Anda di halaman 1dari 13

Bahan Ajar

A. Tegangan Permukaan Zat Cair

Salah satu sifat yang dimiliki fluida statis adalah permukaannya memiliki tegangan.
Tegangan tersebut dinamakan tegangan permukaan. Tegangan permukaan zat cair adalah
kecenderungan permukaan zat cair untuk meregang sehingga permukaannya nampak seolah
dilapisi oleh suatu lapisan. Contohnya yaitu nyamuk atau serangga kecil lainnya yang bisa
berdiri atau berjalan di atas air tanpa tengggelam. Itu terjadi karena ada tegangan permukaan zat
cair. Yang menjadi penyebab utama adanya tegangan permukaan adalah gaya kohesi (gaya terik
menarik molekul sejenis) dari fluida atau zat cair. Setiap molekul zat cair saling menarik molekul
di sekitar mereka. Gaya tarik menarik ini memicu adanya ikatan yang cukup kuat antar molekul.

Salah satu fluida yang sering dijumpai setiap hari air adalah air (H2O). Air memiliki
tegangan permukaan sebesar 72 dyne/ ketika suhunya 25º. Artinya memerlukan 72 dyne
untuk memcahkan tegangan permukaan air sepanjang 1 cm. Tegangan permukaan air berbanding
terbalik dengan suhunya. Jika suhu air naik maka tegangan permukaannya semakin kecil.
Pendapat bahwa mencuci pakaian dengan air panas akan lebih bersih adalah benar. Suhu yang
tinggi akan menurunkan tegangan permukaan sehingga air lebih bisa membasahi pori-pori kain
dengan lebih baik. Detergen sekarang banyak terkandung zat surfactan. Zat ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan zat cair sehingga akan hasil cucian bisa lebih bersih.

Tegangan permukaan (gama) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan dengan
panjang permukan tempat gaya tersebut bekerja. Rumus fisikanya yaitu :

γ
dengan γ = tegangan permukaan (N/m atay Dyne/cm)
d = panjang permukaan (m atau cm) dimana dilai d adalah = 2l
Peristiwa melibatkan “tegangan permukaan zat cair” yang kita jumpai setiap hari, diantaranya :

1. Beberapa jenis serangga kecil bisa berjalan di atas air. Laba-laba air dapat begitu mudah
bergerak cepat di atas air bukan hanya semata karena tubuhnya yang ringan dan morfologi
tubuh yang mendukung, tetapi juga dikarenakan adanya tegangan permukaan zat cair.

2. Jarum kecil bisa terapung di atas air. Jika dilihat dari massa jenisnya jarum akan lebih besar
dari massa jenis air. Akan tetapi jika kita mencoba meletakkan jarum pelan-pelan di atas air
tenang jarum tersebut bisa terapung sementara. Tegangan permukaan zat cair menahan gaya
berat dari jarum. Air perlu dijaga agar tidak goyang. Jika air goyang jarum dengan cepat
akan memecah tegangan permukaan dan tenggelam ke dasar.

3. Sabun Mandi dan Detergen. Produk sabun mandi dan detergen selain untuk membunuh
kuman di badan juga berguna menurunkan tegangan permukaan air akan air dapat
membasahi tubuh lebih sempurna dan hasilnya akan lebih bersih.

B. Kapilaritas

Secara umum pengertian kapilaritas adalah peristiwa naik dan turunnya permukaan zat
cair melalui kapiler atau lubang-lubang kecil. Dari peristiwa ini diperlukan rumus untuk bisa
menghitung naik atau turunnya permukaan. Rumus ini maksudnya adalah gaya yang bekerja tiap
satuan panjang bidang permukaan. Gaya yang timbul karena adanya gaya tarik menarik molekul
sehingga seolah-olah menimbulkan lapisan tipis pada permukaan yang membuat tetesan air dan
berbentuk bulatan ketika jatuh di udara, berikut rumusnya.
Tegangan permukaan pada rumus tersebut maksudnya adalah gaya yang bekerja pada
tiap satuan panjang bidang permukaan fluida. Gaya ini timbul karena adanya gaya tarik
menarik molekul fluida sehingga pada permukaan, seolah menimbulkan lapisan tipis yang
mempunyai kecenderungan menyusut pada luasan permukaan. Itulah yang menyebabkan tetesan
air akan berbentuk bulatan saat jatuh di udara.

