Anda di halaman 1dari 5

DI

S
U
S
U
N

OLEH :

RAHMAD KHADRI
KELAS : X. TBSM-2 (TO-3)
FLUIDA STATIS DAN DINAMIS

        Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena
kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak
digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan
contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida.
Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan
contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.  Fluida merupakan salah satu aspek
yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya,
terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut
mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya.
Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat
meskipun sering tidak disadari. Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:   
1.  Fluida statis 
2.  Fluida Dinamis

1. FLUIDA STATIS 
    
           Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga
tidak memiliki gaya geser.  Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan
tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai
gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan
seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai. Cairan yang
berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu tidak mengalir.
Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari
bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini
tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam
keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah
oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut. 
Sifat- Sifat Fluida 
         Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan
diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tegangan permukaan,
kapilaritas, dan viskositas.      

 1. Massa Jenis 


          Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa
per satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah
benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)  Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya
berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

2. Tegangan permukaan

                                          
           Mari kita amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung di permukaan air
sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh
interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul
dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian
atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila
molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan
cairan.   Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau silet,
molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas, sehingga
gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum atau silet tetap di permukaan air tanpa tenggelam.
Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam merupakan perkalian koefisien
tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum disini adalah permukaan yang
bersentuhan dengan zat cair. Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari tegangan permukaan
adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis.

3. Kapilaritas 

          Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena menarik, yaitu
kapilaritas. Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah, yang dapat naik
melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim hujan dapat basah juga terjadi
karena adanya gejala kapilaritas. 

                                        
        Untuk membahas kapilaritas, kita perhatikan sebuah pipa kaca dengan diameter kecil (pipa
kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat menyaksikan
bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita mencelupkan pipa tersebut ke
dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah
daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang disebut dengan gejala kapilaritas.
Pada kejadian ini, pipa yang digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala kapilaritas
adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler. Permukaan zat cair yang berbentuk cekung
atau cembung disebut meniskus. Permukaan air pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut
meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentuk cembung disebut meniskus
cembung. Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik
menarik antar molekul yang sama jenisnya.

4. Viskositas  

                                    

        Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah
"Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih
rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya,
semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat dipikirkan
sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan
dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan
dan tegangan disebut fluide ideal.           

bertambah. 

MEKANIKA FLUIDA 
            Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang
dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik.
Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida dinamis mempelajari fluida
yang bergerak.

Fluida Newtonian vs. non-Newtonian 


            Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang
tegangan gesernya berbanding lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus
dengan bidang geser. Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpa
dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida Newtonian
karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk. Sebaliknya, bila fluida non-
Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang". Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya
waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada material-material seperti puding. Peristiwa lain yang
terjadi saat fluida non-Newtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida
tampak "lebih tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang
kesemuanya memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu. 

Persamaan pada fluida Newtonian 


             Konstanta yang menghubungkan tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier
dikenal dengan istilah viskositas. Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida Newtonian
adalah di mana: 
τ adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida 
μ adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas 
Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida non-Newtonian.

 ALIRAN FLUIDA
 Aliran fluida dapat diaktegorikan:
1. Aliran laminar Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina
dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk
meredam kecendrungan terjadinya gerakan relative antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton 
2. Aliran turbulen Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling
tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam
keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata
diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3. Aliran transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. 

2. FLUIDA DINAMIS 

Pengertian Fluida Dinamis 


               Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran). 

                                          
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini. 

Besaran-besaran dalam fluida dinamis 

Debit aliran (Q) 


Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:

                                          
 Dimana :
Q   =    debit aliran (m3/s)
 A   =    luas penampang (m2)
 V   =    laju aliran fluida (m/s)
 Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran   
                            
Dimana : 
Q    =    debit aliran (m3/s) 
V    =    volume (m3) 
t      =    selang waktu (s)
    
Persamaan Kontinuitas
                Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang
titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka: Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :

                                            

 Hukum Bernoulli 
                   Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

                                            
 Dimana : p   = tekanan air (Pa) 
                v    = kecepatan air (m/s) 
                g   = percepatan gravitasi 
                h    = ketinggian air 

Penerapan Dalam Teknologi 

Pesawat Terbang 
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena laju
aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan
pesawat di bawah. 
               
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan di atas dan di bawah di kali
dengan luas efektif pesawat.

                                    
 Keterangan:           
 ρ  = massa jenis udara (kg/m3) 
 va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
 vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s) 
 F = Gaya angkat pesawat (N) 

Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk


                
                Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas
selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya
cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.

Anda mungkin juga menyukai