Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 1

LAJU REAKSI

I. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh suhu dan luas permukaan terhadap
laju reaksi

II. Dasar teori


Laju reaksi adalah suatu laju yang menggambarkan seberapa cepat
atau lambat suatu reaksi berlangsung. Suatu reaksi kimia dapat
berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Terkadang untuk tujuan
tertentu ada reaksi yang sengaja dipercepat atau diperlambat untuk
mendapatkan hasil yang menguntungkan. Secara umum laju reaksi
didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi tiap satuan waktu.(Suwardi,
2009)
Molaritas adalah konsentrasi suatu larutan yang menyatakan jumlah
mol zat terlarut tiap liter larutan. Berdasarkan ukuran konsentransi zat,
laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi
atau hasil reaksi tiap satuan waktu. Selama reaksi kimia berlangsung,
jumlah reaktan akan berkurang ketika produk mulai terbentuk. Oleh
karena itu, laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi
reaktan atau bertambahnya konsentrasi produk tiap satuan waktu.
(Soebiyanto, 2009)
Percobaan ini ada hubungannya dengan teori tumbukan. Setiap
molekul yang terdapat pada suatu zat memiliki energi kinetik yang
membantunya untuk bergerak ke arah yang tidak teratur. Dari gerakan ini
terjadilah tumbukan antar molekul dalam zat tersebut. (Suwardi, 2009)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
1. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, maka laju reaksi juga akan
semakin cepat.
2. Luas permukaan

1
Semakin besar bidang sentuh, semakin cepat berlangsungnya laju
reaksi.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat laju reaksi yang
berlangsung. Umumnya, kenaikan suhu 10 C dapat meningkatkan
laju reaksi dua sampai tiga kali lipat.
4. Katalis
Katalis berperan untuk menurunkan energi aktivasi, mengubah
langkah reaksi dari energi aktivasi yang tinggi menuju kearah
reaksi dengan energi aktivasi yang lebih rendah. (Suwardi, 2009)

Untuk itu percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh


suhu dan luas permukaan dalam laju reaksi suatu zat.

III. Alat
1. Gelas beker 250 ml 3 buah
2. Mortar dan stemper
3. Stopwatch
4. Spatula
5. Kertas timbang 3 buah

IV. Bahan
1. Air dingin
2. Air biasa
3. Air panas
4. CDR

V. Prosedur kerja
1. Percobaan pertama :
CDR dalam keadaan utuh

2
Melarutkan CDR Melarutkan CDR Melarutkan CDR
ke dalam 100 ml ke dalam 100 ml ke dalam 100 ml
air dingin air biasa air panas

Menghitung waktu Menghitung waktu Menghitung waktu


yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan
untuk larut untuk larut untuk larut

Larutan CDR Larutan CDR Larutan CDR

2. Percobaan kedua :
CDR dalam keadaan terbagi menjadi 4 bagian

Melarutkan CDR Melarutkan CDR Melarutkan CDR


ke dalam 100 ml ke dalam 100 ml ke dalam 100 ml
air dingin air biasa air panas

Menghitung waktu Menghitung waktu Menghitung waktu


yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan
untuk larut untuk larut untuk larut

Larutan CDR Larutan CDR Larutan CDR

3. Percobaan ketiga :
CDR telah dihaluskan menjadi serbuk

3
Melarutkan CDR Melarutkan CDR Melarutkan CDR
ke dalam 100 ml ke dalam 100 ml ke dalam 100 ml
air dingin air biasa air panas

Menghitung waktu Menghitung waktu Menghitung waktu


yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan
untuk larut untuk larut untuk larut

Larutan CDR Larutan CDR Larutan CDR

VI. Data pengamatan

Bentuk CDR Air panas Air dingin Air biasa Rata-rata

Utuh 57 detik 67 detik 62 detik 62 detik

Terbagi menjadi
33 detik 67 detik 50 detik 50 detik
4 bagian

Serbuk 60 detik 69 detik 62 detik 63,67 detik

VII. Pembahasan
Pada dasarnya tujuan diadakannya percobaan praktikum ini adalah
untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi cepat atau lambatnya
suatu laju reaksi. Secara teori ada 4 hal yang mempengaruhi laju reaksi
yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan dan katalis. Tapi hanya dua
faktor yang akan di buktikan melalui percobaan ini yaitu pengaruh suhu
dan luas permukaan.

4
Pertama mengenai hubungan antara laju reaksi dengan suhu.
Semakin tinggi suatu reaksi maka akan semakin cepat pula laju reaksi
tersebut. Hal itu terjadi karena saat suhu reaksi dinaikan, energi kinetik
molekul-molekul pada reaktan akan bertambah. Dengan bertambahnya
energi tersebut menyebabkan molekul reaktan bergerak lebih cepat.
Sehingga tumbukan antar molekul reaktan yang sedang bereaksi akan
sering terjadi. Akibatnya reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Begitu juga yang terjadi pada percobaan ini. Dari hasil pengamatan
kita telah mengetahui bahwa laju reaksi berlangsung lebih cepat pada air
panas dan berjalan lebih lambat pada air dingin.
Kedua mengenai pengaruh luas permukaan terhadap suatu reaksi.
Pada suatu reaksi, semakin kecil partikel yang digunakan semakin cepat
pula laju reaksi yang berlangsung. Hal ini sama seperti proses
pembakaran sebuah kayu. Kayu dengan ukuran kecil akan lebih cepat
terbakar dengan kayu yang berukuran besar. Semakin kecil ukuran suatu
reaktan berarti semakin besar permukaan yang bersentuhan dengan
reaktan lain. Semakin luas permukaan zat padat, maka akan semakin
banyak tempat terjadinya tumbukan antar molekul.
Dari teori tersebut kita bisa simpulkan bahwa seharusnya CDR yang
berbentuk serbuk akan membutuhkan waktu yang lebih singkat
dibandingkan CDR yang terbagi menjadi 4 bagian. Karena dia
mempunyai luas permukaan yang luas untuk terjadinya tumbukan antar
molekul. Namun, karena suatu kesalahan hasil percobaan ini berbanding
terbalik dengan teori yang semestinya. Kesalahan itu terjadi dikarenakan
human eror atau kesalahan atas tindakan praktikan itu sendiri, seperti :
1. Kurangnya ketelitian dalam memperhatikan berapa lama waktu
yang dibutuhkan CDR untuk larut
2. Meletakkan CDR diluar tabung atau tempatnya sehingga terlalu
lama terkena udara dan menjadi lembab.

5
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi, luas
permukaan, suhu dan katalis
2. Semakin tinggi suhu suatu reaksi semakin cepat laju reaksi yang
berlangsung didalamnya
3. Semakin luas permukaan yang bersentuhan maka laju reaksi yang
berlangsung juga semakin cepat

Daftar pustaka

Suwardi, dkk. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia X . Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta.hal 58-68

Harnanto, Ari dan Ruminten.2009.Kimia 2.Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.Jakarta. hal 82-96

Fauziah, nenden.2009.Kimia 2. PusatPerbukuan Departemen Pendidikan


Nasional. Jakarta. hal 60-64

Gontor Putri 1, 21 November 2015

Disetujui oleh Diperiksa oleh Dibuat oleh


Dosen pengampu, Asisten, Praktikan,

Himyatul Hidayah, S.Si, Apt Indriyanti Widya Mafazatien.N.I

Anda mungkin juga menyukai