PEDAHULUAN
Pada kesempatan ini kita akan mendalami tentang, pada modul ini akan di bahas mengenai mesin
tenaga fluida untuk melancarkan proses pembelajaran yang telah dirancang sebaik mungkin dari awal.
Untuk mengetahui bagai mana mesin tenaga fluida itu, dan bagaimana proses terjadinya tenaga fluida,
maka pada kesempatan ini akan kita bahas sejauh dan sedalam mungkin mengenai mesin - mesin tenaga
TUJUAN
A. FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat cair, dan gas karena
kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak
digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air
merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga
termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan
angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
1. FLUIDA STATIS
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau
bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam
sehingga tidak memiliki gaya geser. Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis
sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang
tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang
mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai
yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai
dasar sungai.
Sifat- Sifat Fluida Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida
berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis,
tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
a. Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan
bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena
segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat
untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu. Anda
tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta
merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda
homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per
meter kubik (kg·m-3) Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki
massa jenis yang sama.
b. Tegangan permukaan
Mari kita amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung di permukaan
air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh
interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul
dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain
dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik
molekul apabila molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian
bawah permukaan cairan.
Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau
silet, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas,
sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum atau silet tetap di permukaan air tanpa
tenggelam. Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam merupakan
perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum disini
adalah permukaan yang bersentuhan dengan zat cair. Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian
dari tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
c. Kapilaritas
Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena menarik, yaitu
kapilaritas. Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah, yang dapat
naik melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim hujan dapat basah juga
terjadi karena adanya gejala kapilaritas. Untuk membahas kapilaritas, kita perhatikan sebuah
pipa kaca dengan diameter kecil (pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam
bejana berisi air. Kita dapat menyaksikan bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain
hasilnya jika kita mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air
raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah daripada permukaan air raksa dalam bejana.
Gejala inilah yang disebut dengan gejala kapilaritas. Pada kejadian ini, pipa yang digunakan
adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair dalam
pipa kapiler.
Permukaan zat cair yang berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus. Permukaan
air pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut meniskus cekung, sedangkan permukaan
air raksa yang berbentuk cembung disebut meniskus cembung. Penyebab dari gejala kapiler
adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama
jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel
karena molekulnya saling tolak menolak. sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antar
molekul yang berbeda jenisnya.
Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan
baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Pada gejala kapilaritas pada air, air
dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi
antar partikel airnya. Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan kaca
lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa
dengan dinding kaca akan lebih besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca. Kenaikan
atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang
bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa.
Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan.
b. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
c. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.
Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini : Air
hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah. Air dari dinding bawah
rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke atas sehingga dinding rumah lembab.
d. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah
"Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas
lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi.
Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida
tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat
dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida.
B. ALIRAN FLUIDA
1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina dengan
satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk
meredam kecendrungan terjadinya gerakan relative antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton.
2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena
mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar
momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam
keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang
merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
2. FLUIDA DINAMIS
Pengertian Fluida Dinamis Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan
volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran). Dalam kehidupan
sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.
Mesin tenaga fluida yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi
potensial dan energy kinetik ) menjadi energi mekanis poros.
1. Turbin
A. Sejarah Turbin Angin
Turbin angin adalah sebuah alat yang mampu memanfaatkan kekuatan angin untuk
dirubah menjadi kekuatan mekanik. Dari proses itu memberikan kemudahan berbagai kegiatan
manusia yang memerlukan tenaga yang besar seperti memompa air untuk mengairi sawah atau
menggiling biji-bijian. Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan
energi listrik, disebut juga dengan turbin angin. Turbin angin kebanyakan ditemukan
di Eropa dan Amerika Utara
Kincir angin digunakan di Persia (masa Iran). Roda angin Heron dari
Alexandria menandakan mesin kuasa angin yang pertama diketahui dalam sejarah.
