PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mahluk hidup termasuk hewan memerlukan zat-zat gizi untuk melengkapi kebutuhan
akan protein, energi, mineral dan vitamin serta lainnya yang digunakan untuk proses
pertumbuhan produksi serta reproduksi dan pemeliharaan tubuhnya. Tanaman yang merupakan
sumber makanan pokok untuk hewan, juga merupakan suatu unit biologi yang terdiri atas unit
kimia yang sama dengan hewan. Oleh karena itu, membicarakan komposisi atau susunan tubuh
Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan.
Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun
untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi
ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan.
Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak
harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja
Pakan ternak yang baik berasal dari hewan maupun nabati, dapat dikelompokkan dalam
beberapa bentuk, berdasarkan atas nomenklatur Internasional, sumber, bentuk, tekstur, bau dan
asalnya. Hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi
Tujuan Praktikum
Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai Pengenalan Bahan Pakan
Secara Makroskopis bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman mengenai jenis-
Kegunaan Praktikum
Kegunaan dari Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai Pengenalan
Bahan Pakan Secara Makroskopis adalah agar peserta praktikum dapat mengetahui jenis-jenis
bahan pakan secara makroskopis dan dapat mengelompokkannya berdasarkan tata cara evaluasi
bahan pakan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah
ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan
dan kehidupan makhlukh hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan
berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya
Pakan ruminansia terdiri atas pakan hijauan sumber serat dan pakan tambahan sumber
protein, energi, mineral dan vitamin. Sejumlah kecil suplemen tertentu seperti mineral, vitamin
atau asam amino diberikan kalau benar-benar menjadi pembatas produksi. Sebagian besar
hijauan pakan adalah rerumputan dan semak dengan kandungan protein antara 6-10% dan TDN
50% atau kurang sehingga hanya cocok untuk hidup pokok. Di musim penghujan hijauan ini
berlimpah, sebaliknya di musim kemarau sedikit. Dengan penyimpanan dalam bentuk kering,
2. Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang diberikan pada ternak
yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya
berdasarkan kebutuhan nutrisi dan energi yang diperlukan. Berdasarkan bentuknya, ransum dapat
dibagi menjadi tiga jenis yaitu mash, pellet, dan crumble (Sinaga, 2009).
Ransum adalah makanan yang disediakan bagi ternak untuk 24 jam. Karena suatu ransum
seimbang menyediakan semua zat makanan yang dibutuhkan untuk memberi makan ternak
ransum akan semakin meningkat dengan meningkatnya berat badan ternak. Jumlah ransum yang
dikonsumsi juga akan bertambah dengan bertambahnya umur ternak (Sinaga, 2009).
3. Konsentrat
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk
meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan
Konsentrat adalah bahan pakan yang mengandung nutrisi yang sangat tinggi, dengan
kandungan serat rendah. Konsentrat adalah bahan makanan yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi
kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. konsentrat atau makanan penguat
adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein atau karbohidrat dan
rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%). Konsentrat mudah dicerna, karena terbuat dari
campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil,
kacang-kacangan, vitamin dan mineral). Penggunaan konsentrat agar dapat mencapai sasaran
harus memperhatikan 3 hal berikut ini: (1) Pemberian konsentrat jangan terlalu berlebihan,
namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; (2) Pemberian konsentrat jangan terlalu
berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; dan (3) Pemberian konsentrat
harus sesuai dengan imbangan jumlah produksi (susu atau daging) (Priyono, 2008).
4. Hijauan
Hijauan adalah semua bahan makanan ternak yang diberikan dalam bentuk segar. Hijauan
dapat berupa tanaman rumput-rumputan, kacang-kacangan, semak, perdu, atau pohon yang dapat
Leguminosa misalnya kalopo, centro, serta hijauan lain selain rumput dan legume contoh
nangka, ketela pohon dan lain-lain. Sumberdaya tanaman pakan pada umumnya mengandalkan
berbagai jenis tanaman hijauan pakan kelompok rumput-rumputan (Gramineae) dan leguminosa
kuantitatif, kualitatif dan kontinyuitas sulit diharapkan karena ketersediaan alokasi lahan yang
diperuntukkan. Sumberdaya pakan yang potensial adalah pemanfaatan limbah pertanian dan
industri pertanian. Di daerah pertanian lahan kering dapat diharapkan ketersediaan jerami padi,
jerami jagung, pucuk tebu, juga jerami kacang tanah dan kedelai, disamping hasil pengolahan
Menurut Egarusiani (2009) beberapa macam hijauan dan leguminosa misalnya seperti :
a. Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan
salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat
hidup diberbagai tempat (0 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta
menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah tumbuh merumpun dengan
perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur.
b. Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Tanah asli lamtoro adalah Meksiko dan Amerika Tengah, di mana tanaman ini tumbuh
menyebar luas. Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari sana ke Filipina di akhir abad XVI.
dan dari tempat ini mulailah lamtoro menyebar luas ke pelbagai bagian dunia; ditanam sebagai
peneduh tanaman kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber pakan ternak yang lekas tumbuh.
[5]
Lamtoro mudah beradaptasi, dan segera saja tanaman ini menjadi liar di berbagai daerah tropis
di Asia dan Afrika; termasuk pula di Indonesia .
c. Centro (Centrocema pubescens)
Centrosema pubescens atau biasa disebut Sentro berasal dari Amerika Tengah dan
Selatan. Tanaman ini merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas penyebarannya di
kawasan tropis lembab. Sentro diintroduksi ke kawasan Asia Tenggara dari kawasan tropis
Amerika di abad ke 19 atau lebih awal. Bentuk bunganya yang seperti kupu-kupu sangat cantik
dan khas dengan warnanya yang ungu terang (Egarusiani,2009).
d. Tapal kuda (Centella asiatica)
Kaki kuda (Centella asiatica) termasuk familia Umbelliferae. Tumbuhan ini tumbuh di
sekitar pantai sampai dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut, untuk
pengembangbiakannya tumbuhan ini kaki kuda ini dilakukan dengan cara stek karena lebih cepat
tumbuhnya. Di Jawa Barat kadang-kadang tumbuhan daun kaki kuda ditanam sebagai penutup
tanah di perkebunan-perkebunan teh.
e.
f. Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum CV Mott)
g. Gamal (Gliricidia maculata)
Gamal berbentuk pohon,semak, daun majemuk bersirip ganjil,bunga berbentuk malai,
lukar dari ketiak daun,bunga berwarna merah jambu, buah polongan,akar cukup dalam. Fungsi
tanaman: tanaman pelindung,pagar,makanan ternak,dan penahan erosi.Dapat diperbayak dengan
menggunakan stek ataupun biji. Gamal ditanam sebagai penahan angin, bank protein, pakan
ternak dan pagar hidup.
h.
i. Tepung rese
Didapatkan dari kulit dan kepala udang yang digiling. Pada proses pembuatannya
sebaiknya dipisahkan antara kulit dan kepala udang yang masih basah dengan yang kering
setelah sebelumnya dibersihakan dari kotoran. Kulit dan kepala udang kering dapat langsung
digiling dan diayak untuk mendapatkan tepung yang halus. Sementara kulit dan kepala udang
basah dapat digiling setelah kering ataupun saat masih basah.
j. Jagung(Zea mays L.)
Merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi
alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya
di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai
sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya),
diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung
atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
k.
l. Tepung Tulang
Peran tepung tulang sebagai campuran pakan unggas adalah sebagai sumber kalsium dan
fosfor. Tidak semua jenis tulang dapat digunakan sebagai bahan baku tepung tulang, tetapi hanya
tulang ternak dewasa saja yang dapat digunakan, seperti tulang sapi, kerbau, babi, dan
kuda.Tepung tulang yang baik biasanya memenuhi beberapa syarat, diantaranya berwarna
keputih-putihan, tidak berbau, tidak mengandung bibit penyakit, kadar air paling tinggi 5%.
m. Kacang kedelei(Glycine max)
Kedelai merupakan sumber protein nabati dan sumber energi. Namun, sebagai bahan
pakan unggas kedelai mempunyai kelemahan karena mengandung anti-tripsin yang dapat
menghambat pertumbuhan unggas. Oleh karena itu, sebelum digunakan kedelai harus disangrai
terlebih dahulu. Dengan perlakuan tersebut dapat melemahkan zat anti-tripsin yang merugikan
bagi unggas. Selain itu, penggunaan kedelai sebagai bahan pakan unggas dinilai kurang
ekonomis.
n.
o. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa diperoleh dari ampas kopra. Bungkil kelapa mengandung 11% air,
minyak 20%, protein 45%, karbohidrat 12 dan 5% abu. Bungkil kelapa banyak dimanfaatkan
sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Negara pengimpor
bungkil kelapa terbesar adalah Belgia yang mendatangkan bungkil kelapa dari Ceylon rata-rata
24.000 ton per tahun.
p. Tepung Ikan
Tepung ikan adalah sumber protein yang sangat baik untuk unggas, karena mengandung
asam-asam amino essensial yang cukup untuk kebutuhan ayam dan sumber dari lisin dan
metionin, tepung ikan yang tidak rusak karena pengolahan mengandung energi metabolis yang
cukup tinggi dibanding dengan bahan-bahan makanan lainnya yang digunakan dalam ransum
unggas.
q.
Menurut asalnya. Bahan pakan asal nabati misalnya hijauan pakan (Forages) hijauan
pakan ini dikenal pula dengan istilah hijauan makanan ternak (HMT) Contohnya: Rumput
Rumput-rumputan :rumput gajah,teki, ilalang dll), leguminosa contoh kalopo, centro, serta
hijauan lain selain rumput dan legume nangka, ketelapohon) Jerami atau sisa tanaman pertanian.
Bebijian (Co: Jagung, shorgum, gandum,padi) Umbi (ketela pohon, rambat, kentang)Hasil sisa
ato hasil sampingan industri pertanian(bungil, bekatul, onggok, tetes). Bahan pakan asal Hewan :
Tepung daging, tpg tulang, tpg darah, tpg susu, tpg telur Bahan Pakan asal ikan : Tepung ikan,
Jamaluddin (2011) membagi bahan pakan berdasarkan asalnya menjadi dua golongan
yaitu bahan pakan asal hewan contoh tepung limbah katak, tepung bekicot, tepung jangkrik,
tepung bulu, tepung ikan dan lain-lain. Dan bahan pakan asal nabati misalnya bungkil kelapa,
Selain bahan pakan yang berasal dari hewani dan bahan pakan dari asal nabati masih
terdapat bahan pakan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Bahan pakan ini berasal dari alam
atau secara alami. Yang termasuk bahan pakan alami adalah urea dan sulfur. Bahan pakan ini
dibutuhkan oleh ternak sebagai feed aditif dan ada juga sebagai sumber mineral.(Anggorodi,
1995)
Menurut Anggorodi (1995) ada beberapa bahan pakan berdasarkan sumbernya dan ini
berkaitan dengan kandungan gizinya apakah termasuk sumber energi seperti dedak dan ubi kayu,
sumber protein ada dua yaitu dari tanaman seperti bungkil kelapa dan kedelai dan dari hewani
seperti tepung darah dan tepung bulu. Selanjutnya sumber mineral seperti tepung tulang, kapur
dan garam, sumber vitamin seperti minyak ikan dan juga sebagai imbuhan pakan seperti
Sumber Energi.
Bahan makanan sumber energi pada umumnya merupakan bahan pakan yang mempunyai
kadar protein sekitar 12 % dimana 75-80 % dapat dicerna. Penyusun utama bahan makanan
sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh berupa biji biasanya bagian merupakan
pati yang daya cernanya sekitar 95 % serta mempunyai kadar serat kasar yang bervariasi yang
Sumber Protein
Bahan pakan sumber protein terdiri dari dua sumber yaitu protein yang berasal dari
sumber hewani dan yang berasal dari sumber nabati. Sumber protein nabati terutama dari jenis
kacang-kacangan dan dari jenis leguminosa. Sumber protein hewani diantaranya adalah BR 1,
Sumber Mineral
persenyawaan kimiawi lainnya yang berperan dalam proses metabolisme. Kebutuhannya sangat
sedikit tetapi sangat vital, teutama pada proses tumbuh dan bereproduksi penyusunnya yaitu
Sumber Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik, biasanya tidak disintesis oleh jaringan tubuh dan
diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin ini digunakan sebagai koenzim atau regulator
metabolisme. Vitamin digolongkan menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
vitamin yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, K adalah vitamin yang larut dalam lemak.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah tiamin, ribofialin, asam nukleat, folasin, boitin
dan asam pentotenat. Sedangkan vitamin C tidak dapat disintesis oleh tubuh jadi sangat
Menurut Tillman, Dkk (1984), Nomenklatur internasional telah membagi pakan ternak
1). Forage kering dan roughage, yakni semua hay dan jerami kering.
