DI SUSUN OLEH :
NIM :
KELAS :
TANGGAL :
KOORDINATOR :
ASISTEN :
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam alat yang terbuat dari
kaca, pelastik, karet, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai
wadah dan pengukuran volume. Wadah dan pengukuran volume ada yang ditera
dengan teliti, seperti alat ukur pipet volumetrik, pipet mohr, labu takar dan buret serta
ada yang tidak perlu ditera dengan teliti. Pengukuran dengan alat-alat tersebut akan
mempengaruhi hasil praktikum secara kuantitatif.
Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat
yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya pada alat tersebut masih tersisa zat kimia, maka zat tersebut dapat
saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan
kegagalan dalam praktikum. Tentunya mengenal dan memahami alat laboratorium
sangatlah penting bagi praktikan agar praktikum berjalan lancar.
II. 2. Tujuan Paktikum
a. untuk mengetahui nama dan penggunaan alat+alat
gelas yang umumdipakai di laboratorium.
b. untuk mengetahui nama dan penggunaan alat-alat gelas untuk
mereaksikan a1at yang umum dipakai di laboratorium.
c. untuk mengetahui nama dan penggunaan alat-alat pengukuran
volume yang umum dipakai di laboratorium.
d. untuk mengetahui beberapa teknik dasar penyaringan dan
penimbangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Dasar Teori
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja
dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum
bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat
praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama
dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai
fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-
alat ini sangat dibutuhkan sekali. alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika
terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat
laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan
prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir
sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data – data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
(Hokayuruke, 2013).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam
diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin,
kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin).
Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus
diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah,
sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet
ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti,
pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna
untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan karena tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar
supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan
baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya
diharapkan kitadapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain
memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan
sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan
mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat
praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat
saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia
pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan
dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah
dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan
bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).