PEMBUATAN LARUTAN
OLEH
KELOMPOK : III A
KENDARI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau fenomena
yang terjadi dialam, lebih spesifiknya lagi mempelajari tentang materi dan
sains karena pada disiplin ilmu apapun selalu berkaitan dengan kimia. Seorang
perubahan yang menyertainya. Ketika mempelajari ilmu kimia tidak lepas dari
adanya larutan.
Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih
dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah yang besar disebut
pelarut atau solvent, sedang komponen yang terdapat dalam jumlah yang kecil
disebut zat terlarut atau solute. Larutan dikatakan homogen apabila campuran zat
yang lainnya lagi. Misalnya larutan gula dengan air dimana kita tidak dapat lagi
melihat dari bentuk gulanya, hal ini karena larutan sudah tercampur secara
Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau
lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung
solut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Berdasarkan hal tersebut maka
diperlukan?
dibutuhkan.
tertentu.
2.1 Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam
2.2 Konsentrasi
Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik
jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu
suatu larutan dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H₂C₂O₄ dengan
nama sistematis asam etanadioat. Asam oksalat merupakan jenis asam organik
yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Banyak ion logam
yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah
kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering
ditemukan. Secara umum, ada empat macam proses pembuatan asam oksalat
dengan bahan dasar yang berbeda, yaitu sintesis dari natrium formiat, fermentasi
glukosa, peleburan alkali, dan serta dari oksidasi karbohidrat dengan HNO₃
mengandung dua gugus karboksil. Gugus karboksil ini terletak pada ujung rantai
lurus karbon. Asam oksalat mempunyai rumus molekul C 2H2O4. Asam oksalat
merupakan turunan asam dikarboksilat yang kuat dan banyak terdapat di tanaman
dan sayuran. Asam oksalat dihasilkan dalam tubuh dengan metabolisme asam
diekskresikan dalam urin . asam ini dapat digunakan sebagai reagen analitis dan
sebagai indikator pH. Fenolftalein sering digunakan sebagai indikator titrasi asam-
basa, untuk aplikasi ini, ia berubah warna dari tak berwarna dalam larutan asam
menjadi merah muda dalam larutan basa. Indikator ini merupakan suatu senyawa
kompleks yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa dengan adanya
perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen melalui proses titrasi.
Indikator yang digunakan pada titrasi basa kuat-asam kuat biasanya berupa
menyebabkan polusi kimia, ketersediaan yang terbatas dan biaya produksi yang
2.5 Etanol
Etanol atau etil alkohol adalah bahan kimia yang terdapat didalam minuman
beralkohol atau arak , bahan ini banyak digunakan sebagai pelarut dalam dunia
farmasi dan industri makanan dan minuman . Etanol tidak berwarna dan tidak
berasa ,namun memiliki bau yang khas dan mudah terbakar .Selain digunakan
dalam makanan dan minuman , etanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor , penggati minyak bumi. Etanol dapat dibuat melalui sintesa
kimia dan melalui fermentasi atau peragian bahan-bahan hasil pertanian yang
Oleo, Kendari.
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah pipet skala 25 mL,
labu takar 250 mL dan 50 mL, pipet tetes, gelas kimia 250 mL, filler, botol
3.2.2 Bahan
aquades. Kemudian diaduk sampai larut. Setelah larut dimasukkan kedalam labu
takar. lalu ditambahkan dengan larutan aquades sampai batas tera. Setelah itu
dihomogenkan.
dimasukkan kedalam gelas kimia. Setelah itu diencerkan dengan larutan etanol.
Kemudian diaduk sampai larut. Setelah larut dimasukkan kedalam labu takar.
Lalu ditambahkan dengan larutan etanol sampai batas tera. Setelah itu
dihomogenkan.
kedalam gelas kimia. Setelah itu diencerkan dengan larutan aquades. Kemudian
diaduk sampai larut. Setelah larut dimasukkan kedalam labu takar. Lalu
dihomogenkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih
dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah yang besar disebut
pelarut atau solvent, sedang komponen yang terdapat dalam jumlah yang kecil
disebut zat terlarut atau solute. Larutan dikatakan homogen apabila campuran zat
yang lainnya lagi. Dalam suatu larutan emiliki konsentrasi. Konsentrasi adalah
kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi merupakan salah
satu faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung.
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu
pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solut relatif
atau encer.
Pembuatan larutan ini menggunakan aquades sebagai pelarut. Sedangkan
zat terlarutnya adalah Cu2+ dan Asam Oksalat. Hal yang paling utama dalam
dalam bentuk molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol, dan ppm. Hal ini
untuk membuat larutan, Cu2+ dan Asam Oksalat serta pembuatan Indikator
Fenolftalein. Dalam pembuatan larutan ini tiap-tiap bahan akan diberi perlakuan
massa KMnO4 0,79 gram, massa FeCl3 1,625 gram, massa C2H2O4 0,9 gram, dan
massa NaOH 2 gram. Sedangkan untuk volume yang digunakan untuk pembuatan
larutan adalah H2SO4 34,4 mL, HCl 0,228 mL dan NH3 7,5 mL. Dalam proses
pembuatan larutan ini, ketiga larutan tersebut untuk semua bahan terlarut dalam
air. Setelah penambahan air atau pelarut di dalam labu takar dan dengan adanya
penambahan aquades pada setiap zat terlarut adalah agar bahan lebih cepat larut.
Pada proses pengenceran ini biasanya akan terjadi perubahan volume dan
ketiga larutan tersebut ketika diencerkan konsentrasinya menjadi lebih besar dari
kurang encer dari semula. setelah ditambahkan pelarut air konsentrasinya naik
menjadi 12,06 M dan pada larutanNH3 juga demikian awalnya berkonsentrasi
menentukan volume larutan KMnO4, FeCl3, dan C2H2O4 dapat digunakan rumus-
rumus pengenceran, yakni M1.V1 = M2. V2. Dimana M.V adalah rumus
banyaknya jumlah zat (mol), sehingga mol awal = mol akhir. Oleh karena itu,
sesuai dengan teori yang mendasari, yakni bahwa mengencerkan larutan yaitu
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
larutan
yaitu Molaritas (M), molalitas (m), persen berat per berat (% W/W), persen
berat per volum (% W/V), persen volum per volum (% V/V), Normalitas (N),
adalah apabila larutan yang lebih pekat, sesuai dengan satuan konsentrasi
larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan dan jumlah zat terlarut
V1 x M1 = V2 x M1
5.2 Saran
Saran yag dapat saya ajukan yaitu agar dalam proses pembuatan larutan
harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Karena, apabila praktikan tidak teliti
DAFTAR PUSTAKA