S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
PERCOBAAN II
PULVERES
OLEH :
KELAS D/2018
KELOMPOK II (DUA)
TEORI UMUM
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan.
Selain itu, menurut Farmakope Indonesia IV, serbuk adalah campuran kering
bahan obat bahan obat atau zat yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral
atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai permukaan yang luas, serbuk
lebih mudah didispersi dan lebih dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang
didapatkan. Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet
lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.obat (Ditjen POM, 1995).
Serbuk terbagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang
kurang lebih sama, yang dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok
untuk sekali minumuntuk serbuk terbagi yang menandung bahan yang mudah
meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang
mengandung lilin kemudian dilapisi dengan kertas logam. serbuk dapat diminta
terbagi-bagi atau tak terbagi-bagi. Serbuk yang terbagi-bagi, selalu dapat dibuat
sampai bobotnya 0,5 g, sebagai zat pengisi dipakai laktosa. Tetapi ini hanyalah
kebiasaan, karena tidak dinyatakan bahwa serbuk-serbuk harus mempunyai
bobot 0,5 g. (Chaerunnisa, 2009).
Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih
mudah larut dan lebih mudah terdispersi daripadak bentuk sediaan obat lainnya
dimaksudkan bahwa serbuk dapat melalui pengayak nomor 22 seluruhny dan
tidak lebih dari 40% melalui pengayak nomor 60. nomor pengayak menunjukan
jumlah-jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat
(Arief, 2007)
Derajat halus serbuk (Arief, 2007)
1. Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
2. Serbuk kasar adalah serbuk((10/40)
3. Serbuk agak kasar adalah serbuk(22/60)
4. Serbuk agak halus adalah serbuk(44/85)
Keuntunngan Pulveres
1. Serbuk lebih mudah terdispresi dan lebih larut pada kesedian yang di
padatkan
2. Anak-anak atau orang tua yang suka rmenelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sedian cair tidak
ditemukan sediaan serbuk
Kerugian Pulveres
1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, seperti lengket
dilidah, amis dan lain-lain)
2. Pada penyimpana terjadi lembab atau basah
3. Kemungkinan efek samping atau interaksi obat menigkat.(H.A.
a. Kering
b. Halus
c. Homgen
d. Memenuhi uji keragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman
kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk
terbagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotik, dan psikotropik.
(Drs. H.A Syamsuni,Apt,2006)
BAB II
RESEP PULVERES
No. Tgl.
R/
Amoxan Caps I
Pehaclor 2 mg
Luminal 1.5mg
Saccharin 5 mg
No. Tgl.
R/
Amoxan Caps I
Pehaclor 2 mg
Luminal 1.5 mg
Saccharin 5 mg
No. Tgl.
Ambillah/
Amoxan Caps I
Pehaclor 2 mg
Luminal 1.5 mg
Saccharin 5 mg
b. Luminal
Nama Resmi : PHENOBARBITALIUM
Nama Lain : Luminal
Pemerian : Hablur atau serbuk hablut; putih tidak berbau; rasa
agak pahit
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol
(95%) P. Dalam eter p, dala larutan alkalihidroksida
dan dala alkali karbonat
Khasiat : Hipnotikum, sedativum
Penyimpana : Dalam wadah terttutp baik
c. Pehaclor
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : Klorfeniramina maleat.
Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95%) P. Dan dalam 10 bagian klorofom P, sukar
larut dalam eter P.
Khasiat : Antihistaminikum.
Penyimpana : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari cahaya.
d. Saccaharin
Nama Resmi : LACTOSUM
Nama Lain : Laktosa, saccharin lactis
Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak manis.
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih; sukar larut dalam etanol (95%) p; praktis
tidak larut dalam klorofom P dan eter P.
Khasiat : Zat tambahan
Penyimpana : Dalam wadah tertutup baik
II.6 Perhitungan Bahan
a. Amoxan caps : 1 × 12 = 12 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
b. Pechalor : 2 𝑚𝑔 × 12 = 24 𝑚𝑔 ⇒ 6 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
c. Luminal : 15 𝑚𝑔 × 12 = 180 𝑚𝑔
d. Saccharin : 55 𝑚𝑔 × 12 = 60 𝑚𝑔
II.7 Perhitungan Dosis
1. Amoxan caps
DM = ¼ gram
𝑛
Young = 𝑛+12 × 𝐷𝑀
7
Sekali :7+12 × 1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,36 𝑔𝑟𝑎𝑚 ⇒ 360 mg
7
Sehari = 7+12 × 4 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,47 𝑔𝑟𝑎𝑚 ⇒ 1470 𝑚𝑔
Sesuai resep =1 × 2 𝑚𝑔 = 2 𝑚𝑔
=3 × 2𝑚𝑔 = 6 𝑚𝑔 < 40 𝑚𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑂𝐷
3. Luminal
DM = 300mg / 600mg
7
Sekali = 7+12 × 300 𝑚𝑔 = 110 𝑚𝑔
7
Sehari =7+12 × 600 𝑚𝑔 = 221 𝑚𝑔
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang bias dibagi-bagi dalam bobot
yang kurang lebih sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau pengemas lain
yang cocok. Bahan-bahan yang terdapat pada resep ini yaitu Amoxan Caps 500 mg,
Luminal 180 mg, Pehaclor 24 mg, Saccharin 60 mg.
