Anda di halaman 1dari 2

Judul Praktikum: Suspensi Sulfametoksazol

A. Pendahuluan
1.1 Tujuan
a. Untuk mengetahui formulasi sediaan suspensi sulfametoksazol dengan baik
dan tepat
b. Untuk mengetahui evaluasi mutu sediaan suspensi sulfametoksazol dan
membuat sediaannya
c. Untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tentang formulasi suspensi
dan kontrol kualitasnya
1.2 Teori Dasar
Suspensi sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdipersi dalam fae cair (FI IV, 1995 hal 17). Zat yang terdispersi harus halus dan tidak
boleh cepat mengendap. Jika dikocok perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi
kembali. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi. Kekentalan
suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang (FI III, 1979
hal 32).
Suspensi dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu suspensi yang siap digunakan atau
yang dikonstitusikan dengan semjumlah air untuk injeksi atau pelarut lain yang sesuai
sebelum digunakan. Susupensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal.
Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu haru mengandung zat
antimikroba yang sesuai untuk melindungi kontaminasi bakteri , ragi dan jamur seperti
yang tertera pada Emulsa dengn beberapa pertimbangan penggunaan pengawet
antimikroba juga berlaku untuk suspensi (FI IV, 1995 hal 18).
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai , dan ditujukkan untuk
penggunaan oral. Beberapa suspensi yang diberi etiket sebagai susu atau magma termasuk
dlam kategori ini (FI IV, 1995 hal 18).
Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdipersi dalam
pembawa air yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit. Beberapa suspensi yang diberi
etiket sebagai Lotio termasuk ke dlam kategori ini (FI IV, 1995 hal 18).
Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang
ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar (FI IV, 1995 hal 18).
Sulfametoksazol merupakan antibiotik yang banyak digunakan dalam klinik, dan
termasuk golongan sulfonamide yang kebanyakan diberikan melalui oral karena
absorbsinya cepat di lambung dan usus halus serta didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh (Katzung, 2005).

Dosis dari suspensi sulfametoksazol adalah :
a. 2 bulan - 5 bulan = 2 kali sehari sendok takar (2,5 mL)
b. 6 bulan - 5 tahun = 2 kali sehari 1 sendok takar (5 mL)
c. 6 tahun 12 tahun = 2 kali sehari 2 sendok takar (10 mL)
d. Dewasa dan anak diatas 12 tahun = 2 kali sehari 4 sendok takar (20
mL) selama 10 14 hari
e. Dewasa dalam tahap dosis pemeliharaan = 2 kali sehari 2 sendok takar
(10 mL)
Dosis sulfametokazol yang terkandung dalam suspensi sulfametoksazol adalah 200
mg/5 mL. Tujuan penggunaan dari suspensi sulfametoksazol adalah sebagai antibiotik
untuk mengobati infeksi.
Yang sangat penting adalah bahwa suspensi harus dokocok baik sebelum digunakan
untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam pembawa, hingga menjamin
keseragaman dan dosis yang tepat. Suspensi harus disimpam dalam wadah tertutup rapat
(FI IV, 1995 hal 18).

Anda mungkin juga menyukai