SISTEMA

REPRODUKSI
JANTAN
Drh Sitarina Widyarini MP PhD
 Topik

01 02 03
Hormon Orchitis
Testis Epididymitis Neoplasia Testis
Abnormal Balanitis
Perkembangan Postisis
Testis
Prostatitis
Hormon
Adenohipofisa Anterior:

➢Folicle Stimulating Hormon/FSH

• Jantan: spermatogenesis
• Mengontrol produksi androgen binding protein oleh Sertoli cell

➢Luteinazing Hormon/LH
• Jantan: dikenal sebagai Interstitiel Cell Stimulating Hormon/ICSH,
testosteron
• Mengontrol produksi androgen oleh Leydig cell
Spermatogenesis:
Spermatogenesis:
Testis
Testis:
Testis:

➢Fungsi untuk spermatogenesis

➢Spermatozoa dihasilkan oleh tubulus
seminiferus testis
➢Sel penyusun tubulus seminiferus
terdiri dari: sertoli sel,
spermatogonium, spermatocyte,
spermatid, spermatozooa
➢Leydig cells: intertubulus
Perkembangan Abnormal Testis
Cryptorchidism:

• Incomplete desensus testiculorum

• Sering unilateral
• Predisposisi: hypoplasia, estrogen
• Makroskopik: testis mengecil dan fibrotik
Cryptorchidism:

Macroscopic and histological comparison of control dog testes and testes subjected to
artificial cryptorchidism for 30 days. (A) Comparison of testis size in cryptorchidism
and scrotal testis on day 30 after surgery. Representative section of the cauda
epididymis in cryptorchid (B) and scrotal (C) testis. C (Left) is a cryptorchid testis and S
(Right) is a scrotal testis. Arrow indicates sperm. The scale bars indicate 100 mm.

Macroscopic and histological comparison ...researchgate.net

Hypoplasia Testis:

• Setelah hewan pubertas

• Unilateral
• Penyebab: cryptorchidism,
defisiensi zinc, gangguan
endokrin (FSH dan LH)
• Makroskopik: ukuran 1/4
mendekati normal
Hypoplasia Testis:

testicular hypoplasia in a buffalo bulloatext.com

Degenerasi Testis:

• Bilateral atau unilateral (penyebab lokal/ sistemik)

• Lokal: panas (radang)-→ degenerasi spermatogonia, gangguan
vaskular, obstruksi aliran sperma
• Sistemik: defisiensi nutrisi (vit. A, E dan zinc), gangguan
keseimbangan FSH dan LH, hormon estrogen (sertoli cell tumor),
toksik (cadmium), obat (gentamycin, amphotericyn B)

Cadmium toksik terhadap spermatogonia, spermatosit, spermatid

atau sertoli cell -→ degenerasi testis
Degenerasi Testis

• Makroskopik: Membengkak,
konsistensi lebih lunak dari normal
testis (fase akut), konsistensi keras dan
area kalsifikasi (melanjut)

• Mikroskopik: tubulus seminiferus

mengecil, membrana basalis menebal,
fibrosis pada jaringan interstitialis,
vakuolisasi, intratubuler giant cell

Berat --→ Nekrosis

Degenerasi Testis:

Arrow: intratubuler giant cell

Degenerasi Testis

Vakuolisasi
ntp.niehs.nih.gov
Nekrosis Testis:

➢Nekrosis pada tubulus

seminiferus testis,
bilateral/unilateral

➢Penyebab: radang, gangguan

vaskularisasi, defisiensi vitamin
(A, E), toksin (kadmium), hormon
estrogen (dihasilkan oleh sel
tumor→sertoli cell tumour)

➢Mikroskopik: nekrosis
spermatogonia, tidak ditemukan
adanya spermatozoa
Nekrosis Testis:

➢Nekrosis pada tubulus

seminiferus testis,
bilateral/unilateral

➢Penyebab: radang, gangguan

vaskularisasi, defisiensi vitamin
(A, E), toksin (kadmium), hormon
estrogen (dihasilkan oleh sel
tumor→sertoli cell tumour)

➢Mikroskopik: nekrosis
spermatogonia, tidak ditemukan
adanya spermatozoa
Inflamasi
Testis
Orchitis:

• Radang pada testis

• Penyebab: infeksi bakteri, virus, jamur
• Rute infeksi: hematogenous, perluasan
dari epididimitis
• Menyebabkan hewan jantan steril
(unilateral): kematian epitel germinal,
ejakulat steril, sumbatan saluran
sperma (sikatriks pada proses
kesembuhan radang)
• Mikroskopik: nekrosis tubulus
seminiferus, infiltrasi sel radang pada
jaringan intertubules
Orchitis:
➢Sapi
• Brucella abortus: kantung tunika vaginalis berisi eksudat fibrinopurulent/ darah
• Mikroskopik: nekrosis epitthel tubulus seminiferus, infiltrasi lekosit pada
jaringan interstitiel
• M. tuberculosis, Nocardia asteroides, Actinomycosis pyogenes, Blue tounge virus,
Lumpy skin disease virus

➢Kambing
• Brucella ovis (epididimitis, hyperplasia epitel tubulus seminiferus), Sheppox virus,
Corynebacterium ovis

➢Babi
• Brucella suis (abses testis, epididimitis)
• Pesudomonas pseudomallei
Orchitis:
➢Kuda

• Salmonella equi: abortus pada kuda betina

• Equine viral artheritis
• Equine infectious anemia virus

➢Anjing
• E. coli dan Proteus vulgaris: abortus pada betina
• Brucella canis
• Pesudomonas pesudomallei
• Canine distemper virus: epididymitis
Epidydimis
Epididimis:

➢Tempat untuk pematangan

spermatozoa

➢Epitel penyusun alveoli/lobulus:

epithel kolumner
Epididimitis:

Normal Epididimitis
Epididimitis:

➢Radang pada epididimis a

➢Agen infeksi via saluran kencing

➢Epididimitis: Brucella ovis
➢Makroskopik: abses pada cauda
epididimis (a)
➢Mikroskopik: nekrosis pada epitel b
kolumner (b)
Epididimitis:

➢Kronik epididimitis
Preputium dan Penis
Prolaps Preputium:

➢Bull
➢Infeksi dan trauma
Postitis:

➢Radang pada preputium

➢Pada domba faktor predisposisi urea
pada urine tinggi -→ iritasi preputium
dan orificium
➢Infeksi sekunder: bakteri
(Corynebacterium uritis)
Balanopostitis:

➢Radang pada glans penis dan

preputium (balanitis -→ radang
b
pada glans penis)
a

➢Necrotizing balanopostitis, glans

penis (a), preputium (b)
Balanopostitis:

➢Sapi

• Camphylobacter foetus -→ kripta epitel preputium (a)

a
• Trichomonas foetus
• IBR (infectious bovine rhinotracheitis)-→ radang bernanah (pada
penis),b

b
Balanopostitis:

➢Kuda
• Larva Habronema muscae dan Habronema megastoma →
radang granulomatosa

➢Kambing dan Domba

• Pox virus (contagious pustular dermatitis, contagious ovine
ecthyema)
Glandula Prostata
Glandula Prostata:

➢Terdiri dari individual

tubuloalveolar glands,
dengan epithel penyusun
cuboid

➢Fungsi: inisiasi gerakan

aktif ejaculated-
spermatozoa
Glandula Prostata:
Prostatitis:
➢Radang pada glandula prostata