Sedangkan sudut kontak yang dimaksud dalam rumus tersebut bisa kita peroleh
dengan mengukur sudut yang dibentuk antara (perpanjangan) meniskus dengan dinding
wadahnya. Meniskus sendiri merupakan bentuk yang seolah 'melengkung' pada fluida, yang
dipengaruhi oleh sudut kontak. Ada dua macam meniskus, yaitu cekung dan cembung.

Untuk meniskus cekung, sudutnya bernilai antara 0° - 90°, sedangkan untuk meniskus
cembung, sudutnya bernilai antara 90° - 180°. Coba perhatikan gambar di bawah ini untuk
tahu perbedaan antara meniskus cekung dan meniskus cembung

Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis. Sedangkan adhesi adalah gaya
tarik menarik antar partikel yang berbeda jenis.

Jika gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi, maka akan timbul meniskus cembung pada
permukaan fluida. Contohnya yaitu raksa yang berada dalam wadah kaca. Sebaliknya, jika gaya adhesi
lebih besar daripada gaya kohesi, maka akan timbul meniskus cekung pada permukaan fluida.
Contohnya yaitu air yang berada dalam wadah kaca.

Gejala Kapilaritas

 Pembuluh Kayu

Yakni naiknya air dari dalam tanah melalui akar hingga ke daun, pembuluh kayu membuat air
dalam tanah mampu menyebar ke seluruh bagian tumbuhan hingga ke daun.

 Sumbu Kompor

Naiknya minyak tanah melalui sumbu, ini yang menyebabkan kompor bisa menyala. Sumbu
kompor berfungsi sebagai dinding pembuluh, tempat mengalirnya minyak.

 Permukaan Kering
Permukaan yang basah kemudian kering karena dilap menggunakan kain atau tisu, hal ini karena
pori-pori rapat yang menyebabkan gejala mirip kapilaritas terjadi.

 Air di Dinding Rumah saat Hujan

Naiknya air di dinding rumah saat hujan lebat, fenomena ini terjadi saat hujan besar atau dalam
intensitas sedang tetapi lama terjadi.

C. Viskositas

Hukum Stokes – Berbunyi : ”Apabila ada sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang
diam. Maka bola itu akan bekerja suatu gaya gesek dalam bentuk gaya gesekan dan juga arahnya
berlawanan dengan arah gerak bola itu sendiri”. Sehingga hambatan gerak di dalam fluida
disebabkan gaya gesek antara bagian fluida yang melekat ke permukaan suatu benda dengan
bagian fluida di sebelahnya. Maka gaya gesek tersebut sebanding dengan koefisien viskositas (η)
fluida. Menurut Stokes, gaya gesek adalah :

Fs = 6 π r η v

 Fs yaitu gaya gesek (N)

 r yaitu jari-jari benda (m)

 v yaitu kecepatan jatuh dalam fluida (m/s)

Viskositas adalah pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan. Pada kehidupan sehari-hari, viskositas diartikan sebagai “ketebalan” atau
“pergesekan internal”. Gaya gesek tersebut melibatkan molekul-molekul yang menyusun suatu
fluida. Pada zat cair, kekentalan disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik-menarik
antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, kekentalan disebabkan oleh tumbukan antara
molekul.

Oleh karena itu, air yang “tipis”, memiliki kekentalan lebih rendah. Sedangkan madu
yang “tebal”, memiliki kekentalan yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas
suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Jadi, viskositas adalah
kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang
menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari
luar.

Besarnya satuan viskositas dinyatakan dengan η yaitu koefisien kekentalan. Nilai tersebut
nantinya dapat digunakan dalam menentukan kecepatan aliran zat cair. Satuan SI yang
digunakan dalam koefisien viskositas adalah Pascal sekon (Pa. s) yang ditulis sebagai Ns/m2.
Namun dalam satuan CGS, dirujuk sebagai Poise (P).
Apabila sebuah bola pada gambar yang mana massa jenisnya lebih besar daripada massa
jenis fluida dan berjari-jari r. Dimasukkan kedalam fluida zat cair, sehingga bola itu akan jatuh di
percepat sampai suatu saat kecepatannya maksimum. Pada kecepatan Vmaks, benda bergerak
beraturan karena gaya beratnya sudah diimbangi gaya gesek fluida. Apabila sebuah bola pada
gambar. yang mana massa jenisnya lebih besar dibandingkan massa jenis fluida dan berjari-jari r.
Dimasukkan kedalam fluida zat cair, sehingga bola itu akan jatuh di percepat sampai suatu saat
kecepatannya maksimum. Sehingga pada kecepatan Vmaks, benda bergerak beraturan sebab
gaya beratnya sudah diimbangi gaya gesek fluida.

