Anda di halaman 1dari 19

 Pengertian Besaran

Pengertian besaran adalah sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan
dengan angka dan satuan. Angka tersebut adalah nilai yang diperoleh pada saat proses
mengukur atau menghitung benda tersebut.
 Macam-Macam Besaran
Berdasarkan satuannya, macam-macam besaran dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
besaran pokok (Base Quantities) dan besaran turunan (Derived Quantities).

1. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran-besaran yang
lain. Besaran pokok dapat diukur secara langsung dan dijadikan sebagai dasar besaran
yang lainnya. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa
(kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat
(mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran
langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Tabel berikut merupakan 7 besaran pokok beserta satuannya.

2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan
itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan
besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan

3
mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

Contohnya, luas = panjang x lebar. Panjang merupakan besaran pokok panjang


dengan satuan meter, lebar juga termasuk dalam besaran pokok panjang dengan satuan
meter. Jadi, satuan luas adalah m2 (meter persegi) yang diturunkan dari hasil perkalian
satuan besaran pokok panjang, yaiut m X m.

 Pengertian Satuan
satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran. Pengertian
satuan lainnya adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.
Dalam fisika dikenal 2 sistem satuan international, yaitu MKS dan cgs. Satuan international
(SI) adalah sistem satuan yang digunakan secara international. Syarat satuan ditetapkan
sebagai SI yaitu; nilainya tetap, berlaku international, mudah ditiru dan diperbanyak, mudah
diubah (dikonversi) ke satuan lain.

4
 Macam-Macam Satuan

1. Satuan baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

Tabel Satuan Baku

Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS

Massa kilogram (kg) gram (g)

Panjang meter (m) centimeter (cm)

Waktu sekon (s) sekon (s)

Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)

Suhu kelvin (K) kelvin (K)

Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)

Jumlah Zat kilomole (mol) mol

2. Satuan Tidak Baku


Satuan tidak baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda
akan memberikan hasil pengukuran yang berbeda.
Contoh: Jengkal, Depa, Kilan, Hasrta, Tumbak.

5
 PENGUKURAN
Pengukuran mengandung makna proses mengukur. Sedangkan pengertian mengukur
adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan.
Berdasarkan caranya, pengukuran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengukuran
langsung dan pengukuran tidak langsung. Pengukuran langsung adalah pengukuran
menggunakan alat ukur sehingga dapat memperoleh hasil pengukuran secara langsung.
Contoh pengukuran langsung adalah mengukur lingkar pohon menggunakan alat rol meter.
Apabila mengukur lingkar pohon menggunakan seutas tali terlebih dahulu, kemudian
panjang tali tersebut diukur kembali menggunakan penggaris maka disebut sebagai
pengukuran tidak langsung.

 ALAT UKUR

Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung pada skala
terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat ukur maka semakin
tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:

A. ALAT UKUR PANJANG

1. PENGGARIS/MISTAR
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus.Mistar/penggaris memiliki ukuran skala terkecil 1 mm sehingga memiliki
ketelitian sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengan dari skala terkecil.

6
Pada saat melakukan pengukuran menggunakan mistar, arah pandangan orang
tersebut harus tegak lurus dengan dengan skala yang ada pada mistar dan benda yang
diukur tersebut.Hal ini untuk memberikan hasil akurat dan menghindari kesalahan
dalam mengukur panjang sebuah benda (paralaks). Paralaks yaitu kesalahan yang
terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata pengamat tidak
tepat posisinya.

2. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal,
kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda dengan
batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap
dan rahang sorong.

Cara Penggunaan:

 Pengukuran dilakukan dengan menggeser-geser rahang sorong


 Setelah memperoleh posisi yang sesuai, lalu amati angka pada skala utama
yang berdeketan dengan angka nol pada skala nonius
 Lalu perhatikan garis pada skala nonius yang berimpit dengan salah satu
garis pada skala utama, hasil pembacaan hasilnya = skala utama + skala
nonius.

3. MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis,
misalnya kertas, seng, dan karbon. Mikrometer sekrup merupakan alat pengukur
7
panjang yang memiliki ketelitian tinggi. Pada mikrometer sekrup terdapat dua
macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar (nonius).
a. Skala tetap (skala utama) terbagi dalam satuan milimeter (mm). Skala ini
terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala, yaitu skala atas dan skala bawah.
b. Skala putar (skala nonius) Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang
dapat berputar dan dapat bergeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi
menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini
menyebabkan skala utama bergeser 0,5 mm. Jadi, satu skala pada skala putar
mempunyai ukuran: 1/50 .0,5 mm = 0,01 mm.

Cara membaca mikrometer sekrup:


1. Yang pertama silahkan letakkan mikrometer sekrup satu arah sehingga bisa dilihat
dengan jelas.
2. Baca skala utama dari mikrometer sekrup tersebut, dibagian atas garis
menunjukkan angka bulat mm seperti 1 mm dan seterusnya, sedangkan pada garis
skala bawah menunjukkan bilangan 0.5 mm.

8
Dari gambar diatas, garis skala atas menunjukan angka 5 mm dan garis skala bagian
bawah menunjukan 0,5 mm, Jumlahkan kedua hasil diatas maka skala utama pada
mikrometer diatas menunjukan angka 5,5 mm.
3. Selanjutnya baca skala nonius atau skala putarnya yaitu garis yang berada tepat
segaris dengan garis pembagi pada skala utama. Pada gambar di atas, skala nonius
menunjukan angka 30 dikalikan dengan 0,01 mm sehingga skala noniusnya
menunjukan 0,30 mm.
4. Kemudian jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran
dari skala nonius misalnya 5,5 mm + 0,3 mm = 5,8 mm.
Contoh Soal & Pembahasan

1. Berikut adalah gambar hasil pengukuran sepotong kayu menggunakan mistar.

Panjang kayu tersebut adalah….

Penyelesaian:
Panjang kayu dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang kayu tersebut adalah
p=37 mm−0 mm=37 mm
2. Perhatikan hasil pengukuran ketebalan meja kaca berikut ini.

Ketebalan meja kaca tersebut adalah….

9
Penyelesaian:
Hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius, sehingga:
d=8,00+0,16=8,16 mm.

3. Perhatikan Gambar berikut ini

Tentukan panjang baut diatas…


Penyelesaian:
 Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1
pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier
disebelah kanannya).
 Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada
skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan
7. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm.
 Jadi Panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm

B. ALAT UKUR MASSA


1. Neraca Analitik
Neraca analitik merupakan sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengukur massa zat yang kecil, bahkan dalam satuan sub miligram.

10
Gambar Neraca Analitik
Fungsi dari neraca analitik seperti yang telah dijelaskan di atas adalah untuk
mengukur massa suatu zat. Zat yang bisa di ukur massanya bisa berupa zat padat
maupun cair. Sebagian besar peneliti menggunakan neraca analitik untuk
mengukur massa zat dengan ketelitian yang sangat tinggi. Ketelitian sebuah neraca
analitik bahkan bisa mencapai hingga 0,0001 gram.

Bagian-Bagian Neraca Analitik Digital


 Piringan timbangan, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
meletakkan sampel yang akan ditimbang. Piringan neraca analitik dapat
dibersihkan dengan kuas yang terdapat pada setiap masing-masing alat atau
dapat dibersihkan dengan menggunakan tissu.
 Anak timbangan, suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca
analitik dengan bobot yang sudah diketahui.
 Waterpass, digunakan untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan
timbangan pada neraca analitik apakah sudah stabil atau belum.
 Tombol pengaturan, diantaranya adalah tombol rezero, mode, dan on/off.
Tombol rezero berfungsi untuk mengatur neraca dalam keadaaan nol. Jika
tombol ini sering digunakan, akan dapat merusak alat neraca tersebut. Tombol
rezero akan mengatur neraca pada keadaan nol secara mendadak, sehingga
neraca akan mudah rusak dan menghasilkan data yang tidak akurat.

11
 Tombol mode, berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan yang
digunakan dalam penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguna
dalam perubahan satuan dalam penimbangan.
 Tombol on/off, berfungsi menyalakannya serta mematikan neraca. Dalam
penggunaannya, neraca analatik biasanya didiamkan selama 10-15 menit agar
neraca dapat bekerja secara maksimal dan menghasilkan data yang akurat.

Cara Menggunakan Neraca Analitik


 Pastikan neraca analitik pada posisi yang benar, setting water pas agar sesuai
dengan petunjuk manual book
 Tempatkan neraca analitik pada posisi yang jauh dari hembusan angin dan
panas berlebih
 Calibrasi atau tara neraca analitik sebelum menggunakan.
 Hindarkan neraca analitik dari medan magnet sekitar.
 Selalu bersihkan neraca analitik jika sudah digunakan.
 Matikan neraca analitik jika tidak digunakan dalam waktu lama.

2. Neraca Ohaus

Neraca ohaus pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Ohaus seorang ilmuwan
asal New Jersey, Amerika Serikat pada tahun 1912. Neraca ohaus merupakan salah
satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca ohaus digunakan untuk menimbang
massa suatu benda dalam praktik laboratorium. Neraca ini sering digunakan dalam
pengukuran laboratorium karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi yaitu
mencapai 0,01 gram.

Neraca ohaus ada tiga macam, yaitu neraca 2 (dua) lengan, neraca 3 (tiga)
lengan, dan neraca 4 (empat) lengan. Pengukuran massa di laboratorium biasanya
menggunakan neraca ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan
umumnya memiliki kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan
pada neraca memiliki skala dengan beban geser (anting) sebagai kilogram standar.

12
Lengan pertama (depan) memuat angka satuan dan sepersepuluhan yaitu 0 – 10
gram. Lengan kedua (tengah) memuat angka ratusan yaitu 0 – 500 gram. Dan lengan
ketiga (belakang) memuat angka puluhan yaitu 0 – 100 gram dengan skala terkecil 0,1
gram.

Bagian-bagian dari neraca ohaus :

 Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
 Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk
meletakkan benda yang akan diukur massanya.
 Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan
yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser
dan setiap lengan neraca memilikinya.
 Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran
tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-
masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
 Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.

Cara menggunakan neraca ohaus(tiga lengan) :

 Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada
lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi
sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
13
 Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
 Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca
(tempat beban).
 Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil
yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan
sehingga tercapai keadaan setimbang.
 Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala
ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Perhatikan hasil timbangan dengan neraca Ohauss tiga lengan berikut!

Massa benda yang ditimbang adalah ….


Pembahasan:
Untuk menentukan besar dari massa benda yang diukur yang harus dilakukan dengan
melihat jarum penunjuk pada masing-masing lengan.
a. Lengan pertama menunjukkan angka 400 sehingga besar massa yang diukur
adalah 400 gram.
b. Lengan kedua menunjukkan angka 50 sehingga besar massa yang diukur adalah
50 gram.
c. Lengan ketiga menunjukkan angka 6,5 sehingga besar massa yang diukur adalah
6,5 gram.

14
Massa total dapat dihitung dengan menjumlahkan semua lengan yang terukur.
Massa total = (400 + 50 + 6,5) gram = 456,5 gram.
Jadi, massa benda yang ditimbang adalah 456,5 gram.

C. Alat Ukur Waktu (Stopwatch)


Stopwatch adalah sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah waktu
yang telah berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch tersebut
di non aktifkan. Stopwatch terdiri atas dua jenis yaitu stopwatch analog dan digital.

1. Stopwatch Analog
Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum
penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada
arloji. Stopwatch ini memiliki ketelitian 0,2 detik

Bagian-bagian stopwatch analog dan fungsinya:


 Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.
 Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
 Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik
 Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit
 Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari
angka 1 sampai 60 dalam satuan detik
 Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5
sampai 30 dalam satuan menit

Cara menggunakan Stopwatch analog :

 Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


15
 Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu, maka jarum besar
pada lingkaran besar akan berjalan.
 Satu putaran penuh jarum besar pada lingkaran detik sama dengan 60 detik.
Jadi satu kali putaran penuh jarum besar sama dengan satu menit. Apabila
jarum besar sudah berputar satu kali putaran penuh, maka jarum kecil akan
berada pada angka satu pada lingkaran kecil.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
 Membaca hasil pengukuran.

