Anda di halaman 1dari 39

HUBUNGAN STRUKTUR

AKTIVITAS OBAT ANTIBIOTIK


Pengertian
 Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh
organisme hidup, termasuk turunan senyawa dan struktur
analogy yang dibuat secara sintetik, dan dalam kadar
rendah maupun menghambat proses penting dalam
kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme.
Pengertian
 Antibiotik berasal dari seumber-sumber berikut, yaitu :
1. Actinomycetales (58,2%)
2. Jamur (18,1%)
3. Tanaman tinggi (12,1%)
4. Eubacteriales terutatam Bacili (7,7%)
5. Binatang (1,8%)
6. Pseudomonales (1,2%)
7. Gangga atau Lumut (0,9%).
Penggolongan antibiotik berdasarkan
spektrum aktivitasnya :
1. Antibiotik dengan spektrum luas, efek lebih baik terhadap gram-positif
maupun gram-negatif, contohnya: turunan tetrasiklin, turunan amfenikol,
turunan aminoglikosida, tururnan makrolida, rimfampisin.
2. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadapa bakteri gram-
positif, contohnya: basitrasin, eritromisin, sebgaina besar turunan penisilin,
seperti benzilpenisilin, penisilin G prokain, penisilin V.
3. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram-negatif,
contohnya: kolistin, polimiksin B sulfat dan sulfomisin.
Penggolongan antibiotik berdasarkan
spektrum aktivitasnya :
4. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap mycobacteriae
(antitubarkulosis), contohnya: streptomisin, kanamisin, sikloserin,
rifampisin, viomisin, kapreomisin.
5. Antibiotik yang aktif terhadap jamur (anti jamur), contohnya: griseofulvin
dan antibiotik polien, seperti nistatin, amfoterisin B dan kandisidin.
6. Antibiotik yang aktif terhadap neoplasma (anti kanker), contohnya:
aktinomisin, bleomisin, daunorubisin, doksorubisin, mitomisin dan
mitramisin.
Berdasarkan struktur kimianya antibiotik
yaitu:
 1. Antibiotik -lactam (turunan 7. Turunan likosamida,
peisilin, sefalosporin, dan
8. Turunan polien,
-lactam nonsiklik)
9. Turunan samisin,
2. Turunan amfenikol,
10. Turuna antrasiklin
3. Turunan tetrasiklin,
11. Turunan fosfomisin
4. Turunan aminoglikosida,
5. Turunan makrolida,
6. Turunan polipeptida,
A. ANTIBIOTIKA -LAKTAM
 
  
Antibiotik yang strukturnya mengandung cicin-laktam,
banyak dikembangkan untuk pengobatan infeksi bakteri.
 Antibiotik -laktam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
turunan penisilin,
sefalosporin, dan
 -laktam nonsiklik.
Penggolongan antibiotik berdasarkan tempat kerjanya
Tempat kerja Antibiotik Proses yang dihambat Tipe aktivitas
Dinding sel Penisilin Biosintesis peptidogklikan Bakterisid
Sefalosporin Biosintesis peptidogklikan Bakterisid
Basitrasin Sintesis mukopeptida Bakterisid
Vankomisin Sintesis mukopeptida Bakterisid
Sikloserin Sintetsi peptida dinding sel Bakterisid
Membrane sel Nistatin Fungsi membran Fungisid
Amfoterisin B Fungsi membran Fungisid
Polimiksin B Integritas membran Bakterisid
Asam nukleat Mitomisin C Biosintesis ADN Pansidal
    (Antikanker)
Rimfapisin Biosintesis mARN Bakterisid
Griserofulvin Pembelahan sel, mikrotubuli Fungistatik
  Biosistesis AND dan mARN  
Aktinomisin Pansidal
 
Ribosom,      
Sub unit 30 S prokariot Aminoglikosida Biosintesis protein Bakteisid
Tetrasiklin   Bakteriostatik
 
Amfenikol Biosintesis protein Bakteriostatik
Sub unit 50 S prokariot
Makrolida   Bakteriostatik
  Likosamida   Bakteriostatik
  glutarimid Biosintesis protein Fungisid
Sub unit 60 S prokariot
Mekanisme kerja antibiotik turunan -lactam
 