2). Pasture, ramban yakni semua tanaman yang diberikan segar sebagai hijauan
3). Silase, yakni semua makanan yang dipotong-potong atau dicacah-cacah dan difermentasikan
4). Makanan sumber energi, yakni semua biji-bijian, hasil ikutannya yang mempunyai
5). Makanan sumber protein 20% atau lebih dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan dan
milk
Pasture atau pakan hijauan ialah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman ataupun
tumbuh-tumbuhan berupa daun-daunan, terkadang termasuk batang, ranting dan bunga. Yang
termasuk hijauan segar ataupun silase. Sedangkan hijauan kering berupa hay ataupun jerami
Menurut Anonim (2012), bahan pakan menurut teksturnya terbagi menjadi dua yaitu
1) Kasar
2) Halus
Menurut Anonim (2012), bahan pakan menurut teksturnya terbagi menjadi dua yaitu
Egarusiani (2009), membagi bahan pakan menurut bentuk fisiknya dibedakan menjadi 3
juga yaitu:
shorgum, bentuk tepung misalnya dedak, bekatul, tepung ikan dan lain-lain, serta bentuk cair
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai Pengenalan Bahan Pakan
Secara Makroskopis dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Maret 2012 Pukul 15.00 Wita sampai
Materi Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum
mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis adalah rumput gajah (Pennisetum
gajah mini (Pennicetum purpureum CV Mott), daun murbei (Morus alba L), tepung rese, tepung
CaCo3, jagung, kacang gude, tepung tulang, kacang kedelei, sulfur, tepung premis, tepung ikan,
Metodologi Praktikum
Menyiapkan bahan-bahan serta alat yang akan digunakan dalam praktikum. Selanjutnya
mencatat nama bahan, nama ilmiah, ciri-ciri, asal, nomenklatur Internasional, bentuk, warna,
Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai bahan pakan maka diperoleh
Pembahasan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa bahan pakan asal hijauan terbagi atas dua macam
yakni bahan pakan hijauan yang termasuk bangsa rumput-rumputan dan kacang-kacangan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Puslitbangnak (2011) yang menyatakan bahwa sebagian besar hijauan
pakan adalah rerumputan dan semak dengan kandungan protein antara 6-10% dan TDN 50%
atau kurang sehingga hanya cocok untuk hidup pokok. Di musim penghujan hijauan ini
berlimpah, sebaliknya di musim kemarau sedikit. Pada musim kemarau limbah tanaman pangan,
khususnya jerami padi menjadi sumber penting hijauan di samping rumput. Jerami ini
mengandung protein 5% atau kurang dan kecernaan sekitar 30-40% sehingga tidak menunjang
kebutuhan hidup pokok. Meskipun demikian, karena produktivitasnya tinggi, 6-11 ton bahan
kering/ha, produk ini harus ditingkatkan gizinya dengan perlakuan seperti amoniasi agar dapat
dimanfaatkan secara optimal.20 Hasil penelitian menunjukkan bahwa seekor sapi seberat 300 kg
Namun mengandalkan sumberdaya tanaman hijauan pakan ini secara kuantitatif, kualitatif dan
Sumberdaya pakan yang potensial adalah pemanfaatan limbah pertanian dan industri pertanian.
Di daerah pertanian lahan kering dapat diharapkan ketersediaan jerami padi, jerami jagung,
pucuk tebu, juga jerami kacang tanah dan kedelai, disamping hasil pengolahan hasil pertanian
Hasil
Pembahasan
Dari hasil pengamatan mengenai bahan pakan maka diperoleh hasil bahwa berdasarkan
asalnya maka bahan pakan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu bahan pakan yang berasal dari
hewan, bahan pakan alami dan bahan pakan yang berasal dari nabati. Yang termasuk bahan
pakan yang berasal dari hewani adalah tepung rese, tepung tulang, dan tepung ikan. Sedangkan
yang termasuk bahan pakan yang berasal dari nabati jagung, kacang gude kacang kedelei dan
bungkil kelapa. Sedangkan yang termasuk bahan pakan alami adalah tepung CaCoT, tepung
premis dan sulfur. Hal ini sesuai dengan pendapat Egarusiani (2009) yang membagi tiga bahan
pakan berdasarkan asalnya yakni bahan pakan yang berasal dari tanaman, misalnya tanaman
hijauan, jerami atau sisa hasil pertanian, butiran, umbi-umbian, dan hasil sampingan industri.
Bahan pakan asal hewan yakni tepung tulang, tepung darah, dan lain-lain.
Menurut Priyono (2008), bahan pakan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan
konsentrat adalah biji-bijian beras, jagung, sorghum dan millet. SE dan TDN nya tinggi,
kandungan potein kasar menengah dan serat kasar yang rendah, kandungan mineral bervariasi,
tepung daging, tepung tulang dan daging, tepung darah, hasil samping pengolahan ikan seperti
tepung ikan dan ikan kecil, hasil sampingan pengolahan susu seperti bubuk susu skim, whey
Menurut Anggorodi (1995), ada beberapa bahan pakan berdasarkan sumbernya dan ini
berkaitan dengan kandungan gizinya apakah termasuk sumber energi seperti dedak dan ubi kayu,
sumber protein ada dua yaitu dari tanaman seperti bungkil kelapa dan kedelai dan dari hewani
seperti tepung darah dan tepung bulu. Selanjutnya sumber mineral seperti tepung tulang, kapur
dan garam, sumber vitamin seperti minyak ikan dan juga sebagai imbuhan pakan seperti
Menurut Tillman, Dkk (1984), Nomenklatur internasional telah membagi pakan ternak
dalam delapan kelas, yaitu : (1) Forage kering dan roughage, yakni semua hay dan jerami kering,
(2) Pasture, ramban yakni semua tanaman yang diberikan segar sebagai hijauan, (3) Silase, yakni
semua makanan yang dipotong-potong atau dicacah-cacah dan difermentasikan, (4) Makanan
sumber energi, yakni semua biji-bijian, hasil ikutannya yang mempunyai kandungan 20% dan
10% serat kasar, (5) Makanan sumber protein 20% atau lebih dan dapat berasal dari tanaman,
hewan, ikan dan milk, (6) Makanan sumber mineral (7) Makanan sumber protein dan (8)
Makanan aditif, yaitu zat-zat tertentu yang biasanya ditambahkan kepada ransum seperti
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai Pengenalan Bahan Pakan
Berdasarkan bentuknya bahan pakan dapat dibedakan menjadi bentuk serbuk (tepung rese dan
bungkil kelapa), bentuk butiran (jagung, kacang gude dan kacang kedelei) dan bentuk tepung
(tepung tulang, sulfur, tepung CaCoT, tepung premis dan tepung ikan).
Berdasarkan teksturnya dapat dibedakan kasar (tepung rese, jagung, kacang gude, kacang
kedelei dan bungkil kelapa) dan tekstur halus (tepung tulang, tepung CaCoT, tepung premis dan
tepung ikan)
Berdasarkan baunya terbagi dua yaitu khas (jagung, kacang gude, kacang kedelei, bungkil
kelapa, sulfur, tepung CaCoT dan tepung premis) dan tengik (tepung rese, tepung tulang dan
tepung ikan)
Bahan pakan dari asalnya terbagi atas tiga yaitu nabati, hewani dan alami. Asal nabati (jagung,
kacang gude kacang kedelei dan bungkil kelapa), asal hewani (tepung rese, tepung tulang, dan
tepung ikan) dan alami (tepung CaCoT, tepung premis dan sulfur)
Berdasarkan sumber maka dapat dibedakan sebagai sumber protein (kacang gude, kacang
kedelei, bungkil kelapa, tepung rese dan tepung ikan), sumber energi (jagung) dan sumber
Berdasarkan Nomenklatur Internasional yaitu V (kacang gude, kacang kedelei, bungkil kelapa,
tepung rese, tepung tulang dan tepung ikan), IV (jagung) dan VI (tepung CaCoT, tepung premis
dan sulfur)
Bahan pakan hijauan terbagi atas dua yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput
gajah mini (Pennisetum purpureum CV Mott) dan leguminosa yaitu lamtoro (Leucena
(Centella asiatica), gamal (Gliricidia maculata) dan daun murbei (Morus alba L).
Saran
Untuk asisten, agar lebih tegas mengawasi praktikan saat praktikum berlangsung.
Anonim, 2012. Penuntun Praktikum Bahan Pakan Formulasi Ransum. Universitas Hasnuddin.
Makassar
Egarusiani. 2009. Bahan Kuliah Bahan Pakan. www. Wordpress.com (Diakses 11 Maret 2012).
Priyono. 2008. Konsentrat. Ilmu Peternakan. www. Undip. Ac.id (Diakses 11 Maret 2012).
Puslitbangnak. 2011. Sumber Bahan Pakan Lokal Ternak Ruminansia. Jawa Barat.
Sinaga, Sauland. 2009. Nutrisi dan Ransum Babi. www. Wordpress.com (Diakses 11 Maret 2012).
http://abidahnovika.blogspot.com/2010/06/klasifikasi-bahan-pakan-secara.html?
zx=8a2451dc72670e49
LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM
Poskan Komentar
WINDAWATI. ALWI
Mahasiswi angkatan 2010 Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
Universitas Hasanuddin. Selalu Berusaha maju walau dengan keterbatasan... ^_^
Lihat profil lengkapku
One Piece
Arsip Blog
2014 (3)
2013 (8)
2012 (29)
o Desember (2)
o November (9)
o Oktober (11)
Sejarah Mikrobiologi
Kualitas Telur
Tugas Ekologi
o September (7)
Me ^_^
Wiwin Onepiece
Akun twitter
Translate
Diberdayakan oleh Terjemahan
Pengikut