2. Stopwatch Digital
Adalah suatu jenis stopwatch yang menggunakan layar atau juga monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital yang dimana perhitungan waktu
berdasarkan perhitungan elektronik. Stopwatch ini memiliki ketelitian 0,01 detik

Bagian-bagian stopwatch digital dan fungsinya :

 L.C.D
 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit (“M”) dan waktu detik (“S”)
 Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung
mundur
16
 Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol
 Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall

Cara menggunakan stopwatch digital :


 Menyiapkan stopwatch yang digunakan untuk mengukur.
 Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran, maka waktu berjalan
seperti yang ditunjukkan angka pada stopwatch digital.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.
 Membaca hasil pengukuran.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Arsy berlari mengelilingi lapangan sepak bola dengan waktu ditunjukkan stopwach.
Lamanya Arsy berlari adalah...

Pembahasan :
Dik. waktu = 30 detik
20 menit = 1200 detik
Dit. Total waktu =...?
Jawab :
Total waktu = 30 + 1200
= 1230 detik.

17
2. Perhatikan gambar dibawah ini

Tentukan waktu yang ditunjukkan stopwatch tersebut….


Penyelesaian :
Pada digit awal stopwatch menunjukkan angka 6 yang berarti enam menit\
Pada digit berikutnya stopwatch menunjukkan 1202 yang berarti 12,02 detik
Jadi stopwatch menunjukkan 6 menit 12,02 detik.

 MIKROSKOP
1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-
benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
2. Fungsi Mikroskop
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :
 Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
 Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis
mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

3. Bagian- Bagian Mikroskop

18
Bagian-Bagian Optik
 Lensa Okuler,yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6,
10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif,yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian
objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan
benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat
dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor,yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma,yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
 Cermin,yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)


 Revolver,yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
 Tabung Mikroskop,yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti
dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop,yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja Benda,yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
19
 Makrometer (pemutar kasar),yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus),yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

4. Cara menggunakan Mikroskop


 Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan pengamatan.
 Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan revolver.
Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis yang
sama dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
 Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus
menggunakan lensa okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang Anda
gunakan adalah binokuler maka Anda dapat melihatnya dengan kedua mata.
 Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang diperlukan
dapat terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
 Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar sinar
yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
 Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara mengatur
makrometer searah jarum jam.
 Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa
objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
 Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm
dengan menggunakan makrometer.
 Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja preparat
menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
 Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif dengan
perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.
 Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat merusak hasil
pengamatan.
 Fokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer ke arah berlawanan jarum jam
dengan perlahan.
 Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan.
 Putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu perbesaran paling kecil
setelah Anda selesai melakuka pengamatan.
 Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.
 Ambil preparat dari meja preparat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. “FisikaDasar I”. (Online).


https://yosnex.files.wordpress.com/2016/05/fisika-dasar-1-itb-mikrajuddin-abdullah-2016.pdf
(diaksespadatanggal 18 Agustus 2019)

Adip, 2014, “Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Tahun 2013/2014 (Online).
https://fisika.id/2014/12/25/soal-dan-pembahasan-ujian-nasional-tahun-20132014-pengukuran/
(diakses pada tanggal 19 Agustus 2019

Sumberpengertian.co, 2018. “PengertianBesarandanSatuan, Macam-Macam, danAlatUkurnya !”.


(Online). http://www.sumberpengertian.co/pengertian-besaran-dan-satuan. (diakses pada tanggal
18 Agustus 2019)

https://www.wardayacollege.com/fisika/pengukuran/pengukuran/alat-ukur-panjang/ (diakses
pada tanggal 17 Agustus 2019)

https://caraharian.com/mikrometer-sekrup.html (diakses pada tanggal 18 Agustus 2019)

https://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-Mikroskop-Adalah.html.
(diakses pada 21 Agustus 2019)

21

Anda mungkin juga menyukai