanan ke dalam sitoplasma.
Makanan dari sitostoma akan masuk ke sitofaring (kerongkongan sel). Setelah
sitofaring penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola
makanan.
Sel Ciiliata memiliki dua inti sel, yakni makronukleus dan mikronukleus.
Makronukleus berukuran lebih besar daripada mikronukleus. Makronukleus berfungsi
untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan mikronukleus berfungsi pada
proses reproduksi.
Ciliata memiliki bentuk tubuh yang tetap, tidak berubah-ubah dengan bentuk
dasar oval. Habitat klasifikasi protozoa yang satu ini berada pada daerah yang
mengandung cukup banyak bahan organik dan ada yang hidup sebagai parasit. Contoh
ciliata adalah Paramaecium sp. Paramaecium disebut juga hewan sandal, karena
bentuknya menyerupai telapak sandal.terdapat mulut sel pada permukaan membran
sel yang melekuk.

4. Sporozoa
Sporozoa merupakan kelompok protista yang tidak tidak mempunyai alat
gerak yang spesifik. Dinamakan sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam
hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
Sporozoa biasanya hidup sebagai parasit pada tubuh hewan maupun manusia.
Contoh anggota Sporozoa adalah Plasmodium sp., penyebab penyakit malaria.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp.Terdapat empat proses
dari Plasmodium, yakni sebagai bentuk klasifikasi protozoa berikut ini;
 Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria tertiana, masa sporulasinya
setiap dua hari.
 Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana, masa
sporulasinya setiap tiga hari.
 Plasmodium ovale menyebabkan penyakit malaria dengan gejala mirip malaria
tertiana, masa sporulasinya setiap empat hari.
 Plasmodium falcifarum menyebabkan penyakit malaria tropika, masa
sporulasinya antara satu sampai dengan tiga hari.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Waktu Praktikkum : Selasa 03, Januari 2023


B. Tempat Praktikum : Laboratorium kimia Universitas Indonesia Timur
C. Alat Praktikum :
 Mikoskop 2 buah
 Objek glass 3 buah
 Cover glass 3 buah
 Pipet tetes 3 buah

D. Bahan Praktikum :

 Kapas
 Air kolam
 Air Jerami
 4. Air Got

E. Pembahasan

a) Air kolam
Air kolam yang berwarna kehijauan disebabkan oleh tingginya tingkat alga
di dalam air. Zat klorofil dari alga tersebut menjadikan air kolam terlihat hijau. Alga
dapat tumbuh subur karena adanya oksigen, sinar matahari dan tingginya nitrat.
Pada penelitian kami pada hari selaa tanggal 03 Januari 2023 kami
menemukan pandorina Morum pada air kolam. Pandorina adalah genus ganggang
hijau yang terdiri dari 8, 16, atau kadang-kadang 32 sel, diatukan pada dasarnya
untuk membentuk koloni karung bulat yang dikelilingi oleh lendir. Sel-selnya
berbenuk bulat telur atau sedikit menyempit di salah satu ujungnya sehingga tampak
seperti batu kunci atau berbentuk buah pir. Setiap sel memiliki dua flagela dengan
dua vakuola kontraktil di dasarnya, bintik mata, dan kloroplas berbentuk cangkkir
besar dengan setidaknya satu pirenoid.
Jenis pandorina:
 Pandorina charkowiensis
 Pandorina colemaniae
 Pandorina minodii
 Pandorina morum
Alga hijau Volvucine seperti Pandorina morum merupakan salah satu
penemuan terbaru multiselularitas yang menyimpang dari kerabat uniselulernya.
Pandorina morum spesies sel 8-17 µm , koloni 20-50µm hingga 250µm, 16 sel sebagai
bola rapat dalam matriks bening. Koloni berbentuk tong, bersel 8 atau 16, sel
berbentuk baji, kloriplas lurik membujur, koloni berdiameter 20-42µm, panjang 60µm,
sel berdiameter 8-17µm, reproduksi seksual dengan isogami

