PRIA
Alat-alat Reproduksi pada Manusia
Laki-laki
Alat reproduksi laki-
laki terdiri dari:
Sepasang testis
Saluran-saluran
kelamin
Kelenjar-kelenjar
tambahan
Penis
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Testis: kelenjar
kelamin penghasil
sperma dan
hormon testosteron
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Saluran kelamin
Vasa eferentia: menampung
sperma
Epididimis: mengabsorpsi
penghubung epididimis
dengan uretra pada penis.
Dibagian ujungnya terdapat
saluran ejakulasi
Uretra merupakan saluran untuk
mengeluarkan sperma dan
urine
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
Vesika seminalis:
Kelenjar tambahan:
Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Penghasil cairan
pelicin
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Penis:
Merupakan alat
kelamin luar yang
berfungsi untuk
memasukan
sperma kedalam
tubuh wanita.
Perkembangan Sperma
Spermatogenesis adalah perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit
primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi
spermatid.
Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa.
Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Mekanisme Ereksi dan Ejakulasi
Ereksi adalah salah satu fungsi vaskuler korpus
kavernosum di bawah pengendalian saraf otonom.
Pada kondisi biasa, saraf simpatis menyebabkan
kontriksi arteriol yang menuju ke korpus kavernosa,
sehingga aliran darah yang menuju ke sana sedikit.
Pada rangsangan seksual atau yang lain, maka saraf
para simpatis akan menyebabkan dilatasi arteriol
yang menuju ke kavernosa.
Sehingga sinusoid pada korpus kavernosa dipenuhi
darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga darah
tetap berada di sinusoid korpus kavernosa. Penis
menjadi keras.
Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis
menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga aliran
darah yang ke kavernosa mengecil. Darah dari
sinusoid korpus kavernosa mengalir ke vena, penis
menjadi lunak.
Ejakulasi adalah mekanisme keluarnya cairan
sperma.
Impuls simpatis menyebabkan kontraksi peristaltik
di duktus testis, epididimis, dan duktus deferen
menyebabkan sperma mengalir ke sepanjang
saluran.
Impuls parasimpatis menyebabkan otot
bulbokavernosum berkontraksi secara berirama,
menyebabkan cairan semen keluar.
Volume cairan semen yang dikeluarkan pada
ejakulasi sekitar 1 – 10 ml, rata-rata 3 ml.
Tiap ml cairan semen mengandung 50 juta – 120
juta spermatozoa.
Setelah ejakulasi, spermatozoa dapat bertahan hidup
24-72 jam dalam organ reproduksi wanita.
Hormon pada Laki-laki
FSH menstimulir spematogenesis.
LH mentimulir Sel Interstitiil Leydig untuk
memproduksi Testosteron.
Testosteron bertanggung jawab dalam perubahan
fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Patologi St.Reproduksi Pria menurut ICD-X chapter
XIV
Patologi St. Reproduksi pria
Kelainan/Penyakit Keterangan
1. Hiperplasia prostat •Definisi : pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang
menyebabkan prostat membesar, sering terjadi pada pria
di atas 50 tahun.
•Etiologi : perubahan kadar hormon yang terjadi karena
proses penuaan.
• Gejala : awalnya sulit memulai perkemihan, rasa tak
tuntas sesudah berkemih, nokturia (berkemih malam
hari), inkontinensia uri (beser), nyeri perut bagian bawah,
bisa terjadi infeksi kandung kemih.
• Terapi : obat2an, pembedahan
2. Prostatitis • Definisi : peradangan pada kelenjar prostat
• Etiologi : biasanya tidak diketahui, sebagian karena
penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih
•Gejala : nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan
anus serta punggung bagian bawah, demam dan
menggigil, sering berkemih dan mengalami desakan
untuk berkemih, hematuri (air kemihnya mengandung
darah), bisa terjadi impotensi
•Terapi : obat2 pereda nyeri, antibiotik
Cont’..
Kelainan/penyakit Keterangan
7. Orkitis (Orchitis) • Definisi : peradangan pada salah satu atau kedua testis
(buah zakar).
• Etiologi : bakteri atau virus (Mumps Gondongan)
• Gejala : pembengkakan skrotum, testis yang terkena terasa
berat, membengkak dan teraba lunak, Pembengkakan
selangkangan pada sisi testis yang terkena, demam,dari penis
keluar nanah,nyeri ketika berkemih (disuria), nyeri ketika
melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi,nyeri
selangkangan,nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar
atau mengedan,semen mengandung darah.
• Terapi : kompres air es, obat2an
11. Balanitis • Definisi : peradangan menyeluruh pada kepala penis (glans penis)
dan kulitnya.
• Etiologi : infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis yang
tidak disunat.
• Gejala : Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan dan
membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya penyempitan uretra.
Penderita balanopostitis di kemudian hari bisa menderita balanitis
xerotika oblitterans, fimosis, parafimosis dan kanker.
• Terapi : sirkumsisi, higiene
Cont’..
Kelainan/penyakit Keterangan
12. Priapismus • Definisi : suatu keadaan di mana terjadi ereksi penis yang
berkepanjangan tanpa diikuti hasrat seksual dan disertai dengan
rasa nyeri
Etiologi : tidak diketahui (primer), Kelainan pembekuan darah,
trauma genitalia, gangguan neurogen (pada waktu menjalani
anestesi regional atau pada penderita paraplegia), penyakit
keganasan, Pemakaian obat - obat tertentu dan zat kimia tertentu
(alkohol, psikotropik, dan antihipertensi)
Terapi : kompres dingin, irigasi intra kavernosa
13. Peyronie’s diseases • Definisi : suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya plak
atau benjolan keras pada penis
• Etiologi : trauma jaringan bekuan darah pada jaringan erektil
• Gejala : nyeri, saat ereksi penis melengkung
•Terapi : dapat menghilang sendiri, bila gagal pembedahan