Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN

NAMA : Doni Rizqi Setiawan


NIM : 215100200111013
KELAS :B
KELOMPOK : B2
ASISTEN : Bariq Ilham

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

MATERI 2
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
TUJUAN
● Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
● Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu

1. PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian larutan beserta prinsip dalam pembuatan larutan!
Larutan merupakan suatu campuran dua zat atau lebih yang menjadi homogen dalam
komposisi yang bervariasi. Zat terlarut merupakan zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut (Laili, 2017).

2. Jelaskan sifat larutan dan komponen penyusun larutan!


Sifat koligatif dari larutan itu sendiri adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya
zat terlarut namun semata-mata hanya ditentukan oleh banyakya zat terrlarut (konsentrasi
zat terlarut). Komponen penyusun larutan ini terdiri dari 2 jenis yaitu, pelarut dan zat terlarut.
Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak,
sedangkan komponen minor nya adalah zat terlarut ( Tatik, 2018).

3. Jelaskan prinsip pengenceran dan tuliskan rumus pengenceran pada larutan!


Pengenceran merupakan sebuah prosedur pembuatan larutan yang sebelum nya pekat menjadi
lebih encer melalui penambahan sejumlah pelarut di larutan dengan volume dan konsentrasi
tertentu (Mainur, 2019). Dengan rumus sebagai berikut :

𝑉1 𝑀1 = 𝑉2 𝑀2

Dimana :
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = volume larutan sebelum pelarutan
M2 = molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = volume larutann sesudah pelarutan
(Mainur, 2019).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

4. Jelaskan pengenceran dari larutan pekatnya pada larutan H2SO4!


Untuk membuat larutan H2SO4 dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan 40%, cara
mengencerkan larutan H2SO4 dengan konsentrasi 50% lalu ditambahkan menggunakan
aquades. Larutan H2SO4konsentrasi 10% dengan cara mengencerkan 2 mL larutan H2SO4
konsentrasi 50% ditambah 8 mL aquades. Larutan H2SO4konsentrasi 20% dengan cara
mengencerkan 2 mL larutan H2SO4konsentrasi 50% ditambah 3 mL aquades. Larutan H2SO4
konsentrasi 30% dengan cara mengencerkan 3 mL larutan H2SO4 konsentrasi 50% ditambah
2 mL aquades. Larutan H2SO4 konsentrasi 40% dengan cara mengencerkan 2 mL larutan
H2SO4 konsentrasi 50% ditambah 0,5 mL aquades (Johan, 2018).

5. Jelaskan pembuatan larutan dari padatan murni!


Zat padat yang digunakan untuk membuat larutan standar dibedakan menjadi dua, yaitu zat
padat yang kemurniannya tinggi dan zat padat yang kemurniannya rendah. Larutan standar
yang dibuat dari zat padat yang tinggi kemurniannya disebut larutan standar primer.
Pembuatan larutan standar primer dilakukan dengan cara melarutkan sejumlah tertentu zat
tersebut dalam volume tertentu pula sesuai dengan normalitas dan volume dan volume yang
dikehendaki. Jika tinggi kemurniannya maka melarutkannya dengan cara dipanaskan pada
temperature 110-120o C. Namun jika kemurniannya rendah harus distandarisasi terlebih
dahulu, misalnya NaOH distandarisasi HCl, standarisasi digunakan untuk menentukan faktor
normalitas (Brady, 2011).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

2. Tinjauan Pustaka

1. Jelaskan Pengertian Konsentrasi


Konsentrasi larutan itu merupakan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut.
Dinyatakan dalam bentuk satuan volume zat terlarut dalam sejumlah volume (berat atau mol)
tertentu dari pelarut. Konsentrasi digunakan untuk menyatakan komposisi larutan secara
kuantitatif (Lailah, 2017).

