PENDAHULUAN
1.1.1 KEMUKUS
Tanaman kemukus adalah tanaman rambat yang sering kita jumpai berada di sekitar kita.
Nama latin tanaman kemukus ialah Piper Cubeba L.F. Sedangkan dalam bahasa inggris tanaman
kemukus memiliki nama Cubeb pepper, Java Pepper, dan tailed pepper. Asal tanaman kemukus
asalnya tidak diketahui. Tetapi tanaman kemukus ini sebagian besar tumbuh di pulau Jawa dan
Sumatra. Tanaman ini menurut sejarah di jadikan komonditas rempah-rempah pedagang Arab
dan India yang mana dijual ke daerah Eropa. Ciri-ciri tanaman kemukus ini memiliki daun yang
mirip tanaman sirih dengan buah kecil-kecil berwarna hijau kemerah-merahan yang bergerombol
membentuk seperti ekor. Tanaman kemukus ini merupakan kerabat dekat dari tanaman sirih.
Fungsi dan kegunaan tanaman kemukus ini bagi sebagian masyarakat digunakan sebagai bumbu
rempah dalam masakan. Namun yang tidak kita ketahui ternyata tanaman kemukus ini memiliki
berbagai macam manfaat dan khasiat yang berguna untuk menyembuhkan berbagai macam
Herbal Kemukus dikenal juga dengan nama Lada Jawa (Cubeba Fructus). Tanaman ini
banyak di tanam di Jawa dan Sumetera. Buah kemukus kering digunakan sebagai bumbu
rempah dalam masakan, terutama masakan Indonesia. Kegunaan lain adalah sebagai penguat
rasa pada gin dan rokok. Namun kegunaan penting kemukus adalah sebagai bahan farmakope
flavonoida, dan minyak atsiri. Bekerja pada tubuh bagian perut, limpa, kandung kemih, dan
ginjal. Berkhasiat untuk mengobati menghentikan rasa sakit, meningkatkan fungsi pencernaan,
mual, cegukan, meningkatkan buang air kecil pada disuria. Bagian yang digunakan adalah buah
Efek farmakologi sebagai, antiseptik pada saluran kemih. Di gunakan secara tradisional
untuk pengobatan peradangan atau bakteri infeksi saluran kemih, sebagai ekspektoran untuk
mengobati bronkitis kronis, untuk mengobati sakit kepala (obat pingsan), pelupa dan juga
sebagai afrodisiak. Keracunan terjadi pada komsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan
iritasi pada saluran kemih, ginjal dan sakit usus, sulit kencing, muntah, dan diare. Kontraindikasi,
Yin defisiensi dengan gejala panas atau api. Penggunaan selama kehamilan diperbolehkan.
Ordo : Piperales
Genus : Piper
Buah dan bunga kemukus mengandung saponin dan flavonoida, disamping minyak atsiri.
Tanaman kemukus mengandung zat sesquiterpan hidrat, asam cubeba, cubebin, minyak terbang,
Mastin adalah kapsul herbal dengan ekstrak kulit manggis yang berkhasiat sangat tinggi bagi
kesehatan tubuh.Dalam kapsul mastin mengandung 100% kulit manggis dengan kualitas yang
tinggi.Berdasarkan hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa kulit manggis kaya akan
antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh terutama antosianin, tannin, xanthone maupun asam
fenolat.
Xanthones yang terkandung di dalam kapsul mastin ekstrak kulit manggis memiliki sifat
sebagai antioksidan kuat sehingga sangat potensial untuk memelihara kesehatan tubuh , system
imun dan mendukung kesehatan imun. Mastin, ekstrak kulit manggis untuk kesehtan tubuh juga
bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga aman bagi tubuh.
