Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR

“KAPSUL”

Dosen Pengampu:
apt. Anna L Yusuf, M.Farm.

Disusun Oleh :

Amelia Hermawan (2204277052)

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membaca resep
2. Mahasiswa dapat menghitung resep
3. Mahasiswa dapat menimbang bahan obat
4. Mahasiswa dapat meracik sediaan kapsul

B. Dasar Teori
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus
dalam suatu cangkang capsul keras dan lunak.

Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari
obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut

Keuntungan sediaan kapsul:

1. Bentuk menarik dan praktis.


2. Cangkal kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan berbau tidak
enak.
3. Mudah di telan dan cepat hancur atau larut di dalam perut, sehingga obat cepat di
absorbsi (diserap) usus.
4. Dokter dapat mengombinasikan beberapa macam bahan obat dan dosis yang berbeda
beda sesuai kebutuhan seorang pasien.
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau
penolong seperti pembuatan pil atau tablet

Kerugian sediaan kapsul:


1. Tidak bisa untuk zat zat mudah menguap sebab pori pori kapsul tidak dapat menahan
penguapan.
2. Tidak bisa untuk zat zat yang hidroskopis (menyerap lembab)
3. Tidak bisa untuk zat zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.
4. Tidak bisa untuk balita.
5. Tidak bisa dibagi bagi.

Persyaratan kapsul:
1. Keseragaman bobot
2. Waktu hancur
3. Uji disolusi
4. Keseragaman sediaan

Alat dan Bahan


1. Timbangan gram kasar
2. Anak timbangan
3. Bahan obat sediaan kapsul sudah tersedia di laboratorium
4. Kertas perkamen
5. Cangkang kapsul
6. Mortir dan samper
7. Spatel
8. Sudip
9. Plastik klip obat
10. Etiket dan label
BAB II

HASIL PENGAMATAN

Dr. Sri Rahmawati


SIP:No.101/DKK-DN/05/2019
JL. Lend Sudirman No 10 CIAMIS
No. Telp 085768910123
No:02 Ciamis, 17-4-2022
R/ Sanexon ½ tab
Piroxicam 20 mg 20 mg
Omeprazole 1 cap 1 cap
Mf cap dtd no. xxx
S 2 dd c1 pagi
Pro :Tn.Cang Kim Hion (25 tahun)

Berat badan : 53 kg
A. Kelengkapan Alamat : Jl. Kemuning No. 1 Ciamis Resep
Kelengkapan Resep

N Keleng Ketera
o. kapan ngan
Resep

1. Nama Ada
dokter

2. SIP Ada
dokter

3. Alamat Ada
dokter

4. No. telp Ada


dokter

5. No. Ada
resep

6. Tanggal Ada
penulis
an
resep

7. Tanda Ada
R/

8. Nama Ada
obat

9. Berat Ada
obat
masing-
masing

1 Jenis Ada
0. sediaan

1 Jumlah Ada
1. sediaan

1 Aturan Ada
2. pakai

1 Nama Ada
3. pasien

1 Umur/ Ada
4. berat
badan
pasien

1 Alamat Ada
5. pasien

1 No. telp Ada


6. pasien

1 Paraf Ada
7. dokter

B. Mongrafi
1. Sanexon ( Methylprednisolon )
Pemerian :Serbuk hablur; putih sampai hampir putih, tidak berbau. Melebur pada suhu 240
derajat di sertai penguraian.
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, dalam dioksan dan
dalam metanol, sukar larut dalam aseton dan dalam kloroform, sangat sukar larut
dalam eter.
Sumber : FI Edisi V ( hal 846)

2. Piroxicam 20 mg
Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang, tidak berbau. Bentuk
monohidrat berwarna kuning.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian besar pelarut
organik; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung air.
Sumber : FI Edisi IV (hal 683)

3. Omeprazole
Pemerian :Serbuk putih hingga hampir putih, melebur pada suhu 150 derajat hingga 160
derajat disertai penguraian.
Kelarutan :Larut dalam diklorometan, agak sukar larut dalam metanol dan dalam etanol;
sangat sukar dalam air.
Sumber : FI Edisi V ( hal 966)

