Isoniazid
Isoniazid juga dikenal sebagai isonicotinylhydrazine ( INH ), merupakan senyawa organic yang merupakan pertama sebagai obat
antituberkulosis dalam pencegahan dan pengobatan.Ini pertama kali ditemukan pada tahun 1921, dan kemudian pada tahun 1951
ditemukan lebih efektif terhadap TBC dengan menghambat asam mycolic. Isoniazid tidak pernah digunakan sendiri untuk mengobati
TB aktif karena resistensi cepat bekembang. Isoniazid juga memiliki antidepresan efek, dan itu adalah salah satu antidepresan yang
pertama kali ditemukan.
Isoniazid tersedia dalam bentuk tablet, sirup , dan bentuk injeksi ( diberikan intramuscular atau intravena ). Isoniazid adalah
bakterisida untuk cepat membagi mikrobakteri tetapi bakteriostatik jika mycobacterium lambat tumbuh isoniazid menghambat system
P450. Metabolisme Isoniazid mencapai kosentrasi terapeutik dalam serum, cairan serebrospinal dan dalam granuloma caseous.
Isoniazid dimetabolisme dihati melalui asetilasi. Ada dua bentuk dari enzim yang bertanggung jawab untuk asetilasi, sehingga
beberapa pasien memetabolisme obat lebih cepat dari yang lain.Metabolit akan dikeluarkan melalui urin.
SEDIAAN CAIR
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dengan kadar tinggi. Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa
tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%
Sirup dibagi menjadi 2 :
1. Non Medicated Syrup/Flavored vehicle Sirup
Contoh:Cherry Syrup, Cocoa Syrup, orange syrup.
1
2. Medicated syrup/ sirup obat
Contoh:Sirup Piperazina Sitrat, Sirup Difenhiramin, sirup isoniazid.
Komponen Sirup
Mengandung :
1. Zat aktif untuk menghasilkan efek terapeutik yang diharapkan.
2. Zat Tambahan
a. Anti caplocking agent yaitu untuk mencegah kristalisasi gula pada tutup botol. Contoh sorbitol, gliserin,
propilen glikol.
b. Pemanis contoh sukrosa, sorbitol, aspartam dan lain-lain
c. Pengawet digunakan untuk untuk menjaga stabilitas dari bentuk sediaan cair.
Kriteria pengawet :
- Harus efektif melawan mikroorganisme spektrum luas.
- Harus stabil secara fisika, kimia dan secara mikrobiologi selama lifetime produk.
- Harus nontoksik, cukup larut, dapat tercampurkan dengan komponen formula lain, konsentrasi yang
digunakan dalam jumlah kecil.
Contoh : Sirup dengan sukrosa lebih dari 65%, metil paraben, Na. Benzoat, propil paraben, dll
2
d. Pendapar untuk meningkatkan stabilitas, karena secara fisiologis larutan obat harus diformulasikan sedekat
mungkin dengan pH optimumnya. Contoh Natrium sitrat, asam sitrat, Natrium asam sitrat, Na bikarbonat, Na.
Fosfat dll.
e. Pewarna untuk menutupi penampilan yang tidak menarik atau meningkatkan penerimaan pasien. Zat warna
harus sesuai dengan aroma sediaan tersebut. Yang paling penting adalah kelarutan zat warna tersebut dalam
pembawa atau pelarut yang digunakan untuk formulasi selama proses farmasi dan kestabilan & PH zat warna
dan PH dari preparat yang diberi warna.
3
3) Zat warna sintetik
Zat warna sintetik celup lebih disukai dibanding zat warna alam utuk sediaan oral cair karena zat warna ini
mempunyai aneka warna yang lebih luas dan warnanya reprodusibel dan intensitas warna yang seragam dan
warna lebih stabil.
4) Pengaroma/pewangi digunakan untuk menutupi rasa tidak enak agar dapat diterima oleh pasien. Dalam
pemilihan didasarkan pada untuk siapa konsumen dari zat aktif yang dikandungnya. Contohnya :
Rasa Pemberi Rasa Yang Dianjurkan
Garam (asin) Butterscotch, mapel, apricot, vanili,
wintergreen mint.
Pahit Ceri liar, walnut, cokelat, kombinasi
mint, anisi.
Manis Buah dan berry, vanili
Asam Rasa jeruk, kayu manis root beer,
raspberry
5) Anti chelat merupakan penstabil kimia sebagai pemisah logam yang mengkatalisa obat dalam wadah
botol gelas. Contoh Na. EDTA.
4
Keuntungan dan Kerugian Bentuk sediaan sirup (larutan) :
5
EVALUASI SEDIAAN
Setelah melalui serangkaian tahap dan proses dalam pembuatan sediaan sirup Isoniazid, yang dimulai dari tahap praformulasi
hingga tahap akhir yaitu pada pengemasan, maka suatu sediaan farmasi yang dihasilkan mutlak untuk dilakukan suatu evaluasi
atau pengujian yang bertujuan agar mendapatkan mutu atau kualitas sediaan yang baik.