b) Air Jerami
Pada hasil penelitian kami pada hari selasa tanggal 03 Januari 2023 pada air
jerami ditemukan Arcella Vulgaris dan Paramecium caudatum
Arcella vulgaris berbentuk helm, dengan tepi basal yang jelas, cangkang
tinggi sekitar setengah diameter. Permukaan halus, melingkar, dengan kerah
melengkung, sitoplasma dengan epipodia menempel pada cangkang, biasanya
dengan dua inti vesikuler. Dimensi dalam literatur diameternya adalah 100-152
mikrometer, diameter bukaan 22-23 nikrometer, rasio diameter/bukaan cangkang
0,2, rasio diamter tinggi 1,5-1,8. Berbentuk lonceng bundar, seringkali setengah bola
atau bengkak di bagian belakang, dengan cangkang halus yang terdiri dari butiran
sangat kecil yang bersangku dalam rangkaian teratur, warna kuning atau coklat
kemerahan.
Paramecium caudatum memiliki panjang 170-330 mikrometer, badan sel
berbentuk gelendong, membulat dibagian depan, meruncing dibagian belakang
hingga tumpul. Ahli mikroskop awal menyamakan bentuknya dengan sandal. Palikel
secara seragam ditutupi dengan silia (proses ptotoplasma pendek seperti rambut yang
berfungsi sebagai organ penggerak dan penangkap makanan). Yang berfungsi untuk
mengeluarkan kelebihan air yang di ambil dari luar, mengatur kadar air dalam tubuh.
Paramecium caudatum memakan bakteri dan sel eukariotik kecil seperti ragi dan alga
flagellata. Perikel makanan yang terkumpul, di ujung posterior sitofaring, diarahkan
oleh silia panjang ke dalam massa bulat seperti bola di endoplasma yang disebut
cyclosis. Sel menyerap air secara osmosis. Mengatur tekanan osmotik dengan
bantuan vakuola kontraktil seperti kandung kemih, mengumpulkan air internal
melalui kanal radial berbentuk bintang dan mengeluarkan kelebihan melalui
membran plasma. Paramecium caudatum memiliki dua inti (makronukleus besar dan
mikronukleus kompak tunggal ). Mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa
makronukleus dan tidak dapat bereproduksi tanpa mikronukleus.

c) Air Got/comberan
Pada penelitian kami pada tanggal 03 januari 2023 di temukan Monocystis
lumbricii pada air got/comberan. Monocystis lumbricii memiliki dua inti dan vakoula
makanan. Siklus hidup Monocystis lumbricii di awali dengan peleburan antara
makrogemet dan mikrogamet yang menghasilkan zigot, zigot berkembang dan
membentuk spora dan dinding yang keras. Bentuk sporanya ini seperti
gelendongyang di dalamnya mengandung delapan sporozoit. Bila spora itu pecah
maka masing-masing sporozoit akan tersebar keluar dan masuk ke dalam sel induk
sperma dari hopesnya, ditempat ini sporozoit akan menjadi matang dan dewasa ,
sporozoit yang sudah dewasa ini disebut trophozoit. Lalu trophozoit akan mencari
pasangannya, trophozoit yang sudah berpasangan akan dibungkus dengan dua
lapisan dinding, dinding bagian luar ini disebut epicyst dan dinding dalamnya disebut
endocyst. Setelah itu masing-masing trophozoid akan membelah-belah membentuk
sel-sel kecil yang sama besarnya yang disebut makrogamet dan mikrogamet.
makrogamet dan mikrogamet ini akan melebur lagi menjadi zigot dan proses
pembentukan spora hingga menjadi zigot lagipun akan terus berulang membentuk
siklus.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Air Kolam

NO Gambar Ciri-ciri Keterangan


1. Koloni berbentuk tong, Regnum: Animalia
bersel 8 atau 16, sel Phylum : Protozoa
berbentuk baji, kloriplas Classis : Flagellata
lurik membujur, koloni Ordo: Phytoflagellida
berdiameter 20-42µm, Familia : Pandoridae
panjang 60µm, sel Genus: Pandorina
berdiameter 8-17µm, Species: Pandorina Morum
reproduksi seksual
dengan isogami.

B. Tabel Air Jerami

NO. Gambar Ciri-ciri Keterangan


1. Arcella vulgaris Regnum: Animalia
berbentuk helm, dengan Phylum: Protozoa
tepi basal yang jelas, Sub classis: Sarcodina
cangkang tinggi sekitar Classis: Hydraulea
setengah diameter. Ordo: Arcellinida
Permukaan halus, Familia: Arcellinidae
melingkar, dengan kerah Genus: Arcella
melengkung, sitoplasma Species: Arcella
dengan epipodia vulgaris
menempel pada
cangkang, biasanya
dengan dua inti vesikuler,
2. Paramecium caudatum Regnum: Animalia
memiliki bentuk tubuh Phylum: Protozoa
ciliata adalah oval, Classis: Cilliata
tidak berubah-ubah, Ordo: Holotrichida
memiliki 2 inti sel Familia: Holotrichidae
yaitu makronukleus Genus: Paramecium
dan mikronukleus, Species: Paramecium
bentuk selnya seperti caudatum
sandal.

C. Air Got/ Comberan

NO Gambar Ciri-ciri Keterangan


1. Monocystis lumbricii Regnum: Animalia
yang bersifat parasit Phylum: Protozoa
yang memiliki siklus Classis: Sporozoa
hidup meliputi gamet, Ordo: Eugregarinida
zigot, spora, Familia: Monocystidae
sporozoid, tropozoit Genus: Monocystis
muda, tropozoit Species: Monocystis
dewasa, dan gametosit, lumbricii
memiliki inti dan
vakuola makanan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Protozoa merupakan organisme yang paling sederhana yang hanya memiliki satu
sel, tidak memiliki organ ataupun jaringan. Umumnya hidup bebas didalam air
atau bersifat parasit pada hewan lain secara individu, tetapi ada juga yang
berkoloni. Cara mengambil makanannya pun ada yang saprozoik, dan holofitik.
Protozoa terbagi ke dalam empat kelas yaitu, kelas ciliata, flagellata, rhizopoda,
dan sporozoa
2. Tubuh protozoa memiiki bentuk yang berbeda-beda ada yang tetap ada yang tidak,
dikarenakan ada yang mempunyai peliculus dan ada juga yang memiliki cangkang
kapur. Sitoplasma, ada protozoa umumnya berwarna bening, dan dibagi menjadi
ektoplasma, yaitu bagian yang berada dipinggir dan endoplasma yang berada
dibagian dalam atau yang lebih sentral. Dari setiap spesies yang ada di filum
protozoa umumnya memiliki inti sel pada protozoa umunya ada satu tetapi ada
juga yang memiliki dua inti seperti Arcella vulgaris, vakuola makanan yang
berfungsi untuk mencerna makanan, vakuola kotraktil sebagai osmoregulasi, dan
alat gerak yang berupa silia, flagel, ataupun pseudopodia (kecuali kelas sporozoa
yang tidak memiliki alat gerak).
3. Dari setiap spesies yang ditemukan memiliki kesamaan, antara lain memiliki inti
sel, terdapat vakuola makanandan vakuola kontraktil, dan alat gerak yang memang
tiap kelasnya berbeda alatnya, bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak layaknya
sporozoa. Selain memiliki kesamaan, setiap spesies memiliki perbedaan juga,
yang paling jelas bisa dilihat dari alat geraknya, dari kelas Ciliata yang memiliki
alat gerak silia, kelas Flagellata yang memiliki yang memiliki flagel, kelas
Rhizopoda/Sarcodina yang memiliki kaki semu dan kelas sporozoa yang tidak
memiliki alat gerak.
4. Selain perbedaan pada alat gerak ada juga perbedaan yang dijadikan ciri khas,
misalnya pada kelas Ciliata yang memiliki dua inti sel, pada kelas Flagellata yang
memiliki bintik mata dan kloroplas pada sebagian jenisnya, pada kelas
Rizopoda/Sarcodina yang bentuk tubuhnya berubah-ubah karena tidak memiliki
peniculus dan pada sporozoa, Monocystis lumbrici yang bersifat parasite yang
memiliki siklu hidup meliputi gamet, zigot, spora, sporozoit, tropozoit muda,
tropozoit dewasa, dan gametosit.
B. SARAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan:
1. Diharapkan dapat mengetahui lebih banyak jenis protista dan banyak variasi air.
2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang jenis protista beserta ciri dan
manfaat protista tersebut
3. Alat-alat yang digunakan untuk praktikum ini lebih memadai dan kualitasnya
masih baik, agar tidak mengganggu pelaksanaan saat praktikum.
4. Diharapkan agar mahasiswa dapat juga memahami jenis mikroba yang ada pada
air.
5. juga dapat memahami dan melihat banyak jenis mikroba yang pada air.
DAFTAR PUSTAKA

