Disusun oleh :
Tanggal praktikum :
SEMARANG
2017
I. TUJUAN
1.1. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan simplisia
1.2. Mahasiswa mampu melakukan permbuatan serbuk dari simplisia.
1. Daun 1. Trikoma
Ketapang 2. Epidermis
(Dokumentasi Pribadi,2017)
2. Bunga 1. Parenkim
Cengkeh
(Dokumentasi Pribadi,2017)
3. Daun 1. Parenkim
Saga 2. Trikoma
2
1
(Dokumentasi Pribadi,2017)
V. PEMBAHASAN
Praktikum Farmakognosi dan Fitokimia dengan judul Pembuatan Simplisia dan
Pembuatan Serbuk Simplisiadilaksanakan pada hari Senin, 11 September 2017
bertempat di Laboratorium Kering Gedung Lab Skill Fakultas Kedokteran. Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan simplisia dan cara pembuatan serbuk
simplisia.
Bahan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Daun Ketapang
(Terminalia cattapa), Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) dan Daun Saga
(Adhenantera pavonina). Pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan langsung,
yakni pembuatan simplisia dan pembuatan serbuk simplisia.
5.1. Serbuk Simplisia Daun Ketapang (Terminalia cattapa)
Langkah awal untuk membuat serbuk simplisia ialah membuat
simplisianya dahulu. Pertama, dipilih daun ketapang yang sekiranya kondisi
fisiknya masih bagus, tidak ada bekas gigitan ulat dan bersih. Dikumpulkan daun
ketapang secukupnya. Setelah itu, daun yang telah dikumpulkan dicuci terlebih
dahulu dengan tujuan untuk membersihkan daun dari kotoran kotoran, tiriskan
dedauanan yang telah dicuci. Langkah selanjutnya adalah daun diiris secara
melintang dengan lebar 1 cm.Terakhir ialah proses pengeringan. Daun yang telah
diiris dijemur dibawah sinar matahari dengan ditutupi kain hitam.
Setelah simplisia jadi, simplisia dikatakan baik apabila diremas
bergemerisik dan berubah menjadi serpihan (Herawati,Nuraida, dan Sumarto
2012). Simplisia yang sudah jadi dibuat menjadi serbuk dengan cara diblender
menggunakan mixer, serbuk hasil blender selanjutnya diayak dengan mesh nomor
60. Gelas benda disiapkan dan ditetesi aquades. Serbuk simplisia diambil sedikit
dan dioleskan pada tetesan aquades
Berdasarkan pengamatan serbuk simplisia daun ketapang yang diamati
dibawah Mikroskop dengan perbesaran 100x, terlihat bagian anatomi dari serbuk
daun ketapang. Bagian yang dapat diamati dengan jelas yaitu trikoma dan sel
epidermis.
Menurut Sharma (2014), daun ketapang memiliki epidermis tunggal yang
dittutupi kutikula tebal. Sel epidermis sisi ventral dan sisi dorsal berbentuk segi
empat. Beberapa dari sel epidermis pada sisi ventral memanjang membentuk
penutup. Trikoma terlihat runcing. Sel parenkim mengandung zat coklat
kemerahan gelap. Terdapat roset kristal kalsium oksalat. Di samping lapisan
parenkim terdapat sel sklerenkim berdinding tebal sebanyak 1-2 lapis. Berkas
pembuluh berbentuk busur dimana xylem dikelilingi oleh floem pada bagian atas
dan bawahnya.
5.2.Serbuk Simplisia Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Simplisia cengkeh kering diperoleh dari pasar tradisional yang ada di
kawasan Bogor, karena sudah didapatkan simplisia dalam bentuk kering, maka
langsung dilanjutkan dengan proses selanjutnya yaitu pembuatan serbuk simplisia
bunga cengkeh. Simplisia yang sudah jadi kemudian diblender menggunakan
mixer, serbuk yang didapat diayak menggunakan ayakan dengan mesh nomor 80
agar diperoleh serbuk simplisia bunga cengkeh yang homogen. Simplisia bunga
yang baik ialah bila diremas bergemerisik dan berubah menjadi serpihan atau
mudah dipatahkan. Simplisia yang lolos disimpan di wadah dan diberi label,
simplisia yang tidak lolos disimpan dalam wadah yang berbeda.
Pada pengamatan yang telah dilakukan menggunakan mikroskop, pada
serbuk simplisia bunga cengkeh terlihat parenkim. jaringan parenkim merupakan
jaringan dasar yang terdapat di seluruh bagian tumbuhan. Parenkim umumnya
merujuk pada suatu jaringan yang kekhusussannya relatif kecil dan mempunyai
fungsi yang sangat beragam dalam tumbuhan. Sel parenkim masih mampu
membelah bahkan pada sel dewasa. (Mulyani,2006)
Badan POM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume V, Edisi I, 112-11.Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Depkes, RI. 1985. Farmakope Indonesia. Jakarta: Ditjen POM.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Herawati, D, Nuraida, L. , Sumarto. 2012. Cara Produksi Simplisia yang Baik. Bogor: Seafast
Center IPB,
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
Sharma, Ambikadevi D., dan Usha Mukundan. 2014. Pharmacognostic Evaluation and Metal
Analysis of Terminalia catappa Linn. Leaves. Mumbai : Journal of Pharmacognosy and
Phytochemistry. Vol. 2 No. 6 : 01-06
Sulianti, Sri Budi., Emma Sri Kuncari., Sofnie M. Chairul. 2006. Pemeriksaan Farmakognosi
dan Penapisan Fitokimia dari Daun dan Kulit Batang Calophyllum inophyllum dan
Calophyllum soultari. Surakarta : Jurnal Biodiversitas. Vol. 7 No. 1 : 25-29
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : EGC