Di dalam suatu industri farmasi, bagian pengawasan mutu dari produksi sediaan farmasi dapat melakukan pengawasn pada
tahap awal, tengah dan akhir produksi. Adapun dari tahapan tersebut, dilakukan pengawasan terhadap parameter kritis yang dapat
mempengaruhi mutu sediaan akhir. Berikut adalah evaluasi produksi sediaan sirup Isoniazid :
1. Tahap Awal
a) Pengujian bahan baku yang akan dipakai dalam membuat sediaan farmasi
b) Kualifikasi alat dan ruang produksi/pembuatan dan validasi proses
c) Pengujian bahan kemas yang akan dipakai dalam pengemasan
a) Keseragaman volum, dilakukan saat produksi sedang berjalan dengan pengambilan sampel sirup yang telah diisi (filling)
kedalam botol (pengemas primer) untuk diperiksa volumenya agar sesuai dengan kriteria penerimaan tiap interval waktu
tertentu. Keseragaman volume yang diinginkan adalah 60 ml per botol.
6
3.Tahap Akhir
Pemeriksaan pada tahap akhir meliputi pengemasan primer dan sekunder seperti penandaan, etiket. Logo pabrik, nama
sediaan, indikasi, kontraindikasi, takaran/dosis, perhatian.dll. Juga dikeluarkannya Certificate of Analysis (CoA) dari sediaan syrup
Dextromethorphan HBr oleh bagian Quality Control pada suatu industri.
Certificate of Analysis tersebut biasanya berisi hasil analisa yang dilakukan bagian quality control berdasarkan spesifikasi
yang ditetapkan oleh suatu produksi.
4. Kemasan .
1. Kemasan Primer
Isoniazid dikemas dalam botol kaca berwarna cokelat tua, berkapasitas isi 100 ml, berbentuk bulat dengan diameter 4 cm dan
tinggi 9 cm.
2. Kemasan Sekunder
Botol dikemas dalam individual (inner) box berwarna dasar biru, berukuran 10 x 4.5 x 4.5 cm, ketebalan 0.35mm. Contoh desain
inner box dapat dilihat pada lembar lampira1.
3. Insert Leaflet
Etiket pada botol terbuat dari kertas sticker berwarna dasar ice blue, berukuran 7 x 4 cm. Insert leaflet terbuat dari kertas HVS
berukuran 16 x 10 cm dengan tulisan berwarna hitam. Contoh desain etiket dan insert leaflet dapat dilihat pada lembar lampiran 2.
7
JURNAL PRAKTIKUM
8
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIF
Nama Bahan Aktif : Isoniazide / Isoniazidum (FI IV Hal.472)
C6H7N3O BM 137,14 Asam isonikotinat hidrazida (54-85-3)
Isoniazid mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 102,0% C 6H7N3O, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
9
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN
Nama Bahan Tambahan : Sorbitol / Sorbitolum (FI Ed. IV Hal. 756 dan Handbook of Pharmaceutical Excipients Edisi kelima Hal.
718)
10
13 Kompresibilitas Bervariasi tergantung pada ukuran partikel.
14 Density 1,49 g/cm3
15 Density (bulk) 0,448 g/cm3
16 Density (tapped) 0,400 g/cm3
17 Density (true) 1,507 g/cm3
18 Kecepatan alir Bervariasi tergantung ukuran partikel.
19 Titik leleh Bentuk anhidrat : 110 – 112⁰C
Polimorf gamma : 97,7⁰C
Bentuk metastabil : 93⁰C
20 Sediaan lazim dan kadar Larutan oral 20-35%.
21 Fungsi Sebagai pengganti sukrosa yang dibuat dalam 70-90% w/v syrup.
11
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN
Nama Bahan Tambahan : Natrium Benzoat /Natrii Benzoas (FI IV Hal. 584 dan Handbook of Pharmaceutical Excipients Edisi
kelima Hal. 662)
12
13 OTT gelatin, garam-garam ferri, garam-garam kalsium, dan garam-garam dari logam berat seperti
perak, timah dan merkuri.
antimicrobial preservative
14 Khasiat
13
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN
Nama Bahan Tambahan : Aqua Destilata (FI.III hal 96)
14
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN
Nama Bahan Tambahan : Rosberry
4 Stabilitas Untuk Rosberry juice : mengandung tidak lebih 4700ppm w/w SO2
5 Kegunaan Sebagai pewarna, perasa sebagai preparat untuk rasbery sirup, flavouring agent,pada obat dan
makanan serta untuk menghilangkan rasa larutan garam dalam bentuk bromida
6 OTT Juice ini mengandung tidak kurang dari 1,5 % asam sitrat, tidak dapat bercampur dengan
logam alkali
7 Pembuatan Dengan mengencerkan 1 bagian volume juice rasberi pekat
15
FORMULIR PEMECAHAN MASALAH
2. Isoniazide rasanya ditambahkan zat -Sukrosa Pelarutan Uji kejernihan Komponen : Sorbitol
pahit pemanis -Sorbitol Proses : Pelarutan
-Aspartame Pengawasan mutu : Uji kejernihan
4 Zat Pengaweat -Asam benzoate Pelarutan UJi kejernihan Komponen : Natrium benzoate
Larutan yang -Natrium Proses : Pelarutan
berbentuk sirup benzoate Pengawasan mutu : Uji kejernihan
biasanya cepat -Asam sorbet
16
terkontaminasi oleh
5 mikroba Zat pewarna dan -vanili Pelarutan Uji kejernihan Komponen : Rasberry
aroma -Rasberry Proses : Pelarutan
Untuk menarik -Orange Pengawasan mutu ; Uji kejernihan
konsumen pada anak-
anak maka sirup diberi
6 warna dan aroma Mencegah Botol coklat Bersihakan botol Komponen : Botol coklat
terjadinya disimpan dengan higyines
Tempat dan oksidasi udara ditempat sejuk
penyimpanan kering
17
KOMPONEN UMUM SEDIAAN
18
PERHITUNGAN PEMAKAIAN BAHAN DALAM FORMULA
1. Zat aktif Isoniazide pemakainl azimnya 10 mg/kg untuk 3 kali seminggu atau 15 mg/kg untuk 2 kali seminggu, pemakian
formulanya 100mg/5 ml, maka jumlah yang ditimbang :
2. Sorbitol pemakain lazim sebagai zat pemanis dan anticaplocking 20 – 35 %, pemakain dalam formula 25 %, maka jumlah
yang ditimbang:
3. Natrium benzoate pemakaian lazim sebagai zat pengawet 0,02 – 0,5 %, pekamakain dalam formula 0,5 %, maka jumlah yang
ditimbang :
5. Rasberry secukupnya
19
PENGAWASAN MUTU SEDIAAN
A. In Process Control (USP 30-NF 25 Hal. 2412)
No Parameter yang diuji Satuan Cara Pemeriksaan
1. Identifikasi -Sebuah volume larutan oral setara dengan sekitar 50 mg
isoniazid memenuhi persyaratan identifikasi tes B di
bawah isoniazid
20
B. End Process Control (USP 30-NF 25 Hal. 2412)
No Parameter yang diuji Satuan Cara Pemeriksaan
1. Evaluasi fisika
Organoleptik : Dengan panca indra
Warna Merah
Bau wangi khas strawberry
Rasa manis strawberry
Homogenitas Semua larut
pH pH = 5
viskositas
volume terpindahkan
2. Evaluasi kimia %
21
PROSEDUR TETAP PEMBUATAN SEDIAAN
2 Sorbitol 25 g 75 g
3 Natrium benzoat 0,5 g 0,15 g
22
4 Aquadest Ad 100 ml Ad 300 ml
5 Rosberry qs qs
INSTRUKSI KERJA
NO NAMA PENIMBANGAN
BAHAN BAHAN
UNIT BATCH
1 Isoniazid 2000 6000 mg
mg
2 Sorbitol 25 g 75 g
3 Natrium 0,5 g 0,15 g
benzoat
23
Alat :
Timbangan
Beaker glass
Gelas ukur
Batang pengaduk
Pipet tetes
Prosedur :
24
PEMBAHASAN
Pada pembuatan isoniazid sirup tidak ditemukan masalah karena bahan – bahan yang akan dicampurkan semuanya dapat mudah
larut dalam air.
Warna : merah
pH :5
25
KESIMPULAN
Isoniazid juga dikenal sebagai isonicotinylhydrazine ( INH ), merupakan senyawa organic yang merupakan pertama sebagai obat
antituberkulosis dalam pencegahan dan pengobatan Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dengan kadar
tinggi. Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
Dalam praformulasi pembuatan sirup yang telah dilakuakan yang terdiri dari isoniazid sebagai bahan aktif dan bahan tambahan
yang digunakan adalah sorbitol sebagai pemanis dan anti caplocing, natrium benzoate sebagai zat pengawet dan raspberry sebagai
pewarna dan aroma, sudah sesuai dengan monografi dan literatul.
Sehingga diperoleh hasil yang baik dengam evaluasi secara fisik yakni organoleptik mulai dari rasa, bau, warna, dan bentuk
nya.Sesuai dengan monografi dan literature yang tertera.
26
LAMPIRAN I
27
LAMPIRAN II
28
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, L dan Leibermann A, 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi II, Jakarta : Universitas Indonesia.
29