Bagaimanapun, kincir angin yang pratikal yang pertama diketahui di bina di Sistan, region antara
Afghanistan dan Iran, dari abad ke-7. "Panemone WECS" merupakan kincir angin paksi
menegak, yang memiliki gandar panjang menegak dengan bilah segi empat tepat. Diperbuat dari
enam hingga dua belas layar kincir angin atau bahan kain, kincir air ini digunakan mengangkut
air, dan digunakan dalam industri kilang tepung dan tebu.
Kincir angin pertama kali di Europa semasa musim pertengahan. Sejarah pertama
mengenai kegunaannya di England dari abad ke-11 atau 12 dan terdapat laporan mengenai
pejuang salib jerman membawa kemahiran membuat kincir angin mereka ke Syria sekitar 1190.
Menjelang abad ke-14, kincir angin belanda digunakan bagi penyaliran di kawasan di
delta Rhine.
Turbin angin beroperasi secara automatik yang pertama, dibina di Cleveland pada tahun
1887 oleh Charles F. Brush. Ia setinggi 60 kaki (18 m), seberat 4 tan (3.6 tan metrik) dan
memancu penjana 12kW. Turbin angin penjana eletrik pertama, merupakan mesin pencaj bateri
yang dipasang pada Juli 1887 oleh ahli akademik James Blyth dari Scotland bagi menerangi
rumah rehatnya di Marykirk, Scotland. Beberapa bulan kemudian pencipta Amerika Charles F.
Brush membina turbin angin beroperasi secara automatik di Cleveland, Ohio. Sungguhpun turbin
Blyth dianggap tidak ekonomi di United Kingdom penjana eletrik oleh turbin angin adalah lebih
kos efektif di negara yang penduduknya bertaburan. Di Denmark menjelang 1900, terdapat 2,500
kincir angin bagi beban mekanikal seperti pam dan kilang, menghasilkan anggaran kuasa puncak
sekitar 30 MW. Mesin terbesar adalah menara 24-meter (79 ka) dengan empat bilah garis pusat
23-meter (75 ka). Menjelang 1908 terdapat 72 penjana eletrik kuasa angin beroperasi di Amerika
Syarikat dari 5 kW hingga 25 kW. Sekitar tempoh Perang Dunia Pertama, pengilang kincir angin
Amerika menghasilkan 100,000 kincir angin ladang setiap tahun, kebanyakannya bagi
mengepam air.]Menjelang tahun 1930-an, penjana eletrik berkuasa angin adalah kebiasaan di
ladang, kebanyakan di Amerika Serikat di mana sistem penagihan masih belum di pasang. Pada
tempoh ini, keluli ("tensile") tegang-tinggi adalah murah, dan penjana diletakkan di atas menara
keluli bersilang pasang siap yang terbuka.
Awalan kepada penjana angin mendatar model mula digunakan di Yalta, USSR pada
tahun 1931. Ini adalah penjana 100 kW pada menara 30-meter (98 ka), disambung dengan sistem
pengagihan 6.3 kV tempatan. Ia dilapurkan memiliki faktor kapasiti tahunan 32 peratus, tidak
jauh beza dengan mesin angin masakini. Pada musim luruh tahun 1941, turbin angin megawatt
pertama diselaras pada grid eletrik di Vermont. Turbin angin Smith-Putnam ini hanya bejalan
selama 1,100 jam sebelum mengalami kegagalan kritikal. Unit ini tidak digantikan karena
kekurangan bahan semasa perperangan.
Turbin angin bersambung dengan grid eletrik pertama yang beroperasi di U.K. dibina
John Brown & Company pada tahun 1951 di Pulau Orkney.Ukuran kuantitif bagi tenaga angin
yang ada pada sebarang tempat tertentu dikenali sebagai kepadatan tenaga angin ("Wind Power
Density - WPD") Ia merupakan pengiraan bagi purata tahunan kuasa yang terdapat pada setiap
meter persegi di tempat hayunan turbin, dan dikumpulkan bagi ketinggian berbeza dari paras
permukaan tanah. Pengiraan kepadatan kuasa angin termasuk kesan kelajuan angin dan
kepadatan udara. Peta warna berkod disediakan bagi kawasan tertentu yang digambarkan,
sebagai contoh, sebagai "Purata Kepadatan Kuasa Tahunan pada 50 Meter." Bagi Amerika
Syarikat, hasil dari pengiraan di atas dimasukkan pada index yang dibangunakan oleh Makmal
Tenaga Diperbaharui Kebangsaan Kerajaan Persekutuan Amerika Syarikat dan dirujuk sebagai
"NREL CLASS." Semakin besar pengiraan WPD, lebih tinggi ia dinilai meruruk pengelasan.
