Pemeriksaan Urine

Anggraini Tri Astika, M. Farm., Apt

Semester 6
Pemeriksaan Urinalisis (UA)

Fungsi pemeriksaan:
Evaluasi gangguan fungsi ginjal
Evaluasi gangguan fungsi hati
Evaluasi gangguan hematologi
Evaluasi nfeksi saluran kemih
Evaluasi diabetes mellitus
Pengambilan
Pengambilan
Spesimen
Spesimen
Jenis-jenis spesimen urine
Spesimen urine pagi
Sampel urine pagi memiliki konsentrasi yang paling
pekat

Spesimen urine sewaktu

Dpt diambil kapan saja,
U/ px skrining t’hdp zat-zat yg merupakan indikator
infeksi ginjal

Spesimen urine bayi

Kntong prekat/colostomy bag dderh genital 1-
3jam

Spesimen urine 24 jam

Urine waktu kedua berkemih slama spnjg hari
→ urine p’tma hr brktnya u/ sampel
Pengawet spesimen urine

• Sampel yg langsung diambil dapat

langsung dperiksa tanpa pengawet

• Sampel urine yang akan diperiksa

beberapa jam lagi → sampel urine
harus diasamkan (asidifikasi urine) →
dengan menmbhkan bbrp tetes
asam asetat 10%
 Jenis-Jenis
Jenis-Jenis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Spesimen
SpesimenUrine
Urine
Berat jenis spesifik

Analisa Dilakukan sewaktu atau pada pagi hari

U/ mengevaluasi penyakit ginjal pasien

BJ normal adalah 1,001-1,030

BJ ↑ → pada diabetes (glukosuria), proteinuria > 2g/24 jam),

radio kontras, manitol, dekstran, diuretik.

BJ ↓ → dengan ↑ umur (↓ kemampuan ginjal memekatkan

urin) dan preginjal azotemia
Pemeriksaan makroskopik

 Urine normalnya jernih dan berwarna muda →

lbh pekat kuning tua
 Mndung sel-sel darah/ekses garam → keruh
 Mngndung pigmen empedu → kuning tua/cokla
t
Pendeteksian darah dalam urine
pH urin (normal 5,0-7,5)

Kertas indikator dengan warna tertentu

dicelupkan ke dalam urine

pH urin mempengaruhi t’bntknya Kristal

→ pH urin asam dan ↑ BJ → mmp’mdh
t’bntk kristal asam urat
Glukosa

Glukosa n senyawa gula yg pling

serlng ditemukan dalam urine →
pada px diabetes dan GGK

Korelasi antara urin glukosa

dengan glukosa serum →
memonitor dan penyesuaian terapi
antidiabetik
Deteksi dan estimasi protein

Metode
• Turbidimetri → prespirat tbntuk dgn pe+ asam
trikloroasetat kalau terdapat protein pada urine
Analisa
• Protein urin dihitung dari urin yang dikumpulkan
selama 24 jam.
• Proteinuria (dengan metode dipstick) : +1 = 100
mg/dL, +2 = 300 mg/dL, +4 = 1000 mg/dL.
• Dikatakan proteinuria bila lebih dari 300 mg/hari
• + palsu dgn urin alkali
Pendeteksian benda-benda keton

Ditemukan pada urin malnutrisi, pasien

DM yang tidak terkontrol, dan pecandu
alkohol

Urine mndg keton → ungu kalau

ditambahkan larutan sodium nitroprusid
(natrium nitrosil pentasianoferrat [lll])

Hsl positif → tampak cincin ungu di

permukaan larutan; Hsl negatif → tidak
terjadi perubahan warna.
Sedimen
Fungsi

Gbrn → infeksi saluran kemih, batu ginjal /saluran kemih,

nefritis, keganasan atau penyakit hati

Normal

Pd kondisi preginjal atau postginjal dengan minimal atau

tanpa proteinuria.

Metode

Mikroskop