Komposisi :
Garciniae Fructus Extract 100 %
Khasiat :
1. Memelihara kesehatan tubuh
2. Anti tumor dan kanker
3. Anti bakteri
4. Mengobati sariawan, disentri
5. Mengobati hipertensi
6. Memelihara kesehatan kulit
7. Anti obesitas, antibiotic dan anti jamur
8. Anti aging
9. Mengobati TBC
Cara Pemakaian :
Minumlah secara tearatur 2 x 2 kapsul per hari. Dosis juga dapat ditingkatkan menjadi 4 x 2
kapsul per hari sesuai dengan kebutuhan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 KEMUKUS
(Kemukus)
1.2.2 OHT(MASTIN)
1.3 MANFAAT
1.3.1 KEMUKUS
1. Tanaman kemukus berguna untuk mengobati penyakit asma (anti radang selaput lendir).
3. Anti bakteri
5. Mengobati hipertensi
8. Anti aging
9. Mengobati TBC
1.4 ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
Timbangan analitik
Wadah/Toples
Oven
Erlenmeyer
Beker glass
Gelas ukur
Corong
Kurs
Fornes
Mouisture Balance
Cawan penguap
Blender
Pipet tetes
Penotol
Mikroskop
Lampu UV
Ultrasonifikasi
2. BAHAN
Methanol
Aquadest
Etil asetat
Kloroform
Etanol
H2SO4
Kertas saring
Aluminium foil
Plat KLT
1. Penyiapan simplisia
Bersihkan buah kemukus kering tersebut dari kotoran dan tangkai nya.
Setelah bersih, buah kemukus kering di haluskan dengan cara diblender untuk
Buah yang sudah dihaluskan disimpan dalam toples kedap udara. Berikan label
Parameter uji organoleptis ini meliputi pemeriksaan bentuk, warna, bau dan rasa
Buah kemukus yang sudah dihaluskan diambil sedikit dan diletak kan diatad kaca
objek.
Kemudian amati dibawah mikroskop, untuk melihat bentuk sel dan kristal dari
erlenmeyer yang berisi sampel, tutup mulut erlenmeyer dengan aluminium foil.
Setelah 24 jam , saring 20 ml filtrat , lalu uapkan di cawan penguap yang telah
ditara sebelumnya .
NB : untuk OHT (mastin) timbang 2,5 gram , untuk air 25 ml dan kloroform 25
ml .
Etanol yang sudah ditakar dimasukkan dalam erlenmeyer yang berisi sampel,
Setelah itu, masukkan dalam Fornes pada suhu 600 oC selama ± 1 jam.
(C−A )
% Kadar Abu= x 100 %
(B− A)
Masukkan sampel kedalam wadah alat, tunggu sampai alat berbunyi kemudian
lihat angka pada alat yang menunjukkan % kadar air pada sampel
Sediakan plat KLT, beri batas atas dan batas bawah pada plat KLT tersebut.
Sediakan chamber yang berisi eluen yaitu kloroform : etil asetat sebanyak 4:1 (4
vial kosong.
Filtrat di totolkan pada plat KLT yang sudah di sedia kan tadi.
Setelah itu, plat KLT yang sudah ditotol tersebut dimasukkan dalam chamber
Amati naik nya eluen. Jangan sampai eluen naik melewati batas atas.
Lalu kering anginkan, kemudian tambah kan H 2SO4 10 % pada bagian tengah plat
Setelah diberi H2SO4, letakkan diatas hot plat. Tunggu beberapa saat sampai
timbulnya noda dan beri tanda pada noda tersebut dengan pensil. Dan hitung Rf
nya.
ISI
2.1.1 KEMUKUS
Percobaan ke : 2,3,4
Kelompok : V (LIMA)
Bentuk : Bulat Mengkerut, permukaan luar kerut, keras, permukaan dalam licin,
Kubebin
KEMUKUS
% susut pengeringan=9,1 %
0,1724 g
% sari larut air= x 100 %
18,8147 g
0,084 g
% sari larut etanol= x 100 %
17,3969 g
(C−A )
% Kadar Abu= x 100 %
(B− A)
(33,775−31,8197)
% Kadar Abu= x 100 %
(31,8300−31,8197)
% Kadar Abu=18,983 %
Deteksi : H2SO4
1,7
Harga Rf1 : = 0,042
4
2,3
Harga Rf2 : = 0,57
4
2,7
Harga Rf3 : = 0,67
4
3,4
Harga Rf4 : = 0,85
4
3,9
Harga Rf5 : = 0,097
4
Percobaan ke : 5,6,7
Kelompok : V (LIMA)
Rasa : Pahit
Bentuk : Serbuk
1,0095−0,9532
% susut pengeringan= x 100 %
1,0095
% susut pengeringan=9,9 %
0,8926 g
% sari larut air= x 100 %
19,8889 g
0,3442 g
% sari larut etanol= x 100 %
14,9673 g
(C−A )
% Kadar Abu= x 100 %
(B− A)
(38,329−38 , 288)
% Kadar Abu= x 100 %
(39,325−38,288)
% Kadar Abu=0,0039 %
Deteksi : Lampu UV
2,6
Harga Rf1 : = 0,65 POLAR
4
2.2 PEMBAHASAN
2.2.1 KEMUKUS
Pada praktikum ini dilakukan percobaan pembuatan simplisia buah kemukus (Piper
Cubebae Fructus). Buah kemukus kering sebanyak 500 gram dilakukan sortasi kering yang
bertujuan untuk memisahkan sampel dari tangkai yang melekat. Setelah dilakukan sortasi kering
maka, buah kemukus kering di haluskan dengan cara diblender untuk mendapatkan serbuk
kering simplisia yang akan digunakan untuk pengujian simplisia, kemudian di ayak sampai
halus.
Buah yang sudah dihaluskan disimpan dalam toples kedap udara. Berikan label yang jelas
pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode
tempat penyimpanan harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari
kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki
penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari
hama gudang
Setelah di dapat serbuk simplisia buah kemukus, maka dilakukan uji mikroskopik, reagen
yang digunakan adalah aquades yang berfungsi sebagai pembasah sehingga dapat dilihat dengan
jelas di bawah mikroskop jaringan parenkim, korteks buah kemukus dan lainnya.
Serbuk simplisia juga digunakan untuk uji susut pengeringan untuk mendapatkan serbuk
yang lebih sedikit kadar airnya, dimana pada susut pengeringan ini dilakukan untuk menentukan
batas maksimal pengurangan kadar air serbuk. Persen susut pengeringan yang diperoleh adalah
9,1% hal ini berarti sesuai dengan literatur. Karena pada literatur susut pengeringan tidak boleh
Pengujian kadar abu dilakukan untuk melihat sisa pembakaran. Dimana senyawa organik sisa
pembakarannya berupa abu. % kadar abu yang diperoleh adalah 18,983 %. Berdasarkan literatur
persen kadar abu tidak boleh lebih dari 8,1 % artinya pada praktikum ini kadar abu yang didapat
Pengujian kromatografi lapis tipis pada pembuatan simplisia buah kemukus di gunakan untuk
menentukan senyawa yang ada pada simplisia tersebut. Eluen yang digunakan adalah kloroform :
etil asetat dengan fase diamnya adaah silika gel. Eluen dalam chamber harus dijenuhkan terlebih
dahulu agar mempercepat naiknya eluen dan noda pada plat KLT. Metoda ini digunakan karena
murah, sampel yang digunakan sedikit dan waktu kerjanya sedikit. Berdasarkan data di peroleh
dua noda yang harga Rfnya adalah 0,42 , 0,57 , 0,67 , 0,85 , dan 0,97 .
Kelarutan sampel dalam air dan etanol sebesar 0,105% untuk sari larut air dan 0.916% untuk
sari larut etanol. Pada pengujian ini tidak didapatkan hasil yang sesuai dengan literatur karena
hasil yang didapat terlalu besar. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya kesalahan dalam
praktikum sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sebaiknya
pengujian kada sari larut air dan etanolnya dilakukan lebih baik dan teliti atau diulangi beberapa
kali sehingga didapatkan hasil yang diinginkan. Untuk persen kadar air dalam simplisia buah
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uji parameter spesifik dan non spesifik yang telah dilakukan pada sediaan
1. Biji Kemukus :
KLT :
1,7
Harga Rf1 : = 0,42
4
2,3
Harga Rf2 : = 0,57
4
2,7
Harga Rf3 : = 0,67
4
3,4
Harga Rf4 : = 0,85
4
3,9
Harga Rf5 : = 0,97
4
2. OHT (MASTIN)
KLT :
2,6
Noda Rf = =0,65
4
5.2 Saran
sebanyak 3 kali agar di dapatkan hasil yang optimal. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca serta dapat digunakan sebagai referensi dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia.
Republik Indonesia.
Dalimartha, Setiawan dr. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III. Jakarta : Trubus
Agriwidya
Dirjen POM, 1977. Materian Medika Indonesia Jilid I. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Dalimartha, Setiawan dr. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III. Jakarta : Trubus
Agriwidya
LAMPIRAN GAMBAR
1. Logo JAMU
2. Kemukus
3. Logo OHT
4. MASTIN