 Dinding sel bakteri adalah struktur yang kompleks dan berfungsi terutama sebagai
selubung untuk melindungi protoplasma dan memberikan bentuk karakteristik bakteri.
 Peptidoglikan merupakan makromolekul penting untuk kehidupan bakteri, yang terdapat
pada dinding sel bakteri gram-positif da gram-negatif.
 Peptidoglikan memiliki peran penting dalam memelihara keutuhan dinding dan bentuk sel
karena mempunyai kisi-kisi struktur melintang dan berhubungan sangat erat.
 Penghambatan biosintesis peptidoglikan menyebabkan hilangnya kekuatan dan kekakuan
dinding sel sehingga sel mangalami kematian.
 Kekakuan peptidoglikan disebabkan oleh rangka dasar struktur, ditulang punggungi oleh
rantai oligosakarida yang dihubungkan bersama-sama melalui rantai cabang peptide
pendek.
 Rantai glikan mengandung residu yang dapat dipergantikan yaitu N-asetilglukosamin dan
asam N-asetilmuramat.
Reaksi penghambatan enzim
Kerja enzim transpeptidase yang mengkatalis biosintesis polimer
transpeptida oleh antibiotika -laktam melintang dari dinding sel

 Serangan nukleofil gugus hidroksil serin enzim transpeptidase terhadap


karbon karbionil cicin -laktam
-laktamase adalah enzim yang dapat menginaktifkan
Lanjutan antibiotika -laktam.
Penghambatan -laktamase adalah senyawa yang dapat
menetralkan -laktamase sehingga mencegah pengaktifan
 antibiotika -laktam dan tanpa halangan secara bebas
Efek antibiotika -laktam terhadap
  menunjukkan kerja bakteridanya.
bakteri  

 Menghentikan pertumbuhan bakteri,


dengan cara menghambat biosintesis
peptidoglikan
 Menurunkan kelangsungan hidup kultur
 Membuat sel menjadi lisis

 
Struktur Turunan Penisilin yang digunakan dalam klinik
Hubungan struktur dan aktivitas
Secara
 
klinik pada pengobatan in vivo, hal-hal yang
mempengaruhi kesetabilan penisilin antara lain adalah :
 Asam lambung, yang dapat menhirolisis rantai samping
amida dan membuka cicin -laktam sehingga penisilin tidak
aktif.
 Enzim penisilinase, yang terdiri dari -laktamase dan asilase
-laktamse dapat membuka cicin -laktamase menjadi tidak
aktif, sedangkan asilase (amidase) dapat merusak gugus asil,
membentuk 6-APA (6-aminopenicillanic acid), yang
aktivitas antibakterinya sangat rendah. Enzim penisilinmase
dihasilkan oleh mikroorganisme yang tahan terhadap
penisilin.
1. Turunan
penisilin

• Penisilin pertama kali diisolasi


dari kultur jamur Panicillium
notatum dan P.chrysogeneum.
• Turunannya dibuat dengan
menambahkan prekursor, seperti
asam karboksilat atau senyawa
yang berhubungan, pada
campuran fermentasi.
• Ikatan karbonamid pada rantai
samping penisilin dapat dipecah
oleh enzim amidase menghasilkan
asam 6-aminopenisilanat (6-APA)
yang tidak aktif, dan
mekanismenya.
Sifat-sifat Penisilin
1.   Penisilin yang tahan asam, yaitu karena ada gugus
penarik elektron, misalnya gugus fenoksi, yang terikat
pada rantai samping amino. Gugus tersebut mencegah
penataulangan penisilin menjadi asam penilat, yang
terjadi dalam susuana asam.
2. Penisilin yang tahan terhadap -laktamase, yaitu
karena ada gugus meruah(bulky) pada rantai samping
amino, misalnya cicin aromatic yang pada kedudukan
orto mangandung gugus halogen atau meroksi. Efek
halangan ruang gugus meruah tersebut dapat
mempengaruhi peningkatan enzim -laktamase.
3. Penisilin dengan spektrum luas, yaitu karena ada
gugus hidrofil, seperti NH­2, pada rantai sehingga
penembusan obat melalui pori saluran protein
membrane terluar bakteri gram-negatif menjadi lebih
besar .
4. Penisilin yang aktif dalam gram-negatif dan
pseudomonas aeruginosa, disebabkan ada gugus asidik
pada rantai samping, seperti COOH,SH3H, dan -NHCO-
Sifat-sifat Penisilin
 Penisilin yang bekerja sebagai pra-obat, dapat
melalui beberapa cara sebagai berikut:
 Membuat bentuk garam, contoh: prokain
penisilin G, dan benztin penisilin G
 Menutupi gugus amino bebas, misalnya yang
terdapat pada struktur ampisilin dengan bentuk
gugus amida yang akan diurai kembali pad in
vivo, contoh : piperasilin, azlosilin, mezlosilin
dan apasilin.
 Membentuk ester pada gugus karboksil yang
terikat atom C3, contoh: bukampisilin,
pivampisilin dan talampisilin
Sifat-sifat penisilin

Berdasarkan spektrum aktivitasnya Berdasarkan sifat kimia fisiknya turunan


turunan penisilin dibagi menjadi empat penisilin dibagi menjadi tiga kelompok
kelompok sebagai berikut: sebagai berikut:

 Penisilin yang aktif terhadap gram-positif, contoh:


benzilpenisilin, prokain penisilin G, fenetisislin K.  
 Penisilin yang tahan terhadap asam,
contoh: penisilin V, fenetisilin dan
 Peisilinyang tidak aktif terhadap pseudomonas propisislin
arioginosa, contoh: karbenisilin diNa, karindasilin,
 Penisilin yang tahan terhadap -laktamase,
sulbenisilin, temosilin, tikarisilin diNa, azlosilin,
mezlosilin, piperasilin, dan timoksilin contoh: azidosilin, metisilin Na, dan
temosilin.
 Penisilin yang aktif terhadap staphylococcus
 Penisilin yang tahan terhadap asam dan
aureus, contoh: erisilin, nafsilin Na, okassilin Na,
kloksasilin Na tahan terhadap -laktamse contoh:
oksasilin Na. kloksasilin Na, diklosasilin
 Penisilin dengan spekrum luas, contoh: ampisilin, Na, Floksasilin Na, nafsilin Na, dan
amoksilin, bakampisilin, karbenisilin, karindasilin prozasilin Na.
Kombinasi turunan penisilin
 
 Augmentin (kombinasi amoksilin 250-500mg dan asam klavulanat
125mg). Augmentin digunakan untuk infeksi bakteri gram-positif
dan gram-negatif, aerob dan anerob, serta kuman yang
membentuk penisilinase. Amoksisilin adalah antibiotik dengan
spectrum luas, sedangkan asam klavulanat merupakan
penghambat -laktamase yang progresif dan tak terpulihkan
 Timetin (kombinasi tikarisiklin Na 1500/3000mg dan kalium
klavulanat 100/200mg). Augmentin digunakan untuk infeksi
bakteri gram-positif dan gram-negatif, aerob dan anerob, serta
kuman yang membentuk penisilinase. Tikarisiklin adalh antibiotik
dengan spektrum luas yang tidak tahan terhadap asam lambung
sehingga hrus diberikan secara parenteral, sedang asam
klavulanat adalah penghambat enzim -laktamase yang progresif
 Unsyn (sultamisin 375mg) mengandung ampisilin Na 220mg dan
sulbaktam Na 374mg. Sultamisin adalah ester ganda dari
ampisilin dan sulbakatam yang terikat melalui gugus metilen.
Unasyn digunakan untuk infeksi bakeri gran-positif dan gram-
negatif, aerob dan anerob, serta kuman yang membentuk
penisilinase.
2. Turunan
sefalosporin
Turunan sefalosporin
didapatkan sbagai hasil ekstrak
jamur cephalosporium
aremonium. Dari jamur ini
dapat diisolasi 3 antibiotika
diantaranya adalah
cefalosporin C.
Turunan Cefalosporin adalah
turunan β-laktam,mempunyai
dasar srtruktur mirip dengan
penisilin,yaitu cincin β-laktam-
dihidrotiazin(sefem),mengandu
ng dua pusat atom asimetrik
(C6-C7) sehingga dapat
membentuk empat senyawa
optis-aktif
HSA Sefalosporin
 Pada umumnya turunan sefalosporin berbeda pada gugus-gugus yang
terikat pada posisi C-3 dari turunan sefem. Modifikasi subtituen pada C-3
untuk mendapatkan sifat kimia fisika yang dikehendaki,sedangkan
modifikasi pada C-7 untuk mengubah spektrum aktivitas.
 Adanya gugus pendorong elektron pada posisi 3 meningkat resonansi
enamin sehingga kereaktifan cincin β-lactam terhadap sisi aktif yang
subtrat D-alanil-Dalanin dalam biosintesis peptidoglikan meningkat,
akibatnya aktivitas antibakteri meningkat.
 Aktivitas biologis sangat tergantung pada rantai samping yang terikat
pada posisi 7. subtitusi gugus metoksi pada posisi 7,seperti pada
sefamisin meningkatkan ketahanan senyawa terhadap serangan β-
lactamase.
 Pergantian isosterik dari atom s pada cincin dihidrotiazin dengan atom O
menghasilkan oksasefamisin atau oksasefem.turunan baru tersebut yang
didapatkan melalui sintesis total,menunjukkan spektrum antibakteri yang
lebih luas.
Turunan sefalosporin berdasarkan sistem generasi
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :

Sefalosporin generasi pertama Sefalosporin generasi kedua


Sefalosporin generasi ketiga
Sefalosporin keempat
Berdasarkan struktur kimiawi turunan
sefalosporin dibagi menjadi empat kelompok
yaitu:

a. Sefalosporin klasik (asetiloksimetil, metil,


nukleufil sulfur, karmamoiloksimetil,
metilpridium)
b. Pra-sefalosporin (sefamandol nafat, sefuroksim
aksetil)
c. Sefamisin (sefmetazol, sefoteten, sefoksitin,
sefbuperason)
d. Oksasefem (moksalaktam)
3. Turunan β-
lactam
Nonklasik
β-lactam Nonklasik adalah antibiotik
yang mengandung cincin β-lactam,
yang kadang-kadang bergabung
dengan cincin lain yang terdiri 5 atau
6 atom.
β-lactam Nonklasik dibagi menjadi
menjadi 5 kelompok yaitu :
1.Asam amidinopenisilanat
2. Asam penisilanat
3. Karbapenem
4.Oksapenem
5. β-lactam Nonklasik (terbagi atas 3
turunan yaitu : Nokarsidina,
astreonam, sulfasezin)
B. Turunan Amfenikol
 Turunan amfenikol adalah antibiotik yang terdiri dari kloramfenikol dan senyawa sintetik
analognya, dan uga merupakan senyawa bakteriostatik dengan spektrum luas,bersifat mudah larut
dalam lemak sehingga menembus bakteri sel.
 Mekanisme kerja turunan kloramfenikol adalah dengan menghambat biosintesis protein pada siklus
pemanjangan rantai asam amino, yaitu dengan menghambat ikatan peptida.
C. Turunan tetrasiklin
 Turunan tetrasiklin didapat dari hasil isolasi kultur streptomyces sp,dan kemudian dikembangkan
secara sistematik.tetrasiklin bersifat amfoter karena mengandung gugus-gugus yang bersifat
asam,seperti gugus hidroksil,dan basa,seperti gugus dimetilamino.
Mekanisme Kerja Tertasiklin
 Turunan tetrasiklin adalah senyawa bakteriostatik.karena memiliki sifat pembentuk kelat,diduga
aktivitas antibakterinya disebabkan oleh kemampuan untuk mrnghilangkan ion-ion logam yang
penting bagi kehidupan bakteri,seperti ion Mg.
Lanjutan
 Turunan tetrasiklin dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

1. Tetrasiklin alami, contoh : tetrasiklin dan oksitetrasiklin


2. Tetrasiklin sistemik, contoh : metasiklin dan sansilklin
3. Bentuk laten tetrasiklin, contoh : klomosiklin dan tetrasiklin kompleks sulfat
4. Produk manipulasi molekul tetrasiklin, contoh: etamosiklin dan kolimesiklin
 Trunan tertrasiklin berdasarkan waktu paruh dikelompokan menjadi 3 kelompok
yaitu:
1. Tetrasiklin masa kerja pendek
2. Tertrasiklin masa kerja sedang
3. Tetrasiklin masa kerja panjang
D. Turunan Aminoglikosida

• Aminoglikosida adalah antibiotik dengan


struktur kimia yang bervarias
• Mengandung basa
deoksistreptamin/streptidin dan gula
amino 3-aminoglukosa, 6-aminoglukosa,
2,6-diaminoglukosa, garosamin, D-
glukosamin, L-N-metilglukosamin,
neosamin,purpurosamin.
D. Turunan
Aminoglikosida

• Aminoglikosida adalah
antibiotik dengan struktur
kimia yang bervarias
• Mengandung basa
deoksistreptamin/streptidin
dan gula aminu 3-
aminoglukosa, 6-
aminoglukosa, 2,6-
diaminoglukosa, garosamin,
D-glukosamin, L-N-
metilglukosamin,
neosamin,purpurosamin.
D. Turunan
Aminoglikosida
Turunan
aminoglikosida
E. Turunan Makrolida
Antibiotik turunan makrolida
pada umumnya dihasilkan
streptomyces sp., mempunyai
5 bagian struktur karakteristik
yaitu:
1. Cincin lakton
2. Gugus keton
3. Satu atau dua amin
4. Gula netral
5. Gugus dimetil amino
Turunan makrolida, seperti
eritromisin adalah senyawa
bakteriostatik dan hanya
efektif pada mikroorganisme
yang aktif membelah
E. Turunan Makrolida
Antibiotik turunan makrolida
pada umumnya dihasilkan
streptomyces sp., mempunyai
5 bagian struktur
kararkteristik yaitu:
1. Cincin lakton
2. Gugus keton
3. Satu atau dua amin
4. Gula netral
5. Gugus dimetil amino
Turunan makrolida, seperti
eritromisin adalah senyawa
bakteriostatik dan hanya
efektif pada mikroorganisme
yang aktif membelah
F. Turunan Polipeptida
• Antibiotik polipeptida mempunyai struktur sangat
kompleks,mengandung polipeptida yang
biasanyamembentuk suatu siklik. Sumber utama
turunan antibiotik adalah bacillus sp dan streptomyces
sp.
• Mekanisme kerja: Beberapa antibiotik polipeptida,
seperti tirotrisin, polimiksin B, kolistin, merupakan
molekul amfifil,mengandung gugus-gugus lipofil dan
hidrofil yang terpisah.
Contoh-contoh obat turunan polipeptida adalah :
1. Tirotrisin
2. Basitrasin
3. Polimiksin bsulfat
4. Kolistin sulfat
G. Turunan Linkosamida
• Turunan linkosamida adalah antibiotik yang
mengandung sulfur, dikarakterisasi oleh 4-alkil
asam pipekolat atau asa higrat yang terikat pada
alkil 6-amino-α-tiooktopiranosida melalui
sambungan amida.
• Mekanisme kerja :turunan linkosamida memiliki
senya bakteriostatik, tetapi pada kadar yang tinggi
bersifat bakterisid.efektif terhadap banyak coccus
dari gram-positif dan bakteri anaerob gram-negatif
byang patogen
Contoh-contoh obat turunan linkosamida
1. Linkomisin HCL
2. Klindamisin HCL
H. Turunan polien I. Turunan
Ansamisin
 Antibiotik turunan polien yang  Antibiotik yang dihasilkan oleh
dihasilkan oleh streptomyces sp, streptomyces sp., dikarakteristik oleh
dikarakterisasi oleh adanya struktur siklik yang mengandung
gugus aromatik makrosiklik alifatik
cincin besar yang mengandung panang
lakton dan ikatan rangkap
 Contoh turunan ansamisis adalah
terkonjugasi. rifampisin
 Contoh turunan polien adalah
nistatin,kandistin,amfeoristin B
K. Turunan
J. Turunan Antrasiklin
 Turunan antrasiklin adalah
Fosfomisin
 Fosfomisin adalah antibiotik
antibiotik antrasiklinon, yang diisolasi dari
pada umumnya tetrasiklin streptomyces sp dan
sihasilkan oleh streptomyces frideae dll.
sterptomyces sp.
 Contoh turunan fosfomisin
 Contoh turunan antrasiklin
adalah fosfomisin
adalah
plikamisin,epirubisin,deuks
orubisin HCL
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai