Anda di halaman 1dari 5

Pengertian 

Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis dilansir dari Saintif adalah tekanan dari zat cair ke semua arah
pada suatu benda. Tekanan ini terjadi karena adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi
menyebabkan berat partikel air menekan partikel yang ada di bawahnya, Alhasil,
partikel-partikel yang ada di bawah akan saling makan hingga dasar air. Hal ini
membuat tekanan di bawah lebih besar daripada tekanan yang ada di atas. Secara
definisi, tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman
tertentu. Kasarnya, setiap jenis zat cair, akan memberikan tekanan tertentu, tergantung
dari kedalamannya. Sebab itulah, saat berenang atau menyelam di permukaan dangkal
lebih mudah daripada menyelam di kedalaman tertentu. Karena semakin banyak
volume air yang ada di atas maka semakin besar pula tekanan yang air berikan pada
tubuh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Tekanan Hidrostatis

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya tekanan hidrostatis, yaitu:

1. Masa Jenis Zat Cair

Jika massa jenis suatu zat cair makin besar massa jenis, maka akan semakin besar
pula tekanan hidrostatisnya. Misalnya, ada tiga jenis zat cair, yaitu air, minyak, dan
larutan garam yang dimasukkan ke tiga wadah yang terpisah. Saat kita menunjuk titik
dengan kedalaman yang sama pada masing-masing cairan, maka efeknya akan
berbeda. Tekanan hidrostatis pada titik larutan garam akan lebih besar daripada air
biasa. Sementara, tekanan hidrostatis air akan lebih besar dibanding minyak.

2. Kedalaman Zat Cair (h)

Kedalaman zat cair juga mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat cair. Semakin jauh
suatu titik dalam zat cair dari permukaannya, maka akan semakin besar tekanan
hidrostatisnya. Maksudnya, tekanan hidrostatis akan semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya kedalaman titik zat cair.

Misalnya, pada sebuah wadah diberi tiga lubang yang posisi ketinggiannya berbeda.
Jarak pancaran air pada titik atau lubang yang paling bawah akan lebih jauh daripada
titik yang berada si atasnya. Hal tersebut dikarenakan lubang yang paling bawah
mengalami tekanan hidrostatis yang paling besar dibanding dua titik lain yang ada di
atasnya.

3. Percepatan Gravitasi (g)

Percepatan gravitasi juga dapat mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat cair.
Percepatan gravitasi yang dikombinasikan dengan massa jenis zat cair, maka akan
menghasilkan besaran berat zat cair (S).
Penerapan Tekanan Hidrostatis dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebenarnya ada banyak sekali contoh dari tekanan hidrostatis yang biasa kita temui
di kehidupan sehari-hari. Namun, kerap kali kita tidak menyadari bahwa kejadian
tersebut merupakan contoh dari  tekanan hidrostatis. Berikut ini beberapa contohnya
agar kita makin memahami mengenai materi tekanan zat cair diam ini:

1. Ketika kita menyelam di laut atau kolam, maka kita akan merasakan tekanan
hidrostatis yang semakin besar jika kita menyelam semakin dalam.

2. Dasar bendungan pada bagian bawah akan semakin tebal guna menahan tekanan
zat cair yang semakin ke bawah semakin besar.

Dalam pemasangan infus, semakin tinggi posisi botol infus, maka akan semakin besar
tekanan yang terjadi. Hal ini membuat cairan infus dapat lebih mudah masuk ke aliran
darah.

Prinsip Hukum Pascal, yaitu menciptakan daya yang besar dengan memberikan
usaha sekecil mungkin. Dengan demikian, konsep Hukum Pascal lebih banyak
digunakan di dalam berbagai industri, khususnya industri yang memerlukan daya besar.
Dasar kerja Hukum Pascal, yaitu dengan memanfaatkan tekanan zat cair yang
menekan ke segala arah. Zat cair dalam sebuah wadah yang diberi tekanan, akan
meneruskan tekanan ke segala arah dengan besar yang sama.

Bunyi Hukum Pascal menyatakan bahwa :

“Tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan sama rata.”

Pengertian Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan


di atas zat cair. Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap
benda yang sebagian atau seluruhnya terendam dalam zat cair, atau sebagian zat cair,
mempunyai gaya dorong ke atas pada benda tersebut, atau yang sering disebut gaya
apung.

Besar gaya dorong yang dihasilkan sama dengan berat zat cair atau zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut.

Hukum Archimedes berbunyi Sebuah benda yang dicelupkan seluruhnya atau sebagian
dalam zat cair, akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.

Penerapan Hukum archimedes


Kapal
Ketika membangun kapal, seseorang mengikuti prinsip Archimedes bahwa sebagian
besar kapal dibiarkan berongga di dalamnya, yang menjaga kepadatannya lebih rendah
dari air, sehingga berat kapal menjadi lebih kecil dari berat dan daya apung air yang
dipindahkan. jumlah air yang dipindahkan mempengaruhi kapal dan kapal mengapung
di permukaan air.

Ikan
Prinsip Archimedes juga berlaku untuk ikan yang berenang di air. Kebanyakan ikan
memiliki kantung renang yang membantu mereka mengontrol gaya apung yang bekerja
padanya. Seekor ikan mengisi kantong renangnya dengan udara untuk naik ke
permukaan air karena volumenya bertambah dan air yang dipindahkan lebih banyak,
sehingga daya apungnya juga bertambah. Untuk menyelam ke dalam air, ikan
melepaskan udara dari kantong renang, yang mengurangi volumenya, dan gaya apung
yang bekerja padanya juga berkurang.

Laktometer
Laktometer juga bekerja berdasarkan prinsip Archimedes karena pemalsuan
menyebabkan perubahan kepadatan yang dapat dengan mudah diidentifikasi
menggunakan perangkat ini.

Kapal Selam
Kapal selam dapat tenggelam di air dan juga mengapung di permukaan air, menjaga
kerapatan air dan perpindahan kapal selam. Kepadatan tersebut dijaga oleh dua
komponen penting kapal selam, yaitu bejana tekan dan tangki pemberat.

Saat kita mengisi tangki pemberat dengan air, maka akan tercipta massa jenis kapal
selam yang lebih besar dari massa jenis air yang dipindahkan, sehingga kapal selam
tenggelam ke dalam air, sedangkan air ini dikeluarkan dari tangki pemberat, kemudian
pemberat. di dalam tangki, kerapatan rata-rata kapal selam kurang dari kerapatan air
yang dipindahkan, dan kapal selam mengapung di permukaan air.

Berenang
Hukum Archimedes juga berlaku untuk renang. Saat berenang, kita dipengaruhi oleh
gaya ke atas, juga dikenal sebagai daya apung. Perenang dapat mengapung di
permukaan air karena tekanan di atas perenang lebih besar daripada di bawah karena
massa jenis air lebih besar daripada massa jenis udara. Secara umum terlihat bahwa
berenang di air asin lebih mudah daripada di air tawar, karena daya apung tidak hanya
bergantung pada air yang bergerak, tetapi juga pada massa jenis cairan.

Rumus tegangan permukaan adalah γ = F/d atau γ = F/2l, dimana tegangan permukaan adalah
gaya atau tarikan ke bawah yang menyababkan permukaan cairan berkontraksi dan benda
dalam keadaan tegang.
Pernahkah kamu melihat pisau silet suatu waktu bisa mengapung di atas air? Mengapa
terjadi demikian? Secara Fisika, fenomena ini bisa terjadi karena adanya tegangan
permukaan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Tegangan permukaan merupakan gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan


permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang.

Hal ini terjadi disebabkan oleh gaya – gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka
cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler
dan bentuk suatu tetesan kecil cairan.

Atau tegangan permukaan bisa juga fenomena menarik yang terjadi pada zat cair
(fluida) yang ada dalam keadaan diam (statis).

Manfaat Tegangan Permukaan

Berikut beberapa manfaat dari Tegangan Permukaan, diantaranya yaitu:

 Dapat mempengaruhi penyerapan obat untuk bahan pembantu padat pada


persediaan obat.
 Penetrasi molekul lewat membran biologis.
 Pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel gak larut dalam media
cair buat membentuk sediaan suspensi.

Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan

Penyebab terjadinya tegangan permukaan dikarenakan adanya kohesi di bawah zat


cair yang lebih besar dari pada kohesi dipermukaan zat cair.

Sehingga permukaan air akan cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan
sekecil mungkin.

Hal tersebut dapat membuktikan, jika titik – titik embun yang menempel di atas rumput
berbentuk seperti bola karena luas permukaan terkecil yaitu bangun yang berbentuk
bola.

Faktor yang Mempengaruhi Tegangan permukaan

 Suhu

Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya


energi kinetik molekul.

 Zat Terlarut
Penambahan zat terlarut dalam suatu cairan akan meningkatkan viskositas larutan, jadi
tegangan permukaan akan bertambah besar.

 Surfaktan

Surfaktan merupakan zat yang bisa mengaktifkan permukaan. Karena, cenderung buat


terkonsentrasi pada permukaan. Contohnya: Sabun.

Rumus Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan (gama) yaitu didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya


tegangan dengan panjang permukan tempat gaya tersebut bekerja. Rumus fisikanya,
yaitu:

Baca juga:  Lompat Tinggi: Sejarah, Aturan Permainan, dan Teknik Dasarnya

γ = F/d atau γ = F/2l

Keterangan:

 F = Gaya (N)
 γ = Tegangan Permukaan (Nm)
 d = Panjang Permukaan (m)

Contoh Tegangan Permukaan Zat Cair

Beberapa gejala yang dapat menunjukan tegangan permukaan zat cair yaitu sebagai
berikut:

 Serangga air yang bisa berjalan di permukaan air.


 Kenaikan batas air pada pipa kapiler atau terbentuknya buih dan gelombang pada
air sabun.
 Air yang keluar dari pipet berupa tetesan berbentuk bulat – bulat atau pisau silet
yang bisa mengapung diatas permukaan air (diletakkan dipermukaan air secara
hati – hati).

Anda mungkin juga menyukai