Julat pengelasan dari Kelas 1 (200 watt/meter persegi atau kurang pada ketinggian kuran dari 50
meter) sehingga Kelas 7 (800 hingga 2000 watt/meter persegi). Ladang angin dagangan biasanya
terletak di kawasan Kelas 3 atau lebih tinggi, sungguhpun beberapa kawasan terpencil di dalam
kawasan yang dikatakan Kelas 1 mungkin mudah untuk digunakan.
2. Kincir air
Kincir air adalah jentera (roda) yg diputarkan dengan pertolongan air untuk menjalankan
mesinAir merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air
tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Kincir air
(Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air
dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik.
Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai.
Untuk membuat Kincir air sebenarnya tidak harus dengan arus air yang kuat. dengan
memanfaatkan air sungai atau selokan sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai penggerak kincir
air, meskipun listrik yang akan dihasilkan kecil. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang
tepat untuk menghasilkan listrik yang sesuai dengan kebutuhan serta dapan memaksimalkan
kemampuan maksimal dari generator yang digunakan.
Untuk membuat PLTA secara sederhana dibutuhkan kincir air yang dihubungkan pada
generator. Untuk menghasilkan tenaga maksimal generator maka perlu diberi tambahan speed
reducer (perubah kecepatan) sebagai penghubung antara kincir dan generator. Perubahan
kecepatan yang digunakan di sini adalah perubahan kecepatan dari lambat menuju lebih cepat
menggunakan sistem multiple pulley yaitu menggunakan beberapa roda yang dihubungkan
dengan belt. Jumlah roda dan diameternya perlu diperhitungkan secara tepat guna menghasilkan
kecepatan yang tepat.
Pemanfaatan energi air dalam skala kecil dapat berupa penerapan kincir air. Dikenal ada
tiga jenis kincir air berdasarkan sistem aliran airnya, yaitu : overshot, breast-shot, dan under-
shot.
1. Alat-alat utama yang mendukung dalam pembuatan keincir air
a. Turbin(kincir)
Berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong
baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin ini dihubungkan ke
generator.
b. Generator listrik
c. Gear Box
Aliran air diarahkan langsung menuju sudu-sudu kincir melalui pengarah, menghasilkan daya
pada sirip. Selama sudu berputar, gaya bekerja melalui suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja.
Dalam proses ini, energi ditransfer dari aliran air ke turbin.
1. Turbin
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik. Hampir seluruh
tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu. Turbin kadangkala
merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin gas, sebagai contoh, dapat
menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor, "kombustor",
dan alternator. Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada
kecepatan sangat tinggi. Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin
yang terdiri dari sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan
propellant (oksigen cair danhidrogencair) ke ruang pembakaran mesin.
Turbin juga merupakan komponen utama mesin jet.
2. Kincir Air
a. Sebagai pembangkit tenaga listrik
b. Membantu proses irigasi
Cara kerja dari kincir air ini adalah dengan memasang papan kayu sebagai tempat
mengarahkan air menuju putaran kincir. Kemudian pada kincir dipasangi turbin kecil, dan
magnet. Pada kincir juga dipasangi tali karet untuk mengubungkan putaran turbin besar dan
turbin kecil yang akhirnya dapat memutarkan magnet.Arus listrik yang dihasilkan
dipengaruhi oleh derasnya air yang mengalir menuju putaran magnet. Semakin deras air
maka semakin cepat putaran magnet. Putaran magnet yang cepat maka akan menghasilkan
arus listrik yang besar. Dari arus yang dihasilkan magnet itu, kita dapat menikmati
penerangan. Dengan memanfaatkan energi air yang diubah menjadi arus listrik .
A.
B. GLOSARI
C.