Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

p-ISSN: 2087-9946 DOI: 10.26740/jpfa.v?n?.p??-??


e-ISSN: 2477-1775 http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa

MASSA JENIS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR

Debora Pebriany Butar Butar1,a, Indah Putri Maulidya Sari 2,b

1
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Surabaya
Jalan Ketintang, Surabaya 60231, Indonesia
2
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Surabaya
Jalan Ketintang, Surabaya 60231, Indonesia

e-mail: a deborapebriany@yahoo.co.id , b pmaulidya686@gmail.com

Abstrak
Percobaan yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan nilai massa jenis zat padat yang
digunakan dalam percobaan, menentukan nilai massa jenis zat cair yang digunakan dalam percobaan,
membandingkan massa jenis zat padat dari metode yang berbeda, dan membandingkan massa jenis zat
cair dari metode yang berbeda. Metode yang digunakan untuk menentukan nilai massa jenis zat padat
adalah metode gelas ukur dan metode alat ukur. Sedangkan untuk menentukan nilai massa jenis zat cair
adalah menggunakan metode gelas ukur dan metode pipa U. Metode gelas ukur zat padat variabel
manipulasinya bentuk benda padat, variabel kontrolnya volume air dan jenis zat padat, variabel
responnya massa dan volume benda. Metode alat ukur zat padat variabel manipulasinya jenis zat padat,
variabel kontrolnya bentuk benda padat, variabel responnya massa benda, panjang, lebar, tinggi, dan
diameter. Metode gelas ukur zat cair variabel manipulasinya volume, variabel kontrolnya jenis zat cair
dan massa gelas, variabel responnya massa zat. Metode pipa U zat cair variabel manipulasinya tinggi
air(h1), variabel kontrolnya volume air, variabel responnya tinggi zat cair(h2). Diperoleh ρ kuningan
adalah (8,36 ± 0,44) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,56%, ρ besi adalah (8,10 ± 0,06) g/cm3 dengan
taraf ketelitian 99,2%, ρ tembaga adalah (8,66 ± 0,008) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,91%, ρ minyak
adalah (0,81 ± 0,009) g/cm3 dengan taraf ketelitian 94,84%, ρ oli adalah (0,88 ± 0,008) g/cm3 dengan
taraf ketelitian 99,12%, ρ gliserin adalah (1,26 ± 0,006) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,47%. Massa
jenis yang dihasilkan dari dua metode berbeda pada zat padat maupun zat cair menghasilkan nilai yang
hampir sama.

Kata Kunci: Massa jenis, zat cair, zat padat, metode gelas ukur, metode pipa u.

Abstract
The experiments have been conducted to determine the value of the density of the solids used in the
experiment, to determine the value of the density of the liquid used in the experiment, to compare the
density of the solids of different methods, and to compare the density of different types of liquids from
different methods. The method used to determine the density of solid type is measurement method and

1
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

measuring instrument. Meanwhile, to determine the value of the density of the liquid type is to use the
measuring method of glass and the method of U pipe. The method of measuring the solids variable of the
manipulation is the solid object, the control variable is water volume and the type of solid, the response
variable is mass and the volume of the object. The method of measuring solid substance manipulation
variable is solid type, the control variable is solid object, the response variable is the mass of the object,
length, width, height, and diameter. Method of measuring liquid substance variable manipulation is
volume, control variable is type of liquid and glass mass, variable response is mass of substance. The
method of pipe U of a liquid substance manipulation variable is high of water (h1), control variable is
water volume, high response variable is liquid (h2). Obtained ρ brass is (8.36 ± 0.44) g/cm3 with 99.56%
accuracy level, ρ iron is (8,10 ± 0,06) g/cm3 with 99,2% accuracy level, ρ copper is (8, 66 ± 0,008) g/ cm3
with 99.91% accuracy level, ρ oil is (0,81 ± 0,009) g/cm3 with 94,84% accuracy level, ρ olie is (0,88 ±
0,008) g/cm3 with the level of accuracy 99,12%, ρ glycerin is (1,26 ± 0,006) g/ cm3 with 99,47% accuracy
level. The type mass produced by two different methods on solids and liquids yields almost the same value.

Keywords: Density, liquid, solid, measuring glass method, U piping method.

PACS: not more than 4 PACS codes


© 2017 Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) is licensed under CC BY-NC 4.0

I. PENDAHULUAN Massa jenis tidak dipengaruhi oleh bentuk


Secara umum untuk mengetahui massa jenis dan ukuran benda. Walaupun bentuk dan
benda yaitu dengan mengukur berapa massa ukuran benda berbeda-beda, selama terbuat
dan volume benda tersebut. Massa jenis dari jenis bahan yang sama maka massa jenis
didefinisikan sebagai massa dari suatu satuan zat tersebut adalah sama. Secara matematis
volume terlarut. Massa jenis umumnya massa jenis dirumuskan sebagai berikut
dinyatakan dalam g/cm3. Massa jenis 𝑚
𝜌=
merupakan nilai yang menunjukkan besarnya 𝑣
perbandingan antara massa benda dengan Keterangan : ρ = massa jenis (kgm-3)
volume benda tersebut, massa jenis suatu m = massa benda (kg)
benda bersifat tetap artinya jika ukuran benda v = volume benda (m3)
diubah, massa jenis benda tidak berubah, Satuan massa jenis dalam CGS (centi gram
misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik sekon) adalah gram/cm3.[1]
massa benda maupun volume benda makin
besar. Untuk menentukan massa benda, dapat
dilakukan dengan menimbang benda tersebut
Walaupun massa dan volume benda yang dengan timbangan yang sesuai seperti neraca
menunjukkan ukuran benda tersebut makin analitik, neraca teknis maupun neraca digital
besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini atau yang lainnya. Untuk menentukan
disebabkan oleh kenaikan massa benda atau volume benda dapat dilakukan dengan cara
sebaliknya kenaikan volume benda diikuti sesuai dengan bentuk bendanya.
secara linier dengan kenaikan volume benda a. Bentuk benda beraturan
atau massa benda. Maka, massa jenis pengukurannya dapat dilakukan
bertujuan untuk menentukan zat karena dengan cara sesuai dengan bentuk,
setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. contoh : Kubus – menghitung panjang
sisinya kemudian menggunakan
Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 2
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

rumus volume kubus (s3). Fa = w


b. Pada benda bentuk tidak beraturan.
Pengukurannya dapat dilakukan Sesuai dengan teori tekanan hidrostatik
dengan cara memasukkan benda adalah tekanan yang di akibatkan oleh gaya
kedalam gelas ukur berisi air dengan yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
volume tertentu. Selisih volume awal bidang tekan pada kedalaman tertentu.
dan akhir dari air adalah volume Besarnya tekanan tergantung pada ketinggian
benda tersebut. zat cair, massa jenis, dan percepatan gravitasi.
Tekanan hidrostatik hanya berlaku pada zat
Beberapa benda padat, jika dimasukkan ke cair yang tidak bergerak.[2]
dalam air, akan mengalami peristiwa yang
berbeda-beda, diantaranya : Hukum utama hidrostatistika mengatakan
1. Tenggelam bahwa :
Benda dikatakan tenggelam jika “semua titik yang terletak pada bidang
benda tersebut turun sampai ke dasar horizontal di dalam zat cair yang tenang
air, karena massa jenis benda lebih mempunyai tekanan hidrostatis yang sama”.
besar dari massa jenis air. Misalnya
batu, besi, tanah, dll.
2. Terapung
Benda dikatakan terapung jika benda
itu berada di permukaan air karena
massa jenis benda lebih kecil dari
pada massa jenis air. Contohnya
adalah gabus, tutup botol, kayu, dll.
3. Malayang
Benda dikatakan melayang jika benda
itu berada di antara permukaan dan
dasar air, karena massa jenis benda Gambar 1. Pipa U
sama dengan massa jenis air.
Contohnya adalah kapal selam, Azaz bejana berhubungan merupakan suatu
penyelam, dan telur ayam yang peristiwa dimana jika terdapat bejana-bejana
melayang dalam air garam. berhubungan diisi oleh zat cair yang sama
dalam keadaan setimbang maka tinggi
Peristiwa mengapung, tenggelam, dan permukaan zat cair pun sama dan bejana
melayang dapat di jelaskan berdasarkan terlihat atau terletak pada suatu bidang
konsep gaya apung dan berat benda. Pada datar.[3]
suatu benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya dalam zat cair, bekerja gaya Konsep hukum utama hidrostatistika dapat
apung (Fa). Dengan demikian, pada benda dipakai untuk mengetahui massa jenis zat
yang tercelup dalam zat cair bekerja dua lain. Dengan pipa U jika massa jenis
buah gaya, yaitu gaya berat (w) dan gaya diketahui sedangkan h1 dan h2 dapat diukur,
apung (Fa). Pada sebuah benda yang maka berdasarkan hukum utama
mengapung dan melayang terjadi hidrostatistika di dapat persamaan :
keseimbangan antara berat benda dan gaya
apung, sehingga berlaku :
Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 3
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

𝑃1 = 𝑃2
ρ1 . g . h1 = ρ2 . g . h2 2. Zat cair
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
𝜌2 . ℎ2
𝜌1 = ℎ1

II. METODE PENELITIAN


Alat dan Bahan

1. Jangka sorong 1 buah


2. Mikrometer sekrup 1 buah
3. Mistar 1 buah Gambar 2.3. Metode Gelas Ukur
4. Gelas ukur (100 cc) 1 buah
5. Gelas kimia 1 buah
6. Tabung U 1 buah
7. Neraca teknis 1 buah
8. Silinder pejal 1 set
9. Balok pejal 1 set
10. Zat cair (minyak, oli, gliserin) 1 set
11. Benang secukupnya
12. Pipet secukupnya

Rancangan Percobaan

1. Zat padat Gambar 2.4. Metode Pipa U

Variabel Percobaan

1. Zat padat
Pada metode gelas ukur variabel
manipulasinya adalah bentuk benda
padat, variabel kontrolnya adalah
volume air dan jenis zat padat, dan
Gambar 2.1. Metode Gelas Ukur variabel responnya adalah massa benda
dan volume akhir. Sedangakan pada
metode alat ukur variabel manipulasinya
adalah jenis zat padat, variabel
kontrolnya adalah bentuk benda padat,
dan variabel responnya adalah massa
benda; diameter; panjang; lebar; dan
tinggi.

2. Zat cair
Pada metode gelas ukur variabel
Gambar 2.2. Metode Alat Ukur manipulasinya adalah volume, variabel
Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 4
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

kontrolnya adalah jenis zat cair dan lima kali pengulangan. Dan
massa gelas, dan variabel responnya selanjutnya melakukan percobaan
adalah massa zat. Sedangkan pada dengan paling sedikit dua jenis zat
metode pipa U variabel manipulasinya cair yang berbeda.
adalah tinggi air (h1), variabel
kontrolnya adalah volume air, dan III. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
variabel responnya adalah tinggi zat cair Massa jenis zat padat
(h2).
Tabel 1. Metode Gelas Ukur
Langkah Percobaan No. Jenis Benda Bentuk ρ (g/cm3)
1. Besi Balok 8,169
1. Massa jenis zat padat 2. Kuningan Balok 8,393
Menyiapkan semua alat dan bahan 3. Tembaga Balok 8,666
yang akan digunakan. Kemudian 4. Besi Silinder 8,040
mengukur massa zat padat (balok 5. Kuningan Silinder 8,320
pejal dan silinder pejal) (m) 6. Tembaga Silinder 8,650
menggunakan neraca teknis.
Selanjutnya mengukur volume zat Tabel 2. Metode Alat Ukur
padat menggunakan gelas ukur (V). No. Jenis Benda Bentuk ρ (g/cm3)
Kemudian mengukur besaran panjang 1. Besi Balok 8,169
zat padat (p, l, t, d) menggunakan 2. Kuningan Balok 8,565
mikrometer sekrup dan jangka sorong. 3. Tembaga Balok 8,633
Kemudian melakukan percobaan
4. Besi Silinder 8,142
paling sedikit dua jenis zat padat pada
5. Kuningan Silinder 8,668
tata ukuran yang berbeda.
6. Tembaga Silinder 8,469
2. Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
Menyiapkan semua alat dan bahan
yang akan digunakan. Kemudian
Tabel 3. Metode Gelas Ukur
mengukur massa gelas kimia (m1)
No. Jenis zat cair ρ (g/cm3)
menggunakan neraca teknis.
1. Oli 0,890
Selanjutnya mengukur volume zat
0,850
cair (V) menggunakan gelas ukur.
Kemudian memasukkan zat cair dari 0,893
gelas ukur ke gelas kimia. 0,873
Selanjutnya mengukur massa zat cair 0,880
dalam gelas kimia (m2) 2. Minyak 0,800
menggunakan neraca teknis. 0,842
Kemudian melakukan percobaan 0,800
menggunakan pipa U dengan 0,793
memasukkan dua jenis zat cair 0,792
berbeda. Selanjutnya mengukur 3. Gliserin 1,26
ketinggian air dan zat cair (h1 dan h2) 1,25
menggunakan mistar. Kemudian 1,24
melakukan percobaan paling sedikit 1,275
Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 5
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

