Anda di halaman 1dari 9

I.

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Pengertian pH (potential of hydrogen) adalah derajat keasaman yang dipergunakan atau dipakai untuk menyatakan suatu tingkat keasaman atau kebasaan (asam-basa) dari suatu larutan. Suatu larutan yang memiliki pH > 7 dikategorikan sebagai basa. Larutan yang memiliki pH = 7 bersifat netral. Yang menentukan sifat asam dalam suatu larutan adalah banyaknya ion H+ di dalam larutan tersebut. Kertas lakmus: Secara sederhana, untuk mengindentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa, atau garam digunakan kertas lakmus. Larutan indikator adalah zat-zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral, sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan netral. Larutan indikator akan berubah warna jika PH (derajat keasaman) berubah. Di laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan fenolftalein (PP), metil merah, dan metil orange. (Anonim1,2013) Alat pengukur pH yang dapat digunakan adalah pH-meter dan indikator universal ( kertas indikator pH strips paper), dengan alat ukur ini kita dapat mengetahui derajat keasaman suatu larutan itu asam, basa atau netral. Skala pH antara 0 - 14 dimana 0 6 bersifat asam, 7 bersifat netral dan 8 -14 bersifat basa. Indikator universal (pH strips paper - kertas indikator) Ph strips paper ini memiliki 4 garis warna yaitu warna kuning, warna hijau, warna jingga dan warna jingga kecokelatan. pH dapat digunakan dengan sangat mudah, cukup mencelupkan mencelupkan elektroda kedalam larutan yang akan kita ukur dan secara otomatis pH meter akan mendeteksi nilai pH dalam bentuk angka.Jika dihubungkan dan digambarkan dengan rasa, sifat asam rasanya masam, sifat netral rasanya asin, manis dan tawar, sifat basa rasanya pahit(Kasiana, 2012).

B. Tujuan
Untuk melakukan uji berbagai perubahan warna larutan dengan pH tertentu dan memperkirakan pH suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi dengan beberapa indikator tertentu.

II.

Bahan dan Metode

A. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2013 , pukul 14.00-16.00 WIB bertempat di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler , Fakultas Biologi , Universitas Kristen Satya Wacana .
1

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah rak tabung reaksi, tabung reaksi, pipet tetes, dan cawan petri. Bahan yang digunakan adalaha larutan CH3COONa 0,01 M, larutan NH4C 0,01 M I, larutan CH3COONH4 0,01 M, larutan indikator BCP, BFB, PP , kertas lakmus merah, dan pH strip.

C. Metode
Perubahan warna larutan indikator pada berbagai tingkat pH adalah larutan dengan pH 113 disiapkan kemudian masing-masing larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi(sekitar 5 tetes) pada setiap larutan , larutan tersebut diberi 3 tetes larutan indikator BCP pada tabung I, diamati dan dicatat perubahan warnanya yang terjadi, larutan pada tabung II diberi 3 tetes BFB pada setiap larutan , sedangkan pada tabung III diberi 3 tetes PP pada setiap tabung. Menentukan pH larutan dengan menggunakan kertas lakmus adalah masing-masing 3 potong kertas lakmus merah dan biru disiapkan dan ditempatkan pada cawan petri, larutan CH3COONa, NH4Cl, CH3COONH4 pada kertas lakmus diteteskan dengan pipet tetes pada masing-masing larutan, diamati perubahan setiap warna kertas setelah diteteskannya larutan. Menentukan pH larutan dengan menggunakan larutan indikator adalah dimasukkanya larutan CH3COONa, NH4Cl, CH3COONH4 ke dalam tabung reaksi berbeda, setiap larutan diuji dengan indikator BFB, BCP, dan PP kemudian dicatat hasilnya dan dicari kisaran pHnya. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH strip larutan CH3COONa, NH4Cl dan CH3COONH4, dicelupkan pH strip kedalam setiap larutan, diamati perubahan warna yang terjadi, ditentukan pH-nya dengan membandingkan dengan standar pada kemasan.

III. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan pH menggunakan berbagai macam pH dan dengan tingkat ketelitian yang berbeda-beda. pH dapat diukur dengan menggunakan tingkat perubahan warna, kertas lakmus, larutan indikator dan pH strip berbeda-beda masing-masing perubahan warnanya maupun pHnya. Tabel 1.Larutan Indikator berdasarkan Tingkat pH
No pH Larutan BCP 1 2 1 2 Kuning Kuning Perubahan Warna BFB Kuning Kuning PP Tak berwarna Tak berwarna 2

3 4 5 6 7 8 9 10

3 4 5 6 7 8 12 13

Kuning Kuning Kuning++ Merah Merah Merah Merah Merah

Kuning+ Merah Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu

Tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Merah Merah Merah+

Tabel 2.pHLarutan berdasarkan Kertas Lakmus


Larutan CH3COONa CH3COONH4(NH4OAC) NH4Cl Lakmus Merah Biru Merah Merah Lakmus Biru Biru Merah Merah Sifat Basa Asam Asam

Tabel 3. pH Larutan berdasarkan Larutan Indikator


Larutan BCP CH3COONa CH3COONH4 NH4Cl Ungu Ungu Ungu Pengamatan Warna BFB Ungu Merah+ Ungu PP Tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna

Tabel 4. pH Larutan menggunakan pH Strip Larutan CH3COONa CH3COONH4 NH4Cl pH 8 7 5 pH Teoritis 8,88 7 5,12

B. Pembahasan
Dalam pengamatan antara pH indikator dan pH teoritis beda karena pH indikator menggunakan warna yang serupa dengan yang ada dalam kemasan pH tersebut sehingga mungkin tidak terlalu tepat, sedangkan mungkin pH teoritis menggunakan teori asam kuat

dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, basa kuat dan asam lemah, serta basa lemah dan asam lemah yang dihitung berdasarkan rumus yang ada sehingga mungkin lebih tepat. Dalam tingkat pH BCP yang ada pada pH tingkat ke-1 berwarna kuning sehingga pada pH tingkat ke-5 mulai berubah menjadi warna kuning++ dan kemudian berubah lagi menjadi merah pada pH tingkat ke-6. Dalam tingkat pH juga BFB yang pada pH tingkat ke-1 berwarna kuning berubah menjadi kuning+ pada pH ke-3 kemudian berubah menjadi merah pada pH ke-4 dan konstan pada pH ke-5 yang berwarna ungu. Serta dalam tingkat pH juga PP yang mula-mula pada pH ke-1 tak berwarna menjadi berwarna pada pH ke-8 dengan warnanya merah. Dalam larutan indikator BCP CH3COONa ,CH3COONH4 dan NH4Cl tetap berwarna biru, sedangkan BFB pada CH3COONa berwarna ungu dan berubah menjadi merah+ pada CH3COONH4 dan berubah lagi menjadi ungu pada NH4Cl, sedangkan pada PP ketiga larutan tersebut tidak berwarna. Terjadi perubahan warna pada kertas lakmus karena dalam kondisi asam kertas lakmus merah akan menjadi biru karena pH>7 dan yang lakmus biru akan tetap berwarna biru ini menunjukkan sifat basa dari larutan, sedangkan pada kertas lakmus yang tadinya berwarna biru menjadi merah dan yang merah tetap menjadi merah ini karena pHnya<7 maka sifatnya asam. Sedangkan jika tidak terjadi perubahan kertas lakmus maka larutan bersifat basa sehingga disebut netral karena pHnya=7. Pada kertas lakmus pHnya bersifat asam karena mungkin dalam hanya merubah warna kertas lakmus secara tidak pasti dan hanya diketahui sifat yang hampir mendekati dengan larutan tersebut sedangkan pada pH strip dapat diketahui secara pasti warna yang tepat sehingga pHnya mungkin lebih tepat dibandingkan dengan kertas lakmus yang hanya

merubah warna kertas lakmus merah dan biru.

IV. Kesimpulan
Pada larutan indikator yang menggunakan berbagai tingkat pH warna nya ada yang konstan dan ada yang berubah pada pH tertentu. Sedangkan pada penentuan pH berdasarkan kertas lakmus jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru berarti bersifat basa dan apabila kertas lakmus biru menjadi merah bersifat asam sedangkan jika tidak merubah warna kertas lakmus berarti bersifat netral. Pada pH larutan menggunakan larutan indikator yang konstan adalah PP dan BCP sedangkan BFB bila dimasukkan pada CH3COONH4 berubah warna menjadi merah+. Pada pH strip dan teoritis hampir mendekati walaupun ada yang lebih besar pada pH teoritisnya.

Daftar Pustaka
Anonim1.2013. Cara Menentukan Asam, Basa, dan Garam.(http://www.zakapedia.com/2013/02/cara-menentukan-asam-basa-dangaram.html). Diakses tanggal 7 Oktober 2013. Kasiana,Edu.2012. Derajat keasaman (pH) : pH strip dan pH

meter.(http://www.edukasiana.net/2012/06/derajat-keasaman-ph-ph-strips-dan-ph.html). Diakses tanggal 6 Oktober 2013. Day, R.A.,dan Underwood, A.L.1989.Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi ke-5, diterjemahkan oleh Aloysius. Jakarta : Erlangga.

Lampiran
Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah pH= 7 + p Ka + log [larutan] = 7 + 4,76 + log 10-1 = 9,38-0,5 = 8,88 Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah pH= 7 - pKa log 10-1 = 7 4,76- log 10-1 = 7 2,38-0,5 = 5,12 Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah pH= 7+ p Ka pKb = 7+ 4,76 4,76 = 7+ 2,38-2,38 =7 Keterangan : pKa=4,76 pKb=4,76

Gambar 1. pH 1 Gambar 2. pH 2 Gambar 3.pH 3

Gambar 4. pH 4

Gambar 5. pH 5

Gambar 6. pH 6

Gambar 7. pH 7

Gambar 8. pH 8

Gambar 9. pH 12

Gambar 10. pH 13

Gambar 11. Perubahan kertas lakmus

Gambar 12. NH4Cl pH strip

Gambar 13. CH3COONa pH strip

Gambar 14. CH3COONH4 pH strip

Gambar 15.CH3COONa Larutan Indikator

Gambar 16. CH3COONH4 Larutan Indikator

Gambar 17.NH4Cl Larutan Indikator

Garis Trayek pH

BCP 6,8 7

BFB 4,6 7

PP 7 8

6,8 pH 8 CH3COONa CH3COONH4 NH4Cl Sama

Anda mungkin juga menyukai