OLEH:
NAMA :
STAMBUK :
L1A1 15 166
KELAS :
KELOMPOK :
II
ASISTEN :
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Singkong (Manihot esculenta Crantz), termasuk keluarga Euphorbiaceae.
merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis
dan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi tanah.
Meningkatnya populasi manusia, menyebabkan kebutuhan pangan asal pertanian
meningkat termasuk tanaman singkong sehingga memperluas area penanaman di
tempat lain yang sebelumnya tidak ditanam. Pemberian kulit umbi singkong sebagai
pakan ternak tidak dapat diberikan dalam bentuk segar karena mengandung racun
HCN. Adanya komponen substansi toksik bagi ternak yang berupa HCN atau asam
sianida pada kulit singkong menyebabkan penggunaannya menjadi terbatas. Salah
satu cara untuk menurunkan kandungan HCN pada kulit singkong dengan metode
fermentasi atau pembuatan silase Penentuan bahan makanan ternak secara kimia.
(Fachmi Faturahman, dkk. 2015).
Analisis
proksimat
adalah
suatu
metode
analisis
kimia
untuk
Mengetahui kandungan yang terdapat pada bahan pakan dengan cara analisi
kimiawi.
2. Menentukan kandungan dalam bahan pakan yaitu kandungan kadar air, dan
kadar abu,
Sementara itu manfaat dari pratikum ini adalah untuk menilai dan menguji
kualitas suatu bahan pakan atau pangan dengan membandingkan nilai standar zat
makanan dengan hasil analisisnya. Hasil analisis ini pada akhirnya dapat dijadikan
dasar formulasi ransum untuk dapat memenuhi kebutuhan zat-zat makanan ternak.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Posedur Kerja
a. Prosedur analisis kadar air
1. Cawan alumunium dimasukan kedalam eksikator selama kurang lebih 10
menit
2. Timbang alumenium sebagai cawan kosong
3. Masukan sampel sebanyak 3-5 gram kedalam cawan alumunium
4. Masukan cawan alumunium beserta sampel kedalam oven 105 selama 8-24
jam
5. Keluarkan cawan dari oven dan masukan kedalam eksikator selama 10 menit
6. Timbang berat sampel yang dikeluarkan dari eksikator
b. Prosedur analisis kadar abu
1. Cawan porselin dimasukan kedalam eksikator selama kurang lebih 10 menit
2. Timbang cawan porselin sebagai cawan kosong
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Analisis Kadar Air dan Kadar Abu
Kode
Bobot
Cawan
R3.4A
R3.3B
3
9
Cawan
9,025 gr
8,9604 gr
19,496 gr
24,494 gr
Kode Sampel
Daun Singkong
Tepung kulit singkong
Daun Singkong
Tepung kulit singkong
Bobot
Bobot Sampel
Sampel
4,2813 gr
4,3764 gr
3,1186 gr
4,9039 gr
Akhir
3,8337 gr
3,614 gr
19,7010 gr
24,8179 gr
B. Analisis Data
1. Analisis Kadar Air
a. Cawan R3.A4
Menghitung kadar air =
= 10,45%
= 100 10,45%
= 89,55%
b. Cawan R3.3B
Menghitung kadar air =
= 17,42%
Menghitung Bahan Kering = 100Kadar Air
= 100 17,42%
= 82,58%
Jadi, rata-rata kadar air adalah = 10,45 + 17,42: 2 = 13,95%, dan rata-rata bahan
kering adalah = 89,55 + 82,58 : 2 = 86,06%
2. Analisis Kadar Abu
a. Cawan 3
Menghitung
kadar
19,701019,4963
100
3,1186
= 6,56%
Menghitung Bahan Organik =
Ba h an keringKadar abu
abu
= 89,55 6,56
= 82,99%
b. Cawan 9
Menghitung kadar abu
24,817924,4963
100
4,9039
= 6,55%
Menghitung Bahan Organik =
Ba h an keringKadar abu
= 82,58 6,55
= 76,03%
Jadi, rata-rata kadar abu adalah = 6,56 + 6,55 : 2 = 6,55% dan rata-rata
bahan organik adalah 82,99 + 76,03 : 2 = 79,51%
C. Pembahasan
Analisis
proksimat
adalah
suatu
metode
analisis
kimia
untuk
sebagai berikut 82,99% untuk cawan 3, dan 76,03% untuk cawan 9, dengan
rata-rata kadar bahan organik sebesar 79,51%. Menurut Surhalina dkk (2008)
kadar abu pada daun singkong adalah 8.83%. Berdasarkan literatur maka kadar
abu yang diperoleh dari hasil praktikum di bawah rata-rata. Faktor yang
mempengaruhi perbedaan menurut (Surhalina, dkk, 2008) menyatakan bahwa
spesies, umur tanaman, pengelolaan, iklim dan tipe tanah. Hasil penelitian
suharlina, dkk, diperkuat oleh hasil penelitian (Destyna Mahanany, 2013) yang
menyatakan kandungan kadar abu yang terkandung dalam tepung kulit singkong
5,53%.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka kami menyimpulkan
bahwa
1. Analisis kadar air sebesar 10,46% untu cawan R3.4A, dan 17,42% untuk cawan
R3.3B, dengan rata-rata kadar air sebesar 19,16%, dan kami juga menghitung
kadar bahan kering yang terdapat pada daun singkong dan tepung kulit singkong
dan kami mendapatkan hasil sebagai berikut kadar bahan kering sebesar 89,55%
untuk cawan R3.4A, dan 85,28% untuk cawan R3.3B dengan rata-rata kadar
bahan kering sebesar 86,06%.
2. kadar abu sebesar 6,56% untuk cawan 3, dan 6,55 untuk cawan 9, dengan ratarata sebesar 6,55%. Kami juga menghitung kadar bahan organik dengan hasil
sebagai berikut 82,99% untuk cawan 3, dan 76,03% untuk cawan 9, dengan
rata-rata kadar bahan organik sebesar 79,51%.
B. Saran
para
praktikan
yang
mengikuti
pratikum
diharapkan