1,272 benda harus dihitung terlebih dahulu dengan


menggunakan rumus :
Tabel 4. Metode Pipa U V = p x l x t (untuk zat padat berbentuk
No. Jenis zat cair ρ (g/cm3) balok)
1. Oli 0,872 Dan
0,875 𝑉 = 𝜋𝑟 2 𝑡 (untuk zat padat berbentuk
0,911 silinder)
0,885 Setelah nilai volume benda di dapatkan,
0,866 barulah bisa menghitung nilai massa jenis
2. Minyak 0,813 benda dengan persamaan yang sama dengan
0,815 persamaan yang digunakan untuk
0,821 menghitung nilai massa jenis zat padat
metode gelas ukur.
0,810
0,837
Pada percobaan pengukuran massa jenis zat
cair menggunakan metode gelas ukur pada
Pada percobaan ini dilakukan perhitungan
tiga jenis zat yang berbeda yaitu oli, minyak,
massa jenis zat padat dan zat cair, metode
dan gliserin. Pertama dilakukan pengukuran
yang digunakan yaitu metode langsung dan
volume yang dimasukkan ke dalam gelas
tak langsung. Metode langsung yaitu dengan
ukur dan dimanipulasi sebanyak lima kali
menggunakan gelas ukur dan metode tak
yaitu 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml dan 50 ml.
langsung yaitu dengan menggunakan alat
ukur. Pada percobaan ini silinder dan balok
Pada percobaan kedua menggunakan metode
ditimbang terlebih dahulu menggunakan
pipa U pada dua zat yang berbeda yaitu oli
neraca teknis untuk mengetahui massa
dan minyak. Pada percobaan ini tinggi air
masing-masing. Setelah ditimbang didapat
dimanipulasi sebanyak lima kali.
massa balok besi adalah 65,35 gram, massa
balok kuningan adalah 58,75 gram, massa
Nilai massa jenis zat cair dapat di ketahui
balok tembaga adalah 65,00 gram, massa
dengan menggunakan dua metode yang
silinder besi adalah 20,10 gram, massa
berbeda yaitu metode langsung dan metode
silinder kuningan adalah 20,80 gram, massa
tak langsung. Hal pertama yang diperlukan
silinder tembaga adalah 17,30 gram.
adalah mengukur massa zat cair yang berada
dalam gelas ukur dan volumenya telah
Nilai massa jenis zat padat diketahui dengan
dimanipulasi sebanyak lima kali. Percobaan
menggunakan dua metode yang berbeda
itu berlaku untuk metode gelas ukur.
yaitu metode langsung dan metode tak
Sedangkan untuk metode pipa U dilakukan
langsung. Untuk metode gelas ukur, pertama
manipulasi tinggi air (h2) setelah itu akan di
mengukur massa benda menggunakan neraca
dapat tinggi zat cair (h1). Untuk metode
teknis kemudian volume benda dapat
gelas ukur rumus yang digunakan untuk
diketahui melalui percobaan, kemudian nilai
mencari massa jenis yaitu :
massa jenis benda dapat dihitung dengan
𝑚
persamaan: 𝜌= 𝑣
𝑚
𝜌= Sedangkan untuk metode pipa U digunakan
𝑣
rumus yaitu :
Sedangkan untuk metode alat ukur, sebelum
P1 = P2
menghitung nilai massa jenis benda, volume
Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 6
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

ρ1 . h1 = ρ2 . h2 dengan nilai massa jenisnya.


