Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEP


PERCOBAAN IV
SOLUTION

Disusun Oleh :

Agnes Nur Sagita (2012001)


Ernawati (022113003)
Felicia Berlian Kindangen (022113004)
Suci Rahmayanti (022113012)

Dosen Pengampuh Mata Kuliah :


Ayu Wulandari, S.Farm,. M.Farm

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS
PALU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Larutan (solution) adalah sediaan cair yang mengandng satu atau lebih zat
kimia yang larut,yang terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur.karena molekul-molekul alam larutan
terdispersi secara merata,maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan
umumnya mebentuk,memerikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki
ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur.
Sediaan padat secara kimia umumnya lebih stabil disbanding senyawa dalam
larutan,dan dapat dikemas lebih ringkas dan ringan.utnutk semua larutan,terutama
yang mengandung pelarut mudah menguap harus digunakan wadah tertutup rapat
dan terhindar dari panas berlebihan jika senyawa tidak stabil dan mudah
mengalami degredasi secara foto kimiapenggunaan wadah tahan cahaya perlu
dipertimbangkan.
Bentuk sediaan lartan digolongkan menurut cara pemberiannya,misalnya
larutan oral,larutan topical,atau penggolongan berdasakan pada system pelarut
dan zat pelarut seperti spritis tingtur,dan larutan air.larutan yang diberikan secara
parenteral disebut injeksi.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud percobaan
Dapat mengetahui berbagai macam larutan yang digunakan sebagai
obat.
1.2.2 Tujuan percobaan
Mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan resep racikan laruta
dengan baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar teori
Dalam membuat larutan atau obat minum,perlu diperhatikan sifat
bahan-bahan obatnya apakah larut atau tidak dengan melihat kelarutannya
dibuku standar seperti FI,extra pharmacope indonsia martindale ll.kelarutan
bukanlah standar atau uji kemurnian dari zat yang bersangkutan,tetapi d
maksud sebagai informasi dalam penggunaan,pengolohan dan peracikan
suatu bahan.
Dalam membuat larutan kita harus memperhatikan sifat dari bahan-
bahannya,apakah larut dalam air alcohol sirup atau pelarut yang tersedia
dalam komposisi resepnya.untuk mengetahui berapa banyak pelarut yang
tersedia dalam komposisi di resepnya.yang dapat dilihat pada monografi
masing-masing zat yang terdapat dalam buku standar (FI Indonesia,extra
pharmacope,merc indeks).
Melarutkan bahan obat dapat dilakukan dalam Erlenmeyer,mortar atau
dalam bekas gelas,dengan bantuan barang pengaduk tergantuk pada sifat
bahan obatnya.bila jumlah bahan yang dilarutkannya dan batas
pelarutnya,atau dibutuhkan pengurus terlebih dahulu maka melarutkannya
menggunakan dilakukan dalam mortar.
Bahan obat yang berupa Kristal dapat dilrutkan dengan menggunakan
Erlenmeyer,tambahkan air/pelarut sesuai dengan kelarutannya kemudia
dikocok hingga larut atau dalam dalam beker gelas dan diaduk dengan
barang pengaduk,untuk bahan obat tertentu harus dilarutkan dalam lumping
seperti seccus quiridiae (sari akan manis,harus digerus hingga halus dan
melarutkan dalam air mendidi soda kue (Natrii sucker bona, harus
digeruskan dengan cara garus ruang).digarus dan diambahkan air dan
diaduk,bagian yang jerni dituang kedalam botol,sisanya yang belum larut
digerus kembali dengan air di aduk hingga larut.
Kelarutan suatu jat dalam pelarut tertentu dan pada suhu tertentu
melalui tetap.suatu saat senyawa mempuyai beberapa bentuk Kristal yang
berbeda (missal chloramphenicol),perbedaan ini dapat di perlihatkan dalam
betuk kelarutannya.sehingga kelarutnya ini dapat digunakan sebagain cara
untuk menerapkan apakah suatu senyawa membentuk Kristal.
Kelarutan suatu zat adalah jumlah zat yang terdapat dalam larutan
sedemikian sehingga berada dalam kesetimbangan anatara zat yang larut dan
yang masih padatan.pelarut pada tiga macam yaitu: pelarut pola,contoh
air,pelarut non polar contoh minya,tumbuha,benzana,CA dan pelarut semi
plar contoh alcohol dan astron.
2.2 Uraian Bahan
1. Alkohol 70% (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol, etanol, ethyl alkohol
Berat molekul : 46,07
Rumus molekul : C2H6O
Rumus struktur :
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform Pdan
dalam eter P.
Pemerian : Cairan tidak berwarna jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak. Bau khas rasa panas. Mudah
terbakar dan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Terhindar dari cahaya.
Kegunaan : Desinfektan.
Khasiat : Membunuh organisme yang terdapat pada alat.
2. Gliserin (MIMS)
Nama lain : Gliserol
RM/BM : C3H803/92,09
Pemerian : Tidak berwarna,tidak berbau,viskos,cairan yang
higroskopis,memiliki rasa yang manis,kurang lebih 0,6 kali manisnya dari
sukrosa
Kelarutan : Gliserin praktis tidak larut dengan benzene,kloroform
dan minyak; larut dengan etanol 95%,methanol,dan air.
Penggunaan : Digunakan pada berbagai formulasi sediaan
farmasetika,pada formulasi farmasetika sediaan topikal
dan kosmetik,gliserin utamanya digunakan sebagai
humektan dan pelembut. Rentang gliserin yag
digunakan sebagai humektan sebesar ≤30%.
Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat.
3.Pewarna biru (MIMS)
Nama Resmi : Metilen Biru
Nama resmi : Methylthionini Chloridum
Nama lain : Biru metilen
RM / BM : C₁₆H₁₈CIN₃S.3H₂O / 373,90
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur hijau tua, berkilauan seperti
perunggu,tidak berbau atau praktis tidak berbau. Stabil
diudara; larutan dalamair dan dalam etanol berwarna
biru tua
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; agak sukar larut
dalam etanol
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup Rapat
Kegunaan : Pewarna kosmetik
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah
1. Timbangan
2. Anak timbangan
3. Mortir dan Stamper
4. Sudip
5. Kaca Arloji
6. Kertas Perkamen
7. Botol 100 mL
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah
1. Alkohol
2. Gliserin 8 ml
3.Pewarna biru
3.3 Cara Kerja
Ukur alkohol sebanyak 250 ml, Gliserin 8 ml dan ambil pewarna biru 1 tetes.
1.Siapkan alat dan bahan