Apabila sebuah benda mempunyai bentuk bola dan jatuh bebas ke alam suatu fluida
kental. Untuk kecepatannya akan bertambah sebab pengaruh gravitasi bumi sampai mencapai
pada suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap itu dinamakan dengan
kecepatan terminal. Pada saat kecepatan terminal tercapai, berlaku keadaan:

Keterangan rumus :

 v yaitu kecepatan terminal (m/s)

 η yaitu koefisien viskositas fluida (Pa s)


 r yaitu jari-jari bola (m)

 g yaitu percepatan gravitasi (m/s2)

 ρb yaitu massa jenis bola (kg/m3)

 ρf yaitu massa jenis fluida (kg/m3)

Pengaplikasian Pada Kehidupan

Viskositas sangat membantu kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, eksistensinya sangat


dibutuhkan dalam pekerjaan tertentu. Berikut contoh penerapan viskositas:

1. Perminyakan

Temperatur permukaan yang rendah mempengaruhi performa aliran minyak pada sistem
pipa transportasi minyak berat. Hal ini dikarenakan penurunan temperatur dapat meningkatkan
kekentalan yang mengakibatkan minyak sulit untuk mengalir. Sensor pada pipa minyak mentah
akan mengukur kekentalan fluida sebagai penentu tekanan yang harus ditambahkan sehingga
aliran minyak dapat tetap stabil.

2. Bahan Pangan

Viskositas digunakan hampir di setiap proses produksi bahan pangan. Kekentalan antara
saus, mayones, kecap, tentu akan berbeda, sehingga pengukuran temperatur pada kekentalan
sangat dibutuhkan untuk menghasilkan konsentrasi makanan yang sesuai. Kekentalan juga dapat
berfungsi sebagai uji mutu suatu produk, karena kekentalan dapat memisahkan antara zat
makanan yang berkualitas atau tidak.

3. Otomotif

Setiap mesin membutuhkan oli atau pelumas dengan tingkat kekentalan yang berbeda.
Kekentalan ini berkaitan dengan seberapa besar resistensi nya untuk mengalir. Maka dari itu,
kekentalan oli sangat diperhitungkan untuk mengurangi gaya gesek antara mesin guna mencegah
terjadinya keausan. Contohnya yaitu piston. Oli akan memisahkan kedua permukaan yang
berhubungan sehingga gesekan pada piston dapat diperkecil.

4. Manufaktur

Hampir sama seperti otomotif, kekentalan berperan dalam pengukuran kekentalan


pelumas yang akan digunakan suatu mesin. Jika pelumas memiliki kekentalan yang terlalu
tinggi, maka pelumas tersebut justru bisa menyumbat mesin dan menghambat proses
manufaktur. Apabila pelumas memiliki kekentalan yang terlalu rendah, maka komponen
manufaktur tersebut akan mendapat sedikit perlindungan saat bergerak.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tegangan Permukaan Zat Cair, Kapilaritas, dan Viskositas
Tujuan :
1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan zat cair dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
2. Memformulasikan konsep tegangan permukaan zat cair.
3. Menjelaskan konsep kapilaritas dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
4. Memformulasikan konsep kapilaritas.
5. Menjelaskan konsep viskositas dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
6. Memformulasikan konsep viskositas.

Nama : Kelas : Kelompok :


1.
2.
3.
4.

