Laporan
Praktikum
Kimia XII IPA II
II. Identifikasi Gugus
Fungsi
Nama: Privella Harlim
Kelas: XII IPA II
No. Absen: 25
I.
II.
III.
2K+ + 2H20
2K+ + 2OH- + H2
cemerlang
menjadi
lembayung
(nila).
Nyala
kuning
yang
dihasilkan
nyala
kuning,
pembakaran
garam
Ca
akan
memiliki
panjang
gelombang
tertentu.
Dengan
IV.
V.
Bahan
Kristal NaCl
Kristal LiCl
Kristal CaCl2
Kristal SrCl2
KristalBaCl2
Kristal KCl
HCl pekat
Cara Kerja:
1. Menyiapkan Kristal NaCl pada kaca arloji.
2. Menyiapkan 2tabung reaksi, lalu mengisinya masing-masing dengan
1 ml HCl pekat.
3. Menyelupkan ujung kawat nikrom ke dalam tabung reaksi I,
kemudian bakar dalam api bunsen sampai bersih (tidak memberi
warna nyala lain).
4. Menyelupkan kawat nikrom tersebut ke dalam tabung reaksi II,
selanjutnya ke dalam kristal NaCl pada kaca arloji agar NaCl
tersebut melekat pada kawat nikrom.
5. Membakar ujung kawat tersebut ke dalam pembakar bunsen, lalu
mencatat hasil pengamatan yang ada.
6. Mengulangi langkah 3-5 di atas untuk kristal logam yang lain.
VI.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Data Penagamatan:
Unsur
NaCl
LiCl
CaCl2
SrCl2
BaCl2
KCl
Warna nyala
Kuning
Merah
Jingga kemerahan
Merah
Hijau
Ungu
VII.
Pembahasan:
Suatu unsur memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda seperti
halnya untuk logam-logam golongan alkali dan golongan alkali tanah yang
memberikan warna-warna yang khas bila dibakar karena salah satu hal
yang mempengaruhi adalah konfigurasi atom-atom tersebut sebab setiap
atom memiliki konfigurasi yang berbeda-beda serta karakteristik atau
sifat-sifat khas dari golongan tersebut. Ion dengan konfigurasi gas mulia
(kulit luar terdiri dari 18 elektron) atau konfigurasi 18 + 2 tidak
mempunyai peralihan electron pada daerah energi cahaya, sehingga
larutannya tidak berwarna. Seperti ion logam alkali dan alkali tanah.
Pemisahan medan kristal tingkat energi tinggi d, menghasilkan perbedaan
energi (Z) yang berhubungan dengan warna ion kompleks. Kenaikan
sebuah electron dari yingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi
menyebabkan penyerapan komponen cahaya putih dan cahaya yang di
lewatkan berwarna.
Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam
yang terdapat dalam senyawa. Sebagai contoh, sebuah ion Na dalam
keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s22s22p6. Jika dipanaskan,
elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital
kosong manapun pada level yang lebih tinggi sebagai contoh, berpindah
ke orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya, tergantung pada berapa
banyak
energi
yang
diserap
oleh
elektron
tertentu
dari
nyala.
tidak
musti
sekaligus.
cahaya
dengan
warna
tertentu.
Akan tetapi, elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)
dan
masing-masing
memiliki
warna
tertentu.
keadaan
semula
(berenergi
rendah)
dengan
cara
bersifat khas.
IX.
Kesimpulan:
1. Uji nyala api dilakukan dengan cara memanaskan kawat nikrom
yang telah disterilkan dengan HCl, kemudian senyawa Na, Ca, Ba
dan Sr dipanaskan menggunakan bunsen.
2. Unsur unsur kimia pada uji nyala terutama golongan alkali dan
golongan alkali tanah memberikan warna nyala yang berbeda
Natrium (Na) memberikan warna nyala kuning keemasan, Kalium
(K) memberikan warna nyala lembayung (nila), Kalsium (Ca)
memberikan warna nyala merah bata (merah kekuningan),
Strinsium (Sr) memberikan warna nyala merah tua agak
keunguan, dan Barium (Ba) memberikan warna nyala hijau
kekuningan.
3. Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion
logam yang terdapat dalam senyawa.
X.
Daftar Pustaka:
http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/06/kumpulan-praktikum-2/
http://reishita-indardhati.blogspot.com/2010/06/uji-nyala-pada-
alkali-dan-alkali-tanah.html
http://robiahadawiyah.wordpress.com/2011/05/15/kimia-analitik-ujinyala/
I.
Judul Percobaan 7: Identifikasi Gugus Fungsi
II.
Tujuan:
- Mengenal beberapa senyawa organik dan gugus fungsinya
- Mengetahui beberapa sifat kimia dari senyawa tersebut
III.
Dasar Teori:
Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul
satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala
reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat
dikelompokan pada pengelompokan senyawa.
Pengertian Aldehid
Aldehid sebagai senyawa karbonil. Aldehid senyawa-senyawa sederhana
yang mengandung sebuah gugus karbonil - sebuah ikatan rangkap C=O.
Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak
adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat
langsung pada atom karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa
ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung
gugus -COOH.
10
Contoh-contoh aldehid:
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat
padanya bersama dengan salah satu dari gugus berikut:
Pada pembahasan kali ini, kita tidak akan menyinggung tentang aldehid
yang mengandung cincin benzen.