𝜌2 . ℎ2
𝜌1 = ℎ1 Berdasarkan perhitungan yang telah
diperoleh, nilai massa jenis zat cair dari
Berdasarkan perhitungan yang telah metode gelas ukur hampir sama dengan nilai
diperoleh, nilai massa jenis zat padat dari massa jenis zat cair dari metode pipa U.
metode gelas ukur hampir sama dengan nilai Karena jika sesuai dengan dasar teori yang
massa jenis zat padat dari metode alat ukur. ada hasil perhitungan massa jenis harus sama.
Karena jika sesuai dengan dasar teori yang Jadi, dengan mencari massa jenis dari
ada hasil perhitungan massa jenis harus sama. berbagai metode tidak akan berpengaruh
Jadi, dengan mencari massa jenis dari dengan nilai massa jenisnya. Karena nilai
berbagai metode tidak akan berpengaruh massa jenis suatu zat akan selalu tetap.

menghasilkan perbandingan yang hampir


IV. KESIMPULAN setara yaitu 1 : 1,03. Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil percobaan yang telah pengukuran massa jenis besi dari dua metode
dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pada yang berbeda menghasilkan perbandingan
metode gelas ukur ρ kuningan adalah (8,36 ± yang setara yaitu 1 : 1. Berdasarkan hasil
0,44) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,56% pengukuran massa jenis tembaga dari dua
sedangakan pada metode alat ukur ρ metode yang berbeda menghasilkan
kuningan adalah (8,62 ± 0,05) g/cm3 dengan perbandingan yang hampir setara yaitu 1,01 :
taraf ketelitian 99,4%. Pada metode gelas 1. Berdasarkan hasil pengukuran massa jenis
ukur ρ besi adalah (8,10 ± 0,06) g/cm3 minyak dari dua metode yang berbeda
dengan taraf ketelitian 99,2% sedangakan menghasilkan perbandingan yang hampir
pada metode alat ukur ρ besi adalah (8,16 ± setara yaitu 1 : 1,02. Berdasarkan hasil
0,01) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,84%. pengukuran massa jenis oli dari dua metode
Pada metode gelas ukur ρ tembaga adalah yang berbeda menghasilkan perbandingan
(8,66 ± 0,008) g/cm3 dengan taraf ketelitian yang setara yaitu 1 : 1.
99,91% sedangakan pada metode alat ukur ρ
tembaga adalah (8,55 ± 0,08) g/cm3 dengan SARAN
taraf ketelitian 99,04%. Pada metode gelas Sebaiknya sebelum melakukan percobaan
ukur ρ minyak adalah (0,81 ± 0,009) g/cm3 harus memeriksa semua alat dan bahan. Dan
dengan taraf ketelitian 98,84% sedangakan sebaiknya setelah selesai praktikum semua
pada metode pipa U ρ minyak adalah (0,82 ± alat harus dibersihkan (dicuci), agar jika
0,005) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,41%. kelompok selanjutnya menggunakan alat,
Pada metode gelas ukur ρ oli adalah (0,88 ± data yang diperoleh tidak jauh dari teori yang
0,008) g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,12% ada. Saat akan mengukur volume benda
sedangakan pada metode pipa U ρ oli adalah padat ke dalam gelas ukur jangan lupa untuk
(0,88 ± 0,008) g/cm3 dengan taraf ketelitian mengikat benda dengan tali agar zat padat
99,10%. Dengan metode gelas ukur di mudah untuk diambil dari gelas ukur. Jangan
dapatkan ρ gliserin adalah (1,26 ± 0,007) lupa untuk mengkalibrasi semua alat ukur
g/cm3 dengan taraf ketelitian 99,47%. yang ada, agar data yang diperoleh lebih
akurat.
Berdasarkan hasil pengukuran massa jenis
kuningan dari dua metode yang berbeda
Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 7
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol xx, No xx, xxx 2017

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah DAFTAR PUSTAKA
melancarkan kegiatan percobaan ini,
sehinggga kami dapat menyelesaikan [1] Abdullah, Mikrajuddin. 2016. FISIKA
percobaan ini dengan baik. Selanjutnya kami DASAR I. Bandung: Institut Teknologi
mengucapkan terima kasih kepada koas dan Bandung.
asisten laboratorium yang telah membantu [2] Serway, Raymond A. 2009. FISIKA Buku 1
dan membimbing kami dalam melakukan Edisi 6. Jakarta: Salemba Teknika.
percobaan ini. Kami juga mengucapkan [3] Putri, Nugrahani P. 2016. Fisika Dasar Seri 1.
terima kasih kepada petugas laboratorium Surabaya: University Press Unesa.
fisika dasar yang telah menyediakan
peralatan yang mendukung pada percobaan
ini.

Debora Pebriany Butar Butar, Indah Putri Maulidya Sari 8

Anda mungkin juga menyukai