Demonstrasi Tegangan Permukaan


Isi sebuah gelas dengan air hingga hampir penuh. Dengan hati-hati, letakkan klip, jarum, atau
silet di permukaan air sedemikian hingga saat kalian melepasnya, maka klip, jarum, atau silet
akan mengapung di atas permukaan air. Dalam keadaan klip, jarum, atau silet mengapung,
tambahkan sedikit detergen atau sabun ke dalam air. Klip, jarum, atau silet akan segera
tenggelam.
Pertanyaan :
1. Klip, jarum, atau silet merupakan benda-benda kecil berbahan logam yang massa jenisnya
lebih besar daripada air, tetapi mengapa klip, jarum, atau silet dapat mengapung di air?
2. Mengapa ketika ditambahkan sedikit detergen ke dalam air, klip, jarum, atau silet tenggelam?
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Konsep fisika yang dapat menjelaskan demonstrasi klip, jarum, atau silet tadi dengan air
merupakan konsep tegangan permukaan air. Maka, apa yang dimaksud dengan tegangan
permukaan zat cair?
2. Mengapa tegangan zat cair dapat terjadi?
3.

Bagaimana formulasi dari tegangan zat cair?


4. Mengapa L dalam formulasi tegangan zat cair merupakan 2L?

Jawaban :
Demonstrasi Kapilaritas

 Siapkan 3 buah gelas bening, lalu susun berjajar ke samping. Anggap gelas kiri adalah
gelas A, gelas tengah adalah gelas B, dan gelas kanan adalah gelas C.
 Isi gelas A dan C dengan air, sedangkan untuk gelas B, biarkan kosong. Pastikan air di
gelas A dan C tingginya sama, seperti pada gambar di bawah, ya!
 Teteskan pewarna makanan kuning ke gelas A, lalu aduk merata hingga warna air
berubah menjadi kuning.
 Lakukan hal yang sama pada gelas C, tapi kali ini, gunakan pewarna makanan biru,
sehingga air di gelas C berubah warna menjadi biru.
 Selanjutnya, buatlah 2 gulungan tissue, lalu celupkan salah satu gulungan tissue di gelas
A dan celupkan gulungan tissue lainnya di gelas C. Kemudian, letakkan ujung atas
kedua tissue tersebut hingga tersampir di sisi gelas B.
 Selesai! Sekarang kamu hanya tinggal menunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan.

Pertanyaan :

1. Apa yang terjadi pada air yang ada pada gelas A dan gelas C?
2. Mengapa air yang ada pada gelas A dan gelas C dapat berpindah ke dalam gelas B?

Jawaban :
Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan gejala kapiler?


2. Apa yang dimaksud dengan gaya adhesi dan gaya kohesi?
3.

Bagaimana formulasi dari kenaikan atau penurunan zat cair dalam kapilaritas?

4. Dalam formulasi kenaikan atau penurunan zat cair dalam kapilaritas ada yang dinamakan
sudut kontak. Apa itu sudut kontak?

Jawaban :
Demonstrasi Viskositas

Isi suatu tabung dengan oli lalu masukkan sebuah kelereng ke dalam tabung tersebut

Pertanyaan :

1. Mengapa benda yang dimasukan ke dalam air lebih cepat jatuh menyentuh dasar wadah
dibandingkan benda yang dimasukan ke dalam oli?

2.

Mula-mula jarak antara dua kedudukan kelereng dalam selang waktu yang
sama semakin besar, tetapi mulai saat tertentu, jarak antara dua
kedudukan kelereng dalam selang waktu yang sama adalah sama besar.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Jawaban :
Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan viskositas?


2. Bagaimana formulasi dari viskositas ?
3. Apa yang dimaksud dengan kecepatan terminal viskositas?
4. Bagaimana formulasi dari kecepatan terminal?

Jawaban :
Tes Formatif
TES FORMATIF
Tegangan Permukaan Zat Cair, Kapilaritas, dan Viskositas

Kerjakanlah soal-soal dibawah ini!


1. Sebuah kawat yang panjangnya 30 cm berada di permukaan air dengan panjangnya sejajar
dengan permukaan. Koefisien tegangan permukaan air adalah 0,073 N/m. Gaya tambahan di luar
berat kawat yang diperlukan untuk menarik kawat adalah …

2. Sebuah tabung kaca kapiler dengan jari-jari 1 mm dimasukkan ke dalam air sehingga
permukaan air dalam tabung kaca naik sebesar 5 cm. Jika massa jenis air adalah 1000 kg/m3 dan
tegangan permukaannya sebesar 0,5 N/m, maka berapakah besar sudut kontak antara permukaan
air dan dinding tabung kaca?

3. Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,7 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki
koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2. Tentukan besar gaya gesek yang dialami kelereng jika
bergerak dengan kelajuan 5 m/s!

JAWABAN :

Anda mungkin juga menyukai