Pada gambar di atas kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki ujung
molekul yang sama persis. Yang membedakan hanya kompleksitas gugus
lain yang terikat.
Jika kita menuliskan rumus molekul untuk molekul-molekul di atas,
maka gugus aldehid (gugus karbonil yang mengikat atom hidrogen)
selalunya dituliskan sebagai -CHO - dan tidak pernah dituliskan sebagai
COH. Oleh karena itu, penulisan rumus molekul aldehid terkadang sulit
dibedakan dengan alkohol. Misalnya etanal dituliskan sebagai CH3CHO
dan metanal sebagai HCHO.
Penamaan aldehid didasarkan pada jumlah total atom karbon yang
terdapat dalam rantai terpanjang - termasuk atom karbon yang terdapat
pada gugus karbonil. Jika ada gugus samping yang terikat pada rantai
terpanjang tersebut, maka atom karbon pada gugus karbonil harus selalu
dianggap sebagai atom karbon nomor 1.
11
Sifat-sifat Aldehide
1) Senyawa-senyawa aldehide dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5
atom C) sangat
mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehide dengan jumlah atom
C lebih dari 5
sukar larut dalam air.
2) Aldehide dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
3) Aldehide dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol
primernya.
Contoh :
a) CH3CHO + H2 -----------> CH3CH2OH
Etanal Etanol
b) CH3CH2CHO + H2 -------> CH3CH2CH2OH
Proponal Propanol
Kegunaan Aldehide
Senyawa aldehide yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah
Formal
dehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehide dalam air dengan kadar 40% dikenal dengan
nama formalin. Zat
ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam
laboratorium musium.
2) Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
3) Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan
sebagai :
12
a.
Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidatoroksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh
oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali
aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi
Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat
dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit
demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali.
Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag 2O).
aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan
unsur perak (Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut
13
larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu 2+ terdapat
sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan
CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah
bata dari Cu2O.
Keton
Keton mempunyai gugus yang sama dengan aldehid yaitu gugus
karbonil, tetapi keton mempunyai 2 gugus alkil yang terikat pada gugus
karbonilnya. Identifikasi keton,khususnya aseton dapat menggunakan uji
Rothera.
- Uji Rothera
Larutan aseton
dicampur
dengan
natrium
nitropusid
atau
14
C
R
Keton dan aldehida adalah keluarga besar atau dua kelas dari
senyawa organik yang terdiri dari kelompok karbonil (<=0). Sebuah
keton mempunyai dua kelompok alkil dan satu atom hidrogen yang
tersusun menjadi karbon-karbon.
O
Karbonil
keton
aldehid
15
merah
bata.
Sementara
dengan
uji
adisi
nukleofilik
larutan
pada
natrium
bisulfit
melarut
kembali
dan
16
Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Penjepit tabung reaksi
Gelas ukur
Gelas kimia
Pembakar bunsen
V.
Bahan
Fehling A dan Fehling B
Formaldehid
Aseton
Larutan AgNO3 0,5M
NaOH 2M
NH3 1M
Reagen Tollens
Cara Kerja:
Membedakan aldehid dengan keton:
A. Uji Fehling:
1. Menyediakan 2 buah tabung reaksi dan mengisinya masingmasing dengan 2 ml larutan Fehling A dan Fehling B.
2. Lalu ke dalam tabung pertama, menambahkan 6 tetes larutan
formaldehid, dan ke dalam tabung kedua 6 tetes aseton,
kemudian mengaduknya sampai rata.
3. Meletakkan kedua tabung reaksi tersebut ke dalam bejana air
mendidih, tidak lebih dari 10 menit.
4. Mengamati apa yang terjadi. Terjadinya endapan Cu2O yang
berwarna merah-kuning merupakan uji yang positif.
B. Uji Tollens:
1. Memasukkan 2 ml larutan AgNo3 0,5M dan 1 tetes larutan NaOH
2M ke dalam 1 tabung reaksi.
2. Menambahkan 2,5 ml larutan NH3 1M, lalu menambahkannya lagi
setetes demi setetes sambil diaduk, sampai hanya tinggal sedikit
partikel Ag2O. (hindari pemakaian NH3 berlebih). Campuran tadi
merupakan reagen tollens.
17
VII.
Fehling
Tolllens
+ (endapan merah +
(endapan
perak
bata)
cermin perak)
- (tetap biru)
-(tidak berubah)
dan
Pembahasan:
Dari hasil percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapati bahwa
dari uji dengan pereaksi fehling diperoleh hasil yaitu pada larutan
formaldehid setelah ditambahkan campuran fehling A dan fehling B
menjadi berwarna ungu keruh kebiruan, kemudian setelah dipanaskan
larutan berwarna biru tua dan terdapat endapan berwarna merah bata.
Sedangkan pada aseton setelah ditambah campuran fehling A dan fehling
B menjadi berwarna ungu bening kebiruan, kemudian setelah dipanaskan
larutan tidak mengalami perubahan.
Sedangkan dari uji Tollens
yang
kami
lakukan
dengan
Kesimpulan:
Senyawa
dapat
dikelompokan
berdasarkan
gugus
fungsinya,
18
X.
Daftar Pustaka:
- http://materismansa.blogspot.com/2011/05/uji-identifikasi-gugus-
fungsi.html
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-aldehida.html