2. Jelaskan Perbedaan dari Molaritas, Normalitas, dan Fraksi Mol serta tuliskan rumusnya!

• Molaritas
Merupakan jumlah mol zat yang terlarut pada 1 liter larutan. Rumus Molaritas :
𝑀𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀=
𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
(Tatik, 2018).
• Normalitas
Merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Hubungan antara Normalitas
dan Molaritas dapat dari rumus berikut :
𝑁 = 𝑀 𝑥 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
(Tatik, 2018).
• Fraksi Mol
Menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan.
Berikut rumus nya :
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙)
Xt = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙)+ 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙) dan

𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙)


Xp = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙)+ 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙)

(Tatik, 2018).

3. NaCl
NaCl atau bisa disebut Sodium Chlorida selalu hadir di kehidupan kita mulai dari keseimbangan
kimiawi tubuh hingga keseimbangan geofisika dan biologis planet ini. NaCl juga banyak
digunakan dalam inddustru, terutama untuk mengawetkan makanan. NaCl terdiri dari partikel-
partikel bermuatan + dan – (ion Na+ dan Cl-) (Raul, 2015).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

4. H2SO4
Merupakan asam mineral atau anorganik yang kuat. Untuk penggunaannya Asam sulfat (H2SO4)
merupakan zat yang paling banyak digunakan pada proses pikel masyarakat penyamak kulit.
Asam sulfat memiliki daya ionisasi yang kuat sehingga asam sulfat lebih banyak beraksi dengan
zat-zat pada kulit. (Kusyanto et al, 2018).

5. Etanol 96%
Pelarut etanol 96% merupakan senyawa polar yang mudah menguap jadi sangat baik digunakan
untuk pelarut ekstrak. Etanol juga adalah sebagai pelarut zat organik. Sesuai namanya volume
air pada larutan etanol 96% ini hanya 4%. (Latifah, 2017).

6. HCl 32%
Asam klorida merupakan larutan aquatik dari gas hidrogen klorida. Bahan kimia ini memiliki
asam yang sangat kuat dan juga merupakan komponen utama dari asam lambung. Senyawa ini
banyak digunakan secara luas di industri. 32% itu merupakan kadar yang biasa dijual di pasaran.
(Zidni, 2016).

7. Aquades
Air kondensat atau biasa disebut Aquades adalah air yang disuling agar bebas dari zat-zat
pengotor. Air ini bersifat murni yang biasa ada pada laboratorium. Aquades ini biasanya
digunakan untuk pelarut dan untuk membersihkan alat-alat laboratorium. Aquades didapat dari
proses destolasi, yaitu memperloeh cairan murni dari cairan yang tercemari zat terlarut, atau
bercampur dengan cairan lain yang berbeda titik didihnya( Husnul, 2017).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

8. Sebutkan dan Jelaskan aplikasi larutan dalam teknologi pertanian!


contoh dari aplikasi larutan dalam teknologi pertanian salahsatu nya adalah Penggunaan
beberapa konsentrasi larutan garam dapur untuk mereduksi cemaran formalin pada mie basah.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan formalin pada mie basah. Mie basah tergolong
produk simpan jangka pendek, oleh karena itu banyak ditemukan produsen yang menggunakan
formalin untuk mengawetkan mie nya. Formalin merupakan bahan kimia yang bukan termasuk
untuk pangan (Laurentius, 2016).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

3. Diagram Alir

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0.1 M

2. Pembuatan 100 mL larutan NaCl 100 ppm


NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

3. Pembuatan 100 mL larutan gula 5% (b/v)

4. Pengenceran 100 mL larutan etanol 10% dari etanol 96% (v/v)


NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

5. Pengenceran 100 ml larutan HCl 0.1 M dari larutan HCl 32%


NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

4. Data Hasil Praktikum (DHP)

Solute (zat terlarut) / satuan Solven (pelarut) / satuan


Larutan Konsentrasi
(g/ml) (g/ml)

0.1 M 0.585 gr 100 mL


NaCl
100 ppm 0.001 gr 100 mL
Gula 5% 5 gr 100 mL
Etanol 10% 10.41 mL 100 mL
HCl 0.1 M 0.96 mL 100 mL

