Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOLOGI ALLOPURINOL

DOSEN PEMBIMBING :
M. HUSNI.,S.KEP.,NS.,M.KES

KELOMPOK 3

AROMA PRIMINDA 1140970120005


LINGGA PURBAYA SHANDY 1140970120018
RINA SAVITA 1140970120034
NURHARWATI 1140870120029
RAUDATUL JANNAH 1140970120033
ALLOPURINOL

Sinonim : Inhibitor xantin-oksidase.


Nama Kimia : 1,5-dihidro-4H-pirazolo[3,4-d]pirimidin-4-01.

Allopurinol merupakan lini pertama manajemen hiperurisemia primer maupun sekunder.

Efek terapi allopurinol adalah menurunkan kadar asam urat dalam plasma.

Allopurinol merupakan agen untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh


(hiperurisemia). Penumpukan asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan gout arthritis
atau menjadi batu ginjal. Selain dapat digunakan pada kasus gout primer/sekunder atau
batu ginjal, allopurinol juga bermanfaat untuk menurunkan kadar asam urat pada pasien
yang menjalani kemoterapi.

Indikasi utama allopurinol adalah untuk penyakit gout dengan dosis awal dewasa sebesar
100 - 300 mg sehari.

Indikasi

Allopurinol diindikasikan pada kondisi berikut :


 Hiperurisemia baik primer maupun sekunder, terutama pada penyakit gout untuk
mencegah serangan gout
 Produksi berlebihan asam urat antara lain pada pasien keganasan yang mendapat
imunoterapi, polisitemia vera, terapi sitostatik
 Pada populasi pasien pediatrik: keadaan maligna (contoh: leukemia), kelainan enzim
(contoh: sindroma Lesch-Nyhan)
 Batu ginjal rekuren yang disebabkan oleh batu oksalat
1. FARMASETIK
Allopurinol adalah obat penyakit gout (hiperurisemia) yakni penyakit akibat adanya
endapan kristal asam urat pada sendi. Allopurinol mempunyai kemampuan menurunkan
kadar asam urat dalam darah. Allopurinol bekerja dengan menghambat xantin oksidase
yang merupakan Xantin oksidase merupakan enzim yang dapat mengubah hipoxantin
menjadi xantin, selanjutnya xantin akan dirubah menjadi asam urat.
Alluporinol merupakan salah 1 obat berbentuk padat (tablet) yang di anjurkan untuk
penderita asam urat (gout) yang dapat langsung di konsumsi dengan secara oral dan
dapat juga dapat melalui intravena (IV). Dalam fase farmasetik obat ini nantinya akan di
larutkan agar dapat menembus membran biologi. dalam saluran gastrointestinal
(lambung) obat perlu dilarutkan agar dapat diabsorbsi. Ratelimiting adalah waktu yang
dibutuhkan olehsebuah obat untuk berdisintegrasi dan sampai menjadi siap untuk
diabsorpsi oleh tubuh. Obat dalam bentuk cair lebih cepat siap diserap oleh saluran
gastrointestinal daripada obat dalam bentuk padat.

2. FARMAKOKINETIK
Sebagian besar farmakokinetik allopurinol dimediasi oleh metabolitnya, yaitu oxipurinol.
Dalam tubuh, allopurinol akan dimetabolisme dengan cepat menjadi oxipurinol. Hal ini
menunjukkan efek terapi allopurinol sebenarnya sebagian besar dimediasi oleh
oxipurinol.

