Besaran yang bisa diukur dan mempunyai satuan disebut besaran fisika. Sebagai contoh besaran
fisika adalah panjang, massa, waktu, suhu dan lain-lain. Sedangkan untuk besaran yang tidak
bisa diukur dan juga tidak mempunyai satuan, merupakan sesuatu yang tidak termasuk dalam
besaran fisika. Sebagai contohnya adalah sedih, senang, kesetiaan, dsb.
Untuk mengukur volume kubus dipakai satuan m3 (panjang x lebar x tinggi). Dan m3 adalah
satuan turunan. Contoh lainnya yang termasuk dalam besaran turunan adalah luas,
kecepatan, gaya, dsb.
Satuan selalu tetap, ini berarti bahwa satuan tidak mengalami perubahan oleh sebab
adanya pengaruh apapun, misalnya karena pengaruh suhu, tekanan dan kelembaban.
Bersifat internasional, ini berarti bahwa satuan bisa digunakan di seluruh negara.
Mudah ditiru bagi setiap orang yang akan memakainya.
Pada tahun 1960 telah diresmikan satu sistem satuan yang dapat dipakai di seluruh negara
(Internasional) yaitu Sistem Internasional atau di singkat SI. Satuan-satuan dalam Sistem
Internasional yang memiliki syarat-syarat ditentukan dari sistem MKS (Meter untuk satuan
besaran panjang, Kilogram untuk satuan besaran massa, dan Sekon untuk satuan besaran waktu).
Standar untuk Satuan Pokok Panjang
Standar untuk satuan pokok panjang dalam SI adalah meter (m). Satu meter standar adalah sama
dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa (vakum) pada selang waktu 1/299
792 458 sekon.Satuan panjang bisa diturunkan dari satu meter standar yang telah ditentukan
sebagai berikut :
Supaya kita lebih mudah dalam melakukan konversi satu satuan Standar Internasional besaran
panjang ke satuan Standar Internasional yang lainnya, maka kita bisa menggunakan tangga
satuan besaran panjang yangdapat dilihat berikut ini:
Masih ada satuan panjang selain yang telah ditetapkan menurut SI, yaitu inci, yard dan kaki.
Satuan ini bisa diubah ke satuan meter seperti yang berikut ini:
Supaya kita lebih mudah dalam melakukan konversi satu satuan SI besaran massa ke satuan SI
lainnya maka kita pakai tangga satuan besaran massa di bawah ini
Berikut keuntungan dan keugian termometer yang berisi zat cair air raksa dan alkohol:
Berikut ini adalah beberapa keuntungan termometer yang berisi air raksa : 1) Air raksa
tidak membasahi dinding pipa kapiler, dengan demikian pengukuran yang
dilakukannya menjadi teliti. 2) Air raksa dapat mudah untuk dilihat karena terlihat
mengkilat. 3) Air raksa cepat dalam mengambil panas dari suatu benda yang sedang
dilakukan diukur. 4) Jangkauan suhu dari air raksa cukup lebar, sebab air raksa
mempunyai titik beku pada suhu – 40 derajat Celcius dan memiliki titik didih pada suhu
360 derajat Celcius. 5) Volume dari air raksa berubah secara teratur.
Adapun kerugian dari termometer yang berisi air raksa adalah sebagai berikut: 1) Harga
dari aiir raksa mahal. 2) Air raksa tidak dapat dipakai untuk mengukur sesuatu yang
memiliki suhu yang sangat rendah. 3) Air raksa merupakan suatu zat yang beracun,
oleh sebab itu berbahaya apabila tabungnya pecah.
b. Termometer alkohol
Keuntungan termometer yang berisi alkohol adalah sebagai berikut: 1) Alkohol
mempunyai harga yang murah. 2) Alkohol lebih teliti, oleh karena untuk kenaikan suhu
yang kecil ternyata alkohol dapat mengalami suatu perubahan volume yang besar. 3)
Alkohol dapat dipakai untuk mengukur suhu yang sangat rendah, oleh karena titik beku
dari alkohol adalah –130 derajat Celcius.
Adapun kerugian termometer yang berisi alkohol adalah : 1) Membasahi dinding kaca.
2) Alkohol mempunyai titik didih yang rendah (78 derajat Celcius) 3) Alkohol tidak
memiliki warna, sehingga perlu diberi pewarna terlebih dahulu supaya bisa dilihat.
Mungkin teman-teman ada yang bertanya mengapa tidak air saja yang dipakai untuk
mengisi tabung termometer? Apabila menggunakan air maka akan membasahi dinding
kaca, jangkauan suhunya juga terbatas, perubahan pada volumenya kecil, dan
merupakan penghantar panas yang jelek. Termometer berisi air raksa banyak
dipergunakan pada kehidupan sehari-hari, contohnya saja dipakai untuk mengukur
panas badan menggunkan termometer demam. Sedangkan termometer yang dipakai
untuk mengukur suhu suatu ruangan adalah termometer dinding.
Jenis-jenis termometer, antara lain :
a. Termometer zat cair dalam gelas
Utk termometer zat cair dlm gelas scr umum pemakainnya adalah utk mengukur
temperatur pada daerah batas pengukuran yg dipengaruhi oleh jenis zat termometrik
yg berwujud cairan dalam pipa kapiler. Prinsip kerja dari termometer ini adalah zat cair
akan memuai jika dipanaskan
b. Termokopel
Termokopel terdiri atas dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian
tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat akan mengalami perubahan seiring dengan
perubahan suhu yang terjadi. Kelebihan termokopel adalah terletak di kecepatannya
dalam mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur
Titik tetap bawah skala Celsius (0 0) menggunakan dari suhu air yang sedang
membeku (es).
Titik tetap atas (1000) menggunakan dari suhu air yang sedang mendidih pada
tekanan udara normal yaitu 1 atm.
Untuk jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi bagian
yang sama (100 bagian). Hal ini dapat menggambarkan bahwa jarak antara dua garis
berurutan sama dengan 10C.
Berikut ini menunjukkan perbandingan empat skala suhu, antara lain : skala suhu
Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
1) Termometer Celsius
Dibuat oleh Anders Celsius yang berasal dari Swedia pada tahun 1701 - 1744.
Titik tetap atas adalah memakai titik didih air (100 0C).
Titik tetap bawah adalah memakai air yang membeku atau es yang sedang
mencair (00 C).
Perbandingan skalanya 100.
2) Termometer Reamur
Dibuat oleh seseorang yang bernama Reamur yang berasal dari negara Perancis pada
tahun 1731.
Titik tetap atas adalah memakai air yang sedang mendidih (80 0R).
Titik tetap bawah adalah menggunakan menggunakan es yang mencair (0 0R).
Perbandingan skalanya adalah 80.
3) Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit yang berasal dari negara Jerman pada tahun
1986 - 1736
Alat Ukur
Pada bab ini teman-teman akan membahas mengenai tiga besaran pokok antara
lain panjang, massa dan waktu. Berikut penjelasannya untuk masing-masing besaran
pokok tersebut.
Alat Ukur Panjang
Untuk alat ukur panjang yang umumya dipakai adalah mistar, jangka sorong dan juga
mikrometer sekrup.
a. Mistar
Ada bermacam jenis mistar sesuai dengan skalanya yang ada di sekitar kita. Mistar
dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Untuk mistar dengan skala
terkecil cm disebut mistar berskala cm. Untuk mistar memiliki tingkat ketelitian 1 mm
atau 0,1 cm.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki nonius atau vernier, yaitu skala yang memiliki panjang 9 mm
dan dibagi atas 10 bagian yang sama. Perbedaan antara satu bagian skala nonius
dengan satu skala utama adalah 0,1 mili meter, untuk itu tingkat ketelitian dari jangka
sorong yaitu sebesar 0,1 mm. Bagian yang penting jangka sorong antara lain: