EM HAYANI
Balai Penelitlan Tanarnan Rempah dan Obat, Jl . Tentara pelajar No .3, BOGOR
RINGKASAN
Tanaman temulawak (curcurna xanthorrhiza), banyak digunakan sebagai obat dalam bentuk tunggal maupun
campuran terutama dikalangan masyarakat jawa, rimpang temulawak merupakan bahan pembuatan obat
tradisional yang paling utama, disamping sebagai perneliharaan kesehatan, umum digunakan dalam bentuk
ramuan jamu . Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan rimpang temulawak secara kwalitataf,
sedangkan cara grafimetri, titrimetri dan spectrophotometer untuk mengetahui komposisi kimia secara
kwantitatif . Kandungan kimia rimpang temulawak yang memberi arti pada penggunaannya dibedakan atas
beberapa macam yaitu kurkuminoid yang memberi warna kuning, pati dapat dikernbangkan sebagai bahan
makanan dan minyak atsiri . Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa kandungan senyawa fenol,
flavonoid, triterpennoid dan glikosida lebih dominan daripada senyawa tanin, saponin, dan steroid . Kadar
rata-rata minyak atsiri dan pati masing-masing 3,81 % dan 41,45%
Kata kunci : Rimpang temulawak , Uji kwalitatif , Uji kwantitatif
industri . Acuan metoda kwalitatif analisis Bahan kimia yang diperlukan adalah
(uji) fitokimia adalah MATFRI MEDIKA toluen . alkohol, asam sulfat, asam chlorida,
INDONESIA (1995), analisis kwantitatif kadar asam acetate glacial, terusi, asam oksalat,
kurkumin dengan menggunakan metoda asam borat, natriurn hidroksida, ethyl acetat
AOAC (1980), kadar sari air dan alkohol dan K I .
dengan metoda MMI (1995), kadar pati I Intuk memperoleh simplisia rimpang
dengan metoda SNI (1995) . temulawak, sebagai hahan untuk analis
adalah sebagai berikut : rimpang temulawak
BAHAN DAN METODA dicuci, diiris, disimpan diatas tampah tanpa
saling hertumpuk, dikeringkan dengan sinar
Percohaan dilakukan pada hulan
matahari langsung hingga kering . Simplisia
April sampai Mei 2006 di laboratorium
kering dari rimpang temulawak digiling
pengujian Balai Penelitian Tanaman
dengan menggunakan hummer mill,
Rempah dan Obat, Bogor . diperoleh serbuk rimpang temulawak yang
Bahan dan alat yang digunakan akan digunakan untuk analisis mutu dan
adalah rimpang temulawak yang diperoleh penentuan kadar dan mutu minyak atsiri .
dari pasar, pisau, tampah, hummer mill, hot Bagan analisis dari rimpang temulawak
plat, oven, neraca, pensulingan,
adalah sebagai berikut .
spetrophotometer dan peralatan gelas .
l
Pencueian
1
Pengirisan
i
Penggilingan
i
Minyak atsiri
sebagai bahan baku industri, sedangkan HEMBING .W . 1997 . Mengenal dan Memanfaatkan
komponen aktifnya kurkumin 2,24% dan 'Fanaman Indonesia . Makalah Hiptri .
kadar minyak atsiri 3,81%. Analisis pp .3 .
kwalitatif skrining fitokimia terdapat PUNNOMOWATI, S DAN YOGANINGRUM, A ., 1997 .
alkaloid, fenolik, flavonoid, triterpennoid Tinjauan Literatur Temulawak . Pusat
dan glikosida . Disarankan untuk mengetahui Dokumentasi dan Informasi
banyaknya komponen dalarn rimpang Ilmiah .Lembaga 11111u Pengetahuan
temulawak dapat dilanjutkan dengan Indonesia, Jakarta . pp 28 .
menggunakan bahan dari ekstrak temulawak RAHARJO, M DAN ROSTIANA , 0 ., 2004. Standar
dengan analisis secara secara KLT yang Prosedur Operasional Budidaya
dilanjukan dengan analisis GCMS Temulawak .
sedangkan analisa komponen utama yaitu Circular . Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
xanthorizol dari minyak atsiri dapat Obat .Vlll . pp 34-35 .
dilakukan dengan gas chromatograti .
RUKMANA, R., 1994 . Temulawak . Tanaman
Rempah dan Obat . Penerbit Kanisius,
DAFTAR BACAAN
Yogyakarta . pp26
DEPARTEMEN KESEH .ATAN REPUBLIK INDONESIA .
SIDIK . MULYONO, DAN MUHTADI . 1997 .
1979 . Materi Medika Indonesia Ill .
Temulawak . Seri Pustaka Tanaman Obat .
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA . Pp 86 .
1995 . Materi Medika Indonesia VI .
SIDIK, MULYONO, DAN MUHTADI . 1997 .
Temulawak . Seri Pustaka Tanaman Obat .
Pp 90