NIM : 1948311010
Prodi : D3 Farmasi (Semester 5)
Dosen Pengampu : apt. Yenny, S.Farm., M.Farm
Mata Kuliah : Teknologi Solid
Tugas : Evaluasi sediaan solid
Formulasi :
R/ Hydrocortisone acetate 5 mg
Bismuth Subgallat 64,98 mg
Bismuth Resorcin 52,16 mg
Zinc Oxide 319,2 mg
Rancangan penentuan formula dan proses pembuatan
Zat aktif dalam formula ini adalah hydrocortisone acetate untuk zat tambahan adalah
bismuth subgallate, bismuth resorcin, dan zinc oxide. Sedangkan basis yang digunakan dalam
sediaan suppositoria ini adalah oleum cacao. Sediaan suppositoria ini akan dibuat sejumlah 3
suppositoria @ 2gr.
Perhitungan Formula :
1. Hidrokortison Acetas = 5 mg x 3 = 15 mg
2. Bismuth Subgallat = 64,98 mg x 3 = 194,94 mg
3. Bismuth Resorcin = 52,16 mg x 3 = 156,48 mg
4. Zinc Oxide = 319,2 mg x 3 = 957,6 mg
Oleum Cacao = 2 gr – ( 3,5mg + 194,94 mg + 156,48 mg + 957,6 mg )
= 200 mg – ( 3,5mg + 194,94 mg + 156,48 mg + 957,6 mg )
= 687,48 mg
687,48 mg x = 2062,44 mg
Timbangan
1
Analitik
Kertas
2
Perkamen
4 Sudip
Cetakan
6
suppos
Cawan
7
Porselin
8 Kaca Arloji
9 serbet
10 Pipet tetes
Lumpang dan
11
Alu
Lemari
12
Pendingin
Aluminium
13
Foil
14 Waterbath
15 Pengayak
16 pH
b. Bahan
N
Nama Gambar
o
Hydrocortisone
1
acetate
Bismuth
2
Subgallat
Bismuth
3
Resorcin
4 Zinc Oxide
5 paraffine
6 Oleum Cacao
Cara Pembuatan :
1. Timbang semua bahan
2. Zinc oxide diayak dengan pengayak yang sesuai
3. Lelehkan oleum cacao dalam cawan penguap diatas penangas air
4. Gerus bahan-bahan berikut : Bismuth Subgallat, Bismuth Resorcin, dan Zinc Oxide
5. Bahan-bahan yang telah di gerus dicampurkan ke dalam oleum cacao yang telah
dilelehkan
6. Tambahkan Hydrocortison acetate, sisihkan
7. Olesi cetakan suppositoria dengan paraffin
8. Tuangkan zat ke dalam cetakan
9. Masukkan ke dalam freezer, tunggu hingga mengeras
10. Masukkan ke dalam kemasan yang telah dilapisi aluminium foil
11. Berikan label dan etiket
Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptis
Uji organoleptis meliputi bau, warna, dan bentuk dari sediaan.
A. Dasar Teori
Istilah kapsul berasal dari bahasa latin “capsula” yang berarti kotak kecil.
kapsul telah digunakan sejak abad ke 19. Salah satu masalh farmasi yangmuncul pada saat
itu, yaitu rasa dan bau yang tidak enak dari obat herbal,sehingga diperkenalkan dan
dipatenkan sediaan kapsul.Kapsul memiliki bentuk yang menarik dan praktis, disamping itu
jugakapsul memiliki keuntungan dari pemberian sediaan kapsul, yaitu dapatmenutupi bau
obat yang tajam dan rasa pahit dihindari ketika dikonsumsi.Selain itu, cangkang kapsul
mudah hancur hingga ketika di telan perut akancepat mengabsorbsi, serta dokter juga dapat
mengkombinasikan beberapamacam obat dan dosis yang berbeda ke dalam 1 cangkang
kapsul sesuaikebutuhan pasien. Dengan keadaan kapsul yang mudah hancur, maka
untuk penyimpanannya harus ditempat yang terlindung dari cahaya dan dalamwadah tertutup
baik. Peracikan sediaan obat berupa kapsul yang memenuhi persyaratan farmasetik.
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana satumacam obat
atau lebih dan atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalamcangkang atau wadah kecil
yang umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dari
gelatin bisa lunak dan bisa jugakeras. Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang
digunakan oleh ahli farmasimasyarakat dalam menggabungkan obat-obat secara mendadak
dan di lingkungan para pembuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya.
Sedangkan kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol polivalen
dansorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik (Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi).
a. Uji Organoleptis
Cara pengujian dengan menggunakan indra manusi sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
b. Keseragaman Bobot
Uji yang digunakan menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 661/MENKES/SKVII/1994 yaitu tidak lebih dari 2 kapsul yang masing-
masing bobot isinya menyimpang dari bobot isi rataratanya lebih besar dari harga
yang ditetapkan dalam kolom A dan tidak satu kapsulpun yang bobot isinya
menyimpang dari bobot isi rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan dalam
kolom B, yang tertera pada daftar berikut :
Bobot rata-rata isi Penyimpangan terhadap bobot isi rata-rata
Kapsul A B
< 120 mg 10 20
>120 mg 7,5 15
Formulasi :
R/ Vit c ( Asam askorbat ) 350 mg
Vit B6 ( Piridoksina hidrokloridum ) 25 mg
Vit B1 ( Tiamina Hidroklorida ) 25 mg
m.f.pulv.da in cap.dtd No.X
Perhitungan Formula :
1. Vit C = 10 mg x 350 mg = 3500mg ~ 3,5 gr
2. Vit B1 = 10 mg x 25 mg = 250 mg ~ 0,25 gr
3. Vit B6 = 10 mg x 25 mg = 250 mg ~ 0,25 gr
Perhitungan bobot cangkang kapsul = 3,5 gr + 0,25 gr + 0,25 gr / 10
= 4 gr / 10
= 0,4 gr < 0,5 gr
Jadi cangkang kapsul yang digunakan adalah cangkang kapsul no.0
Alat dan Bahan:
a. Alat
No Nama Gambar
1 Kertas Perkamen
2 Kertas Hvs
3 Timbangan Analitik
4 disintegration tester
6 Sudip
7 Sendok Tanduk
8 Serbet
b. Bahan :
No Nama Gambar
1 Asam askorbat
Piridoksina
2
hidrokloridum
3 Tiamina Hidroklorida
Jangka Sorong
- Persyaratan yang harus dipenuhi : diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali
tebal tabletdan tidak boleh kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.
2. Uji Keseragaman Bobot :
- Cara Pengujian : Timbang 20 tablet lalu hitung rata-rata tablet. Timbang
kembali tiaptablet satu per satu. Hitung penyimpangan tiap tablet terhadap
bobot rata-rata tablet dengan menggunakan rumus:
Penyimpangan = (bobot tiap tablet – bobot rata-rata tablet) x 100 %
Bobot rata-rata tablet
Timbangan Analitik Digital
- Persyaratan yang harus dipenuhi : tidak boleh ada 2 tablet yang menyimpang
lebih besardari yang ditetapkan kolom A dan tidak boleh ada 1 tablet
yangmenyimpang lebih besar dari yang ditetapkan oleh kolom B.
Penyimpangan bobot rata-rata
Bobot rata-rata A B
25 mg atau kurang 15% 30%
26 mg – 150 mg 10% 20%
151 mg – 300 mg 7.5% 15%
Lebih dari 300 mg 5% 10%
Hardness tablet
- Persyaratan yang harus dipenuhi : Kekerasan yang disyaratkan antara 4 -8 kg.
Corong
Penggaris
- Persyaratan yang harus dipenuhi : Serbuk harus sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan, termasuk ukuran partikel, kelembaban, dan identifikasi bahan
aktif.