➢Penyebab: infeksi bakteri

➢Pada umur muda --→prostatitis tanpa disertai hyperplasia glandula

prostata

➢Pada umur tua --→ prostatitis disertai hyperplasia glandula prostata

Hyperplasia Glandula Prostata:
normal

➢Pada anjing atau manusia usia tua

(korelasi umur dan hyperplasia)
➢Hyperplasia dan hormonal (estrogen
dan testosteron)
➢Pertumbuhan yang sifatnya jinak, -→
kemungkinan berkembang jadi ganas
➢Makroskopik: glandula membesar,
permukaan nodular, tidak uniform
Hyperplasia Glandula Prostata:

➢Konsekuensi klinis hyperplasia

prostat: obstruksi saluran kencing
pada manusia, konstipasi pada hewan
➢Kastrasi -→ hypertropy –
➢Terapi estrogen -→ hyperplasia

➢Mikroskopik: proliferasi epitel acini

(proliferasi epitel cuboid), multiple cyst
Adenocarcinoma Prostate:

➢Metastasis
➢Organ dalam (internal organ)
pada anjing
Neoplasia Testis
Tumor pada testis:

➢Sering terjadi pada anjing tua

➢Histogenesis: germ cells dan gonadal stromal
➢Cryptorchid testis
Tumor pada testis:

◦ Teratoma
Germ cell tumour ◦ Seminoma

Gonadal stromal tumour ◦ Leyding cell tumour

◦ Sertoli cell tumour
Tumor pada testis:

Germ cells tumor

➢Seminoma
• Second most common germ cells tumor pada anjing
• Most common pada kuda
• Tumor pada primitive tubulus seminiferus, tidak menghasilkan hormon
• Makroskopik: putih, merah muda keabu-abuan, keras bidang sayatan
mengembung dipisahkan oleh jaringan fibrous trabekula
• Mikroskopik: tumor sel polyhedral, besar, ukuran bervariasi, kadang ditemukan
giant cell
Tumor pada testis:
Seminoma

Seminoma Malignat Seminoma

Tumor pada testis:
Germ cells tumor
➢Teratoma

• Totipotential primordial germ cells

• Kuda --→ cryptorchid
• Makroskopik: cystic/policystic mengadung rambut, tulang, gigi,
mukus
• Benign -→ well-differentiated
Tumor pada testis:

Gonadal stromal tumor

➢Leydig cell tumor

• Testicular tumor pada anjing dan sapi

• Cryptorchid testis
• Makroskopik: tumor berwarana tan-
orange, bentuk sheris berbatas jelas dan
punya area hemoragi (a)
a
• Mikroskopik: pada sapi tumor sel
sedikit variasi, anjing sel besar, bulat
dan spindle
• Encapsulated -→ non invasive (arrow)
Tumor pada testis:

Gonadal stromal tumor

➢Sertoli cell tumor
• The third most common pada anjing
• 50% incidence → cryptorchid testis
• Metastasis → regional lymph node
• Menghasilkan estrogen-→
gynecomastica (hyperplasia glandula
mammae, prostata)(a)
• Myelontoxycity

Gl prostata Gl mammae
a
Tumor pada testis:

Gonadal stromal tumor

➢Sertoli cell tumor
• Makroskopik: tumor berwarna putih,
keras, ditemukan white band dari
jaringan fibrous (arrow)

• Mikroskopik: tumor sel sepanjang

fibrous trabekula-→ solid tubules atau
tubule with a central space or lumen
Tumor Yang Lain:

➢Tranmissible venereal tumor (TVT)

➢Pada anjing, pada area penis
➢Bentuk seperti bunga kol (cauliflower-
liked tumor)
➢Bisa terjadi pada anjing jantan atau
betina
➢Penularan: coitus, transfer intact tumor
dari satu hewan ke yang lainnya

Gl prostata Gl mammae
Tumor Yang Lain:

➢Fibropapilloma pada gland penis

➢Pada anjing
 Referensi

• Carlton, WW and Mc Gavin MD. 1995. Thomson’s Special Veterinary Pathology.

Reproductive System: Male. 2nd Edition. Mosby publishing. 554-557