5. ANALISIS PROSEDUR

1. Jelaskan bagaimana cara membuat larutan dari bahan serbuk/padatan, yaitu 100 ml larutan
NaCl 0.1 M!
Petama mengukur jumlah NaCL yang harus digunakan. Setelah menemukan
jawabannya timbang NaCl dengan timbangan analitik sesuai berat yang dihitung tadi.
Kemudian tuang ke gelas beaker dengan aquades agar NaCl tidak bersisa di gelas arloji.
Lalu aduk perlahan dengan pengaduk kaca. Setelah itu, pindahkan larutan ke labu ukur
dengan bantuan corong kaca sambil menambakan aquades. Karena NaCl merupakan
larutan bening, maka masukkan aquades sambil mengukur dari meniskus cekung. Jika
sudah mendekati garis maka dapat dibantu dengan pipet tetes secara sedikit sedikit.
Kemudian homogenkan larutan. Larutan NaCl dengan 0.1 M sudah jadi.

2. Jelaskan bagaimana cara membuat larutan dari larutan pekatnya, yaitu 100 ml larutan etanol
10% (v/v)!
Pertama pasang bumb dengan pipet ukur 10 mL. Buang angin pada bulb dengan
menekan tombol A. Kemudian ambil larutan etanol smenggunakan pipet ukur tadi sebanyak
10 mL dengan menekan tombol S. Etanol merupakan larutan bening maka, yang harus
diperhatikan adalah meniskus cekungnya. Lalu pindahkan ke labu ukur dengan menekan
tombol E. Kemdian ambil lagi etanol sebanyak 10.4 mL dengan pipet ukur 0.4 mL dengan
cara yang sama seperti tadi. Lalu masukkan ke labu ukur. Tambahkan aquades hingga tanda
batas. Lalu homogenkan dengan cara mengocok labu ukur dengan perlahan. Larutan sudah
jadi.
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

3. Jelaskan bagaimana cara pembuatan 100 ml larutan HCl 0.1 M dari larutan HCl 32%!
Pertama tuangkan aquades ke dalam labu ukur jangan terlalu banyak. Aquades disini
dimaksudkan agar labu ukur tidak pecah jika HCl langsung dimasukkan. Kemudian ambil
HCl 32% menggunakan pipet ukur yang sudah dipasang bulb. Pindahkan ke labu ukur.
Kemudian tambahkan aquades sampai batas ukur. Lalu homogenkan dengan cara
mengocok labu ukur dengan perlahan. Larutan sudah jadi.

4. Bagaimana cara mengukur volume bahan cair dengan menggunakan gelas ukur?
Masukkan zat cair yang ingin diukur kedalam gelas ukur yang kosong. Masukkan zat
cair tersebut sampai mendekati batas ukur yang di inginkan, lalu pindahkan zat cair
menggunakan pipet tetes. Perhatikan batas ukurnya. Jika cairan bening maka gunakan
meniskus cekung. Jika cairan yang pekat atau berwarna maka gunakan meniskus cembung.

5. Mengapa cara menghomogenisasi larutan pada labu ukur harus di bolak-balik?


Sebab labu ukur merupakan glassware atau benda yang terbuat dari kaca dan memiliki
leher panjang dan kecil. Jadi, dengan cara membolak-balikan labu ukur itu merupakan cara
yang efektif untuk menghindari resiko pecah. Jangan aduk labu ukur menggunakan
pengaduk kaca. Dengan mulut tabung yg kecil pengaduk kaca tidak akan dapat mengaduk
nya dan dapat menimbulkan keretakan pada labu kaca
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

6. Pertanyaan

1. Bagaimana cara melakukan kalibrasi timbangan analitik sebelum digunakan untuk


menimbang bahan padat?
pertama-tama letakkan pada bidang rata seperti pada meja. Siapkan gelas arloji atau benda
lain nya untuk menimbang zat. Bersihkan terlebih dahulu piringan timbangan bekas
pemakaian sebelumnya agar tidak mengganggu penimbangan. Selanjutnya,
menyetimbangkan neraca pada skala nol. Kemudian tempatkan gelas arloji tadi pada
piringan yang terdapat pada neraca. Ubah neraca pada skala nol (Rizki, 2012).

