Anda di halaman 1dari 15

Jenis Hewan

Berdasarkan Pakan

Karnivora Omnivora Herbivora

Monogastrik
hind-gut fermentor fore-gut fermentor

Anjing,
Kucing Babi Kuda, Kelinci, Ruminansia
Sistem Pencernaan Ruminansia
• Kata Ruminansia : Latin: "ruminae“ yg berarti mengunyah
berulang-ulang.
Ruminasi: mastikasi, deglutisi, regurgitasi, remastikasi, redeglutisi.
Kemampuan unik: mengkonversi pakan dengan gizi rendah
menjadi bernilai gizi tinggi dengan bantuan mikroorganisme yang
dapat mencerna pakan berserat kasar.
• Rumen dan retikulum dihuni oleh mikroba berupa bakteri,
protozoa dan fungi.
• Enzim-enzim yg dihasilkan oleh mikroba: selulase, maltase, α-
amilase, invertase.
• Pakan: selulosa, hemiselulosa, lignin, konsentrat (pati)
• Organ prehensi
Sapi: lidah
Kambing dan domba
menggunakan bibir karena
bibirnya lunak dan fleksibel
• Saliva sapi: 98-198 liter/hari
• Ketika memamah: 40-50 kali
dikunyah
• Ruminansia tidak memiliki gigi
seri dan gigi taring pada rahang
atas; gigi gerahamnya lebih
banyak.
Empat kompartemen lambung ruminansia
• Rumen dan retikulum:
pencernaan fermentatif
• Omasum: pencernaan
mekanik (menggiling)
• Abomasum: sama
seperti lambung
monogastrik
(pencernaan hidrolitik)
Empat kompartemen lambung ruminansia
• Rumen: perut
beludru
• Retikulum: perut
jala
• Omasum: perut
buku (absorpsi air
dan bikarbonat)
• Abomasum: perut
sejati
Rumen merupakan suatu lambung
muskular yang besar. Permukaan
mukosa rumen ber-papillae
sehingga nampak seperti kain
beludru kasar, oleh karena itu
disebut perut beludru.

Rumen dan retikulum dihuni oleh


mikroba berupa bakteri yang
konsentrasinya mencapai 109/cc
dan protozoa 106/cc cairan rumen.
Oleh karena rumen dan retikulum
hanya dipisahkan oleh lekukan
maka isi rumen dan retikulum
dapat tercampur dengan mudah
oleh kontraksi berirama yang terus-
menerus dari otot-otot dinding
retikulo-rumen.
Makanan yang memasuki
rumen akan difermentasi secara
parsial menghasilkan asam
lemak, gas metan dan
karbondioksida
• Hasil fermentasi karbohidrat
menghasilkan produk VFA
berupa asam asetat, asam
propionat dan butirat
• Asam propionat akan diserap
melalui dinding rumen menuju
aliran darah porta menuju
hati. Di hati asam propionat
diubah menjadi glukosa yang
kemudian dapat digunakan
untuk membentuk glikogen.
Pencernaan protein di dalam rumen
• Sebagian besar lemak pada hijauan dalam
bentuk gliserida.
• Lipid pakan juga mengalami hidrolisis oleh
bakteri dan protozoa di dalam rumen.
• Ternak ruminansia juga memiliki enzim
yang menghidrolisis lemak yang mencapai
rumen untuk diubah menjadi asam lemak
bebas dan gliserol
Hind-gut fermentor
Sistem Pencernaan Kuda
•Prehensi: bibir atas
•Saliva: 10 liter ketika makan
dan mengandung sedikit
amilase dan bikarbonat
•Bobot 500 kg: lama mastikasi
40 menit, 3400 kali mengunyah
untuk 1 kg rumput kering.
•Kuda biasanya makan rumput
pada bagian daun dan batang
muda yang mudah dipotong
sehingga selulosa pada pakan
menjadi rendah.
• Kuda memiliki ukuran lambung yang
kecil namun pakan yang dikonsumsi
dalam jumlah yang banyak. Hal ini
disebabkan karena pada lambung
kuda yang telah diisi makanan, hanya
12 menit terjadi pengosongan
lambung. Waktu tempuh makanan dari
mulut menuju sekum kurang lebih 1,5
jam.
• Pakan tetap berada di sekum selama
7 jam yang memungkinkan bakteri
melakukan fermentasi.
• Kuda tidak memiliki kantung empedu.
Cairan empedu dihasilkan oleh hati
melalui saluran empedu.
• Terjadi penyerapan air di kolon dan
rektum sehingga feses yang terbentuk
memiliki bentukan yang lebih padat
dibandingkan dengan feses sapi.
Sistem Pencernaan Kelinci
• Prehensi: gigi insisivus dan bibir sumbing;
"mobile"
• Saliva mengandung amilase,
galaktosidase, lipase, urea, potasium dan
bikarbonat.
• Mastikasi: 120 kali/menit.
• Lambung tidak pernah kosong
• PH: 1-2 selama pencernaan.
• Penyerapan maksimum terjadi di usus
halus
• Koprofagi
Kelinci memiliki dua tipe defekasi
•During daytime: normal fecal matter which
contains total undigested food
•During night: the fecal matter is soft and it
contains digested cellulose (berbentuk tidak
teratur, kehijauan, dilapisi dengan lendir dan
memiliki bau yang kuat).
• Sekum kelinci secara proporsional yang paling
besar dari mamalia lainnya yaitu 40-60% dari total
volume saluran pencernaan. Bentuknya berupa
kantung yang terbagi menjadi empat lipatan (giri).
• Bagian apendiks mengeluarkan ion bikarbonat ke
dalam lumen sekum sebagai penyangga terhadap
VFA.
• Air disekresikan oleh apendiks dan kolon
ditambahkan ke dalam isi cecal. Hal ini untuk
mempertahankan pasta lembut dari konsistensi isi
sekal. Pada kelinci hasil fermentasi berupa asetat
60-70%, 15-20% butirat dan 10-15% propionat.

Anda mungkin juga menyukai