Amoxan caps 500 mg merupakan antibiotik untuk membantu mengobati
infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. Selain itu, amoxan caps 500 mg
juga digunakan sebagai antibiotik untuk membantu mengobati luka, lambung atau
usus yang disebabkan oleh bakteri H.pylori. Amoxan caps 500 mg bekerja dengan
cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga dapat membunuh
bakteri. Obat ini juga bisa dikombinasikan dengan obat lainnya untuk membantu
mengatasi gejala penyakit yang timbul.
Luminal (Phenobarbital) adalah obat yang mengendalikan dan mengurangi
kejang. Dengan berkurangnya kejang, penderita dapat menjalani aktivitas
sehari0hari secara normal dan terhindar dari cedera yang timbul akibat kejang. Obat
ini juga dapat digunakan sebagai obat penenang dan membantu untuk tidur, yang
biasanya digunakan untuk waktu singkat, yaitu tidak lebih dari 2 minggu.
Pehaclor adalah obat yang digunakan untu mengobati pilek, bersin-bersin,
mata berair, gatal-gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan
oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza. Obat ini juga bisa digunakan untuk
mengobati iritasi alergi, urtikaria, dan hay fefer. Pehaclor mengandung
chlorpheniramine maleate, obat antihistamin generasi pertama yang bertindak
terutama sebagai inverse agonist histamine perifer H1-reseptor. Selain itu juga
mempunyai efek anti kolinergik dan sebagai obat penenang ringan.
Saccharin adalah pemanis buatan yang efektif tanpa makanan dan energi.
Itu adalah sekitar 300-400 lebih manis dari sukrosa, tetapi memiliki rasa pahit atau
metalik aftertaste, terutama pada konsentrasi tinggi. Saccharin digunakan untuk
mempermanis produk seperti minuman, permen, cookies dan obat-obatan.
Setelah melalui proses perhitungan bahan dan penimbangan bahan
selanjutnya dapat dilakukan pembuatan sediaan, cara pembuatan serbuk bagi ini
yaitu pertama timbang saccharin sebanyak 60 mg, kemudian masukkan kedalam
lumping gerus sampai halus, masukkan pehaclor sebanyak 24 mg kemudian gerus
sampai homogeny. Tambahkan amoxan sebanyak 12 tablet kemudian gerus sampai
homogen, selanjutnya masukkan luminal sebanyak 180 mg gerus sampai
homogeny. Setelah itu, sediakan 12 kertas perkamen, kemudiaan ditaburkan satu
persatu serbuk bagi dalam kertas perkamen kemudian dilipat dengan baik dan
benar, kemudian dimasukkan kedalam sak palastik obat dan berikan etiket.
Pada resep ini aturan pakei yang berlaku yaitu dikonsumsi tiga kali sehari
setelah makan sampai obat habis. Obat ini memiliki efek samping mengantuk
setelah di konsumsi karena di dalamnya mengandung CTM.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok sekali minum.
Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri
harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin
kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam. (Dirjen POM 1979. Farmakope
Indonesia edisi ketiga ; Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Hal : 23).
Pada resep pertama obat berkhasiat untuk : amoxan sebagai antibiotik,
pehaclor sebagai anti histamin, luminal sabagai hipnotikum sedativum dan
saccharin sebagai zat tambahan.
Pada resep kedua obat berkhasiat untuk : erysambe chew sebagai
anti injeksi, mebhidrolin sebagai peredah gejala, gardenal sebagai pengendali
kejang-kejang dan codein HCL sebagai antihosidum.
IV.2 SARAN
Dalam melakukan praktikum sebaiknya praktikan kerja dengan
teliti,benar,dan bersih serta meracik sediaan sesuai aturan atau prosedur
peracikan obat. Dalam melakukan praktikum praktikan harus menjaga
kebersihan laboratorium dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Prof, Drs. MuhArief. 1997,Ilmu Meracik Obat. Gadja Mada University press
Anief M., 2007, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.