C. Usul
1. Penambahan SL untuk menambah bobot
2. Penambahan warna untuk melihat homogen

D. Dasar Teori
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang capsul keras dan
lunak.
Persyaratan kapsul:

1. Keseragaman bobot

2. Waktu hancur

3. Uji disolusi

4. Keseragaman sediaan

E. Penggolongan Obat
Nama Obat Penggolongan Obat Indikasi Obat
Sanexon Obat keras Kortikosteroid
Piroxicam 20 mgl Obat keras Antiinflamasi
Omeprazole Obat keras Proton Pump
Inhibitor

F. Perhitungn DM
1. Sanexon
DM = Tidak ada
DL = 1x = 2 mg
1h = 2 mg x 2 = 4 mg

G. Perhitungan Bahan
1. Sanexon
½ tab x 30 = 15 tab x 4 mg = 60 mg

2. Piroxicam 20 mg
20 mg x 30 = 600 mg

3. Omeprazole
1 cap x 30 = 30 cap x 20 mg = 600 mg

4. Perhitungan cangkang kapsul


60 mg + 600 mg + 600 mg = 1.260 mg : 30 = 42 mg

42 mg (cangkang kapsul no 5)

H. Penimbangan Bahan
1. Sanexon = 60 mg
2. Piroxicam = 600 mg
3. Omeprazole = 600 mg
4. SL = 50 mg

I. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sertakan timbangan
3. Timbang masing – masing bahan
4. Lapisi mortir dengan sedikit SL gerus sampai halus
5. Masukan sanexon sebanyak 60 mg ke dalam mortir gerus sampai homogen
6. Masukan piroxicam sebanyak 600 mg ke dalam mortir gerus sampai homogen
7. Masukan omeprazole sebanyak 600 mg ke dalam mortir gerus sampai homogen
8. Sisihkan timbangan, hitung no cangkang kapsul
9. Bagi 30 bagian
10. Masukan ke dalam cangkang kapsul no 3
11. Bersihkan hasil sediaan dengan tisu
12. Kemas dan Beri etiket.

J. Etiket

K. Fungsi
- Obat radang alergi di sertai lambung.
BAB III
PEMBAHASAN

Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang capsul keras dan
lunak. Kapsul digunakan karena kepraktisannya bagi konsumen obat. Obat yang memiliki
rasa tidak enak seperti pahit, dan bau dapat di tutupi jika dibuat dalam bentuk kapsul.

Cara membuat kapsul pada resep praktikum kali ini yaitu dengan cara menimbang masing-
masing bahan Sanexon 60 mg, Piroxicam 600 mg, Omeprazole 600 mg, SL q.s ( 50 mg).

Pertama Siapkan alat dan bahan kemudian Timbang masing – masing bahan. Lapisi mortir
dengan sedikit SL gerus sampai halus. Masukan sanexon sebanyak 60 mg ke dalam mortir
gerus sampai homogen. Masukan piroxicam sebanyak 600 mg ke dalam mortir gerus sampai
homogen. Masukan omeprazole sebanyak 600 mg ke dalam mortir gerus sampai homogen.
Sisihkan timbangan, hitung no cangkang kapsul.
Kemudian keluarkan campuran puyer dari mortir menggunakan sudip masukan ke dalam
kertas perkamen lalu masukan ke dalam cangkang kapsul no 3. Bagi 30 bagian. Bersihkan
hasil sediaan dengan tissu dan kemudian masukan ke dalam plastik klip obat beri etiket putih
dengan aturan 2 x sehari 1 sendok makan setiap pagi.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III Kapsul adalah bentuk sediaan obat
terbungkus dalam suatu cangkang capsul keras dan lunak. Menurut Farmakope
Indonesia Edisi IV Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut.

Persyaratan kapsul:
1. Keseragaman bobot
2. Waktu hancur
3. Uji disolusi
4. Keseragaman sediaan
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. A. Syamsuni, Apt; 2006; Ilmu Resep; Jakarta; Kedokteran EGC

Departemen Kesehatan RI; 1979; Farmakope Indonesia Edisi Ketiga; Jakarta

Departemen Kesehatan RI; 1995; Farmakope Indonesia Edisi Keempat; Jakarta

Departemen Kesehatan RI 2014; Farmakope Indonesia Edisi Kelima; Jakarta


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai