Anda di halaman 1dari 11

LABORATARIM FARMESETIKA DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEP


PERCOBAAN
KAPSUL

DISUSUN OLEH :

ADITYA PRASETYA

NI WAYAN GITA WATI

NI WAYAN SUJATI

RIANTO TANGGO DAKO

TRACE CINTYA LETANA

AYU WULANDARI S, FARM M,FRAM

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia sudah berkembang, setelahmelewati berbagai


era yang panjang. di Indonesia, perkembangan farmasi dimulaidari zaman pra perang dunia II
dimana selama penjajahan belanda hanya terdapatapoteker dari luar negeri saja dan dari Indonesia
sendiri hanya setara dengan asistenapoteker. Apoteker adalah seorang yang mempunyai keahlian
dan wewenang di bidang kefarmasian baik di apotik, rumah sakit, dan bidang lain yang
berhubungandengan kefarmasian.

Kemudian pada masa pendudukan Jepang mulai dirintis pendidikan tinggifarmasi dengan
nama Yukugaku sebagai bagian dari Jakarta ika daigaku. Pada tahun1944 yakugaku di ubah menjadi
yaku daigaku. Tahun 1946 di buka perguruan tinggiahli obat di klaten yang kemudian di pindah dan
berubah menjadi Fakultas FarmasiGadjah Mada di Yogyakarta dan mulai di ikuti oleh beberapa

perguruan tinggi yanglain.

Pada tahun 2005 Universitas Negeri Gorontalo secara resmi membuka jurusan farmasi
program studi D3 di Fakultas MIPA. tahun 2007 Jurusan Farmasi di pindah dan bergabung
dengan Fakultas  Ilmu- Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan.tahun 2010 Universitas Gorontalo secara
resmi membuka Program studi S1. PadaProgram Studi S1 telah di susun berbagai macam mata kuliah
yang menunjangmahasiswa dalam mempelajari ilmu farmasi secara mendetail guna dalam
menunjang seorang calon farmasis pada praktek kerja nanti, Salah satunya adalah FarmasetikaDasar.
Farmasetika Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk sediaanObat dan cara
pembuatannya. Obat  dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk di pakai dalam
diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati ataumencegah penyakit pada manusia atau hewan. 

Pada praktikum Farmasetika Dasar di ajarkan cara membuat berbagai sediaanobat seperti
Serbuk Bagi, Salep, Serbuk tabur, Sirup, Suspensi, Emulsi, Suppositoriadan Kapsul. Kapsul ialah
sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang kerasatau lunak yang dapat larut.

I.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

 Mengetahui bentuk sediaan kapsul, jenis dan ukuran kapsul


 Memahami proses pembuatan kapsul dan komponen - komponennya
 Mempelajari perhitungan bahan dan perhitungan dosis pada kapsul
 Mengetahui keuntungan dan kerugian bentuk sediaan kapsul
BAB II

TUJUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana satumacam obat atau lebih
dan atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalamcangkang atau wadah kecil yang umumnya
dibuat dari gelatin yang sesuai.

Tergantung pada formulasinya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bisa jugakeras. Kapsul
gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli farmasimasyarakat dalam
menggabungkan obat-obat secara mendadak dan di
lingkungan para pembuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya. Sedangkankapsul
gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen dansorbitol ditambahkan
supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik (PengantarBentuk Sediaan Farmasi.

Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai berikut :

1. Bentuk menarik dan praktis


2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menututupi obat yang berasa dan berbau tidak
enak
3. Mudah di telan dan mudah hancur atau larut dalam lambung sehinga obat cepat diabsorbsi
4. Dokter dapat mengkombinasikan berapa macam obat dan dosis yang berbeda – beda sesuai
kebutuhan pasien
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan zat tambahan atau penolong seperti
pada pembuatan pil maupun tablet

Sedangkan kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai berikut :

1. Tidak bisa untuk zat- zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat menahan
penguapan
2. Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis ( menyerap lembab )
3. Tidak bisa untuk yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
4. Tidak bisa untuk balita
5. Tidak bisa di bagi-bagi

Cangkang kapsul kelihatannya keras, tetapi sebenarnya masih mengandung air dengan kadar
10-15%. Jika disimpan di tempat yang lembab, kapsul akan menjadi lunak dan melengket satu sama
lain serta sukar dibuka karena kapsul itu dapat menyerap air dari udara yang lembab. Sebaliknya, jika
disimpan di tempat yang terlalu kering, kapsul itu akan kehilangan airnya sehingga menjadi rapuh
dan mudah pecah. Oleh karena itu, penyimpanan kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan
yang :

1. Tidak terlalu lembab atau dingin dan kering


2. Terbuat dari botol gelas, tertutup rapat yang di beri bahan pengering
3. Terbuat dari wadah botol plastik, tertutup rapat yang juga di beri bahan pengering
4. Terbuat dari aliminium foil dalam blister atau strip

Bobot atau volume obat yang diisikan kedalam kapsul tergantung pada sifatatau bahan obat itu
sendiri. Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran
kapsul biasanya berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental. Sebagai pedomann
ya dapat menggunakan tebel dibawah ini.

No Ukuran Accetosal dalam Nat- Bikarbonat Nbb dalam gram


gram dalam gram
000 1 1,4 1,7

00 0,6 0,9 1,2

0 0,5 0,7 0,9

1 0,3 0,5 0,6

2 0,25 0,4 0,5

3 0,2 0,3 0,4

4 0,15 0,25 0,25

5 0,1 0,12 0,12

Ada tiga cara penggisian kapsul yaitu sebagai berikut :

1. Dengan tangan
Merupakan cara yang paling sederhana, yaitu dengan tangan
tanpa bantuan alat lain. cara ini sering digunakan di apotek untuk melayani resepdokter.
Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan 
Untuk mencegah alergi yang mungkin timbul akibat petugas tidak tahanterhadap
obat tersebut.
Untuk memasukkan obat dapat dilakukan cara sebagai berikut.
a. Serbuk dibagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta. 
b. Tiap bagian serbuk tadi dimasukkan ke dalam badan kapsul dan ditutup2.
2. Dengan alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia.Dengan
menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat
lebih cepat, sebab sekali buat dapat dihasilkan berpuluh- puluh kapsul. Alat ini terdiri dari 2
bagian, yaitu bagian tetap dan bagian yang bergerak.

Cara pengisian kapsul :

a. Buka bagian-bagian kapsul. 


b. Badan kapsul dimasukkan ke dalam lubang pada bagian alat yang tidak bergerak / tetap.
c. Taburkan serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul.
d. Ratakan dengan bantuan alat kertas film.
e. Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakkan bagian alat yang bergerak3.
3. Dengan mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan menjagakeseragaman kapsul, perlu
dipergunakan alat yang otomatis mulai dari membuka,mengisi sampai menutup kapsul.

2. 2 Resep

Dr. jemmy Gurnadi, sp. Pd


Sik : 003/FM/GTO/07
JL. G. LOMPOBATTANG 104
Telp. 0435-654321
Gorontalo, 26-11-
2022

R/ paracetamol 500mg
DMP 15mg
CTM 1mg

Mf. Caps dtd no x


S 3 dd caps 1

Pro : TN. ANTO

Perhitungan :

Pct = 500 x 10 tab = 10 tab

500

DMP = 15 X 10 = 15 tab

10

CTM = 1 X 10 = 2 ½
BAB III

METEDO KERJA

3.1 Alat Dan Bahan Percobaan


3.1.1 A lat – Alat Yang Digunakan
Adapun alat- alat yang di gunakan dalam praktikum adalah :
1. Alu
2. Lap halus
3. Lumpang
4. Neraca analitik etizen
5. Sendok tanduk
6. Sudip
3.1.2 Bahan – Bahan Yang Di Gunakan
Adapun bahan- bahan yang di gunakan dalam praktikum adalah :
1. Alkohol 70%
2. Paracetamol 500mg
3. DMP 15mg
4. CTM 1mg
5. Cangkang kapsul
6. Kertas perkamen
7. Tissue

3.2 CARA KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Dibersihkan alat menggunakan alkohol 70%
3. Bahan obat yang akan digerus diletakan diatas kertas perkamen yang telahdiberi
label nama masing-masing obat
4. Bahan obat telah digerus satu persatu secara bergantian didalam lumpinghingga
halus
5. Obat yang telah digerus diletakan kembali keatas perkamen kemudianditimbang
satu persatu
6. Dicampurkan semua bahan obat yang telah diserbukan hingga halus
danhomogen
7. Serbuk dibagi dahulu diatas kertas perkamen sesuai dengan jumlah kapsul
yangdimint yaitu 10 kapsul. Jadi disiapkan 10 kertas perkamen dengan
menggunakanmetode block. Metode block disebut juga metode pembagian yaitu
metode yang digunakan oleh ahli farmasi untuk menempatkan seluruh serbuk
yangtelah diolah diatas satu permukaan lempeng atau selembar kertas
perkamenyang lebar diatas meja
8. Dimasukan serbuk tersebut kedalam badan kapsul sampai terisi penuh dantutup
dengan rapat.
9. Dimasukan 10 kapsul tadi kedalam plastik obat, diberi etiket putih dan ditandai
3 kali sehari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PERCOBAAN


Setelah melakukan percobaan, hasil yang diperoleh adalah sedian berbentukkapsul.
Kapsul adalah sedian padat yang terbungkus dalam cangkang keras ataupunlunak.
Cangkang kapsul memiliki ukuran yang berbeda-beda dimulai dari nomoryang paling
kecil yaitu 5 dan nomor yang paling besar yaitu 000. Dalam percobaanini, yang kita
gunakan adalah cangkang kapsul nomor 00. Kapasitas kapsul kira-kira berkisar antara
30mg - 60mg tergantung berat jenis serbuknya.
 Perhitungan bahan
Paracetamol 500mg
DMP 15mg
CTM 1mg
 Perhitungan Dosis
Paracetamol = 500 X 10 = 10 tab
500
DMP = 15 x10 = 15 tab
10
CTM = 1 x 10 = 2 ½
4
4.2 Pembahasan
ediaan kapsul dapat diartikan seabagai campuran homogen dua atau
lebih bahan obat yang telah dihaluskan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dar
iobat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Sediaan kapsul
merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1-10000µ. Dalam Ilmu Farm
asi,cangkang dibuat dari : Gelatin, pati, dan bahan lain yang cocok .
Dalam percobaan kali ini, langkah awal yang kita kerjakan sebelum
meraciksediaan kapsul terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang akan
kitagunakan. kemudian membersihkan alat menggunakan akohol 70%.
Untukmembersihkan alat, kita tidak dapat menggunakan alcohol yang 90% karena
mudahmenguap dan umumnya digunakan sebagai pengawet. Selanjutnya
menyediakan bahan yang telah ditimbang yaitu Paracetamol, CTM , DMP Setelah
semua bahantelah disiapkan, mulailah kita menggerus bahan satu persatu dengan
mendahulukan dari bobot yang paling besar kemudian yang kecil, hal ini dilakukan
agar partikel didalamnya memiliki kehalusan yang sama rata. Setelah semua bahan
homogen,langkah berikutnya kita menyiapkan kertas perkamen sebanyak 10 lembar.
dalam penyusunan kertas perkamen kita menggunakan metode block. Metode block
disebut juga metode pembagian yaitu metode yang digunakan oleh ahli
farmasiuntuk menempatkan seluruh serbuk yang telah diolah diatas satu
permukaanlempeng atau selembar kertas perkamen yang lebar diatas meja.
Selanjutnya,mulailah kita memasukkan serbuk tersebut kedalam badan kapsul. Pada
percobaanini dalam cara pengisian kapsul, kita menggunakan metode dengan
tangan. metodeini merupakan cara yang paling sederhana, yaitu dengan tangan
tanpa bantuan alatlain. Untuk memasukkan obat, dapat dilakukan dengan membagi
dahulu sesuaidengan jumlah kapsul yang diminta, kemudian tiap bagian serbuk tadi
dimasukankedalam badan kapsul dan ditutup. Kemudian sediaan kapsul yang telah
jadidimasukkan kedalam plastik obat disertakan dengan etiket putih.
 Cara PemakaianObat
Diminum tiga kali sehari yaitu pagi siang dan malam dalaminterval waktu 6
jam sebelum makan.
 Cara Penyimpanan
Obat disimpan pda tempat atau ruanagan yang tidak lembab ataudingin dan
kering, terbuat dari botol gelas atau wadah botol plastic,tertutup rapat dan diberi
bahan pengering.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPUKAN
Adapun kesimpulan pada kali ini pada praktikum kali ini adalah
1. Bahan padat atau ( serbuk ) sebelum di masukan dalan cangkang kapsul
harus di capur terlebih dahulu sesuai ketentuan atau thnik meracik obat.
2. Campuran bahan oat yang dapat langsung di masukan dalam cangkang
kapsul hingga tampa batas penambahan
3. Kapsul yang salah di isi sebelum di kemas, di bersihkan satu persatu dengan
kain basah atau tisue kering untuk penyempurnaan penampilan dan untuk
menjaga mutu kapsul.

5.2 Saran
Dalam peracikan kapsul, hendaknya bekerja dengan teliti, bersih, benar. Serta
memperhatikan ketentuan atau tehnik peracikan sediaan kapsul untuk
memperoleh hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2019. Farmakope indonesia edisi ketiga. Departemen
kesehatan RI. Jakarta
Anonim 2018. Farmakope indonesia edisi keempat. Departemen
kesehatan RI. Jakarta
Aniet, Moh. 2020. Ilmu meracik obat. Yogyakarta : Gajah mada
Universitas pers
Syamsyuni, A. 2022. Ilmu Resep jakarta : kedokteran EDC

Anda mungkin juga menyukai