Anda di halaman 1dari 33

Bahasa Latin dalam Resep

Farmasetika Dasar
Pertemuan V
Pengenalan Bahasa Latin

Golongan Kata dalam Bahasa Latin


1. Kata yang dapat diturunkan (declinatio)
• Nomina (nama)
• Substantiva (kata benda)
• Adjectiva (kata keadaan)
• Pronomina (kata ganti)
2. Kata yang tidak dapat diturunkan
• Adverbia (kata keterangan)
• Praepositiones (kata depan)
• Conjunctiones (kata penghubung)
• Interieotiones (kata seru)
1
Pengenalan Bahasa Latin

Casus
• Merupakan akhiran kata benda yang menyatakan kedudukan
atau jabatan kata benda tersebut dalam kalimat, misalnya:
subjek, predikat, objek.
• Ada 6 macam casus:
 Casus Nominatus (casus I)
 Casus Genetivus (casus II)
 Casus Dativus (casus III)
 Casus Accusativus (casus IV)
 Casus Vocativus (casus V)
 Casus Ablativus (casus VI)
2
Pengenalan Bahasa Latin

1. Casus Nominatus (casus I): menunjukkan subjek kalimat


Contoh: Sirupus simplex (sirup yang sederhana)
2. Casus Genetivus (casus II): menunjukkan pemilik barang
Contoh: Sirupus citri (sirup dari jeruk)
3. Casus Dativus (casus III): menunjukkan pelengkap penyerta,
memberikan jawaban untup pertanyaan “untuk siapa?”
Contoh: alplicadum oculo et sinistro (dipakai pada mata
kanan dan kiri)

3
Pengenalan Bahasa Latin

4. Casus Accusativus (casus IV): menunjukkan pelengkap


penderita. Contoh: Recipe acidi borici grammata triginta
casus I casus IV
5. Casus Vocativus (casus V): menunjukkan teguran pada
seseorang (jarang digunakan di resep obat)
6. Casus Ablativus (casus VI): menujukkan keterangan tempat,
di mana, dari mana, dengan apa, alat yang dipakai.
Contoh: consperge lycopodio = taburilah dengan lycopodium

4
Pengenalan Bahasa Latin

Numerus
• Akhiran kata benda yang menunjukkan jumlah
• Ada 2 jenis numerus:
• Singularis (bentuk tunggal)
• Pluralis (bentuk jamak)
• Contoh:
Kata Numerus singularis Numerus pluralis

Resep Formula Formulae

Tetes Gutta Guttae


5
Pengenalan Bahasa Latin

Genus
• Menggambarkan ciri dari kata benda (subtantivus)
• Ada tiga genus:
1. Masculinum (jantan), biasanya berakhiran us, er, ir.
Penggunaannya untuk laki-laki, angin, nama bulan, bintang,
kesehatan dll. Contoh: occullus (mata), virus (racun), dll
2. Feminunum (perempuan), kata dengan akhiran a.
Pengunaan untuk hal-hal yang terkait perempuan, kota,
negara, pulau, pohon dsb. Contoh: herba (tumbuhan),
Formula (resep), Mixtura (campuran), Farina (tepunga)
3. Netrum (netral), berakhian um. Contoh: Oleum (minyak),
Acidium (asam), Linimentum (obat gosok) 6
RESEP
Menurut Kepmenkes RI No.1197/MENKES/SK/X/2004
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Resep merupakan aspek yang penting untuk menunjang


kualitas hidup pasien. Untuk meningkatkan kualitas peresepan
di rumah sakit, resep yang ditulis oleh dokter harus memenuhi
syarat antara lain: kelengkapan resep, penulisan obat dengan
nama generik, obat termasuk dalam FRS, dan tidak ada efek
samping yang membahayakan
1
ALASAN PENGGUNAAN BAHASA
LATIN DALAM RESEP

1. Bahasa latin adalah bahasa mati dan tidak dipakai dalam


percakapan sehari-hari.
2. Bahasa latin merupakan bahasa Internasional dalam dunia profesi
kedokteran & farmasi.
3. Dengan bahasa latin tidak akan terjadi dualisme ttg bahan yg
dimaksud dalam resep.
4. Dalam hal tertentu karena faktor psikologi ada baiknya pasien tidak
perlu mengetahui obat yg diberikan kepadanya.

2
Bahasa latin dalam resep

1. Berkaitan dengan nama obat & bahan baku


2. Berkaitan dengan aturan pakai
3. Berkaitan dengan takaran/jumlah/satuan
4. Berkaitan dengan perintah pembuatan
5. Berkaitan dengan keterangan waktu
6. Berkaitan dengan keterangan tempat penggunaan obat
7. Berkaitan dengan istilah bahan obat/bentuk sediaan
8. Berkaitan dengan peringatan dalam penggunaan obat
9. Istilah lainnya

3
Bahasa Latin & Nama Obat/Bahan Baku

1. Sacharum Lactis 5. Oleum Mentha Piperita


 Gula Susu  Minyak Mint
2. Vaselin Flavum 6. Oleum Olivarum
 Vaselin Kuning  Minyak Zaitun
3. Vaselin Album 7. Oleum Cacao
 Vaselin Putih  Minyak / Lemak Coklat
4. Adeps Lanae 8. Aqua Rosae
 Lemak Bulu Domba  Air Mawar

4
Bahasa Latin & Nama Obat/Bahan Baku

9. Potio Nigra Contra Tussim


 Obat Batuk Hitam
10. Solutio Rivanoli
 Larutan Rivanol
11. Salicyl Talc
 Bedak salicyl
12. Potio Alba Contra Tussim
 Obat Batuk Putih
5
Aturan Pemakaian

1. Aturan pemakaian atau “Signatura” (S)


• Aturan pemakaian atau “Signatura” (S)
2. Signatura menginformasikan :
• - Waktu penggunaan
• - Takaran Suatu Obat
• - Cara Penggunaan
• - Jumlah Penggunaan

6
Aturan Pemakaian
Contoh:
• a.a/ana = masing-masing/sama rata
• a.c/ante coenam = sebelum makan
• a.n/ante noctem = malam sebelum tidur/tengah malam
• cth/cochleare teae = sendok teh
• d.p.c/dosi pedentim cremsente = dosis dinaikkan perlahan
• d.t.d/da tales doses = berikanlah sesuai dosis
• p.c/ post cibum = setelah makan
• qds/quarter die = empat kali sehari

7
Aturan Pemakaian
Contoh:
• m.f/misce fac = campurlah/buatlah
• s. u. c/signa usus kognitis = tandailah untuk pakaian yang
diketahui
• s.u.e/signa usus externus = tandailah untuk pemakaian luar
• Iter/iteratur = untuk diulang
• h.m/hora matutina = pagi hari
• p.i.m/periculum in mora = bahaya bila ditunda
• p.r.n/pro re nata = bila perlu
• o.m/omni mane = tiap pagi
8
Penulisan Jumlah Obat
Penulisan jumlah obat ditulis dalam angka Romawi”

• I=1
• V=5
• X = 10
• L = 50
• C = 100
• M = 1000

9
Bahasa Latin (berkaitan dg takaran/jumlah/satuan)

10
Perintah Pembuatan
Penulisan Jumlah Obat

11
Perintah Pembuatan

12
Keterangan Waktu

13
Tempat Penggunaan Obat

14
Bentuk Sediaan
• Capsule = Kapsul
• Pulveres = Puyer
• Pulvis Adspersious = Serbuk tak terbagi
• Tabulae compresi = Tablet
• Pilulae = Pil
• Suppositoria = pil taruh /bentuk peluru
• Bacilla = Supositoria bentuk batang
• Ovula = Supositoria bentuk telur

15
Bentuk Sediaan

• Pasta = Pasta • Solutio = larutan


• Jelly = Gel • Mixtura = campuran
• Cream = Krim beberapa cairan
• Ungentum = Salep • Mixtura agitanda =
• Emplastrum = Plester campuran yg ada
• Sapo = Sabun endapan
• Liniment = Obat Gosok • Suspensio = suspensi
• Emulsum = emulsi
16
Bentuk Sediaan

• Infusum = infus
• Galenica = preparat galenik
• Guttae = obat tetes
• Sirupus = sirup
• Injectio = injeksi
• Aerosol = obat semprot
• Potio = Obat minum

17
Bentuk Sediaan/Bahan Obat

18
Bentuk Sediaan/bahan obat

19
Bentuk Peringatan
• N.i (Neiter)/Ne iteratur = Jangan Diulang
• Agit/agita = kocoklah
• Cit/cito = segera
• Citiss/citissime = sangat segera
• P.i.m/periculum in mora = bahaya bila ditunda
• Rep/repete = ulanglah
• Iter/iteratur = ulanglah
• rec par/recenter paratus= buat segera
• i.m.m/in manus medici = diserahkan ke tangan dokter
20
Contoh

S.3.dd/Signa.ter.de dier =
tandai tiga kali sehari

S.p.r.n.i/Signa Pro renata =


Tandai jika perlu

21
m.f.la ungeantum/misce fac lege artis ungeantum =
Buatlah menurut aturan salep

s.u.e/signa usus externus = tandai untuk pemakaian


luar

22
m.f.la pulv dtd No.XV (misce fac pulveres
da tales dosis nomero XV ) = campur dan
buatlah serbuk bagi sejumlah dosis
dengan jumlah 15

S.t.I.d.pulv.I = berikan 1 kali sehari 1


bungkus

23
m.f.potio = buatlah obat minum

S.t.d.d.C = tandai tiga kali sehari 1 sendok


Makan (15 ml)

24
m.f.l.a.pulv.d.t.d.No.X = buatlah sesuai
aturan serbuk sejumlah dosis sebanyak
10

S.p.r.n.t.d.d.pulv I = gunakan jika


Perlu tiga kali sehari 1 bungkus
(jika demam)

25

Anda mungkin juga menyukai