KIMIA DASAR
“TERMOKIMIA”
OLEH:
NIM : 60400120032
Kelompok : II (Dua)
Asisten : Muliyani
JURUSAN FISIKA
2020/2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(susunan) zat menyatakan perbandingan unsur membentuk zat itu. Contohnya air
dan etanol. Di dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen, sedangkan dalam molekul etanol terdapat dua atom karbon, enam atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Dengan demikian, rumus senyawa air dan etanol
menggambarkan letak atom-atom dalam ruang (tiga dimensi). Struktur air dan
metanol yang telah disederhanakan adalah: Struktur tiga dimensi dan dua dimensi
air dan,Struktur tiga dimensi dan dua dimensi metanol Perubahan-perubahan suatu
zat kimia sering mengalami perubahan baik secara alami maupun perlakuan
manusia. Zat diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan dari susunannya. Warna, titik
leleh, titik didih, viskositas, kerapatan, kalor jenis dan kekerasan merupakan sifat-
sifat fisika. Sifat fisika suatu keadaan dimana tidak mengakibatkan pembentukan
zat baru/tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita
dapat mengukur titik leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya
ketika es berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya
dan tidak dari susunannya, sehingga perubahan itu merupakan perubahan fisika;
2017:6)
2
disebut termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
Reaksi kimia termasuk proses isothermal dan bila dilakukan di udara terbuka
maka kalor reaksi. qp = ∆H akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi
harus ditetapkan keadaan standar, yaitu 250C dan tekanan 1 atm. Dengan
B. Rumsan masalah
C. Tujuan percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Termodinamika
mempelajari perubahan energi secara kimia atau fisika. Dalam percobaan ini, kita
B. Alat-alat laboratorium
suatu keharusan bagi orang –orang yang berkecimpung dam bidang ilmu sains.
laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat
1. TabungReaksi
Cara penggunaanya :
a) Tabung reaksi dipegang pada lehernya, miringkan lebih kurang 60oC lalu
penjepit tabung dan pemansan dilakukan pada daerah 1/3 bagian cairan di bawah.
Mulut tabung harus diarahkan ke tempat yang aman (jangan ke arah muka sendiri
2. Penjepit
Terbuat dari kayu atau logam, dipakai untuk memegang tabung reaksi,
misalnya waktu pemanasan atau mereaksikan zat-zat yang merusak kulit dan
sebagainya.
3. Corong
Biasanya terbuat dari gelas.Corong yang baik berbentuk kerucut bersudut
60º, dipakai untuk memasukkan suatu cairan ke dalam suatu tempat yang
mulutnya sempit seperti botol, labu ukur, buret dan sebagainya.Selain itu corong
agak besar dipakai untuk memasukkan zat berbentuk serbuk ke dalam bejana
bermulutkecil.
5
4. Gelas Arloji
untuk menutup gelas beker yang berisi larutan (waktu pemanasan) atau
untukmenguapkan cairan.
5. GelasUkur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volumen zat kimia dalam bentuk
cair. Alat ini mempunyai skala, ukurannya bermacam-macam. Gelas ukur
merupakan alat pengukur yang kasar. Tidak untuk pengukuran yang teliti. Larutan
yang akan dititrasi tidak boleh diambil/diukur dengan gelas ukur, tetapi diambil
6. Gelas Beker
Alat ini bukan sebagai alat pengukur. Tanda volume yang ada merupakan
b) Memanaskan larutan.
7. Erlenmeyer
Alat ini juga bukan alat pengukur. Digunakan dalam analisis volumetri,
untuk wadah suatu volume tertentu dari suatu larutan. Kadang-kadang dipakai
a) Erlenmeyer tanpa tutup gelas, dipakai untuk titrasi larutan yang tidak
mudah menguap.
7
mudahmenguap.
sesuai dengan ukuran yang tercantum. Digunakan untuk membuat larutan standar
(baku) pada análisis volumetri. Sering juga dipakai untuk pengenceran sampai
panas.
Cara penggunaannya :
corong tadi sampai kurang lebih 4/5 bagian yang penuh, kemudian gojog
pipet tetes sampai miniskus bagian bawah (untuk larutan yang tidak
h) Labu ukur lalu ditutup dengan tutupnya kemudian labu beserta isinya
Di bagian tengah dari pipet ini ada bagian yang membesar (gondok),
ujungnya runcing dan pada bagian atas ada tanda goresan melingkar. Tepat
sampai tanda tersebut, volume larutan di dalam pipet sama dengan angka yang
tertera pada pipet tersebut. Alat ini dipakai untuk mengambil dan memindahkan
larutan secara tepat suatu volumen tertentu sesuai kapasitas alat.Pipet volumen
Cara penggunaannya :
a) Cuci pipet dengan detergent dan selanjutnya dicuci dengan airledeng.
e) Pipet diangkat vertikal, bersihkan cairan yang menmpel pada ujung pipet
dengan kertas saring atau lap bersih. Tanda batas volume pada pipet
dipempelkanhorizontaldengan mata, lalu cairan dikeluarkan secara pelan-
pelan sampai miniskus bawah tepat pada garis tanda (batasvolume).
vertikal. Penuangan isi pipet diatur sedemikian rupa sehingga isi pipet
detik, untuk memberikan kesempatan pada zat cair yang masih di dalam
pipet untuk keluar. Sisa zat cair yang tertinggal pada ujung pipet tidak
lain, pipet dicuci kembali dan selanjutnya sesuai dengan petunjuk cara
penggunaannya.
Berupa tabung gelas yang agak panjang dengan ujung runcing dan
mempunyai skala. Teknik penggunaannya sama dengan pipet volume, hanya isi
Jumlah cairan yang dituangkan dapat disesuaikan dengana skala yang ada.
10
Pipet ini tidak mempunyai ukuran volume atau skala lainnya. Digunakan
untuk memindahkan sedikit zat cair / larutan yang tidak mempunyai ketelitian
tinggi.
dilakukan dengan bantuan bola hisap karet. Sebelum dipakai untuk mengambil
cairan, bola dikosongkan dengan menekan bola dan bagian ujung atas. Masukkan
pipet volumen ke dalam lobang ujung bawah bola hisap tetapi jangan melewati
pipa cabang. Pijit bagian ujung bawah maka cairan akan terhisap masung ke
dalam pipet. Kalau pijatan dilepas maka hisapan akan terhenti. Cairan dapat
Botol semprot plastik dipakai untuk menyimpan air suling yang akan
dari sisa-sisa endapan atau membilas alat-alat yang telah dicuci. Botol semprot
plastik ini dapat dipegang dengan satu tangan dan dengan pijatan yang lemah
laboratorium untuk mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat dan
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Alat
Kaca Arlogi 1 buah, Spatula 1 buah ,Pipet Skala 10 mL 2 buah dan Bulf 1 buah
13
2. Bahan
Larutan NaOH 2M, Larutan HCl 2M, Etanol, Bubuk Zn dan Aquadest
C. Cara Kerja :
±10 derajat diatas temperatur air dingin, dicatat temperaturnya, dicampurkan air
selama 10 menit dengan selang satu menit setelah pencampuran, buat kurva
BAB IV
A. Hasil Percobaan
zat cair.
14
tempat lain.
lain
Reaksi
larutan.
Bunsen
Untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
Kaki Tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
16
Botol Semprot
digunakan untuk menyimpan aquades dan
Hot Plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk
Timbangan Analitis
Tempat untuk menimbang zat-zat yang akan
B. Pembahasan
1. Teknik Pemanasan
dan tidak langsung dimana masing-masing teknik dilakukan sesuai dengan tujuan
dan keadaan tertentu. Pemanasan langsung yang dimaksud adalah dengan cara
mengarahkan langsung tabung reaksi berisi sampel pada nyala api. Sedangkan
dilakukan dengan cara memanaskan tabung reaksi di dalam gelas kimia berisi air
yang dipanaskan diatas alat pemanas seperti bunsen atau hot plate. Untuk proses
pemanasan langsung dan tidak langsung penggunaan penjepit tabung reaksi juga
17
harus diperhatikan, guna menghindari bahaya panas dan reaksi tidak terduga yang
2. Teknik Penyaringan
penempatan dan pembentukan kertas saring harus sesuai prosedur, dimana kertas
saring dilipat dan di potong sisi luarnya membentuk setengah lingkaran sesuai
dengan bentuk dinding corong. Kertas saring yang bentuknya telah sesuai dengan
bentuk corong juga harus di bagi 3:1 agar larutan yang disaring dapat turun
dengan lebih mudah karena kerena di salah satu bagian kertas yang tidak terlalu
rapat.
skala, yaitu dengan miniskus bawah dan miniskus atas. Miniskus bawah adalah
pembacaan ukuran larutan pada alat ukur dengan cara melihat cekungan larutan di
bawah skala ukur, miniskus bawah dipakai jika larutan yang diukur berwarna
bening. Sedangkan Miniskus atas adalah teknik pembacaan ukuran larutan dengan
melihat cekungan diatas skala ukur, miniskus atas dipakai jika larutan yang
hendak diukur berwarna pekat. Teknik pengukuran volume larutan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan alat gelas ukur dan pipet ukur. Untuk pemakaian
pipet, dapat di kombinasikan dengan bulp. Terdapat dua simbol pada alat Bulp
berupa simbol huruf “S” yang berfungsi untuk memipet aquades, dan simbol
memisahkan langsung bobot dari sampel dan wadah sampel terlebih dahulu
dengan menggunakan opsi “tar” pada neraca analitik. Sedangkan yang dimaksud
dilakukan dengan menggunakan wadah agar neraca bersih dari reaksi sampel dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam percobaan ini adalah, alat yang digunakan dalam melakukan
praktikum ini yakni: gelas kimia, pipet tetes, pipet gondok, pipet ukur, pipet
beda. Seperti, gelas kimia yang berfungsi mengukur volume larutan yang tidak
cairan dan media pemanasan cairan. Pipet tetes yang digunakan untuk
memindahkan suatu zat dari suatu tempat ke tempat lain dalam jumlah yang
relative kecil. Labu ukur berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan suatu
koloni. Buret yang digunakan untuk titrasi asam basa. Neraca analitik yang
digunakan untuk mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai 0,0001
gram dan mempunyai penutup kaca. Bulp yang digunakan untuk membantu
masuknya cairan ke dalam pipet. Dan corong yang berfungsi untuk memindahkan
B. Saran
Adapun saran dari saya dengan mengetahui nama, fungsi dan cara penggunaan
DAFTAR PUSTAKA