Anda di halaman 1dari 10

BESARAN DAN SATUAN

1. Pengertian Mengukur
Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk
mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar
besaran panjang sebagai jarak dari siku sampai ke ujung jari yang disebut cubit
atau hasta. Bangsa Eropa menggunakan standar besaran panjang sebagai jarak dari
ujung ibu jari kaki sampai ke pangkal kaki yang disebut kaki (foot). Di Indonesia,
untuk mengukur besaran panjang biasa menggunakan satuan jengkal, hasta, atau
depa. Dapatkah anggota tubuh dijadikan sebagai standar ukuran besaran panjang?



Dari Kegiatan 1.1, ternyata hasil pengukuran dengan menggunakan anggota tubuh
antara kamu dan teman sebangkumu berbeda. Hal ini disebabkan panjang lengan
setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan suatu alat ukur yang selalu
tetap dan tidak boleh berubah. Mistar merupakan contoh alat ukur sederhana yang
memiliki panjang yang tetap. Contoh pengukuran dengan mistar ditunjukkan pada
Gambar 1.2. Jika panjang meja tersebut adalah 100 cm, maka berarti kamu telah
membandingkan panjang meja sebagai besaran yang diukur dengan satuan
Centimeter sebagai besaran pembanding. Dari contoh tersebut kamu dapat
mendefinisikan bahwa pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan besaran sejenis yang ditentukan sebagai satuan. Pada
Kegiatan 1.1 juga menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dapat diukur memiliki
satuan. Satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran.
Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut besaran.
Panjang, massa, waktu, dan suhu termasuk besaran karena dapat diukur dan
mempunyai nilai yang dinyatakan dalam angka. Akan tetapi keindahan,
kecantikan, atau kebaikan tidak termasuk besaran karena tidak dapat diukur dan
tidak dapat dinyatakan dalam angka.

Dari contoh tersebut dapat didefinisikan bahwa pengukuran adalah proses
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
ditentukan sebagai satuan. Pada Kegiatan 1.1 juga menunjukkan bahwa segala
sesuatu yang dapat diukur memiliki satuan. Satuan adalah besaran pembanding
yang digunakan dalam pengukuran. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka disebut besaran.
2. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Besaran pokok adalah besaran yang dipakai untuk menentukan besaran-besaran
yang lain. Ada tujuh besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik,
suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Besaran pokok dan satuannya menurut
International Systems of Units atau sistem satuan internasional (disingkat SI)
dapat dilihat pada Tabel 1.1.



Besaran yang diturunkan dari besaran pokok disebut besaran turunan. Besaran
turunan yang telah kamu kenal di SD antara lain volume, luas, dan kecepatan.
Contoh besaran turunan dan satuannya dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Contoh besaran turunan dan satuannya.


3. Satuan Internasional
Penggunaan satuan yang tidak seragam antara satu daerah dengan daerah
lainnya dapat menimbulkan kesulitan. Kesulitan- kesulitan itu antara lain
sebagai berikut.
a. Tidak adanya kesamaan hasil pengukuran. Hal ini diakibat-
kan karena besarnya anggota tubuh setiap orang berbeda.
b. Menimbulkan masalah ketika ingin beralih dari satu satuan
ke satuan lainnya. Misalnya, ketika kamu ingin beralih dari
satuan depa ke satuan jengkal akan timbul kesulitan akibat
tidak adanya aturan yang mengatur konversi satuan-satuan
tersebut.
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, muncul gagasan
menggunakan satuan standar pada besaran-besaran yang sering digunakan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan standar harus memenuhi
syarat-syarat seperti berikut.
a. Satuan yang ditetapkan tidak akan mengalami perubahan
oleh pengaruh apapun.
b. Satuan yang ditetapkan harus berlaku di semua tempat dan
setiap saat.
c. Satuan yang ditetapkan harus mudah ditiru.
Pemilihan satuan standar dilakukan
oleh Lembaga Berat dan Ukuran Internasional yang didirikan
Tabel 1.3 Sistem satuan dari besaran panjang, massa, dan waktu.


4. Konversi Satuan
a. Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Pada kehidupan sehari-hari adakalanya kamu harus mengonversi satuan
panjang, satuan massa, dan satuan waktu. Bagaimana cara mengonversi
satuan-satuan tersebut? Satuan panjang antara lain sentimeter (cm), meter
(m), dan kilometer (km). Sedangkan satuan berat antara lain gram (g) dan
kilogram (kg). Untuk mengonversi satuan-satuan tersebut diperlukan
faktor pengali satuan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tangga konversi
besaran panjang dan massa pada Gambar 1.3.


b. Mengonversi Satuan Besaran Turunan
Contoh besaran turunan adalah luas dan volume. Bagaimana menentukan
luas papan tulis? Berapakah volume air dalam suatu bak mandi yang penuh? Luas
merupakan besarnya suatu daerah bidang. Luas dapat diperoleh dengan
mengalikan antara dua besaran pokok panjang (panjang dan lebar atau alas dan
tinggi). Oleh karena luas merupakan turunan dari besaran panjang, maka
satuannya juga diturunkan dari besaran panjang. Satuan luas yang sering dipakai
dalam kehidupan sehari-hari antara lain km
2
, m
2
, dan cm
2
. Volume dapat diartikan
sebagai besarnya suatu ruang. Volume suatu balok dapat diperoleh dengan cara
mengalikan tiga besaran pokok panjang (panjang, lebar, dan tinggi). Satuan
volume antara lain cm
3
, m
3
, dan km
3
.


.
Untuk memahami cara mengonversi satuan luas dan volume, perhatikan
tangga konversi pada Gambar 1.4.


B. Melakukan Pengukuran
a. Pengukuran Panjang dengan Mistar dan Rol Meter
Pada mistar dan rol meter terdapat garis-garis yang menunjukkan skala
pengukuran. Pada umumnya, terdapat dua skala pengukuran pada mistar, yaitu
sentimeter (cm) dan inci. Pada skala sentimeter, jarak terdekat antara dua garis
panjang yang berhimpit adalah sepuluh kali skala terkecil (milimeter). Skala
pengukuran terkecil pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis
terkecil yang terdapat pada skala penggaris. Mistar mempunyai tingkat ketelitian
sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut, yaitu 0,5
mm atau 0,05 cm. Cara melakukan pengukuran panjang sebuah pensil dengan
sudut pandang yang benar yang benar seperti ditunjukkan pada Gambar 1.6 adalah
sebagai berikut.
1. Tempatkan skala nol pada mistar sejajar dengan ujung benda.
2. Perhatikan ujung benda yang lainnya, kemudian bacalah skala pada mistar
yang sejajar dengan ujung benda tersebut.
3. Untuk membaca skala pada mistar, matamu harus
melihat tegak lurus dengan tanda garis skala yang akan
kamu baca.



c. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong mempunyai dua jenis skala, yaitu skala utama dan
skala nonius yang dapat digeser-geser. Satu bagian skala utama, panjangnya 1
mm. Panjang 10 skala nonius adalah 9 mm. Ini berarti 1 skala nonius (jarak antara
dua garis skala nonius yang berdekatan) sama dengan 0,9 mm. Jadi, selisih skala
utama dengan skala nonius adalah 1 mm 0,9 mm = 0,1 mm atau 0,01 cm.
Contoh pengukuran menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada Gambar 1.7.
Diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut.


Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Sama halnya seperti jangka sorong, mikrometer sekrup
mempunyai dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.
Skala utama ditunjukkan oleh silinder pada lingkaran dalam sedangkan skala
onius ditunjukkan oleh selubung pada lingkaran luar. Jika selubung lingkaran luar
diputar satu kali lingkaran penuh, skala utama akan berubah 0,5 mm. Selubung
uar terbagi menjadi 50 skala sehingga 1 skala pada selubung luar adalah 0,5 mm :
= 0,01 mm, yang merupakan skala terkecil pada mikrometer sekrup. Contoh
pengukuran diameter gotri menggunakan mikrometer sekrup ditunjukkan pada
Gambar 1.8. Diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut.





Jenis-Jenis Termometer
Termometer yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak jenisnya, di
antaranya termometer klinis, thermometer ruangan, dan termometer maksimum-
minimum. Setiap jenisn termometer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-
beda.
a. Termometer Klinis
Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Umumnya,
termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan
pasiennya. Termometer ini mempunyai skala dari 35 C sampai dengan 42 C.
Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia tidak pernahkurang dari 35 C atau tidak
pernah lebih dari 42 C. Bagian- bagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat
dari kaca tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa. Termometer klinis
diperlihatkan pada Gambar 1.14.

b. Termometer Ruangan
Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
suatu ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari 20 C sampai 50
C. Untuk memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan
enempel pada dinding dengan arah vertikal. Termometer ruangan diperlihatkan
pada Gambar 1.15.

c. Termometer Maksimum-Minimum
Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan
suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum
dan suhu minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena termometer
maksimum-minimum terdiri atas raksa dan alcohol (sekarang digunakan minyak
creosote). Raksa digunakan untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alcohol
digunakan untuk mengukur suhu minimum. Gambar 1.16 memperlihatkan
termometer maksimum-minimum

Anda mungkin juga menyukai