2. Apa perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v), %(b/b),
ppm,dan ppb!
Molar menyatakan jumlah milimol zat terlarut dalam 1 mL larutan. Normalitas adalah
jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap larutan. %(b/v) adalah gram zat terlrut per volime
larutan di kali 100. %(v/v) adalah konsetrasi suatu larutan dari dua cairan dikali 100. %(b/b)
adalah gram zat terlarut per gram larutan di kali 100. Satuan ppm (gram zat terlarut per 100
gram larutan) ekuivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 Liter larutan. Satuan ppb (gram
zat terlarut per satu juta gram larutan) ekuivalen dengan 1 mg zat terlarut per 1 Liter larutan.
(Chang, 2011).

3. Mengapa apabila ingin mengencerkan H2SO4 pekat, maka harus menambahkan H2SO4 ke
dalam aquades, bukan sebaliknya?
H2SO4 atau biasa disebut juga asam sulfat merupakan zat yang memiliki asam mineral yang
kuat. Untuk mengenceran asam sulfat perlu diketahui dulu isi terlebih dahulu aquades
kedalam gelas beaker untuk menghindari dari cipratan perubahan panas dan letupan-letupan
secara spontan (Chang, 2011).

4. Jelaskan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan pengenceran larutan!
Untuk pengukuran volume cairan pekat yang pertama pengukuran volume yang dilakukan
di ruang asam, sebaiknya gunakan masker agar tidak terkena asap dari pencampuran
larutan. Segera alurkan cairan pekat kedalam gelas berisi aquadest. Terakhir tambahkan
aquades jika masih kurang. Untuk cairang yang kurang pekat bisa dilakukan tidak pada
ruang asam (Brady, 2011).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

5. Mengapa perlu melakukan perhitungan konsentrasi senyawa sebelum membuat larutan?


Karena pembuatan suatu larutan terdapat angka pasti dari senyawa yang nantinya akan
dicampurkan. Dan hasil dari perhitungan tersebut adalah angka yang pasti. Setiap
konsentrasi memiliki rumus nya masing-masing agar dapat menghasilkan larutan yang
optimal (Hernani,2018).
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

7. Hasil dan Perhitungan

1. Berapa berat NaCl yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan NaCl 0.1 M?
Dik : Molaritas = 0.1 M
Volume = 100 mL
Dit : Massa..?
Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔) 1000
𝑀= 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 𝑣(𝑚𝐿)
𝑀𝑟( )
𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔) 1000
0.1 = 𝑥
58.5 100
Massa(g) = 0.585 gram

Jadi, berat NaCl yang digunakan untuk membuat larutan 100 ML NaCl 0.1 M adalah 0.585
gram

2. Berapa berat NaCl yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan NaCl 100 ppm?
Dik : ppm = 100
Volume = 100 mL
Dit : massa..?
Jawab :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
𝑝𝑝𝑚 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
100 =
0.1 𝐿
Berat zat terlarut = 10 mg = 0.001 g

Jadi, berat NaCl yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan NaCl 100 ppm adalah
0.001 gram.

3. Berapa volume etanol yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan etanol 10 % (v/v) (dari
larutan etanol 96%)?
Dik : M1 = 96%
M2 = 10%
V2 = 100 mL
Dit : V1..?
Jawab :
M1 V1 = M2 V2
V1 = (M2 V2)/M1
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

10% 𝑥 100
V1 = = 10.416 = 10.4 𝑚𝐿
96%
Jadi, volume etanol yang untuk membuat 100 mL larutan etanol 10 % (v/v) dari larutan
etanol 96% adalah 10.4 mL

4. Berapa berat gula yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan gula 5 % (b/v)?
Dik : Volume = 100 mL
%berat = 5%
Dit : berat..?
Jawab :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
%berat = 𝑥 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
5% = 𝑥 100%
100 𝑚𝐿
Berat zat terlarut = 5 g

Jadi, berat gula yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan gula 5 % (b/v) adalah 5
gram.

5. Berapa volume HCl yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan HCl 0.1 M dari larutan
HCl 32%?
Dik : M2 = 0.1 M
V2 = 100 mL
Dit : V1..?

*konsentrasi HCl pekat disamakan


% 𝑥 10 𝑥 𝑝
𝑀=
𝑚𝑟
𝑘𝑔
32 𝑥 10 𝑥 1.19 𝐿
𝑀= 𝑔
36.5
𝑚𝑜𝑙
Konsentrasi HCl pekat 32 % = 10.43%
M1 V1 = M2 V2
0.1 𝑥 100
V1 = = 0.985 𝑚𝐿 = 0.96 𝑚𝐿
10.43

Jadi, volume HCl yang diperlukan untuk membuat 100 mL larutan HCl 0.1 M dari larutan
HCl 32% adalah 0.96 mL
NAMA Doni Rizqi Setiawan
NIM 215100200111013
KELAS B
KELOMPOK B2

8. Kesimpulan
Tujuan dari praktikum pembuatan dan pengenceran larutan adalah mampu membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu, menghitung senyawa dari konsentrasi tertentu dan mampu
mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Khotimah, Khusnul., dkk. 2017. Karakterisasi Hasil Pengolahan Air Menggunakan Alat Destilasi.
Jurnal Chemurgy. 1(2): 34-38.
Putri, Lailah Mei Ari Putri., dkk. 2017. Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Laju Kenaikan Suhu
Larutan. 6(2): 147-153.
Hikmayanti, Mainur., dan Utami, Lisa. 2019. Analisis Kemampuan Multiple Representasi Siswa
Kelas XI MAN 1 Pekanbaru Pada Materi Titrasi Asam Basa. Jurnal Riset Pendidikan Kimia.
9(1): 51-57.
Prasetyo, Laurentius Nugroho Adi. 2016. Penggunaan Beberapa Konsentrasi Larutan Garam Dapur
Untuk Mereduksi Cemaran Formalin Pada Mie Basah. Skripsi. Semarang: Universitas Katolik
Soegijapranata.
Fuentes-Azcatl, Raul., and Barbosa, C, Marcia. 2015. Sodium Chloride, NaCl: New Force Field.
Skripsi. Brazil: Universidade Federal Do Rio Grande Do Sul.
Zidni, Nizar. 2016. Optimalisasi Penggunaan Hcl Dalam Pengolahan Air Limbah Pada
Penambangan Emas Di Tambang Bawah Tanah Pt Cibaliung Sumberdaya, Kecamatan
Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Skripsi. Bandung: Universitas Islam
Bandung.
Haryanto, Johan. 2018. Pengaruh Konsentrasi Larutan Elektrolit H2so4 Terhadap Tegangan Dan
Arus Keluaran Aki Kering Bekas Setelah Ditambah Larutan Nanopartikel Perak. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Brady, J. E. 2011. Kimia UniversitasAsas dab Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.
Afifah, Nur. 2017. Aktivitas Antibakteri Kombinasi Gentamisin Dan Ekstrak 10 Tanaman Obat
Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa Dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus
(MRSA). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kusyanto., dan Rahmadina, Suci. 2019. The Effect of H2SO4 Concentration and Micro Wave
Power in Microwave Assisted Hydrolysis of Furfural Production from Empty Palm Fruit
Bunches. JBAT. 8(1): 72-76.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Susanti, Sindi Rizki. 2017. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sebagai
Sumber Belajar Siswa Sma Negeri 10 Pontianak. Skripsi. Pontianak. Universitas
Muhammadiyah Pontianak.
Chang, Raymond. 2011. General Chemistry: The Essential Cooncepts 6th Edition. Washington DC:
McGraw-Hill Companies.
Hernani. 2018. Dasar-Dasar kimia. Jakarta : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai