Nim. : 19484034
Kelas :farmasi 1
1. Sebutkan dan jelaskan data yang harus diperhatikan pada bahan aktif untuk sediaan injeksi !
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam zat pembawa yang bias digunakan pada sediaan injeksi !
3. Sebutkan syarat aqua pro injection !
4. Sebutkan macam-macam jenis aqua pro injection !
5. Sebutkan macam dan fungsi dari zat tambahan yang sering digunakan pada sediaan injeksi !
berikan juga contohnya !
Jawab
b. Stabilitas pH
Stabilitas pH adalah pH dimana penguraian zat aktif paling minimal, sehingga diharapkan kerja
farmakologinya optimal. Stabilitas pH dicapai dengan menambahkan asam encer (spt : HCl encer,
asam bikarbonat), basa lemah atau dapar isotonis (spt: fosfat, sitrat, dll).
c. Stabilitas zat aktif
Data ini membantu menentukan jenis sediaan, jenis bahan pembawa, metoda sterilisasi atau cara
.
pembuatan Beberapa faktor yang mempengaruhi penguraian zat aktif adalah :
1. Oksigen (Oksidasi)
Pada kasus ini, setelah air dididihkan maka perlu dialiri gas nitrogen dan sediaan
ditambahkan antioksidan.
2. Air (Hidrolisis)
Jika zat aktif terurai oleh air dapat dipilih alternatif : (a) Dilakukan penambahan
asam/basa atau buffer untuk mencapai pH stabilitas Z.A; (b) Memilih jenis pelarut
dengan polaritas lebih rendah daripada air, seperti campuran pelarut air-
gliserinpropilenglikol atau pelarut campur lainnya yang cocok; (c) Dibuat dalam bentuk
kering dan steril (serbuk liofilisasi) yang dilarutkan saat disuntikkan.
3. Suhu
Jika zat aktif tidak tahan panas dipilih metode sterilisasi yang tidak menggunakan
panas, seperti filtrasi dengan pengerjaan secara aseptis.
4. Cahaya
Pengaruh cahaya matahari dihindari dengan penggunaan wadah berwarna cokelat,
dan disimpan di tempat gelap atau terlindung cahaya.
d. Tak tersatukannya zat aktif , Baik ditinjau dari segi kimia, fisika, atau farmakologi.
e. Dosis, Data ini menentukan tonisitas larutan dan cara pemberian.
f. Rute pemberian(Lachman Parenteral Medication, vol. 1, 2nd ed., 1992, 174)
Rute pemberian yang akan digunakan akan berpengaruh pada formulasi, dalam hal :
Volume maksimal sediaan yang dapat diberikan pada rute tersebut (intraspinal: 10 ml,
intramuskular 2 ml di otot lengan(deltoid) dan 5 ml di otot pantat (gluteus maximus),
subkutan 1 ml, intradermal 0,02-0,5 ml).
Pemilihan pelarut disesuaikan dengan rute pemberian. Injeksi IV dan intraspinal biasanya
dibatasi untuk larutan encer dengan pembawa air, sedangkan larutan (pembawa) minyak,
larutan kosolven, suspensi dan emulsi dapat diberikan secara subkutan dan intramuskular.
Isotonisitas dari sediaan juga dipengaruhi oleh rute pemberian. Pada larutan intravena
isotonisitas menjadi kurang penting jika selama pemberian dilakukan dengan perlahan untuk
memberikan waktu pengenceran dan ’adjust’ oleh darah. Injeksi intraspinal mutlak harus
isotonis. Injeksi IM dan SK sering diberikan larutan yang hipertonis untuk memfasilitasi
absorbsi obat karena efek lokal efusi dari cairan jaringan.
3. Syarat Aqua pro injection yaitu tidak mengandung bahan anti mikroba /bahan lainnya
Menurut USP :
- harus bebas pirogen dan dibuat segar
- jumlah zat padat terlarut total tidak lebih dari 10 pom
- pH antara 5-7
- tidak mengandung ion klorida ,sulfat ,kalsium dan amonium
- kandungan logam berat terbatas
- kandungan material organik terbatas
-jumlah partikel berada pada batas yang diperbolehkan
5. macam dan fungsi dari zat tambahan yang sering digunakan pada sediaan injeksi dan contoh
Zat tambahan pada sediaan steril digunakan untuk :
Meningkatkan kelarutan zat aktif
Menjaga stabilitas zat aktif
Menjaga sterilitas untuk sediaan multiple dose
Mempermudah dan menjaga keamanan pemberian
Contohnya :
a. Pengatur Tonisitas
b. Pengatur pH ( dapar)
c. Pengawet
d. Antioksidan
e. Suspending Ageng
f. Anestetika lokal