Absorpsi
Sekitar 80-90% diserap dari pencernaan (setelah melalui jalur oral). Allopurinol tidak
diserap dengan baik melalui jalur rektal (sebagai supositoria dengan basis polietilene
glikol). Konsentrasi plasma baik allopurinol maupun oxipurinol minimal atau tidak
terdeteksi setelah pemberian melalui jalur rektal.
Sebagai agen anti gout: penurunan asam urat di serum dan urin dimulai pada 24 hingga
48 jam pertama, dan turun setelah sekitar 2 – 3 hari; level asam urat di serum yang
normal biasanya antara 1 – 3 minggu, sedangkan pada hiperurisemia akibat
kemoterapi, waktu median untuk mencapai kontrol asam urat pada plasma sekitar 27
jam.
Untuk mencapai konsentrasi puncak pada plasma (via jalur oral), allopurinol
membutuhkan 1,5 jam untuk mencapai konsentrasi puncak sementara oxipurinol
membutuhkan sekitar 4,5 jam untuk mencapai konsentrasi puncak.
Jika melalui intravena (IV), konsentrasi puncak tercapai setelah sekitar 30 menit untuk
mencapai konsentrasi puncak pada allopurinol dan 4 jam untuk mencapai konsentrasi
puncak pada oxipurinol.

Distribusi
Allopurinol terdistribusi secara merata pada jaringan, kecuali pada otak, di mana
konsentrasinya hanya 50% dari jaringan lain. Baik allopurinol maupun oxipurinol
didistribusikan ke dalam ASI. Allopurinol maupun oxipurinol tidak terikat pada protein
plasma.

Metabolisme
Di dalam tubuh, Allopurinol mengalami metabolisme menjadi oksipurinol yang bekerja
sebagai penghambat enzim xantin oksidase sehingga produksi asam urat dapat
dikurangi tanpa mengganggu biosintesa purin yang penting.
Aspek penting dari farmakologi allopurinol adalah mekanisme kerja dalam menghambat
konversi hipoxantin menjadi asam urat dan resistensi parsial yang dapat dijelaskan
melalui 4 mekanisme.

Eliminasi
Allopurinol akan teroksidasi secara cepat menjadi metabolit aktif, khususnya oxipurinol.
Allopurinol kemudian akan diekskresikan via urin (76% sebagai oxipurinol, 12% tidak
berubah bentuk); feses (sekitar 20%) dalam 48 – 72 jam. Waktu paruh allopurinol
sekitar 1-3 jam, oxipurinol sekitar 18-30 jam. Namun allopurinol dan oxipurinol dapat
dieliminasi melalui hemodialisis.

3. FARMAKODINAMIK
Kadar asam urat dalam plasma diharapkan akan menurun setelah pemberian
allopurinol melalui mekanisme sebagai berikut :

Inhibisi Xantin-Oksidase
Allopurinol bekerja menginhibisi xantin-oksidase, enzim yang mengonversi hipoxantin
menjadi xantin, dan kemudian menjadi asam urat, sehingga kadar asam urat menurun.

Metabolit Allopurinol
Allopurinol dimetabolit menjadi oxipurinol dengan cepat, dan umumnya tidak terdeteksi
lagi dalam plasma 5 jam setelah pemberian. Sekitar 12% dari allopurinol akan
terekskresi tanpa termetabolisme, sementara 76% akan terekskresi dalam bentuk
oxipurinol. Oxipurinol ini juga bekerja sebagai inhibitor dari xantin-oksidase.

Menurunkan Kadar Purin


Allopurinol memiliki efek pada katabolisme purin, mengurangi biosintesis de novo purin
secara tidak langsung dengan meningkatkan konsentrasi ribonukleotida oksipurin dan
allopurinol, sementara menurunkan konsentrasi fosforibosilpirofosfat.

Penignkatan Inkorporasi Hipoxantin dan Xantin


Allopurinol juga menurunkan kadar asam urat dalam plasma dengan meningkatkan
inkorporasi hipoxantin dan xantin menjadi DNA dan RNA.

Efek Samping
Sama seperti obatan lainnya, jika di konsumsi secara berkelanjutan maka dapat
menyebabkan ketergantungan. Maka dari itu di anjurkan mengkonsumsi sesuai anjuran
dokter
.

Anda mungkin juga menyukai