2.Masukkan gliserin 8 ml kedalam gelas kimia

3.Masukkan alkohol 250 ml kedalam gelas kimia

4. Kocok sediaan kurang dari 2 menit

5. Pindahkan kedalam beaker gelas dan tetapi pewarna biru sebanyak 1 tetes

6. Lalu masukkan ke dalam botol


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PERHITUNGAN
R/ Alkohol 70% 250 ml
Gliserin 8 ml
Pewarna biru 1% 1 tetes
M.f hand rub da 100
Pro: ny.intan mayang sari
4.2 Pembahasan
Pada prktikum kali ini telah dibuat salotion (larutan) dimana antiseptic atau
germisida adalah senyawa kimia yang di gunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada
permukaan kulit dan membran mukosa.contoh antiseptic: betadin solution,etanol
70% larutkan rivanol 0,05%,0,1% disenfektan adalah senyawa kimia yang
digunakan untuk membunuh atau menghambdi mana alkohol70%at pertumbuhan
mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti permukaan
lantai,dinding.contoh disenfektan: larutan,lyso untuk pembersilantai,larutan
veno;3%
Pada resep tidak di lakuan perhitungan bahan,di karnakan resep tersebut
sudah memenuhi standar pembuat siap di koreksi dan bahan bahan di resep sdah
siap di ambil.di mana alcohol 70%250ml, griserin 8 ml dan pewrna biru 1%
sehingga siap di buat antiseptic berbasis alcohol
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Larutan atau solution adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih
zat kimia yang larut.yang terdisprsi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai
atau campuran pelarut yang sering tercampur.
Disinfeksi adalah proses pengurangan jumlah mikroorganisme, potugen
dengan cara menggunakan bahan disenfektan yang dipaparkan secara langsung
pada permukaan benda yang di indikasikan kostaminasi oleh
mikroorganisme.disenfektan merupakan bahan yang digunakan untuk disinfeksi
baik besar dari zat kimia yang terkandung dalam alcohol,gliserin dan pewarna
biru.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Asisten
Diharapkan untuk kedepannya dapat lebih tegas dalam membimbing
praktikan saat praktikum atau pada saat memperbaiki laporan.
5.2.2 Saran Praktikan

Kepada praktikan diharapkan untuk lebih siap lagi dalam


melaksanakan praktikum dan lebih teliti dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Ann,madian G.drug dosage,secon edition.univ gadja madah
Clama ,2020 pengantar bentuk sediaan antiseptic.
Dirtjen,POM 2019.Farmakope Indonesia edisi lll Jakarta.
Depskes RI,farmakope Indonesia edisi lll 1997
Depkes RI,formularium nasional,Jakarta:depkes RI IAI indeks spesialite obat vol.49
2014.
Johanes N.Z.ars resep yang rasional.surabaya airiangga univ press: 2019
Nimms edisi inggris vol.10 thn 1017.

Anda mungkin juga menyukai