Pengertian Protozoa
Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggotaprotistaeukariotik.Protozoa
berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.Jadi, protozoa
adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu. Habitat
protozoa yaitu di tempat yang berair yang kaya zat organic contohnya Amoeba proteus, baik air
tawar maupun air asin, ada yang hidup solitaire bebas berenang di air, menempel di suatu tempat,
parasite pada tanaman dan hewan maupun manusia sebagai simbiont dan merugikan karena
sebagai penyebab penyakit bahkan ada yang menguntungkan dikarenakan ikut membantu
menghancurkan atau membusukkan organisme yang telah mati.
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding
sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan sehingga
disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme
mikroskopis bersifat heterotrof. (Suwignyo, 2005).
Morfologi protozoa bervariasi, fisiologi dan metabolismenya disesuaikan dengan kebutuhan
mereka; nutrisi adalah heterotrofik dalam bentuk parasit dan autotrofik yang hidup bebas,
mereka memiliki siklus hidup yang lebih atau kurang kompleks, baik yang hidup bebas dan
parasit, dan dalam banyak kasus, bentuk vegetatif (trophozoite) dan bentuk lain tahan (kista)
(Giro´n, 2008).
Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong atau membola, ada
yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat
tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 nanometer;
yang lain, seperti Amoeba proteus berukuran 600 nanometer atau lebih. Beberapa siliata yang
umum mencapai ukuran 2.000 nanometer atau 2 mm, jadi dapat dilihat dengan mudah tanpa
perbesaran (Pelczar, et el. 2010).
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu)yang merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal
Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba histolytica.
Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil yang jernih dan bersifat amorf
atau dapat berubah – ubah bentuknya.
Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :
Ordo Lobosa, cirinya mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat
pknmerbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
Ordo filose, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-
cabang.
Ordo foraminifera, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benag yang radien dan
antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
Ordo radiolarian, cirinya : mmpunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang
tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).
Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan, sitoplasma dan lainnya.Bagi yang
hidup bebas terdapat vakuola kontraktil (Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air
tawar), sementara hewan parasit tidak ada. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator
atau pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk melindungi selnya.Cangkang
tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat (misal Foraminifera).Keduanya
hidup di laut.Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama
sehingga dapat berubah menjadi fosil.Fosil ini digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi
atau sebagai petunjuk sejarah bumi.Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai
petunjuk adanya sumber minyak bumi.Perilaku rhizopoda didasarkan pada rangsangan atau
respon terhadap berbagai stimulti eksternal maupun internal karena kepekaan
protoplasmanya.Hal ini dikarenakan belum dimilikinya system persyarafan. Anggota kelas
rhizopoda melakukan perkembangbiakan dengan pembelahan biner dan pencernaan makanan
dilakukan secara internal pada vakuola makanan. Sedangkan respirasinya dilakukan secara
difusi.
Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang ditimbulkan:
1. Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
2. Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut sehingga
mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)
3. Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K
4. Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil Foraminifera disebut tanah globigerina.
5. Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.
6. Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi.
Mastigophoraatau Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jadi, organisme yang termasuk
fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk . fillum flagellata disebut juga mastigophora
(mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat
gerak juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan.
Flagel juga berfungsi sebagai alat indera. Kelompok flagellata merupakan kelompok protozoa
yang unik. Beberapa anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke
dalam alga. Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan
zooflagellata.
Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran
lebih kurang 0,1 mm.Memiliki inti dan pada beberapa species memiliki kloroplas dengan
klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada golongan phytonagellata.
Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax globator (punya kemampuan
asimilasi dengan karbon),Noctiluca millaris.
GolonganZooflagellata,misalnya Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense,
Trypanosoma cruze, Trypanosoma evansi, Trichomonas vaginalis.
Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki vakuola kontraktil, sementara yang
berupa hewan parasit tidak memiliki. Respirasi maupu ekskresinya dilakukan secara difusi oleh
permukaan tubuh.
Cara reproduksi mastigophora yaitu :
1. Vegetatif: pembelahan biner, secara longitudinal. ContohnyaEuglena viridis
2. Generatif: terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya Volvox sp.
Proses reproduksi:
Sperma x Ovum →Fertilisasi →Zigot → Zigospora → Zoospora → Individu baru
Pencernaan dilakukan dengan gerakan flagel sehingga menimbulkan aliran yang mendorong
makanan kea rah sel untuk ditelan melalui mulut. Lalu menuju cytopharynx dan dicernakan pada
vakuola makanan.Pada flagellata saprophytic nutrition (hidup dengan menghancurkan benda –
benda di sekitarnya) pencernaan dilakukan secara absorbsi.
Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan genus Trichomonas.
1. Trypanosoma gambiensedanTrypanosoma rhodesiense, merupakan parasit dalam plasma
darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur. Di Afrika penularan dilakukan
oleh lalat Tse-tse yaitu Glosina palpalis.
2. Trypanasoma cruzi, penyakit chagas di Amerika
3. Trypanasoma evansi, penyakit sura pada hewan
4. Trypanosoma brucei, penyakit nagana pada sapi dan kerbau
5. Trypanasoma vaginalis, penyebab keputihan pada vagina wanita
6. Trypanasoma foetus, parasit pada vagina sapi
Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus.Tidak
mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil.Disebut
Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit, sehingga makanan diambil secara langsung dari
hospesnya.Memiliki inti dan pada waktu melakukan pembelahan ganda, inti membelah berulang-
ulang, setiap inti membentuk pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan individu anak yang cukup
banyak. Sporozoa tersebut melakukan respirasi dan ekskresi secara difusi.
Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual)
disebut Sporogoni.Secara vegetative yaitu melalui pembelahan berganda sehingga dihasilkan
banyak individu anak.Secara generative yaitu melalui pergiliran keturunan antara fase vegetatif
pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes perantara seperti Plasmodium dengan
fase generative pada nyamuk Anopheles betina.
Klasifikasi Sporozoa :
1. Subclassis Telosporidia
• Ordo Gregarinidia, ex: Monocystis sp
• Ordo Coccidia, ex: Eimeria sp
• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp
2. Subclassis Neosporidia
• Ordo Myxosporidia, ex: Myxidium
• Ordo Sarcosporidia, ex: Sarcocystis
Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:
Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang
Sporogoni , pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif.
Gamogoni / gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh
inang perantara atau nyamuk.
Genus Plasmodium
1. Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa
sporulasi) selang waktu 48 jam.
2. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa
sporulasi) selang waktu 72 jam.
3. Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang
tidak teratur.
4. Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih
ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.
5. Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang mengakibatkan kematian janin
Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup
1. Tubuh manusia
2. Tubuh nyamuk Anopheles betina
Keterangan :
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan
air liur yang mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel
hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi
maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh
nyamuk.
6. Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang
menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan
gametogonia atau gametogenesis. Lalu terjadi fertilisasi di saluran pencernaan sehingga
terbentuklah zigot.
7. Zygot berkembang menjadi ookinet masuk keusus untuk mendapatkan makanan
8. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap,
terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista
9. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap
dinamakan sporozoit.
10. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh
nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
11. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan
melepaskan sporozoit ke dalam darah.
Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut cilia.Memiliki inti
dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh Paramecium aurelia. Hidup di tempat-
tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.Bagi
yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada.Respirasi dan
ekskresi melalui permukaan tubuh.
Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan.Sedangkan cara menangkap
makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan
masuk mulut sel.Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan
uniseluler lainnya.
Anggota ciliata ada yang hidup bebas sepertiParamecium candatum dan adapula yang hidup
sebagai parasite seperti Nyctoterus ovalis dan Balantidium coli.
3. Ciliata (Ciliophora)
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.
Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup
sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan
mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi
seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium
caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
4. Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang
biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya
yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan
hewan. Contoh:
Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax. Gregarina.
Menurut Irianto (2009), protozoa dalam pengambilan makanannya dilakukan dengan cara
berikut:
Holozoik, yaitu mengambil makanannya dari mikroorganisme lain seperti bakteri atau
ganggang (alga).
Saprofit, yaitu mengambil makanannya dari bahan bahan hancuran tumbuhan yang ada
disekitarnya.
Saprozoik, yaitu mengambil makanannya dari hewan hewan yang telah mati.
Holozoik, yaitu dengan melakukan fotosintesis
Entamoeba coli yang hidup di dalam usus lembu menguntungkan, karena dapat membantu
pencernaan lembu. Dengan demikian terjadi simbiosis mutualisme antara lembu dan Entamoeba.
Lembu dibantu mencerna rumput-rumput yang mengandung selulosa yang keras, sementara
Entamoeba memperoleh makanan dan perlindungan (Anam, 2010).
Manfaat protozoa bagi manusia
Adapun manfaat protozoa bagi manusia menurut Wardiatno (2009), diantaranya :
1. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang
berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
2. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan
sisa makanan.
3. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu
dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya minyak bumi.
4. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan
cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
5. Paramecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air
oleh zat organik.
6. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal.