Laporan
Unduh Steril Vit.b12 !
Diunggah oleh wanda lestari
Hak Cipta
Unduh !
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
BAB I
Facebook Twitter
PENDAHULUAN
$
1.1 Latar Belakang
Formulasi Ampul / Injeksi Vitamin B12 (Cyanokobalamin)
Dengan Metode Sterilisasi Autoklaf
" yang steril, mutlak bebas dari jasad renik, patogen, atau non patogen,
vegetatif atau non vegetatif (tidak ada jasad renik yang hidup dalam suatu
%
sediaan). Teknologi steril berhubungan dengan proses sterilisasi yang berarti
proses mematikan jasad renik (kalor, radiasi, zat kimia) agar diperoleh
Apakah kontenkondisi
ini tidak
steril. pantas?
Tentunya di Laporkan Dokumenmata
setiap fakultas mendapatkan Inikuliah tersebut,
karena teknologi steril berperan penting dan menjadi mata kuliah pokok
farmasi.
" Bermanfaat
% Tidak
bermanfaat
1.3 Tujuan
Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meracik dan membuat sediaan steril, khususnya pada
percobaan ini adalah injeksi ampul.
2. Untuk mengetahui khasiat dan penggunaan obat ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
! Jika obat suntik berupa larutan, maka harus jernih, bebas dari
patikel-partikel padat, kecuali yang berbentuk suspensi.
! Sedapat mungkin isohidris. yaitumempunyai pH = 7,4 agar tidak
terasa sakit dan penyerapan obatnya dapat optimal.
! Sedapat mungkin isotonis, yaitu mempunyai tekanan osmosis yang
sama dengan darah atau cairan tubuh, agar tidak terasa sakit dan
menimbulkan hemolisis lain. Jika terpaksa dapat dibuat sedikit
hipertonis, tetapi jangan hipotonis.
! Harus steril, yaitu bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen
maupun yang apatogen, baik dalam bentuk vegetatif maupun dalam
bentuk spora.
! Harus bebas pirogen untuk larutan injeksi yang mempunyai volume
10 mL atau lebih dari sekali penyuntikan.
! Tidak boleh berwarna kecuali jika zat khasiatnya memang berwarna.
c. Keuntungan dan kerugian sediaan injeksi
a) Keuntungan sediaan injeksi yaitu (Syamsuni, 2006):
1. Bekerja cepat, misalnya injeksi adrenalin pada syok anafilaktik
2. Dapat digunakan untuk obat yang rusak jika terkena cairan
lambung, merangsang jika masuk ke cairan lambung atau tidak
diabsorbsi baik oleh cairan lambung.
3. Kemurnian dan takaran zat khasiat lebih terjamin.
4. Dapat digunkan sebagai depo terapi.
b) Kerugian sediaan injeksi yaitu :
1. Karena bekerja cepat, jika terjadi kekeliruan sukar dilakukan
pencegahan.
2. Cara pemberian lebih sukar, harus memakai tenaga khusus.
3. Kemungkinan terjadinya injeksi pada bekas suntikan.
4. Secara ekonomis lebih mahal dibandingkan dengan sediaan
yang digunakan peroral.
d. Indikasi pemakaian rute parenteral : (Lachman, 18)
BAB III
3.1 Formulasi
Formulasi berdasarkan fornas hal. 89
Komposisi Tiap ml mengandung:
– Sianookobalamin………………… 1 mg
– API ad………………………………. 1 ml
Catatan:
1. Pada pembuatan ditambahkan asam asetat atau asam klorida encer
secukupnya hingga pH ± 4,5. Dapat juga ditambahkan Na
dihidrogenfosfat.
2. Ditambahkan NaCl secukupnya.
3. Disterilkan dengan cara sterilisasi A, B dan C.
4. Sediaan berkekuatan lain: 500µg/ml
I. Formula
Nacl 0,9 % qs
A.P.I ad 5 mL
Pro : Samita
Umur : 17 tahun
Alamat : Jln. Merdeka No. 29
Keterangan :
- A.P.I : Aqua Pro Injeksi : Untuk injeksi
Nama :Cyanocobalamin
Sinonim :VitaminB12
BM :355,35
Rusak Pada Suhu : 140 – 145 karena ikatan sianida melepas pada
suhu tersebut
Fungsi : Pendapar
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, 2,7 air mendidih dan
dalam lebih kurang 10 bagian gliserol, sukar larut
dalam etanol
Konsentrasi : 0,9%
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Ampul 5 ml
2. Beaker glass
3. Erlenmeyer
4. Kaca arloji
5. Pinset
6. Autoklaf.
7. Batang pengaduk.
8. Pipet tetes
9. Gelas ukur
10. Spuit
11. Corong gelas..
12. Timbangan digital
b. Bahan
1. A.P.I
2. Vitamin B12
3. NaCl
4. NaH2PO4
5. NaOH
6. Kertas saring
4.2 Perhitungan Bahan
Vitamin B12 = 1000 mcg X 40 mL = 8000 mcg = 8 mg
5 mL
Jawab :
V = W x E x 111,1
= 8 mg x 0,08 x 111,1
1000
= 0,07 mL → hipotonis
Maka, NaCl yang perlu ditambahkan untuk mencapai isotonis adalah
0,9 g x 0,07 mL = 0,00063 g = 0,63 mg
100 mL
A.P.I ad 40 mL
2. Formula akhir
Vitamin B12 8 mg
Dapar fosfat 10 mL
NaCl 0,63 mg
API ad 40 ml
3. Penimbangan Bahan
Vitamin B12 : 8 mg
Dapar fosfat : 10 mL
NaCl : 0,63 mg
A.P.I ad 40 mL
7. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat-alat.
2. Menimbang bahan-bahan.
3. Mengambil API sebanyak 25 ml ( 10 ml untuk pembilasan, 15 ml
untuk melarutkan) ke dalam beaker glass.
4. Membuat dapar fosfat, dengan cara melarutkan Natrium
dihidrogenfosfat 2,5 mL dan Natrium hidroksida 0,18 mL dalam air
di dalam beaker glass.
8. Kemasan
Alasan:
3. Berwarna gelap/ tidak tembus cahaya karena vitamin b12 tidak stabil bila
terkena cahaya
Ampul
Alasan
9. Prosedur Sterilisasi
" Bermanfaat
% Tidak
bermanfaat
5 Pipet tetes
6 Spoit
7 Erlenmeyer