https://images.app.goo.gl/umc8R94hU146o4FM7
https://en-m-wikipedia-
org.translate.goog/wiki/Pandorina?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_xtr_pto
=tc,sc
https://g.co/kgs/rJ2dwL
https://www.nies.go.jp/chiiki1/protoz/morpho/testacea/arcella.htm
https://brainly.co.id/tugas/19943944#:~:text=Paramecium%20caudatum%20merupa
kan%20Protozoa%20yang,Paramecium%20caudatum%20dapat%20berkembang%2
0biak
https://www.academia.edu/36086486/Laporan_praktikum_Filum_Protozoa_2018
https://www.academia.edu/31646595/1_BIOLOGI_laporan_praktikum_protozoa_do
cx
htpps://www.academia.edu/35093205/Laporan_Praktikum_Filum_PROTOZOA
LAPORAN PRAKTIKUM
MENGIDENTIFIKASI CILIATA PADA RUMEN SAPI

OLEH:

NAMA: RASDIANA MUSYARRAFAH

NIM: 21901033

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“MENGIDENTIFIKASI CILIATA PADA RUMEN SAPI”.

Saya menyusun laporan praktikum ini dengan harapan agar laporan praktikum ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya dalam “MENGIDENTIFIKASI
CILIATA PADA RUMEN SAPI”.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu saya memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini. Semoga laporan praktikum ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 16 Januari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Protozoa berasal dari kata proto dan zoion yang artinya hewan pertama.
Protozoahanya memiliki satu sel, sudah terlihat jelas inti sel (satu atau lebih) dan
juga tidakmemiliki organ atau jaringan. Beberapa protozoa biasanya hidup di air
tawar, air payau,air laut, dan tanah. Cara hidup protozoa ada yang hidup bebas dan
parasit terhadaphewan lain.

Umumnya pada protozoa hanya memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang
lebih.Seperti pada Arcella vulgaris atau Opalina ranarum Secara umum ciliata
mempunyaidua tipe nukleus dan umumnya bulat tetapi ada juga yang berbentuk
oval, misalnya pada Paramecium. Balantidium coli contoh spesies yang memiliki
bentuk nukleusseperti ginjal. Bentuk monilitiform terdapat pada Spirostonum. Pada
prinsipnyanukleus memiliki struktur vasikula dan granular.Terdapat dua vakuola
pada protozoa, yaitu vakuola makanan dan vakuolastasionari. Pada vakuola
stasionari terdapat cairan-cairan kristal, butiran-butiranminyak, dan materi lainnya
yang ada pada protozoa. Sementara itu vakuola makanandan vakuola kontraktil
hanya terdapat pada protozoa air tawar, tetapi tidak terdapat pada protozoa yang
hidup parasit dan hidup di air laut. Vakuola kontraktil berfungsisebagai alat eksresi
dan juga mengatur tekanan osmotik tubuh

B. RUMUSAN MASALAH
Mengidentifikasi ciliata pada rumen sapi.

C. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui struktur Protista pada rumen sapi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ciliata
Ciliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya di tumbuhi
rambut getar. Ciliata berasal dari kata cillium (rambut getar), sedangkan Ciliophora
bergerak menggunakan silia (rambut getar), sehingga ciliata dan ciliophora merupakan
hewan yang bergerak dengan menggunakan alat bantu rambut getar (cilia) pada suatu
fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan.

Ciliata merupakan protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia atau


rambut getar. Umumnya, protozoa ini hidup di dalam air buangan yang banyak
mengandung zat organik, sehingga sering disebut juga sebagai infusoria atau dalam
bahasa latinnya infundere yang artinya menuang.

B. Ciri-ciri ciliate
Ciri-ciri ciliata yaitu sebagai berikut:
1. Ciliata atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar).
2. Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi sepesies yang terbesar
berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
3. Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.
4. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di
sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan
masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
5. Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval.

