Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEP


PERCOBAAN 1
PUYER

DISUSUN OLEH:
ADIDTYA PRASETYA
NI WAYAN GITA WATI
NI WAYAN SUJATI
RIANTO TANGGO DAKO
TRACE CINTYA LETANA

DOSEN PEMBIMBING :
AYU WULANDARI S, FARM M,FARM

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penggunaan obat dalam bentuk sediaan serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
terutama bagi anak-anak dan orang tua yang sangat sulit untuk meminum obat dalam. Serbuk
merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yangdihasilkan dan ditunjukan. Untuk
pemakaian oral ( melalui mulut) atau untuk pemakaian luar serbuk tabur yang mencegah
infeksi pada luka permukaan kulit. Serbuk dapat mengandung sejumlah cairan yang
disebarkan secara merata pada campuran bahan padat atau mungkin juga keseluruhan serbuk
yang terdiri dari bahan padat yang kering. Serbuk padat pula dibuat dari bahn obat tumbuh-
tumbuhan yang dikeringkan secaera ilmiah.
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk
pemkaian oral/ dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan
yang lebuh mudah terdispersi dari pada betuk sediaan padatan lainya seperti kapsul tablet dan
pil. Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam bentuk serbuk biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air
minum.
Serbuk yang terbuat dari bahan kimia yang kasar ,cukup besar halus dan sangat halus.
Serbuk mempunyai perubahan yang luas sehingaa serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih
mudah larut dalam bentuk sediaan yang dipadatkan. Kekurangan serbuk sebagai bentuk
sediaan adalah enggannya pasien meminum obat yang pahit atau rasa tidak enak, kesulitan
untuk menjaga agar tidak terurai.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan resep racikan puyer dengan bauk dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia dihaluskan
untuk pemakain oral/dalam atau untuk pemakaian luar, bentuk serbuk mempunyai luas
permukaan yang lebih mudah terdispersi dari pada bentuk sediaan laianya seperti
kapsul,tablet atau pil. Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet
lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.biasanya serbuk oral dapat dicampur
dengan air minum.( syamsuni 2020)
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama yang dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok/ kertas perkamen yang
cock untuk diminum. Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau
atsiri dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian
dilapisi dengan kertas logam. Penyimpanan antara penumbangan satu per satu terhadap bobot
isi rat-rata tidak boleh lebih dari 15% tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18
bungkus. ( FI ED III 1979).
 Keuntungan sediaan serbuk sebagai obat dalam:
o Karena mempunyai luas permukaan yang luas,serbuk lebih mudah terdispersi
dan lebih mudah larut dari pada bentuk sediaan padatan.
o Dapat diberkan pada anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul
atau tablet.
o Untuk obat yang terlalu besar volumenya bila untuk dibuat tablet atau kapsul.
o Untuk obat-obat yang tidak stabil jika diberikan dalam bentuk larutan atau
suspensi dalam air dapat dibuat Serbuk atau granul.
o Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi ( pulveres) dan tidak
terbagi (pulvis)pada umumnya serbuk terbagi dibunglus menggunakan kertas
perkamen.
o Untuk melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan dan melapisi setiap
bungkus dengan kertas selofan atau sampul polientilen. Contoh sediaan paten
dalam bentuk serbuk : puyer bintang toejoe, puyer waisan. Syarat-syarat puyer
yaitu harus halus kering dan homogen.
Kontraversi seputar peresepan obat dalam bentuk puyer atau racikan memuat hal ini
membuat masyarakat menjadi resah terutama bagi orang tua yang anaknya seringa
mendapatkan oabt dalam bentuk puyer. Timbul konversi tersebut disebabkan karena
pemberian obat dalambentuk puyer dapat menyebabkan:
 Stabilitas obat dapat menurun karena obat-obatan yang dicampur dalam bentuk puyer
kemungkinan akan berinteraksi anatar satu obat dengan obat yang lainya.
 Pemberian obat dalam bentuk puyer berresiko terjadi polifarmasi.
 Sukar diketahui obat mana yang dpat menimbulkan efek sampinga tau reaksi alergi
karena bentuk campuran.
 Pembuatan puyer dengan cara digerus atau diblender karena akan ada sisa obat yang
menempel dialatnya kadar obat menjadi berkurang terutama oba-obat yang jumlahnya
sedikit.
 Proses pembuatan obat harus besih/ higienis sedangkan pada pembuatan puyer
dilapangan kenyataanya bvanyak yang tidak mengatahui persyaratan mortil tdak
dicuci bersih untuk setiap pergantian jenis peracikan resep seringkali masih tertinggal
sisa dan bekas obat puyer sebelumnya sehingga kemungkinan obatnya sudah rusak
sebelum mencapai sasaran karena proses penggerusan.
 Kesalahan dalam peracikan oabt, kesalahan dapat terjadi karena adanya tulisan dokter
yang tidak dapat dibaca oleh farmasi sehinga dapat terjadi kesalahan peracikan.

2.2 URAIAN BAHAN


1. Parasetamol (Ditjen POM, 1979)
 Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
 Nama Lain : Asetamiofen/Parasetamol
 Rumus Molekul : C8H9NO2
 Berat Molekul : 151,16
 Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit
 Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam
13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
 Kegunaan : Analgetikum; antipiretikum

2. CTM (Dirjen POM, 2014 Edisi V : 699)  


 Nama resmi : CHLORPHENIRAMINE MALEATE  
 Nama lain : klorfeniramin maleat
 RM/ BM : C16H19CIN2. C4H4O4 /390,82
 Rumus struktur : -
 Pemerian : serbuk hablur, ptih tidak berbau,larutan mempunyai ph antara 4
dan 5
 Kelarutan : mudah larut dalam air,mudah larutdalam etanol, mudah larut
dalam kloroform,sukar larut dalam eter.
 Penyimpanan : dalam wadah terutup tidak tembus cahaya
 Kegunaan : pengunaan antihistaminikum.

BAB III
METODE KERJA
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktukum kali ini adalah timbangan
analitik, sendok tanduk, kertas perkamen,sudip lumpang dan mortil
3.1.2 Bahan
Bahan yag digunakan pada praktikum kali ini yaitu alkohol,
paracetamol dan ctm.
3.2 METODE KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. meyiapkan bahan yang akan digunakan sesuai yang dibutuhkan
3. Gerus hingga homogen bahan menggunakan lumpang dan mortil yang
sudah dibersihkan.
4. Bungkus menggunakan kertas perkamen sesuai yang diminta dalam resep
5. Disusun dengan rapi dan dimasukan dalam sak obat
6. Berikan etiket putih dan aturan minum sesuai perintah diresep.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL

Dr Sehati
SIP 12345678
Jl. Hi Hayun no 56 Kota Palu
Sulawesi Tengah
(0451) 453321
10 Januari 2023

R/ paracetamol 250 mg
Ctm 2 mg
M.F d td no. XII
S 3 dd 1

Pro : budi ( 8 tahun)


PERHITUNGAN
Almat : Jl. Monginsidi No 15
Hp : 098545211145. BAHAN
Rumus:
Sediaan dalam resep X jumlah yang diminta dalam resep : sediaan
dipasaran
1. Paracetamol 250 mg X 12 : 500 mg = 6 tablet
2. Ctm 2 mg X 12 : 4 mg = 6 tablet
4.2 PEMBAHASAN

Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia dihaluskan untuk pemakain
oral/dalam atau untuk pemakaian luar, bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih
mudah terdispersi dari pada bentuk sediaan laianya seperti kapsul,tablet atau pil. Anak-anak
dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat
dalam bentuk serbuk.biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.( syamsuni
2020)
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama yang dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok/ kertas perkamen yang
cock untuk diminum. Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau
atsiri dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian
dilapisi dengan kertas logam. Penyimpanan antara penumbangan satu per satu terhadap bobot
isi rat-rata tidak boleh lebih dari 15% tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18
bungkus. ( FI ED III 1979).
Serbuk yang terbuat dari bahan kimia yang kasar ,cukup besar halus dan sangat halus.
Serbuk mempunyai perubahan yang luas sehingaa serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih
mudah larut dalam bentuk sediaan yang dipadatkan. Kekurangan serbuk sebagai bentuk
sediaan adalah enggannya pasien meminum obat yang pahit atau rasa tidak enak, kesulitan
untuk menjaga agar tidak terurai.
Pada peraktikum kali ini menggunakan bahan aktif paracetamol dan ctm. Paracetamol
yang berfungsi untuk menurunkan demam dan nyeri sedangkan ctm digunakan sebagai anti
alergi/anti histamin. Adapun langkah- langkah yang dilakukan pada pembuatan puyer yaitu
tahap pertama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,kedua menyiapkan bahan
yang akan digunakan sesuai dengan perhitungan bahan dalam resep yaitu
paracetamol 6 tablet dan ctm 6 tablet , ketiga menghaluskan atau menggerus
hingga homogen menggunakan lumpang dan mortil yang telah dibersihkan
menggunakan alkohol . setelah homogen ambil puyer menggunakan sudip dan di
jadiakan satu menggunakan kertas perkamen dan membungkus puyer sesuai
dengan permintaan dalam resep. Kemudian disusun rapi dan dimasukan kedalam
sak obat, langkah selanjutnya menuliskan etiket warna putih/obat dalam dan
aturan minum sesuai yng diminta dalam resep.

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia dihaluskan untuk pemakain
oral/dalam atau untuk pemakaian luar, bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih
mudah terdispersi dari pada bentuk sediaan laianya seperti kapsul,tablet atau pil. Anak-anak
dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat
dalam bentuk serbuk.biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.( syamsuni
2020)
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama yang dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok/ kertas perkamen yang
cock untuk diminum. Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau
atsiri dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian
dilapisi dengan kertas logam. Penyimpanan antara penumbangan satu per satu terhadap bobot
isi rat-rata tidak boleh lebih dari 15% tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18
bungkus. ( FI ED III 1979).
Pada peraktikum kali ini menggunakan bahan aktif paracetamol dan ctm. Paracetamol
yang berfungsi untuk menurunkan demam dan nyeri sedangkan ctm digunakan sebagai anti
alergi/anti histamin
.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Farmakope indonesia edisi III JAKARTA depkes ri 1997

Depkes formularium nasional jakarta depkes Ri 1978


Syamsuni 2020 dapertemen kesehatan jakarta indonesia

MIMS paracetamol volume 14 tahun 2013 jakarta medika

Redminton 2021 pengertian puyer universitas jakarta indonesia

Anda mungkin juga menyukai