C. Struktur ciliata
1. Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris kecuali primitif, simetrinya radial.
2. Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar yang tersusun dari sitoplasam
padat.
3. Tubuhnya diselimuti oleh Silia. Silia yang menyelubungi seluruh permukaan tubuh
utama disebut silia somatic.
4. Ciliata mempunyai organel yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tubuhnya, yaitu vakuola kontraktil.
5. Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan
cara makan. Ciliata memilki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran
pendek. Di sitofaring pada hewan primitif, mulut terletak di ujung interior tetapi
pada kebanyakan Ciliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Fungsi silia
pada mulut ialah untuk menghasilkan aliran makanan dan mendorong partikel
makanan menuju sitofaring. Contoh anggota Cilliata yang terkenal misalnya
Paramaecium.
Terdapat dua macam mulut pada ciliata yaitu:
a. Mulut membran berombak: merupakan ciliata yang menyatu dalam barisan
panjang.
b. Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk
piringan.

D. Reproduksi ciliata
Cara reproduksi ciliata dapat dilihat pada Paramaecium. Paramaecium berkembang
biak sama seperti yang lain, yaitu dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan
dengan cara seksual melalui konjugasi.
1. Aseksual
Paramaecium berkembang biak dengan cara pembelahan biner. Satu sel
membelah menjadi dua, kemudian menjadi 4, dan 8, dan seterusnya. Pembelahan
ini di awali dengan pembelahan makronukleus, setelah itu terjadi penggentingan
membran plasma dan akhirnya terbentuk dua sel anak.

2. Seksual
Pada reproduksi seksual terjadi dengan cara konjugasi. Reproduksi secara
konjugasi ini menghasilkan Ciliata dengan sifat kombinasi baru (kombinasi
genetik). Paramaecium juga dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu
dengan cara konjugasi.
Adapun mekanisme konjugasi pada Paramecium adalah sebagai berikut :
a. Dua sel Paramecium yang cocok saling berdekatan, kemudian saling
berlekatan pada sebagian tubuhnya.
b. Miktonukleas dengan kromosom diploid (2n) pada masing-masing sel
membalah secara meisosis sehingga masing-masing sel memiliki empat
mikronukleus yang haploid (n). Namun, tiga mikronukleus akan hancur.
c. Satu mikronukleus haploid (n) yang tersisa, kemudian melakukan pembelahan
mitosis menjadi 2 mikronukleus yang haploid.
d. Pasangan mikronukleus pada setiap sel kemudian saling bertukar
mikronukleus satu sama lain.
e. Mikronukleus yang didapatkan dari sel lain akan menyatu dengan
mikronukleus dari sel asal, membentuk mikronukleus yang diploid (2n)
dengan sifat genetik campuran (rekomendasi genetik). Penyatuan
mikronukleus dari individu yang berbeda tersebut dikenal singami.
f. Pasangan sel Paramecium kemudian berpisah. Mikronukleus diploid (2n) pada
setiap sel kemudian membelah secara mitosis tiga kali secara berturutturut
sehingga menghasilkan 8 mikronukleus yang diploid (2n).
g. Makronukleus yang asli pada masing-masing sel akan hancur. Empat
mikronukleus diploid (2n) kemudian berkembang menjadi empat
makronukleus diploid (2n) yang baru dengan cara replikasi DNA
berulangulang. Empat mikronukleus diploid (2n) lainnya tetap sebagai empat
mikronukleus diploid (2n).
h. Setiap sel kemudian membelah dua kali tanpa disertai pembelahan nucleus,
sehingga setiap satu sel akan menghasilkan empat sel anak yang identik dan
memiliki satu makronukleus diploid (2n) dan satu mikronukleus diploid (2n).
hasil dari satu kali proses konjugasi yang dilakukan oleh dua sel Paramecium
dihasilkan delapan sel anak diploid (2n) dengan kombinasi kromosom antara
kedua induknya. Sebagian besar Ciliata hidup di air tawar maupun air laut,
terutama yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan atau
sampah organik.

E. Klasifikasi ciliata
Berdasarkan distribusi atau pola persebaran silia (rambut getar), maka Ciliata
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu Ciliata dengan silia yang tersebar merata
di seluruh permukaan tubuh (ex. Coleps, Bursaria, Paramaecium, Stentor, Calpoda dan
Prorodon) dan Ciliata dengan silia yang terlokalisasi atau hanya terdapat di bagian-
bagian tubuh tertentu (ex. Acineto, Didinium, Stylonichia, dan Vorticela).

1. Paramaecium

Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan belakang meruncing hingga bentuknya seperti
sandal atau sepatu.

2. Vorticella

Bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang
dilengkapi silia sekitar mulutnya. Hidup di air tawar, menempel dengan tangkai batang
yang bersifat kontraktil pada substrak. Makananya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan
organik yang masuk bersama aliran air melalui celah mulutnya.

3. Didymium

Didinium merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu pemangsa Paramaecium.

4. Stentor

Bentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang tergenang atau mengalir.
Makanan hewan ini adalah Ciliata yang ukurannya lebih kecil

5. Balantidium coli

Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan satusatunya
golongan ciliata manusia yang patogen, menimbulkan balantidiasis atau ciliate dysentri.
Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah subtropis.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Waktu praktikum :
Praktikum ini dilakukan pada kamis 12, Januari 2023

B. Tempat praktikum:
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Universitas Indonesia Timur

C. Alat praktikum :
1. Mikroskop 1 buah
2. Objek glass 4 buah
3. Cover glass 4 buah
4. Mikropipet 2 buah
5. Tip blue dan kuning
6. Kapas
7. Ose 4 buah
8. Spiritus 1 buah
9. Korek 1 buah

D. Bahan praktikum :
1. Rumen sapi
2. Metylen blue
3. Nacl 0,09%

E. Pembahasan :
Hasil pengukuran suhu dalam cairan rumen sapi adalah 27⁰ dan pH nya 8.
Cara kerja:
 Siapkan alat dan bahan
 Peras rumen sapi di dalam breaker glass
 Setelah diperas masukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 50ml
 Diamkan selama 10-15 menit
 Masukkan sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 10ml
 Masukkan methylen blue kedalam tabung reaksi sebanyak 5ml
 Kocok tabung reaksi sampai rumen dan methylen blue tercampur
 Lalu centrifuge selama 15 menit, kecepatan 1000rpm
 Supernatan dibuang sisakan endapan
 Setelah itu campurkan endapan dengan NHCl 0,9%
 Lalu tutup dengan kapas
 Ambil endapan dengan menggunakan batang ose yang telah disterilkan
dengan spritus
 Lalu endapan diletakkan di objek glass, kemudian tutup dengan cover glass
 Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 40
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Identifikasi Ciliata Yang Terdapat Pada Rumen Sapi

NO Gambar Ciri-ciri Keterangan

Terlihat jelas
Bentuk tubuh elipsoidal Terlihat jelas
Operculum Terlihat jelas
1.
Macronukleus berbentuk
sperical Tidak telihat jelas tetapi terlihat
Silia dan Sirri seperti bayangan air yang
berada di sekeliling tubuh.
Charonina

Bantuk tubuh elipsoidal Terlihat jelas


Vestibulum Terlihat jelas
2.
Macronukleus rod-shape Tidak terlihat jelas
Silia dan Sirri Terlihat jelas

Isotrchia

Bentuk tubuh ovoid Terlihat jelas


Operculum Terlihat jelas
3. Macronukleus berbentuk Terlihat seperti bayangan
sperical
Silia dan Sirri Terlihat seperti bayangan

Oligoisotricha
Bentuk tubuh ovoid Terlihat jelas
Operculum Tidak terlihat jelas
4. Macronukleus berbentuk Terlihat jelas pada bagian
rod-shaped posterior
Silia dan Sirri Tidak terlihat jelas

Bentuk tubuh ovoid Terlihat jelas


Operculum Terlihat jelas
5. Macronukleus berbentuk Terlihat jelas pada bagian
elipsoidal anterior
Silia dan Sirri Terlihat pada bagian anterior
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ciliata yang terdapat pada rumen sapi dapat dibedakan berdasarkan bentuk
tubuh dan makronukleus. Identifikasi morfologis ciliata pada rumen sapi diperoleh
5 genus yaitu genus Charonina, Isotricha, Oligoisotricha, Entodinium, dan
Eodinium.

B. SARAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sebaiknya lengkap dan steril
sehingga tidak memengaruhi hasil pengamatan. Prosedur pengerjaanpun harus di
lakukan dengan benar agar mendapatkan hasil yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurhudabiover.blogspot.com/2014/06/makalah-ciliata.html
https://id.scribd.com/doc/245991364/makalah-ciliata
https://parasito.fkkmk.ugm.ac.id/protozoologi/
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-10/ciliata-cara-reproduksi-
dancontohnya-13856/

Anda mungkin juga menyukai